You are on page 1of 27

KMB I

Akalasia

Free Powerpoint Templates


Page 1
Definisi Akalasia
Akalasia adalah suatu keadaan yang jarang ditemukan
(1:100.000), yang sama mengenai pria dan wanita, umumnya
dalam kategori dewasa muda dan usia pertengahan. Gejala dan
evolusi alamiah keadaan ini disebabkan oleh sama sekali tidak
adanya peristaltis dalam badan esophagus yang dipasangkan
dengan tak lengkapnya atau kegagalan relaksasi dalam
sphincter esophagus bawah.

Free Powerpoint Templates


Page 2
Etiologi

Etiologi akalasia bisa tunggal atau majemuk. Sebab neurogenik


bersifat sentral atau tepi. Secara sentral perusakan nucleus
motorik dursalis vagus menyebabkan kelainan motorik yang
serupa dengan akalasia. Secara perifer, potongan atau reseksi
vagus akan menyebabkan kontraksi badan esophagus yang
abnormal dan disfungsi sphincter esophagus bawah. Infeksi
dengan parasit Trypanosoma cruzi dikenal menyebabkan akalasia
esophagus dan penyakit multisistemik.

Free Powerpoint Templates


Page 3
Patofisiologi
Adanya gangguan peritaltik pada 2/3 bagian bawah eofagus. Tegangannya
lebih tinggi dari normal. Makanan banyak ditimbun diatas saluran esofagus
bawah yang akhirnya dilatasi hebat. Diduga gangguan ini disebabkan
adanya kekurangan atau kerusakan neuron post ganglion syaraf
parasimpatis pada pleksus meissner dan auerbach, disamping kelainan
yang dijumpai pada batang otak dan serat –serat ektrinsik nervus vagus.
Karena inervasi kolinergik yang tidak cukup ini, akan menyebabkan
konstraksi hebat dari pemberian bahan – bahan kolinergik yang
mengakibatkan segmen yang sakit.

Free Powerpoint Templates


Page 4
Way Of Caution
Kerusakan neuron post ganglion kelainan batang otak dan
Saraf simpatik pleksus meissner nervus vagus

Gangguan peristaltik pada 2/3 esofagus bawah

- Tegangan pada saluran esofagus bawah meningkat


- Kurang relaksasi
- Peka pada gastrin yang meningkat

Makanan tertimbun di esofagus

Makanan sulit masuk ke Akalasia - Makanan di timbun paling


Lambung bawah dan mudah masuk ke lambung
- Cairan berada di paling atas

Pengosongan lambung yang lama Potensial aspirasi pada kondisi


Tidur atau membungkuk

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan


Free Powerpoint Templates
Page 5
Manifestasi Klinis
• Alkalasia ditandai oleh tidak adanya peristaltik esofagus dan kegagalan
relaksasi sfingter esofagus bawah.
• Gejala yang menonjol adalah disfagia, dan adanya regurgitasi serta nyeri
substernal bervariasi pada setiap pasien. Mula – mula makanan padat lebih
mudah ditelan dari pada cairan . Lama –lama cairan lebih mudah
ditelan.Cairan dingin biasanya lebih sukar ditelan dari pada cairan
hangat.Ada pasien yang merasa lebih enak dengan minum lebih banyak
untuk meningkatan tekanan intraluminal agar dapat membuka sfingter
esofagus bawah. Regurgitasi terutama timbul pada malam hari,pada posisi
terlentang dan sedang tidur. Nyeri substernal biasanya hanya ringan dan
tidak begitu menggangu dibandingkan rasa penuh. Kadang – kadang
terjadi penurunan berat badan, komplikasi paru dan poliatritis ( john Jacob
B.,hal 654 ).

Free Powerpoint Templates


Page 6
Diagnostik

• Pemeriksaan Radiologi
Rontgenogram thorax bias menunjukkan pelebaran mediastinum akibat
esophagus yang berdilatasi mengandung batas udara-cairan.

• Pemeriksaan Manometri
Kelainan motorik yang terlihat dalam akalasia bersifat diagnostik. Setelah
penelanan esophagus, tekanan istirahat meningkat akibat dilatasi dan
retensi debris. Setelah menelan, aperistalsis terlihat pada semua tingkat
esophagus.

