You are on page 1of 42

UTILITAS

PT SEMEN BATURAJA (PERSERO) TBK.


Dipresentasikan Oleh :
Indri Kusparwati
Yuni Mulia Sari
5KA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


2017
PENGANTAR

Utilitas merupakan salah satu faktor pendukung proses produksi,


dengan adanya utilitas, proses poduksi akan berjalan dengan baik. Unit
utilitas adalah salah satu unit (penunjang) operasi yang ada di dalam
sebuah pabrik kimia. Sarana atau unit penunjang disini maksudnya
adalah sebuah unit yang berfungsi sebagai penyediaan bahan-
bahan penunjang kegiatan pabrik, udara tekan dan lain-lain. Unit
utilitas penting dalam proses didalam suatu industri.
UNIT-UNIT
 PENYEDIA BAHAN BAKAR
 SISTEM PENYEDIA UDARA
 PENGOLAHAN LISTRIK
 PENGOLAHAN AIR
 SISTEM PENDINGIN
BAHAN BAKAR
PENGERTIAN
Bahan Bakar yaitu suatu materi apa pun yang dapat dirubah menjadi
energi. Umumnya bahan bakar mengandung energi panas yang bisa
dilepaskan serta dimanipulasi.
Biasanya bahan bakar dipakai manusia lewat sistem pembakaran
(reaksi redoks) dimana bahan bakar itu bakal melepaskan panas
sesudah direaksikan dengan oksigen di hawa.
Sistem lain untuk melepas daya berbahan bakar yaitu lewat reaksi
eksotermal serta reaksi nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir).
Hidrokarbon (termasuk juga di dalamnya bensin serta solar)
untuk spesifikasi solar pun dibagai dalam jenis tertentu dan selama ini
adalah type bahan bakar yang seringkali dipakai manusia.
Bahan bakar yang lain yang dapat digunakan yaitu logam radioaktif.
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
menggunakan 2 jenis bahan bakar, yaitu:

1. IDO (Industrial Diesel Oil)

2. Batubara
IDO ( Industrial Diesel Oil)
Industrial Diesel Oil (IDO) atau biasa disebut juga Industrial Diesel
Oil (IDO) adalah bahan bakar jenis distilat yang mengandung fraksi-
fraksi berat atau merupakan campuran dari distilat fraksi ringan dan
fraksi berat (residual fuel oil) dan berwarna hitam gelap, tetapi tetap
cair pada suhu rendah.
Penggunaan minyak diesel ini pada umumnya untuk bahan bakar
mesin diesel dengan putaran sedang atau lambat (300-1000 rpm) atau
dapat juga dipergunakan sebagai bahan bakar pembakaran langsung
dalam dapur-dapur industri. Minyak diesel ini biasanya disebut juga
Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine Diesel Fuel (MDF).
IDO digunakan sebagai bahan bakar untuk start up atau pemasaran
kiln dan sebagai bahan bahan bakar untuk menggerakkan generator
diesel. IDO untuk pasokan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk dengan
jumlah pasokan 500 KL/bulan. IDO tersebut disimpan dalam tangki
penampungan bahan bakar.
SIFAT FISIKA DAN KIMIA SOLAR

1. tidak mempunyai warna dan hanya sedikit kekuningan


dan berbau
2. encer dan tidak mudah menguap pada suhu normal
0
3. terbakar secara spontan pada suhu 350 C
4. mempunyai erat jenis sekitar 0,82-0,86 gr/ml
Batubara
Batubara masih memainkan peran yang penting dalam kombinasi energi
utama dunia, dimana memberikan kontribusi sebesar 23.5% dari kebutuhan energi
utama dunia. Dalam industri semen, energi panas merupakan kebutuhan yang
paling utama, yaitu untuk operasi pembakaran dalam tanur putar. Pemilhan
batubara sangat penting untuk pemanfaatannya dalam industri semen karena
kualitas batubara (fisika-kimia) yang sangat bergantung pada sumber pemasok,
akan mempengaruhi kualitas semen dan operasi pabrik.

