You are on page 1of 39

Tutor : dr. Nuraini Djunet M.

Gizi
Kasus
Dokter keluarga pak Musa mengharuskan Ani (10 tahun)
untuk tidak sekolah selama 6 hari,karena gadis kecil ini
didiagnosis menderita morbili (serampah). Diagnosis ini ditegakan
berdasarkan timbulnya bercak-bercak merah diseluruh tubuh
gadis tersebut yang didahului oleh demam. Dari ibu anak ini
doketahui bahwa si Ani belum pernah mendapat vaksinasi ulangan
untuk campak.
Pak Musa adalah pegawai negri golongan 3. Ia bersama
dengan istri dan keempat anaknya dan satu orang pembantunya
tinggal satu rumah BTN tipe 70,dengan 3 buah kamar. Ani,anak
tertua dari keluarga Musa,idur sekamar dengan 3 adiknya
Ibu Musa tidak pernah mengeluhkan kesehatan keempat
anaknya hanya saja Alma (8 tahun),adiknya Ani yang terkecil
belum pernah mendapat imunisasi apapun.
Kata sulit
1. BTN tipe 70
2. PNS golongan 3

Kalimat kunci
1. Gadis 10 thn didiagnosis morbili
2. Ani belum dapat vaksinasi ulang campak
3. Ani sekamar dengan 3 adiknya
4. Timbulnya bercak-bercak merah diseluruh
tubuh Ani yang di dahului oleh demam
5. Adik Ani yang terkecil (8 bulan) belum
mendapat imunisasi apapun
6. Pak Musa tinggal di BTN tipe 70 dengan 3
kamar,istri,4 anaknya dan pembantu RT
7. Ani dianjurkan untuk tidak masuk sekolah
selama 6 hari
Pertanyaan
1. Bagaimana definisi,faktor risiko,penyebab dari kasus morbili dan penularan
secara usia dan faktor lingkungan ?
2. Bagaimana struktur dan faktor keluarga pada masing-masing anggota
keluarga ?
3. Bagaimana tahap perkembangan pada kasus dalam skenario ?
4. Bagaimana psikososial dalam hubungan keluarga dalam skenario ?
5. Bagaimana penilaian perumahan yang layak huni dan lingkungan sekitar ?
6. Bagaimana keadaan sosial-ekonomi dalam skenario ?
7. Bagaimana tentang prilaku sehat dalam skenario ?
8. Bagaimana penjelasan diagnostik holistik dari skenario ?
9. Bagaimana terapi farmakologi dan non-farmakologi dalam skenario ?
10. Bagaimana pengendalian promosi,imunisasi dan prilaku sehat serta follow
up dalam skenario ?
11. Bagaimana rujukan pasien dalam skenario ?
Analisa Kasus
Gaji PNS 2012
Gol 3A = ± Rp. 2,064,100
Gol 3B = ± Rp. 2,151,400

- Gaji pembantu
- Kebutuhan RT
- Biaya kesehatan
- Biaya Sekolah
- dll
Input Proses Output Outcome

Gaji PNS gol 3 Tidak Mutu Mudah


memenuhi kesehatan terserang
kebutuhan buruk penyakit
Pengetahuan Pengetahuan Imunisasi tidak campak
ibu yang tentang lengkap
kurang kesehatan
kurang
BTN tipe 70 1 kamar Mudah terjadi campak
dengan 3 buah dengan 4 anak penularan
kamar
Menurut Departemen Kesehatan RI (1988)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
orang berkumpul dan tinggal dalam suatu
tempat dibawah atap dalam keadaan saling
bergantung.

Struktur Keluarga a. Pola dan Proses Komunikasi


Menurut Friedman (1988)
b. Struktur peran
c. Struktur kekuatan
d. Nilai-nilai keluarga
Fungsi Keluarga
Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) - 1992

Memperkenalkan dan mengajak anak


Fungsi Keagamaan dan anggota keluarga yang lain dalam Baik
kehidupan beragama
Membina sosialisasi pada anak,
membentuk norma-norma tingkah
Fungsi Sosial Budaya laku sesuai dengan tingkat Baik
perkembangan anak, meneruskan
nilai-nilai budaya keluarga.
Memberikan kasih sayang dan rasa
Fungsi Cinta Kasih aman, memberikan perhatian diantara Kurang Baik
anggota keluarga
Melindungi anak dari tindakan-
Fungsi Melindungi tindakan yang tidak baik, sehingga Kurang Baik
anggota keluarga merasa terlindung
dan merasa aman
Lanjutan
Meneruskan keturunan, memelihara dan
Fungsi Reproduksi membesarkan anak, memelihara dan Kurang Baik
merawat anggota keluarga
Mendidik anak sesuai dengan tingkat
Fungsi Sosialisasi dan perkembangannya, menyekolahkan anak, Baik
Pendidikan bagaimana keluarga mempersiapkan anak
menjadi anggota masyarakat yang baik
Mencari sumber-sumber penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
Fungsi Ekonomi pengaturan penggunaan penghasilan Kurang Baik
keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga, menabung untuk memenuhi
kebutuhan keluarga di masa datang
Dimulai saat individu laki2atau perempuan
Tahap 1 : Pasangan Baru
membentuk keluarga melalui perkawinan