• Pemeriksaan Endoskopi
Gambaran endoskopi akalasia merupakan bukti tak langsung malafungsi
dengan statis. Evaluasi endoskopi selalu penting untuk menyingkirkan
adanya kanker esophagus bersamaan atau sebab lain striktura.

Free Powerpoint Templates


Page 7
Penatalaksanaan
• Pasien harus diinstruksikan untuk makan dengan perlahan dan minum
cairan padat saat makan. Penyekat saluran kalsium dan nitrat telah
digunakan untuk menurunkan tekanan esophagus dan memperbaiki
menelan. Bila metode ini tidak berhasil, dilatasi pneumatic (kuat) atau
pemisahan serat otot melalui pembedahan dapat dianjurkan.
• Akalasia dapat diobati secara konservatif dengan meregangkan area
esophagus yang menyempit disertasi dilatasi pneumatic.
• Dengan pembedahan, akalasia dapat diatasi melalui esofagotomi.
Torakotomi dapat dilakukan untuk memberikan akses dan insisi dibuat
melalui muskularis esophagus bawah

Free Powerpoint Templates


Page 8
Diagnosa Banding

1. Kanker esofagus
Kanker – kanker ini biasanya terjadi pada bagian atas dan tengah dari esofagus.
Adenomacarsinomas biasanya berkembang pada jaringan yang berkelenjar pada
bagian bawah esofagus. Untuk membedakan antara akalasia dengan kanker esofagus
maka dilakukan endoskopi.

2. Penyakit chagas
Penyakit chagas adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit, Tripanosoma eruzi dan
terbatas pada Sentral Amerika & Amerika Selatan . Ia ditularkan ke manusia-

manusia melalui gigitan – gigitan serangga dari reduviid bug .

Free Powerpoint Templates


Page 9
Komplikasi

Varises Esofagus
• Varises Esofagus timbul akibat hipertensi sistem vena oarta. Penyakit obstruksi
intrahepatik merupakan penyebab lebih dari 90% pasien hipertensi portal. Sirosis
portal akibat sekunder dari alkoholisme kronis merupakan penyebab yang paling
sering dari penyakit obstruktif intra hepatik.
• Varises Esofagus menimbulkan satu gejala yaitu pendarahan yang tampak sebagai
hematemesis atau melena.

Bronkitis kronik dan emfisema


Penemuan patologis utama dari bronkitis kronik adalah hipertrofi dari kelenjar
mukosa bronkus dan peningkatan jumlah sel goblet,disertai dengan infiltrasi sel
radang dan oedema mukosa bronkus. Akibatnya,pembentukan mukus akan
meningkat dan ini mengakibatkan gejala yaitu batuk produktif.

Free Powerpoint Templates


Page 10
Karsinoma Bronkogenik
Meskipun etiologis sebenarnya dari karsinoma bronkogenik belum diketahui,tetapi
ada 3 faktor yang agaknya peningkatkan insiden penyakit ini : Merokok,bahaya
industri,dan polusi udara. Pada keadaan tertentu,Karsinoma bronkogenik
merupakan suatu penyakit yang berkaitan dengan jabatan pekerjaan.

Infeksi Parinkem paru-paru :


pneumonia
Peradangan akut parinkem paru-paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi
dikenal dengan nama pneumonia atau pneumonitis. Pneumonia merupakan
penyakit yang sering terjadi setiap tahunnya menyerang sekitar satu persen dari
seluruh penduduk Amerika. Meskipun tersedia antibiotika,tetapi pneumonia tetap
merupakan faktor pembunuh utama dan mnyebabkan kematian.