Batubara digunakan sebagai bahan bakar utama baik digunakan pada


preheater, maupun kiln. PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk menggunakan batubara
dari PT. Bukit Asam dan dari Lahat. Batubara didatangkan dari PT. Bukit Asam
dan dari Lahat menggunakan kereta api. Batubara yang dibutuhkan setiap
harinya sebesar 650 ton.
Persyaratan Mutu Batubara yang dibutuhkan oleh PT Semen
Baturaja untuk Proses Pembakaran yaitu

a) Nilai bakar net cukup tinggi, yaitu > 6.500 cal/gr

b) Volatile matter medium, maksimum 40%

c) Total moisture, maksimum 12%

d) Kadar abu maksimum 6%

e) Kadar sulphur maksimum 0,8%

f) Kadar alkali dalam abu, maksimum 2%

g) Ukuran batubara (raw coal), diatas saringan 90 mm = 20%


Solar
Penyedia Udara
Udara Bertekanan
Udara yang digunakan oleh PT. Semen Baturaja (Persero)
Tbk dalam proses pembuatan semen ada 2 macam yaitu udara
tekan dan udara luar. Penyediaan udara tekan dari kompresor
kemudian dimasukkan ke pressure tank yang dipergunakan
untuk menggerakkan damper valve, sedangkan udara luar dari
fan – fan untuk pendinginan clinker pada cooler, udara primer
(primary air) pada pembakaran, dan udara dari blower – blower
sebagai pendorong batubara (dalam pfister feeder sebelum
digunakan dalam burner).
Penyediaan Listrik
LISTRIK
Sejak tahun 2006 PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
menggunakan pembangkit tenaga listrik sepenuhnya dari
PLN dengan kapasitas sebesar 18,5 MW. PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk juga mempunyai empat buah
generator yang digerakkan oleh Diesel Engine dengan
kapasitas sebesar 550 HP dan menghasilkan tenaga 4500
KVA (3600 KW), 6300 Volt dari frekuensi 5 Hz. Jika
keadaan darurat digunakan dua unit generator dengan
kapasitas masing-masing 250 KVA.
Pengolahan Air
PENGOLAHAN AIR

Sarana-sarana air bersih dan tenaga listrik sangat diperlukan


sebagai pendukung berlangsungnya operasi pabrik. Sarana ini
disediakan oleh bagian utilitas yang ada dalam naungan biro
pemeliharaan. Tujuan dari pengolahan air ini yaitu agar aktivitas
operasi water treatment Pusar dapat menjamin kontinuitas distribusi
air serta menjaga kualitasnya untuk mendukung kegiatan produksi dan
kebutuhan umum.
WATER TREATMENT SECTION
 Water treatment section atau seksi pengadaan air merupakan salah satu sub
sistem dalam organisasi PT Semen Baturaja yang besar

 Water treatment Section di PT Semen Baturaja, diberi tugas dengan memikul


tanggung jawab antara lain :
1. Menjaga kelancaran produksi air bersih dengan mengoperasikan instalasi
water treatment
2. Menjamin kelancaran stock dan distribusi air bersih dari instalasi produksi
(Water Treatment) kesetiap pemakai :
 Mesin Pabrik
 Kantor Umum
 Perumahan Dinas dan KPR
 Anak Perusahaan Group
TUJUAN PENGOLAHAN AIR

 Agar Aktivitas Operasi Water Treatment Pusar dapat


menjamin kontinuitas distribusi air serta menjaga kualitasnya
untuk mendukung kegiatan produksi dan kebutuhan umum

 Agar pemakaian bahan kimia air sesuai dengan kebutuhan


kondisi air
PENGOLAHAN AIR
Sumber/Jenis Air : Jenis air permukaan yaitu berasal Sungai Ogan di
daerah Pusar yang terletak 1 km dari pabrik

Water
Water
Air baku Treatment
Intake
Pabrik
Instalasi Water Intake merupakan sarana untuk melakukan kegiatan
mulai dari pengambilan air baku dari sungai Ogan yang kemudian
memprosesnya menjadi air bersih yang siap pakai atau di supply ke
Water Treatment pabrik dan perumahan

Dalam hal ini air dianalisa secara kimia, fisika dan bakteriologis
terhadap air baku maupun hasil produksinya. Analisa air ini dilakukan
rutin setiap hari dan unsur yang dapat dianalisa saat ini diantaranya
seperti Jar Tes untuk menentukan ketepatan dosis bahan kimia.
Berdasarkan tempat nya pengolahan air dibagi menjadi
dua bagian, yaitu:

Pengolahan Air di Pusar

Pengolahan Air di Pabrik


RUANG LINGKUP PENGOLAHAN AIR

 Pembuatan larutan bahan kimia

Operasional Water Treatment

Pembersihan Basin Water Treatment Pusar

Penanggulangan Raw Water Pump Pusar Buntu


Larutan bahan kimia
 Larutan Bahan Kimia Tawas ( Alum )
(Berfungsi sebagai Coagulant / penggumpal kotoran-
kotoran air)
 Larutan Bahan Kimia Kaporit
(Berfungsi sebagai pembasmi kuman-kuman, ganggang
lumut dan menghilangkan bau)
 Larutan Bahan Kimia Caustic Soda
(Berfungsi sebagai pengatur PH air)
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI

Start Raw Water Intake Pump (Pompa


Hisap Air Sungai)

a) Check kondisi pompa 65 WP 01 s/d 03


kondisi mekanik & electrik Normal
b) Start salah satu pompa (Start stop
pompa sesuai 1QA1 3307 – 07)
Aerasi
(kontak air dengan udara untuk
oksidasi membunuh bakteri tertentu)

a) Sampling air dan check PH


b) Doosing larutan kimia alum, tawas
dan caustic soda serta kaporit
sesuai kebutuhan agar terjadi Flock
yang baik / besar
Kontak Basin
a) Start Agitator dan beroperasi secara kontinyu untuk
homogenizing campuran
b) Sampling air dan check PH minimal 6,7
c) Check apakah Flock terbentuk dengan baik / besar
d) Bila tidak terbentuk Flock koreksi Dosing sampai
terbentuk dengan baik
e) Dengan menambah atau mengurangi dengan control
sesuai point b.

Settled Basin (Pengendapan Flock) / Filter Catride

Menyaring Flock yang tidak tenggelam


a. Bersihkan Filter Catride apabila telah kotor / buntu
b. Ganti dengan filter catride yang Stand By
Buffer Basin
(Bak penyangga penampung air akhir sebelum dikirim ke pabrik)

a. Sampling air Check PH standar 7 +/- 0,5


b. Check sisa Clour +/- 0,6
c. Bila tidak memenuhi standard koreksi dosing di Buffer Basin
sampai kondisi normal
d. Untuk pengendalian PH atur doosing Caustic Soda
e. Untuk pengendalian sisa Cl, atur Dosing Kaporit
f. Periksa kandungan sisa Cl dengan alat Cl meter dengan
menggunakan pereaksi tablet DPD No 1 setiap Shift
Kirim Air Ke Pabrik
(Ke Precleaning Basin dan ke Water Treatment Perumahan)

a. Check kondisi pompa 65 WP 08 s/d 11 kondisi mekanik &


electrik normal
b. Start salah satu pompa (Start stop pompa sesuai 1QAI 3308 –
07)
c. Kontinuitas dan kuantitas pengiriman air ke pabrik tergantung
kebutuhan operasional dan pemeliharaan, hubungi personil
Water Treatment pabrik
PENGOLAHAN AIR DI PABRIK
FLOW SHEET CYRCULATION & DISTRIBUTION WATER TREATMENT
120 M3 / H

220 M3 / H

1. Raw Mill Dep......................... ( 341 ) 53,4 M3 / H Cooling Tower


2. Exhaust Gas Conditioning... ( 342 ) 49,08 M3 / H
3. Cooler Dep Expantion.......... ( 441 ) 25 M3 / H
4. Coal Mill Departemen........... ( 512 ) 10,2 M3 / H
5. Kiln Departemen................... ( 431 ) 12,1 M3 / H Warm Water Basin 243,3 M3
6. Cement Mill Modific............. ( 541 ) 5,8 M3 / H
77 M3 / H

25 M3 / H
25 M3 / H

Back Wash Basin 101 M3


60 m3 / H
Cooling Tower

FILTER FILTER FILTER

Pressure
160 m3 / H Vessel FM

Precleaning Basin 359 M3


Cold Water Basin 190,9 M3

AIR TAMBAHAN 91,2 m3 / H 83,2 m3 / H


ke COLD POWER 94,4m3 / H 86,4m3 / H
14 M3 / H

PENDINGINAN
KOMPRESSOR Pabrik / Umum
40 M 3 / H
KPR
FM
KOPERASI

Kontak Settled Buffer Buffer


Basin Basin Basin Basin
Water
Tank
400 M3 154 M3 / H

Water Treatment
Quarry
SUNGAI OGAN
1 1/4"
AC ER F
2"
Grate Cooler
FLOW SHEET CYRCULATION WATER PLANT Tank
25 M3/H
9 M3/H
INPUT WATER 1,5 " Cooler
Hydroulic
Hydr Hydr
1,1 M3/H
Pump Pump RETURN WATER
2 1/2"x2 Main Drive
1,5 M3/H
Kiln
3 M3/H
CT 2"
2" WATER Roller
1" TANK Support Kiln
8 M3/H
6"

1 1/4"
2"
1/2" 4"
4 X 0,6 M3/H
Grinding 4" M05 M07 M011
4M3/h 2M3/h 2M3/h
Roller
5 M3/H 2,5 " VERTICAL Oil Cooler Bearing
Grinding MILL Bearing EPF Condi
Roller IDF
1/2" tioning
Roller ,Lub Vertical 8 M3/H 1,8 M3/H
and Heater Tank
Tower 3/4"

Roller ,Lub
48,6 Coal
and Heater
1/2" 12 M3/H COAL Mill
M3/H
Cooler V.Mill 2" MILL Tank
4"
Drain 36 M3/ H
6"
2,2 M3/H

160 M3/H 220 M3/H

Cooling Tower
120 M3/H 12"

Cold Water Basin 190,9 M3 Warm Water Basin 243.375 M3


PENGOLAHAN AIR DI PABRIK

 Pada plant site ditampung dalam precleaning water basin yang dilengkapi
dengan lima pompa. Dua pompa akan dialirkan ke iron dan manganese
remolvale filter yang didalamnya terdapat lapisan pasir untuk menyaring
kotoran yag masih terdapat dalam air.

