You are on page 1of 21

Oleh

M. Lutfiyanto
9912203040

PROGRAM SUTDI DIPLOMA III


2015
Selama ini pembuatan polibag masih secara
manual yaitu dengan proses pres tangan
dengan menggunakan tenaga manusia. Oleh
karena itu dalam perkembangannya perlu
adanya suatu mesin pres polibag jamur agar
proses produksi berjalan lancar. Produk yang
dihasilkan mitra industri kecil sangat kecil
hanya 2000 polibag per hari.
 Dari kekurangan mesin polibag tersebut maka penulis
akan membuat mesin pres baglog jamur tiram dengan
tabung baglog pengepresan berjumlah 8 buah
sehingga mampu mempercepat proses pengepresan
dan memperoleh baglog yang cukup banyak. Pada
semua plat tabung baglog, menyatu dengan plat segi
empat yang menjadi alas tabung tersebut. Alas
tersebut dapat dipasang dan dilepas bergantian agar
dapat mempercepat proses pengepresan. Dengan
mesin pres baglog yang akan dirancang penulis,
semoga dapat membantu pengusaha budidaya jamur
dalam mempercepat proses, dan baglog jamur yang
dihasilkan bertambah banyak.
 Pada pembahasan mesin baglog bagian statis ini
adalah mengenai kekuatan sambungan, mendesain
rangka, perhitungan kekuatan bahan, dan proses
manufaktur.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara kerja dari Redesain mesin pres
baglog jamur tiram 8 tuas ?
2. Bagaimana merencanakan kontruksi dan
perhitungan pada mesin pres baglog jamur tiram 8
tuas (bagian statis) ?
3. Bagaimana cara perawatan mesin
TUJUAN
Tujuan umum :
Tujuan dari pembuatan mesin pres baglog ini adalah untuk
menciptakan mesin pres yang sederhana, mudah dalam
pengoperasiannya, menghasilkan banyak baglog, hemat
waktu dan biaya namun dapat digunakan untuk mengepres
secara lebih aman dan efektif sehingga produksi jamur
dapat lebih meningkat dan kebutuhan masyarakat dapat
terpenuhi dengan baik.

Tujuan khusus :
Mengetahui cara kerja dari mesin pres baglog jamur tiram 8
tuas.
Mengetahui perencanaan kontruksi dan perhitungan pada
mesin pres baglog jamur tiram 8 tuas (bagian statis).
Mengetahui cara perawatan mesin.
MANFAAT
Bagi Penulis :
Media menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dan di
pelajari dari proses perkuliahan.
Menguji tingkat kemampuan analisis terhadap permasalahan
yang sedang dihadapi masyarakat.
Media untuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
Bagi Masyarakat :
Meningkatkan pendapatan dengan memaksimalkan teknologi
tepat guna dalam proses produksi.
Mengurangi kendala yang dihadapi dalam meningkatkan
tingkat kesejahteraan masyarakat.
Mampu meningkatkan kualitas dari hasil produksi.
BATASAN MASALAH
Dalam pembuatan alat ini ruang lingkup
pembahasannya sebatas masalah yang berkaitan
dengan perencanaan mesin ayakan pasir yang
meliputi :
Tidak merencanakan komponen mesin pres baglog
jamur tiram seperti (motor, reducer, puli, sabuk V
belt, rantai dan sprocket).
Tidak membahas jenis serbuk kayu yang digunakan
untuk bibit baglog jamur tiram ataupun bahan yang
lain untuk pembibitan.
Tinjauan Pustaka
• Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang
sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena
jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin
membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan
habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut
tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari
penggergajian kayu.

• Plat terdiri dari berbagai jenis bahan. Secara garis besar bahan plat ini
dikelompokkan menjadi dua bagian besar yang memiliki sifat berbeda –
beda yakni bahan plat logam ferro dan plat logam non ferro.
• Rumah log terbuat dari plat besi berbentuk silindris.
• Menentukan baut dan mur
a. Menentukan besarnya beban maksimal
b. Menentukan jenis bahan baut dan mur
c. Menentukan diameter
d. Melihat standar ulir
e. Menentukan jumlah dan tinggi ulir yang
diperlukan
f. Jumlah ulir yang diperlukan untuk
panjang H dalam mm
g. Jumlah ulir yang dipakai
i. Tegangan geser akar ulir baut
j. Tegangan geser akar ulir mur adalah
batang beban terpusat

Syarat keseimbangan :
∑ Fx = 0 (Gaya lintang arah sumbu x)
∑ Fy = 0 (Gaya lintang arah sumbu y)
∑M = 0 (Momen lentur )
∑ MA = 0
0 = (F.LAB) - (Rc.LAC)
∑ FV = 0
0 = F1 – (RC + RA)
Mencari Momen pada rangka

∑ FV = 0
= ̶ F1 + RB – V = 0
∑M =0
M – F1 (X) + RB (X – 230) = 0
Alat dan Bahan

1. Alat

• Jangka sorong - Penitik


• Sarung tangan Tap - Palu
• Mesin las SMAW - Pelindung mata
• Tang - Penggaris siku
• Gerinda tangan - Las Asetelin
• Gerinda potong - Ragum
• Mesin bubut - Mistar baja
• Mesin bor - Tap

2. Bahan

• Pulley - Plat
• Reducer - Mata gerinda
• Motor - Mur dan baut
• Rantai dan Sprocket - Plat profil U
• Elektroda - Poros
• Bantalan - Sabuk
• Kertas gosok - Roda
Flowchart perancangan mesin

