Professional Documents
Culture Documents
Dosis toksik
Dosis letal
Dosis pemeliharaan
Bayi
Alasannya :
Organ-organnya masih belum berfungsi secara sempurna:
hepar, ginjal, susunan saraf pusat dan distribusi cairan yg
berbeda dg orang dewasa.
Parameter perbedaan respon obat pada anak dg
dewasa:
1. Pola ADME( Absorpsi, Distribusi, Metabolisme dan
Ekskresi)
A. perbedaan absorpsi(penyerapan) ok perbedaan relatif dari
kepadatan sel
B. perbedaan distribusi ok persentase cairan ekstrasellular dan
cairan tubuh total relatif lebih tinggi.
C. perbedaan metabolisme ok proses enzimatik yg belum
sempurna
D. perbedaan ekskresi ok glomerulus dan atau tubulus belum
berkembang secara lengkap
2. Sensitivitas intrinsik yg berlainan terhadap bahan
obat
(% BB)
FARMAKOKINETIK OBAT
Absorpsi obat
A. Aliran darah pd tempat pemberian obat ( pada keadaan shok, bayi
prematur absorpsi tdk teratur dan sulit diprediksi). Contoh : glikosida
jtg dan antikonvulsan.
B. Fungsi saluran cerna: pada bayi prematur konsentrasi asam lambung
tertinggi pd hari 4. Hindari obat yg diaktifkan oleh asam lambung.
Distribusi obat.
Ikatan obat dg protein plasma (albumin). Diazepam (pada bayi prematur
ikatan protein hanya 90%, konsentrasi obat bebas 30 ug/L (toksik),
beberapa obat dp saling berpacu dg bilirubin serum untk berikatan dg
albumin (kernikterus).
Metabolisme obat
Pada neonatus metabolisme obat menurun klirens dan waktu paruh
lebih lama.
Ekskresi obat
Laju Filtrasi Gromerulus (LFG) neonatus: 30-40% LFG orang dewasa.
Penggunaan obat selama menyusui
Harus hati-hati ( ekskresi melalui ASI)
Ibu menyusui harus munum obat 30-60 mnt setelah
dan 3-4 jam sebelum waktu menyusui.
Obat yg tidak ada data ttg keamanan selama
menyusui harus dihindari.
Konsentrasi tetrasiklin dlm ASI kira-kira 70% dari
kons. Serum ibu ( resiko kelainan gigi bayi).
Kloramfenikol dlm ASI dpt menyebabkan supresi
sumsum tulang
Faktor-faktor yg mempengaruhi dosis obat:
A. Faktor obat
Sifat fisika: daya larut obat dalam air/lemak, kristal/amorf dan
sebagainya.
Sifat kimiawi: asam, basa, garam ester, garam kompleks, pH,
Pka
Faktor farmakokinetik Half-life (T 1/2)
Kombinasi obat (addiksi, potensiasi, sinergisme, antagonisme
dan interaksi obat)
B. Cara pemberian obat pada penderita
Oral: dimakan atau diminum
Parenteral: subkutan, intramuskular, intravena dan sebagainya.
Rektal, vaginal dan uretral
Lokal, topikal
Lain-lain: implantasi, sublingual, intrabukal dsb.
C. Faktor penderita
1. umur: neonatus, bayi,anak , dewasa dan geriatri
2. berat badan: BB dapat berbeda walaupun sama-sama
dewasa.
3. jenis kelamin: terutama untuk obat gol. Hormon
4. Ras: slow dan fast acetylators
5. Toleransi
Toleransi kongenital
Toleransi perolehan
Toleransi silang
6. Obesitas: untuk obat-obat tertentu faktor ini perlu
diperhatikan
7. sensitivitas individual
8. keadaan patofisiologi: kelainan pd sal. Cerna mempengaruhi
absorpsi obat, penyakit hati mempengaruhi metabolisme obat,
kalainan pada ginjal mempengaruhi ekskresi obat.
Absorpsi Obat Per Oral berbagai obat pada
Neonatus VS Anak dan Orang Dewasa.
Obat Absorpsi oral
Asetaminofen Menurun
Ampisilin Meningkat
Diazepam Normal
Digoksin Normal
Penisilin G Meningkat
Fenobarbital Menurun
Fenitoin Menurun
Sulfonaid normal
Perkiraan waktu paruh berbagai obat pada
neonatus dan orang dewasa.