Air kemudian dipakai untuk keperluan:

 Pendingin system bearing (HE)

 Laboratorium

 Conditioning tower, dan lain-lain

 Tiga pompa yang lain digunakan untuk memompa air ke greevel bed
filter.
 Air dipompakan ke wash basin yaitu sebagai tempat pencucian
filter
 Air dipompakan ke cold water basin power station dan cold
water bearing cooling
 Air dari cold water bearing diinjeksikan tri sodium fosfat
sebagai anti korosi. Lalu air ini dipompakan dengan dua pompa
ke high level tank kemudian secara gravitasi menuju ke mill dan
kiln untuk pendinginan bearing-bearing. Setelah dipakai untuk
pendingin bearing, air ditampung dalam warm water basin.
Sistem Pendingin
(Cooler)
COOLER
Di pabrik semen, cooler merupakan bagian dari kiln system yang
terletak di bagian ujung discharge Rotary Kiln. Cooler memiliki
beberapa fungsi antara lain :
 Mendinginkan clinker yang keluar Kiln dari temperature
1200 C menjadi < 200 C keluar Cooler System, dengan cara
o o

mengalirkan udara dari Cooling Fan secara proporsional.


 Pendinginan clinker secara quenching atau secepat mungkin
untuk mendapatkan kualitas clinker yang terbaik (clinker
mudah pecah).
 Heat recuperation dengan memanfaatkan udara panas hasil
pendinginan clinker yang keluar dari Kiln dan diperoleh dua
jenis udara yaitu udara secondary untuk pembakaran main
burner dan udara tertiary untuk pembakaran di calciner.
GRATE COOLER
Di PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. tipe cooler yang digunakan
yaitu tipe grate cooler. Grate Cooler lebih banyak dikembangkan
oleh pembuat pabrik semen, karena terbukti sangat effective :
1. Untuk pendinginan clinker dan menghasilkan udara secondary
dan tertiary yang cukup tinggi. Sehingga bisa membantu proses
udara pembakaran didalam Kiln maupun di Precalciner system.
2. Temperature udara Secondary yang dihasilkan 950 – 1100 C o
o
dan temperature clinker yang keluar Cooler < 100 C.
3. Pemakaian Power untuk Cooling Fan jenis Grate Cooler ini
antara 3 – 6 kwh/ton clinker.
Grate Cooler terdiri dari baris/row grate plate tetap dan baris/row
plate bergerak dengan panjang stroke 11 – 15 cm. Penggeraknya
menggunakan Motor drive atau Hydraulic drive, kecepatan max. 24
stroke/menit. Dimensi Grate Cooler dengan panjang sebesae 36m dan
lebarnya 3,6m.

Prinsip Kerja Great Cooler


•Grate Cooler Sebagai pendingin dengan berpendingin udara dilakukan
dengan jalan melewatkan udara melalui celah – celah dari landasan
(grate) dari klinker, kemudian panas akan ditransfer dari klinker ke
udara. Tekanan udara yang tinggi mengakibatkan diperlukannya
mempertahankan material flow feed dan apabila hal ini tidak
diperhatikan perpindahan panas rata-rata dapat lebih tinggi dari
keluaran yang sebenarnya dan juga dapat relatif lebih rendah. Hal ini
disebabkan karena kondisi perubahan panjang pendingin yang dilalui
klinker, undergrate dipisahkan kedalam beberapa kompartemen, yang
mana setiap kompartemen mempunyai fan tersendiri untuk mensuplai
udara pada suatu tekanan dan volume yang kompatibel dengan kondisi
pada setiap section tersebut.
Setelah melewati landasan material, udara pendingin akan masuk
kedalam kiln atau ruang bakar yang mana akan digunakan sebagai
udara sekunder untuk pemanasan awal pada proses pembakaran.
Selain itu juga akan dialirkan ke calciner, coal mills dan dryers.
Sebagian lagi dari udara hasil pendinginan akan dikeluarkan ke
atmosfer.
TERIMA KASIH 

You might also like