Dimulai kelahiran anak pertama, hingga bayi


Tahap 2 : Keluarga kelahiran
berusia 30 bulan (2,4 tahun)
anak pertama Keluarga menanti kelahiran dan mengasuh anak

Dimulai anak pertama usia 2,5 tahun sampai 5


Tahap 3 : Keluarga dengan
tahun. Keluarga lebih majemuk dan berbeda
anak prasekolah (suami, istri, dan anak)

Dimulai saat anak usia 6-13 tahun


Aktivitas sekolah, anak punya aktifitas
Tahap 4 : Keluarga dengan
masing -masing
anak sekolah Orang tua mulai merasakan tekanan yang
berasal dari komunita diluar rumah (sekolah)
Dimulai anak pertama pada usia >13 tahun
( 13-19/20 tahun)
Tahap 5 : Keluarga dengan
Tujuan keluarga tahap ini : memberikan tanggung
anak remaja jawab dan kebebasan yang optimal bagi remaja
untuk menjadi dewasa muda.

Tahap 6 : Keluarga dengan Dimulai saat anak pertama meninggalkan rumah


anak dewasa (pelepasan) berakhir sampai rumah menjadi kosong

Anak terakhir keluar dan berakhir sampai pensiun


Tahap 7 : Keluarga dengan atau kematian pasangan, biasanya dimulai saat
usia pertengahan orangtua berusia 45-55 tahun dan berakhir saat
pensiun 16-18 tahun kemudian.
Dimulai jika salah satu atau keduanya pensiun
sampai salah satu atau keduanya meninggal.
Tahap 8 : Keluarga dengan
kehilangan yang lazim pada usia ini adalah
usia lanjut ekonomi dan pekerjaan, penurunan kemampuan
fisik.
Ibu
Bapak Musa
Musa

ALMA
ANI,
X Y ,
10 th 8 BLN
Fungsi Biologik
- Fungsi reproduksi kurang baik  terlalu banyak anak (4 anak)
- Jarak anak terlalu dekat
Fungsi Psikologis
Morbili  Rasa kenyamanan untuk istirahat terganggu
 Perhatian orang tua kurang
 Pertumbuhan & perkembangan terganggu

Fungsi Ekonomi

Morbili  Fungsi Ekonomi kurang baik  Dengan gaji yang


minim harus memenuhi kebutuhan keluarga, membayar
pembantu, mengobati anak yang sakit dan memvaksinasi
anak yang belum divaksinasi
Fungsi Sosiologik
- Diasingkan dari lingkungan (sekolah & rumah)
- Pendidikan terganggu
- Ruang lingkup pergaulan terbatas

Fungsi Ekologik
- Kriteria rumah sehat  kurang
- Keadaan kamar yg kurang nyaman
- Perilaku & kebiasaan hidup  kurang baik

Fungsi Medik
- Kurangnya perhatian ibu pada
kesehatan anaknya
SYARAT RUMAH SEHAT

Memenuhi Memenuhi Perlindungan Perlindungan


kebutuhan Fisiologis kebutuhan terhadap penularan terhadap bahaya
Psikologis penyakit kecelakaan dalam
rumah
• suhu dalam rumah • menjamin • sarana air bersih • kontruksi
optimal (18-300C) privacy bagi bangunan rumah
penghuni • sarana kuat
• pencahayaan pembuangan
optimal (min • menjamin limbah •Dapat mencegah
intesitasnya 60 lux berlangsungnya dari bahaya
dan tidak hubugan yang •Tempat kebakaran
menyilaukan) serasi antar penyimpanan
anggota keluarga makanan • Dapat mencegah
• Perlindungan kecelakaan dalam
terhadap kebisingan • memenuhi rasa • terjaga dari rumah
keindahan binatang/vektor
• Ventilasi sesuai penghuni penyakit