Free Powerpoint Templates


Page 11
Asuhan Keperawatan

• Pengkajian Keperawatan
a. Biodata
Nama : Ny. C
Usia : 72 tahun
Alamat :-
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Akalasia
Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Free Powerpoint Templates


Page 12
b. Riwayat kesehatan
– Keluhan Utama
• Pasien mengatakan bahwa sudah 2 bulan sulit untuk menelan makan ,
seringkali tersedak , beberapa kali makanannya tertelan akan tetapi masuk
kerongga hidung sehingga terbatuk dan bersin saat makan serta badannya
lemas.
– Riwayat penyakit sekarang
• Pasien didiagnosa akalasia
– Riwayat penyakit dahulu
• Pasien tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya
– Riwayat penyakit keluarga
• Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menurun ataupun menahun.
– Riwayat Psiko sosial spiritual
• Psiko : klien tidak ada masalah psiko dalam menerima penyakit yang
diderita sekarang.
• Social : hubungan klien dengan keluarga baik, keluarga dengan klien baik.
• Spiritual : klien pada waktu dirumah melakukan sholat 5 waktu dank lien di
rumah sakit melakukan sholat 5 waktu.
– Riwayat pola hidup sehat
• Pasien mandi 2x sehari di rumah dan di rumah sakit.
• Pasien makan 1 porsi 3x sehari di rumah dan di rumah sakit.
– Riwayat Alergi Free Powerpoint Templates
Page 13
• Pasien tidak memiliki riwayat alergi
c. Pengkajian Persistem
1. Sistem pernafasan
– Adanya makanan yang masuk ke saluran pernafasan yang mengakibatkan
pasien seringkali tersedak ketika makan & minum
– Sesak nafas
– Mengi dan bisa sampai henti nafas
2. Sistem Kardiovaskuler
– Tekanan darah menurun
3. Sistem persyarafan
– Adanya rasa nyeri saat menelan
– Adanya nyeri pada area dada ( esofagus )
4. Sistem Pencernaan
– Adanya disfagia ( sulit untuk menelan )
– Meningkatnya asam lambung karena tidak ada makanan yang masuk ke dalam
lambung
– Tidak ada penyerapan nutrisi pada usus halus
– Makanan banyak tesimpan diesofagus
5. Sistem perkemihan
– Sedikit mengeluarkan urine

Free Powerpoint Templates


Page 14
6. Sistem Endokrin
– Adanya gangguan metabolisme tubuh.
7. Sistem Muskuluskeletal
– Otot mengalami penurunan pergerakan untuk menggerakkan persendian serta
alat gerak .
8. Sistem Integumen
– Turgor kulit menurun
9. Sistem Indera
– Indra perasa( lidah) tidak bisa merasakan asam dan pahit
– Mata cowong
10. Sistem Imun dan hematologi
– Sistem imun melemah karena tidak ada nutrisi yang diserap
– Berat Badan pasien menurun
– Mudah terjangkit komplikasi penyakit yang lain.

Free Powerpoint Templates


Page 15
• Diagnosa Keperawatan

– Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan sulit menelan ditandai oleh
klien mengeluh mengalami masalah saat makan dan minum dan berat badan
turun.
– Gangguan kebutuhan cairan kurang dari kebutuhan berhubungan dengan sulit
menelan ditandai oleh klien mengeluh mengalami masalah saat makan dan
minum.
– Resiko bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan makanan masuk ke
saluran nafas.
– Resiko aspirasi berhubungan dengan makanan masuk ke saluran nafas

Free Powerpoint Templates


Page 16
• Intervensi Keperawatan
A. Diagnosa : ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan klien
mengalami masalah pada saat makan ditandai dengan penurunan berat
badan.
– Tujuan : setelah 1 minggu perawatan, kebutuhan nutrisi klien seimbang/terpenuhi dengan
kriteria hasil berat badan naik ½ kg, mencapai Body Max Index yang Normal, nafsu makan
meningkat.
– Intervensi :
• Berikan makanan sesuai dengan kebutuhan
• Berikan makanan denga porsi kecil tapi sering.
• Berikan makanan dengan tekstur jangan terlalu padat dan tidak terlalu cair (kental).
• Beritahu pada klien untuk selalu menghabiskan makananya.
• Berikan obat-obatan golongan nitrates dan calcium channel blokers.
– Rasional :
• Pemberian yang sesuai indikasi dan tidak memberatkan klien apabila berlebihan.
• Mencegah terjadinya penumpukan makanan pada esophagus.
• Makanan yang tidak terlalu padat atau terlalu cair dapat dengan mudah dicerna oleh
tubuh.
• Membantu melancarkan dan memudahkan pencapaian tujuan.
• Obat golongan nitrates membantu mengendurkan spincter esofagus bagian bawah
sedangkan calcium channel blokers dapat membantu esofagus untuk relaks dan tidak
konstriksi.

