You are on page 1of 14

Journal Reading

Dokter Pembimbing : dr. Sanoesi Tambunan, Sp.PD


Claudea Irene Safitri 2010730022
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam
RSIJ Cempaka Putih
2017
LATAR
BELAKANG

• Perlambatan aliran udara


COPD • Eksaserbasi akut
• Berpengaruh pada tingkat keparahan individu pasien

• Hipersekresi mukus
Faktor risiko • Stress oksidative
• Inflamasi pada jalan napas dan paru-paru

• Antioxidan
Medikamentosa • Anti inflamasi
• Mukolitik
N-
ACETYLCYSTEINE
Mukolitik yang efektif untuk mengurangi dahak, meningkatkan mukosiliar clearance,
dan memodulasi respon inflamasi.

Previous Study
• Pengobatan dengan N-acetylcysteine (400-1200 mg/hari) mengurangi eksaserbasi
COPD dan datang kembali ke rumah sakit
• BRONCUS study, 523 pasien COPD sedang-berat diberikan N-acetylcysteine (600 mg)
selama 3 tahun, dibandingkan dengan plasebo
• Schremer and colleagues, melaporkan bahwa eksaserbasi tidak berkurang secara
signifikan pada 286 pasien dengan COPD atau bronkitis kronis yang diobati dengan
inhalasi uticasone propionat 2x500 mg, N-acetylcysteine 1x600 mg, atau plasebo
selama 3 tahun. N-acetylcysteine tidak banyak digunakan pada pasien dengan COPD
METODE
Desain dan tempat Partisipan Kriteria eksklusi
penelitian
• Prospektif, acak, • Usia 40-80 tahun • Asma bronkhial
double-blind, • Pasien COPD • Terapi oksigen
placebo controlled, sedang-berat jangka panjang
parallel-group trial • Mengalami dua kali (≥12 jam/ hari)
• Studi PANTHEON eksaserbasi saat 2 • Rehabilitasi paru
(The placebo tahun terakhir • Tingkat
controlled study on • Klinis stabil kepatuhannya
efficacy and safety setidaknya selama 4 rendah
of N-acetylcysteine minggu sebelum
high dose in berpartisipasi
exacerbations of
chronic obstructive
pulmonary disease)
• 34 rumah sakit di
China
25 Juni 2009 – 29 Desember 2010

Tabel
Kelayakan
Partisipan
HASIL

Keparahan penyakit diklasifikasikan sebagai GOLD II yang berarti tingkat keparahan sedang,
dan GOLD III yang berarti tingkat keparahan berat

Setelah 1 tahun pengobatan, ditemukan 497 eksaserbasi kelompok N-acetylcysteine dan 641
eksaserbasi kelompok placebo pada 482 pasien

Tidak ada interaksi yang signifikan antara efek pengobatan dengan penggunaan kortikosteroid
inhalasi, ataupun dengan smoking status

Pengobatan N-acetylcysteine lebih efektif pada pasien GOLD II dibandingkan dengan GOLD III
Hasil

Waktu eksaserbasi pertama tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan

Waktu eksaserbasi ke dua dan ke tiga lebih pendek pada kelompok kontrol di banding dengan kelompok N-acetylcysteine

Pasien dengan COPD eksaserbasi akut yang membutuhkan pengobatan dengan kortikostreoid sistemik atau antibiotik,
rentang eksaserbasi tahunannya lebih rendah pada kelompok N-acetylcysteine dibandingkan dengan kelompok placebo

Pasien kelompok N-acetylcysteine lebih baik perubahannya pada SGRQ score

Baseline spirometry tidak ada perbedaan yang signifikan

48 (10%) pasien kelompok N-acetylcysteine dan 46 (9%) kelompok placebo mendapatkan efek samping serius
TABLE 1. BASELINE
CHARACTERISTICS
TABLE 2. BASELINE
LUNG FUNCTION,
HEALTH STATUS, AND
CONCOMITANT COPD
DRUG USE
DISKUSI

Pencegahan yang lebih besar eksaserbasi pada pasien dengan penyakit sedang
(GOLD II) dibandingkan pada penyakit yang berat
(GOLD III)
Menunjukkan bahwa N-acetylcysteine mungkin memiliki peran yang lebih penting
dalam tahap awal COPD
KESIMPULAN
Interpretasi temuan menunjukkan bahwa dengan penggunaan N-
acetylcysteine 600 mg dua kali sehari jangka panjang dapat mencegah
eksaserbasi COPD sedang-berat, terutama pada penyakit keparahan sedang
Penelitian selanjutnya diperlukan untuk mengeksplorasi keampuhan pada
pasien dengan COPD ringan (GOLD I)

You might also like