Obat Usia neonatal T1/2 T1/2 orang dewasa
neonatus(jam)
Asetaminofen 2,2-5 1,9-2,2
(Paracetamol)
Diazepam 25-100 40-50
Digoksin 60-70 30-60
Fenobarbital 0-5 hari 200 64-140
5-15 hari 100
1-30 bulan 50
Fenitoin 0-2 hari 80 12-18
3-14 hari 18
14-50 hari 6
Salisilat 4,5-11 10-15
Teofilin Neonatus 13-26 5-10
Anak 3-4
Kenapa anak-anak beresiko lebih
besar timbulnya “medical error”
Dosis obat dihitung secara individual
Berdasarkan umur , BB dan luas permukaan tubuh
Perhitungan rumit
DIAGNOSIS
R/ R/
NON TERAPI
BERI OBAT
BERI INFO
EVALUASI
I. RESEP
Pengertian :
Resep adalah Permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi
atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuatkan
obat dalam Bentuk Sedian Obat tertentu dan
menyerahkannya pada penderita.
Resep adalah wujud akhir dari kompentensi ,
pengetahuan, keahlian dokter dalam menerapkan
bidang farmakologi dan terapi yang diperuntukan untuk
satu penderita
II. PEMBAGIAN
RESEP
Dr EDWINA
Praktek Umum
SIP : No.03 / tahun 2006
Alamat : Jln Ganting II No 16 Padang
1. Prescriptio
Telp : 0751890114
Praktek Senin – Jumat
Jam 17.00 - 19.00
Padang, 17-5-2006
2. Supercriptio R/
Paracetamol 100 mg
3. InsCriptio Tab CTM ¼
Tab Bisolvon No I
SL q s
m f pulv d t d No XV 4. Subcriptio
S 3 dd p I
Paraf / T T
Pro : Nadia
5. Signature
Umur : 2 th
Alamat : Jln Proklamasi No 17Padang
III. TIPE RESEP
1. Tipe Magistralis
Tipe magistralis adalah komposisi resep yang ditulis sendiri
oleh dokter berdasarkan pengalamannya dan tidak ditemukan
dalam buku standar yang diperuntukan untuk satu penderita
- buku standar resmi (literatur)
- Formularium RS
- Standard terapi Puskesmas
2. Tipe Officinalis
Tipe officinalis adalah resep yang ditulis berdasarkan formula
yang ada yang diperuntukan untuk satu penderita
PENULISAN RESEP YANG
TEPAT DAN RASIONAL
Rasional : Rasio kemanfaatan lebih besar dari
pd resiko efek samping yg ditimbulkan obat.
Penulisan resep yg rasional dgn motto :
- Tepat Obat
- Tepat Dosis
- Tepat Bentuk sediaan
- Tepat Penderita
- Tepat Indikasi
DAMPAK PERESEPAN YG
TIDAK RASIONAL
Bertambahnya kemungkinan toksisitas obat yg
diberikan.
Tjd interaksi obat satu dg obat lain.
Tidak tercapai efektifitas obat yg dikehendaki
Meningkatkan biaya pengobatan penderita
KAIDAH PENULISAN R/
Kertas R/
• Dokumentasi 3 th
• Permintaan obat melalui telp dihindari kecuali Cito, maka 1 x 24 jam
harus ditulis dikertas R/
• SK Menkes RI No 280/MENKES/SK/V/1981 penulisan
pemusnahan
CAIR
• SOLUTIO
• SIRUP
• AEROSOL
• GUTTAE
• INJEKSI
BSO
½ PADAT • SALEP
• LINIMEN
• PULVERES
PADAT • PULVIS
• CAPSULAE
• TABLET
• SUPPOSITORIA
PENULISAN R/ DALAM BSO CAIR
SIGNATURA HARUS
TEPAT TIDAK UNTUK OBAT DENGAN
INDEKS TERAPI SEMPIT
R/ Codein 100 mg !
SLqs
m f pulv d t d No Xv da in cap
S t d d cap I
Pro : Hadi (10 th)
2. Resep Officinalis
Resep yang ditulis oleh dokter berdasarkan formulasi yang ada dalam buku
standar
R/ Lotio kumerfelsi S F
SUC
Pro : Wina (17 th)