Free Powerpoint Templates


Page 17
B. Diagnosa : gangguan kebutuhan cairan kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan sulit menelan ditandai oleh kliien mengeluh mengalami
masalah saat minum.
– Tujuan : kebutuhan nutrisi klien seimbang/terpenuhi dengan kriteria hasil
pasien tidak bermasalah saat minum.
– Intervensi :
• Pantau jumlah keluaran urin pasien
• Berikan cairan yang adekuat.
• Berikan buah-buahan dan cairan yang banyak mengandung air.
– Rasional :
• Agar dapt mengetahui jumlah cairan yang harus diberikan dan jenis cairan.
• Agar pasien tidak kekurangan elektrolit dan kebutuhan cairan stabil.
• Untuk menambah cairan yang dibutuhkan klien

Free Powerpoint Templates


Page 18
C. Diagnosa: bersihan jalan nafas tak efektifberhubungan dengan masuknya
makanan ke saluran pernafasan (batuk dan bersin).
– Tujuan :
• Jangka pendek : klien mampu dan mengerti menerapkan batuk efektif.
• Jangka panjang : bersihan jalan nafas efektif dalam waktu 3 hari.
– Intervensi :
• Ajarkan klien batuk efektif.
• Berikan posisi tidur lebih tinggi.
• Berikan perawatan mulut yang baik setelah batuk.
• Kaji kondisi pernafasan (frekuensi kedalaman, gerakan dada, penggunaan
oto bantu nafas, tegak dan meningkatkan kenyamanan sewaktu inspirasi).

– Rasional :
• Batuk efektif dalap dilakukan pada posisi duduk.
• Posisi semi fowler akan mempermudah pasien untuk bernafas dan
meningkatkan ekspansi dada sehingga udara mudah masuk.
• Meningkatkan kenyamanan klien selama mengalami perawatan.
• Berguna dalam evaluasi derajat distress pernafasan dan kronisnya proses
penyakit.

Free Powerpoint Templates


Page 19
D. Diagnosa: resiko tinggi aspirasi berhubungan dengan makanan tertelan dan
masuk ke saluran pernafasan.
– Tujuan : setelah dilakukan perawatan 3 X 24 jam klien tidak lagi beresiko
aspirasi saat pemberian nutrisi dengan kriteria hasil klien tidak lagi tersedak saat
makan, pola nafas klien saat makan tidak terganggu.
– Intervensi :
• Dorong atau bantu latihan nafas abdomen atau bibir.
• Ajarkan klien posisi dududk saat makan.
• Kolaborasi pre dan post operasi
• Pemasangan NGT
• Pemantauna posisi NGT
– Rasional :
• Memberikan pasien beberapa cara untuk mengatasi dan mengontrol
dipsnea dan menurunkan jebakan udara.
• Posisi duduk saat makan dapat mengurangi resiko terjadinya aspirasi.
• Indikasi pemasangan NGT pre operasi dan post operasi pada klien akalasia
untuk pemberian nutrisi dan obat yang adekuat bagi klien.
• Pemantauan posisi NGT oleh perawat ditujukan untuk meninjau kebersihan
respon klien agar terhindar dari infeksi mikroorganisme yang dapat
memperburuk prognosis penyakit.

Free Powerpoint Templates


Page 20
• Implementasi Keperawatan
1. Diagnosa : ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan klien mengalami masalah pada saat makan
ditandai dengan penurunan berat badan.
– Implementasi :
• Memberi HE kepada pasien tentang pentingnya makanan
dan untuk menghabiskan makanannya. Ini lakukan untuk
memberikan pengetahuan dan motivasi pasien untuk
menghabiskan makanannya.
• Memberikan makanan sesuai kebutuhan. Untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien.
• Memberikan makanan dengan tekstur kental. Untuk
mempermudah masuknya makanan kedalam esofagus.
• Memberikan obat kepada pasien. Untuk mengendurkan
spincter anal bagian bawah dan mempercepat sembuhnya
pasien.