Mulai

Survei Lapangan

Ide atau Gagasan

Studi pustaka

Perencanaan

Bagian Statis Bagian Dinamis

Plat Rangka Las Mur dan Baut

Perakitan

Ya
Pengujian Perbaikan

Ya

Pembuatan Laporan

Selesai
Hasil dan Pembahasan

• Dimulai dari pencarian nilai reaksi


• Momen
• Kekuatan rangka
• Kekuatan las
• Menentukan baut dan mur
 Setelah dihitung beberapa reaksi pada
batang, maka perhitungan selanjutnya yaitu
menganalisa momen dan bidang geser yang
terjadi pada setiap batang. Dengan metode
potongan
 Setelah mendapatkan momen – momen
disetiap potongan batang, maka diambil
momen terbesarnya, yaitu sebesar 192889,5
N.mm
 Pada kontruksi rangka alat, kami
menggunakan besi kanal U dengan dimensi 50
x 30 x 30.
 Maka untuk keamanan, kami melakukan uji
tarik dan mendapatkan tegangan geser 59,38
N/mm2 tegangan ijin rangka sebesar
95 𝑁/𝑚𝑚2
 Kami menggunakan elektroda AWS E6013
diameter 2,6 dengan kekuatan tarik 47,1
kg/mm2 dan kekuatan luluh 38,7 kg/mm2.
 Beban keseluruhan 835,94 N
 Pengelasan aman karena nilai tegangan lebih
kecil dari kekuatan tarik serta kekuatan
luluh.
 Berat komponen samping sebesar 354,76 N
 Fe daya yang ditransmisikan senilai 1,2
 Beban yang diterima baut sebesar 106,42 N
 Maka setelah dihitung, ditemukan ukuran
baut yang deperlukan yaitu M 6
• Hasil perancangan mesin pres baglog bagian statis dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dimulai dengan motor listrik yang menggerakkan reducer dengan bantuan pully dan v belt, kemudian
daya diteruskan oleh reducer untuk menggerakkan poros dengan bantuan rantai dan sproket.
Selanjutnya daya yang diterima oleh poros tersebut meneruskan daya ke flywheel untuk proses
penekanan pada baglog. Metode pengepresan ini menggunakan empat pres disetiap sisi, dan pada saat
memasukkan baglog atau mengeluarkan baglog pada rumah baglog ini menggunakan metode sliding,
sehingga delapan rumah baglog tersebut menempel pada plat sliding yang bertujuan mempermudah
proses pada saat memasukkan dan mengeluarkan baglog. Dari baglog dengan tinggi 25 cm setelah di
pres maka baglog akan padat dan tinggi berkurang menjadi 20 cm.
• Keseluruhan rangka menggunakan besi kanal U St 37 dengan dimensi 30 mm x 30 mm x 50 mm x
2 mm.
• Hasil perhitungan dan perancangan mesin :
Untuk beban keseluruhan komponen sebesar 85,3 kg.
Tegangan geser pada rangka sebesar 15,84 N/mm2 dan tegangan ijin 95 N/mm2
Momen terbesar pada rangka sebesar 51469,75 N. mm.
Perhitungan kekuatan las dapat diperoleh :
Tegangan geser pengelasan (𝜏) 2,46 N/mm2
Tegangan lentur pengelasan (𝜎𝑏 ) 11,03 N/mm2
Tegangan kombinasi pengelasan (𝜎) 46,8 N/mm2
Berikut data standarisasi las dengan kekuatan tarik sebesar 462,05 N/mm2 dan kekuatan
luluh 379,64 N/mm2. Maka hasil diatas aman untuk kontruksi karena lebih kecil dari data standarisasi
las tersebut.
 Dibagian plat sliding yang menempel pada rumah baglog menggunakan plat yang tebalnya
hanya 1,2 mm sehingga saat di las, bahan plat mudah melengkung sehingga dalam segi
penampilan kurang sempurna. Maka dianjurkan untuk menggunakan plat yang tebalnya
lebih dari ukuran tersebut.
 Mesin pres 8 baglog ini masih dikatakan alat yang minimum meski kapasitas lebih banyak
dari pada mesin pres yang sudah ada. Karena alat ini hanya mengepres baglog saja, dan
tidak langsung mengisi plastik polibag dengan serbuk kayu sebelum proses pengepresan.
Sedangkan ternyata sekarang sudah ditemukan mesin pengemas baglog sekaligus
pengepresannya. Maka dari itu diperlukan inovasi atau ide – ide yang sempurna lagi untuk
lebih menyempurnakan alat ini sehingga mampu bersaing dengan alat yang sudah ada.
 Pada stang pres atau poros penekan harus sering dilakukan pelumasan, agar tidak
menimbulkan gesekan yang menimbulkan kerusakan pada bantalan poros perantara dan
perubahan posisi pres.
 Pada bantalan poros perantara harus senter antara poros penekan dan poros engkol.
 Plat untuk rangka yang digunakan harus baja dengan kekuatan beban yang besar, sehingga
mampu untuk menahan komponen atau disaat proses berlangsung.

 Harga bahan, komponen, maupun proses pengerjaan masih terlalu mahal, maka
diperlukan analisis lagi dari segi bahan maupun komponen yang lebih sesuai agar
meminimalisir pengeluaran pembuatan alat ini, sehingga didapatkan harga mesin yang
cukup terjangkau.

You might also like