Balanced Scorecard (BSC), adalah suatu konsep untuk mengukur apakah
aktivitas-aktivitas operasional dalam skala yang lebih kecil sejalan dengan yang lebih besar dalam hal visi & strategi (http://id.m.wikipedia.org) BSC adalah sebagai alat manajemen, suatu sistem pengukuran dan juga sistem manajemen kinerja, yang mampu membantu berbagai organisasi untuk merencanakan, memfokus, dan mengelola strateginya (Jeny Marmen) BSC adalah suatu sistem manajemen strategi yang berbasis pengukuran (measurement), menetapkan aktivitas-aktivitas dalam suatu strategi, dan memonitor kinerja strategi tersebut dalam mencapai tujuannya (Robert S. Kaplan dan David P. Norton) “Balanced” (berimbang) berarti adanya keseimbangan diantara 4 perspektif dalam BSC yang mencangkup : 1. Perspektif Keuangan (Financial) 2. Perspektif Pelanggan (Customer) 3. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process) 4. Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth)
“Scorecard” adalah kartu yang digunakan
untuk mencatat skor performance organisasi dan juga untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan dimasa depan SEJARAH BSC pertama kali dikembangkan dan digunakan pada perusahaan Analog Devices pada tahun 1987 Pada tahun 1992, Robert S. Kaplan
dan David P. Norton mulai
mempublikasikan BSC melalui rangkaian artikel-artikel jurnal dan buku The Balanced Scorecard pada tahun 1996 KELEBIHAN
Keunggulan penggunaan BSC sebagai
alat penyusunan rencana strategis perusahaan adalah dihasilkannya sasran strategis yang komprehensif, koheren,terukur dan seimbang. Kekurangan
Balanced Scorecard belum dapat menetapkan secara tepat
sistem kompensasi yang biasanya merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian kinerja. Balanced Scorecard merupakan indikator yang saling berpengaruh (hubungan sebab akibat), sehingga diperlukan suatu wadah struktur yang dapat memberikan umpan balik kepada semua ini. Belum adanya standart ukuran yang baku terhadap hasil penilaian kinerja perusahaan dengan metode Balanced Scorecard 4 PERSPEKTIF Balanced Scorecard sudah banyak digunakan oleh perusahaan dan organisasi di seluruh dunia. Kementrian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) menggunakan Balanced Scorecard untuk menggambarkan tema pendapatan Negara, belanja Negara, pembiayaan APBN, kekayaan Negara serta pengawasan pasar modal dan lembaga Keuangan. Selain Kemenkeu, Balanced Scorecard juga sudah diterapkan oleh berbagai perusahaan atau pun organisasi di Indonesia.