You are on page 1of 13

Ingrid Brigita Jonatan

127152009
 Judul Jurnal :
PENGARUH ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENETAPAN HARGA
POKOK PRODUKSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA JUAL PRODUK (Studi
Kasus Pada Perusahaan Genteng Beton Rengganis Taksimalaya)
 Penulis :
Ida Dasniati Astuti
 Tahun :
2013
Variabel:
1. Variabel dependen : Harga Jual Produk (Y)
2. Variabel Independen : ABC System(X1)
3. Variabel Moderator : Harga Pokok Produksi (X2)

Metode pengumpulan Data:


 Field Research, Observasi, Wawancara, Dokumentasi

Teknik Analisis Data:


 Analisis Linear Berganda
 Pengujian Hipotesis
Metode Activity Based Costing System pada Perusahaan Genteng
Beton Rengganis Tasikmalaya
Berdasarkan data yang telah didapatkan, untuk data Activity Based
Costing System diperoleh dari hasil perhitungan biaya overhead
pabrik per unit. Penyajian data Activity Based Costing System, Harga
pokok produksi, dan Harga jual produk pada Perusahaan Genteng
Beton Rengganis dari tahun 2010-2013 dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui
bahwa pada umumnya total keseluruhan
biaya kelompok dengan mengalami
peningkatan dan penurunan tiap
semesternya. Ini diakibatkan oleh beberapa
tahapan dalam perhitungan biaya overhead
berdasarkan metode Activity Based Costing
System, biaya overhead harus diidentifikasikan
kedalam biaya aktivitas, setelah itu dihitung
pemicu biayanya sehingga dapat
dikelompokkan per aktivitasnya. Setelah itu
baru dapat menghitung tariff kelompok dan
perhitungan alokasi biaya overhead pabrik.
Setiap peningkatan total keseluruhan biaya
kelompok selalu dibarengi dengan
meningkatnya jumlah produksi genteng per
unit, sehingga menghasilkan biaya overhead
pabrik yang besar.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh Activity Based Costing System dan harga pokok
produksi (variable independent) terhadap harga jual produk (variable dependent),
maka digunakan alat analisis regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = a + b(X1) + b(X2)

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui nilai:


a = -78,632
b1 = -8,471
b2 = 1,577
Maka persamaan regresi adalah sebagai berikut:
Y = -78,632 – 8,471 X1 + 1,577 X2
Persamaan regresi tersebut menyatakan bahwa variabel Activity Based Costing System
(X1) memberikan pengaruh negatif pada variabel harga jual produk (Y) sedangkan
Harga pokok produksi (X2) memberikan pengaruh positif pada variable harga jual
produk (Y). Koefisien Regresi positif tersebut menunjukkan semakin baik pelaksanaan
Activity Based Costing System dan semakin naik Harga pokok produksi Perusahaan
Genteng Beton Rengganis maka harga jual produk pun akan semakin meningkat.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa tinggi rendahnya harga jual produk juga
dipengaruhi oleh Activity Based Costing System dan harga pokok produksi pada
Perusahaan Genteng Beton Rengganis Tasikmalaya.
untuk menguji pengaruh Activity Based Costing System dan harga pokok produksi terhadap harga jual
produk secara simultan, maka dapat dugunakan uji F. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini
berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara ketiga variabel yaitu Activity Based Costing System
dan harga pokok produksi sebagai variabel independen dengan harga jual produk sebagai variable
dependen.

Berdasarkan program SPSS yang terdapat dalam tabel ANOVAb, diperoleh nilai Fhitung sebesar 15,175
kemudian Fhitung ini dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = (7 – 2
– 1) = 4 dengan taraf kesalahan 5%, harga Ftabel sebesar 6,94. Ternyata harga Fhitung lebih besar dari
Ftabel (15,175 > 6,940). Karena Fh > Ft maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan tingkat signifikansi 0,014
< 0,05. Dengan diterimanya Ha bahwa pada tingkat keyakinan 95% Activity Based Costing System dan
harga pokok produksi berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap harga jual produk pada Perusahaan Genteng Beton Rengganis Tasikmalaya.
1. Activity Based Costing System, harga pokok produksi dan harga jual produk pada
Perusahaan Genteng Beton Rengganis Tasikmalaya tiap tahunnya mengalami
kenaikan dan penurunan.
2. Secara parsial, Activity Based Costing System berpengaruh positif signifikan terhadap
harga jual produk pada Perusahaan Genteng Beton Rengganis Tasikmalaya. Hal ini
menunjukkan bahwa penetapan harga pokok produksi dengan menggunakan
Activity Based Costing System dapat menghasilkan informasi yang akurat, agar
selanjutnya biaya produksi dapat dialokasikan sesuai dengan dasar penentuan harga
jual poduk perusahaan.
3. Harga pokok produksi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga
jual produk pada Perusahaan Genteng Beton Rengganis Tasikmalaya. Hal ini
membuktikan bahwa biaya produksi merupakan salahsatu faktor yang
mempengaruhi penentuan harga jual produk, dan perusahaan telah melakukan
perhitungkan yang tepat dan akurat sehingga dalam penetapan harga pokok
produksi dan penentuan harga jual produknya dapat menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan.
4. Activity Based Costing System dan harga pokok produksi secara simultan
berpengaruh terhadap harga jual produk pada Perusahaan Genteng Beton
Rengganis Tasikmalaya. Dengan menggunakan Activity Based Costing System dalam
penetapan harga pokok produksi, secara bersama-sama dapat memberikan
pengaruh terhadap harga jual produk pada Perusahaan Genteng Beton Rengganis
Tasikmalaya. Ini berarti metode yang digunakan dapat menghasilkan informasi yang
akurat dalam menetapkan harga jual suatu produk yang berdasarkan dengan
penetapan harga pokok produksi yang tepat.
1. Bagi Perusahaan
Perusahaan di harapkan dapat memperbaiki perhitungan
harga pokok produksi dan melakukan pencatatan biaya-
biaya berdasarkan komponen pembentuk harga pokok
produksinya secara jelas. Sehingga dapat memungkinkan
manajemen mengambil keputusan tentang harga jual
yang benar-benar akurat, maka kesalahan pembebanan
biaya tidak akan terjadi lagi dan akan menguntungkan
perusahaan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya yang akan meneliti dengan
objek dan variabel yang sama, dalam menerapkan sistem
Activity Based Costing ini harus dikembangkan lagi pada
saat mendesain sistem yaitu harus memotivasi personel
dalam melakukan pengurangan biaya dalam jangka
panjang melalui pengelolaan aktivitas sebagai dasar untuk
mengalokasikan biaya ke objek biaya yang lain, seperti
produk, jasa, atau pelanggan.

You might also like