• Ruangan cukup
SYARAT LINGKUNGAN PERUMAHAN SEHAT

Lokasi Kualitas udara, Sarana dan Binatang Penghijauan


kebisingan dan prasarana penular
getaran lingkungan penyakit

• tidak terletak • harus bebas • ada taman • indeks lalat di • merupakan


di daerah rawan dari gangguan bermain anak, lingkungan pelindung
banjir, bencana gas beracun, sarana rekreasi perumahan
alam, dan bekas baik oleh alam keluarga yg aman harus sesuai • berfungsi
Tempat atau aktivitas dengan untuk
Pembuangan manusia • sarana drainase peraturan yg kesejukan,
Akhir sampah tidak jadi tempat berlaku keindahan
atau bekas • tingkat vektor penyakit dan
pertambangan kebisingan di •Indeks jentik kelestarian
lokasi tidak > • tersedia sumber nyamuk (angka alam
• tidak terletak 45-55db air bersih bebas jentik) di
di daerah rawan perumahan tdk
kecelakaan dan • tingkat getaran • memiliki akses >5%
kebakaran di lingk maks pelayanan umum &
10mm/dtk sosial
Penataan Ruangan
Tidak padat hunian
 Luas ruangan :
luas seluruh ruangan
(trmasuk kamar mandi dan jamban)
Jumlah penghuni ≥ 10m2/jiwa
 Luas ruang tidur :
Luas ruang tidur minimal 8 m2 untuk 2 orang, kecuali
anak yang berusia < 5 tahun
Kesimpulan Terhadap Tempat Tinggal
 Luas ruangan 10m2/ orang > masih dlm batas longgar

 Luas ruang tidur 8m2/ 2 orang


 Kamar 1  orang tua  layak
 Kamar 2  anak-anak  tidak layak
 Kamar 3  kamar pembantu  layak

 Ventilasi rumah > baik (10% dari luas lantai).

 Pencahayaan > sedang (50 – 59 lux)

Solusi :
 Menambah kamar bila biaya mencukupi
 Bila biaya tidak mencukupi, ani tidur dengan ibunya sedangkan
adiknya tidur dengan ayahnya
Definisi
 Morbili (campak, measles, rubeola)  penyakit infeksi
virus akut, menular yang di tandai dengan 3 stadium
yaitu stadium kataral, erupsi, konvalesensi, yang
bermanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan
bercak koplik.
(ilmu kesehatan anak edisi 2 th 1991. FKUI)

 Penyakit anak yang menular yang lazim biasanya ditandai


dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan
campak ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta
nyeri limpa nadi.
(ilmu kesehatan anak vol.2, nelson, EGC, 2000)
Etiologi
 Virus morbili terdapat dalam sekret
nasofaring dan darah selama masa
prodromal sampai 24 jam setelah timbul
bercak-bercak. Virus ini berupa virus RNA
yang termasuk family paramiksoviridae,
genus morbili virus.

CARA PENULARAN

 Cara penularan dengan droplet dan kontak (bersin/


batuk)
Faktor Resiko
Status tidak imunisasi Dosis imunisasi campak yang pernah diterima oleh
seseorang anak sebelumnya.
Status Gizi a. Angka kecukupan gizi seorang anak dengan
mengukur berat badan ideal/normal (BB/U)
• Baik : > 90%
• Sedang : 70-90%
• Kurang : < 70%
b. Pada balita hasil penimbangan menunjukan : (grafik
KMS)
• Baik : diatas garis titik-titik
• sedang : antara garis titik & merah
• kurang : di bawah garis merah
Umur Usia rentan : 2-14 tahun
Usia tidak rentan : ≤ 2 tahun
Riwayat kontak Waktu sebelum menderita sakit (2 minggu)
bergaul/bermain dengan penderita campak.

Kondisi Kondisi di sekitar seorang anak yang memudahkan


Lingkungan tertular oleh virus campak, meliputi :
a. Kepadatan hunian  luas rumah hunian dibagi
jumlah penghuninya
• Longgar, bila luas minimal 10 m2
• sedang, bila luas antara 6-9 m2
• padat, bila luas <6 m2
b. Ventilasi  sarana pengaturan sirkulasi udara dengan
kategori
• baik, bila luas minimal 10% luas lantai
• sedang, bila 6-9 % luas lantai
• jelek, bila <6 % luas lantai
c. Pencahayaaan pencahayaan alam yang langsung
atau tidak langsung menerangi seluruh ruangan
rumah dan tidak silau, dengan kategori :
• terang, bila minimal 60 lux
• sedang, bila 50-59 lux
•Gelap, bila ≤ 50 lux
Kondisi Sosial Kondisi yang secara tidak langsung dapat mendukung
Ekonomi terjadinya penularan penyakit campak :

a. Tingkat pendidikan ibu  tingkat pendidikan akhir yang


dialami sampai dengan tamat, dengan kategori :
• tinggi, bila tamat akademi/PT
• sedang, bila tamat s/d SMU/sederajat
• rendah, bila hanya pendidikan dasar

b. Pendapatan keluarga  jumlah penghasilan rumah


tangga dalam sebulan, dinyatakan dalam rupiah (Rp)

c. Persepsi  anggapan masyarakat tentang penyakit


campak
• baik : mengerti & mengobatkan
• sedang : mengerti tdk mengobatkan
• jelek : tidak mengerti

d. Tradisi  kebiasaan masyarakat untuk mendukung/


menolak program imunisasi bagi bayi, balita dan anak
• baik : menerima & memanfaatkan
• sedang : menerima tdk memanfaatkan
• jelek : menolak
Faktor resiko yang memperberat
penyakit campak sehingga dapat
terjadi komplikasi yang serius
 Malnutrisi
 Imunodefisiensi
 Defisiensi vitamin A
Komplikasi
 Akut
 Febril convulsion (kejang karena suhu yang tinggi)
 Viral encephalitis