Free Powerpoint Templates


Page 21
2. Diagnosa : Gangguan kebutuhan cairan kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan sulit menelan ditandai
oleh kliien mengeluh mengalami masalah saat minum.
– Implementasi :
• Memberikan minum kepada pasien. Untuk
memenuhi kebutuhan cairan pasien dan mencegah
terjadinya dehidrasi.
• Memantau pengeluaran urine. Untuk mengetahui
jumlah cairan yang dikeluarkan oleh tubuh dan
berapa cairan yang dibutuhkan oleh pasien.
• Memberikan buah atau sayuran yang banyak
mengandung air. Untuk memenuhi cairan tubuh
pasien dari jenis makanan lain.

Free Powerpoint Templates


Page 22
3. Diagnosa : Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan
dengan masuknya makanan ke saluran pernafasan
(batuk dan bersin).
– Implementasi :
• Memberikan posisi lebih tinggi. Untuk mencegah
pasien tersedak oleh makanan yang menumpuk di
esofagus.
• Mengajarkan pasien batuk efektif. Untuk
mempermudah pengeluaran secret secara optimal
dan pasien dapat melakukannya sendiri.
• Memberikan perawatan mulut kepada pasien.
Untuk mencegah kontaminasi rasa dengan
makanan dan membuat pasien merasa nyaman.
• Mengkaji pernafasan pasien. Untuk mengetahui
kondisi pernafasan pasien.
Free Powerpoint Templates
Page 23
4. Diagnosa : Resiko tinggi aspirasi berhubungan dengan
makanan tertelan dan masuk ke saluran pernafasan.
– Implementasi :
• Memasang NGT pada pasien. Untuk
mempermudah masuknya makanan kedalam
lambung.
• Membantu pasien melakukan nafas abdomen dan
bibir. Untuk mencegah pasien tersedak saat
bernafas akibat penumpukan makanan.
• Mengajarkan pasien duduk saat makan. Untuk
mencegah pasien tersedak saat makan.
• Memantau posisi NGT. Untuk mencegah
pindahnya posisi NGT dari posisi aslinya.

Free Powerpoint Templates


Page 24
• Evaluasi Keperawatan
Menurut Griffith & Christensen (1986) evaluasi sebagai
sesuatu yang direncanakan dan perbandingan yang
sistematik pada status kesehatan pasien. Dengan
mengukur perkembangan klien dalam mencapai suatu
tujuan, maka perawat bisa menentukan efektifitas
tindakan keperawatan. Evaluasi juga meliputi catatan
perkembangan klien dan evaluasi akhir. Jika tujuan dan
KH pada tahap intervensi dapai dicapai dengan baik
dan tercapai semua maka pada evaluasi keperawatan
juga menujukan hasil yang baik.

Free Powerpoint Templates


Page 25
Kesimpulan
• Akalasia merupakan penyakit penyempitan esofagus yang sampai saat ini
belum tahu apa penyebabnya. Akalasi juga merupakan penyakit langkah
yang hanya dimiliki oleh beberapa orang saja diseluruh dunia. Akalasia
menyebabkan penderitannya mengalami kesulitan dalam makan dan
minum. Akalasia juga menyebabkan komplikasi penyakit lain seperti
varises esofagus dan lainnya.Akalasia juga menyebabkan masalah pada
berbagai sistem tubuh.
• Akalasia juga memiliki beberapa diagnosa lain. Dari diagnosa tersebut akan
memunculkan suatu intervensi dan akan diimplemantasikan pada pasien.
Dengan diagnosa, intervensi dan implementasi yang tepat diharapkan
evaluasi dari paenyakit ini dapat tercapai sepenuhnya dan pasien dapat
menjalankan hidupnya dengan baik.

Free Powerpoint Templates


Page 26
Free Powerpoint Templates
Page 27

You might also like