 Kronik
 Komplikasi langsung (dini)
 Bronchopneumonia, sering menyebabkan kematian
 Otitis Media, sering terjadi
 Diare

 Komplikasi tidak langsung


 Chronic malnutrisi
 Kwashiokor
 Xerophtalmia
 Tuberculosis
Penatalaksanaan Morbili
 Antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi sekunder
 Anti konvulsi apabila terjadi kejang
 Anti piretik bila demam, yaitu non-aspirin misal acetaminophen.
 Pemberian vitamin A
Dosis 6 bulan – 1 tahun : 100.000 IU per oral sebagai dosis tunggal > 1
tahun : 200.000 IU per oral sebagai dosis tunggal.
 Antivirus
Ribavirin (dosis 20-35 mg/kgBB/hari i.v)
Penatalaksanaan Morbili
Non-Medikamentosa
 Pemberian cairan yang cukup
Misal air putih, jus buah segar, teh, dll untuk mengembalikan cairan
tubuh yang hilang karena panas dan berkeringat karena demam.
 Kalori yang sesuai dan jenis makanan yang disesuaikan dengan tingkat
kesadaran dan adanya komplikasi
 Suplemen nutrisi
 Istirahat : Diisolasi dan istirahat di tempat tidur sampai apireksi
Untuk anak yang sudah terkena campak

Pertahankan kebutuhan nutrisi


Kaji ketidakmampuan anak untuk makan
Ijinkan anak untuk memakan makanan yang dapat
ditoleransi anak
Berikan makanan yg disertai dengan suplemen nutrisi
Kolaborasi untuk pemberian nutrisi perenteral
Menilai indikator terpenuhi kebutuhan nutrisi
Mempertahankan kebersihan mulut anak
Sistem Rujukan Upaya Kesehatan
Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu tatanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik
atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan
masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang berwenang
dan dilakukan secara rasional.

Menurut tata Menurut lingkup


hubungannya pelayanannya

Rujukan Rujukan Rujukan Rujukan


Internal Eksternal Medik Kesehatan
Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit
Menur pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas
ut tata (puskesmas pembantu) ke puskesmas induk
hubun
ganny Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam
a jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat
jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke
rumah sakit umum daerah).

Rujukan Medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya


penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya, merujuk
Menur pasien puskesmas dengan penyakit kronis (jantung koroner, hipertensi,
ut ling diabetes mellitus) ke rumah sakit umum daerah.
kup
pelaya Rujukan Kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya
nanny berkaitan dengan upaya peningkatan promosi kesehatan (promotif) dan
a pencegahan (preventif). Contohnya, merujuk pasien dengan masalah
gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok gizi puskesmas), atau pasien dengan
masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi puskesmas (pos Unit
Kesehatan Kerja).
Promotif dan Preventif
Health promotion

Primer
Spesific protection HOST

Early dx and prompt


treatment

sekunder AGENT
Disability Limitation

ENVIRONMENT

tersier Rehabilitation
Host Agent: Environment:
- Penyuluhan agar masy. -Mensucihamakan - Lingkungan yg
Health Berperilaku sehat benda yang sehat
promotion - Upaya perbaikan gizi, terkontaminasi - Pergaulan sosial
yg sehat
misal:
pemberian makanan
tambahan dll

Host: Agent Environment:


-Imunisasi campak - Mengurangi - Kes. Lingk yg baik
Spesific 9 bulan dan 6 pemakaian zat/bahan - Ventilasi,dll
protection tahun yg berbahaya bagi
kes.

Host: Agent: Environment:


Early - Case finding (aktif -Memberikan obat yg - Pemeriksaan lingk.
diagnostik and dan pasif) sesuai dgn penyakit Secara berkala.
prompt - Kunjungan dini ke yg diderita - Deteksi
treatment dokter pencemaran
di udara, air, tanah.
Host: Host: Environment:
Disability -Pengobatan dan - Pemberian obat -Menyesuaikan
Limitation perawatan yang tepat tindakan
penderita kedokteran yg akan
dilakukan dgn
ekonomi penderita

Host: Agent: Environment:


-Rehab fisik, (-) (-)
Rehabilitation mental, sosial
TERIMA
KASIH

You might also like