You are on page 1of 24

paper

TOKSIKOLOGI KERACUNAN JENGKOL

Oleh : Ratna sari


RizkyRamadhani
Wiwi EkaPutri
Taufiq Akbar
Maharani Ekki S

Pembimbing: dr.Rosmawaty M. Ked (For) Sp.F


• Buah jengkol

Pithecolobium
Lobatum syn
Pthecolobium jiringa
Kandungan zat dalam biji
jengkol
Terkandung nutrisi
antara lain:
• Karbohidrat • Kandungan senyawa
• Protein dalam jengkol yang
• Vitamin B berisiko dapat
• Vitamin A menimbulkan keracunan
yaitu asam jengkolat
• Fosfor
• Kalsium dan besi
Komposisi bahan dalam buah
jengkol

Kandungan Jumlah Kandungan Jumlah


Kalori 20,0 gr Fe 0,7 gr
Protein 3,5, gr Vit. A 240 iu
Lemak 0,1 gr Vit. B 0,1 mg
filtrat arang 3,1 gr Vit. C 12,0 mg
C2 21,0 gr Air 93,0%
F 25,0 gr
Asam jengkolat

• Senyawa ini Struktur asam jengkolat


tersusun dari dua
asam amino sistein
yang diikat oleh
satu gugus metil
pada atom
belerangnya
kurang sedap
• Kandungan asam tergantung varietas dan usia bijinya

• Biji jengkol muda < biji yang sudah tua

• Sebutir biji jengkol mentah dengan berat 15 gram dapat


mengandung sekitar 0,15-0,30 gram asam jengkolat.
Farmakokinetik asam jengkolat

• Asam jengkolat relatif mudah dan cepat diabsorbsi oleh


tidak usus halus

• 2-3 jam ditemukan pada urin

• Ginjal terkesan sebagai alat ekskresi utama bagi asam


jengkolat

• Bahan ini tidak mengalami metabolisme berarti dalam hati


Asam jengkolat mampu Keluar
merembes kejaringan sekitar kejaringan
(imbibisi) dan menyebabkan (ekstravasas
sumbatan i)bersama air
kemih

Tertimbun dijaringan
• .

faktor utama penyebab kejadian keracunan


akibat jengkol tergantung pada :
daya tahan tubuh seseorang
kondisi lambungnya,
jumlah jengkol yang dikonsumsi,
cara memasaknya.
Laporan kasus oleh Bunawan et al.
(2014), sindrom jengkolisme muncul
2-12 jam paska mengkonsumsi
jengkol.

Karbon disulfida yang terkandung dalam asam


jengkolat :
- Merupakan zat yang bersifat nefrotoksik sehingga
berbahaya bagi ginjal
-Karbon disulfida menyebabkan nekrosis pada
tubulus dan glomerulus ginjal
Kerusakan ginjal yang terjadi
akibat adanya :

- Reaksi hipersensitivitas

- Efek toksis terhadap parenkim ginjal

- Endapan metabolik jengkol


- Spasme ureter
Pembentukan kristal asam
jengkolat

Moenadjat dkk (1963) menduga bahwa pembentukan


kristal kemungkinan akibat orang tersebut banyak
berkeringat. Sehingga seolah-olah ada kekurangan
cairan badan dengan akibat kadar asam jengkolat
dalam badan relatif bertambah sehingga
penghabluiran menjadi lebih mudah
Gejala

- Flatulen,
Spasme kolik
vesikaurinaria, - Muntah dan
disuria gangguan
pencernaan

Nyeri kostovertebra
( flank pain)
Nyeri kolik abdomen 70%
Disuria 66%
Oligouria 59%
Hematuria 55%
Hipertensi 36%
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesa
fisik Penunjang
Jengkolisme memiliki 2
gambaran klinis berupa:

Gejala ringan

Gejala berat
 Faal ginjal : Ureum
Kreatinin
 Urinalisa : menentukan kadar
eritrosit dalam urine
 Pemeriksaan urin dan sedimen : menentukan PH urin dan
ada atau tidaknya kristal asam jengkol
 Histopatologi ginjal : adanya hiperemi pada
ginjal dan hemoragi pada uretra , Alatas (1994)
menemukan adanya kerusakan epitel pada tubulus daerah
proksimal
 Radiologi : foto polos abdomen, BNO
 USG Abdomen : hidronefrosis ginjal
Pemeriksaan luar Pemeriksaan dalam

GAMBARAN POSTMORTEM
Pemeriksaan luar

Pada pemeriksaan luar tercium aroma


jengkol yang khas
Pemeriksaan dalam

• Esofagus : mengalami striker


• Dinding lambung : berwarna hitam , perforasi pada bagian
fundus lambung, bagian lainnya mengalami inflamasi dan
berwarna merah
• Terdapat tanda – tanda korosi pada usus halus
• Hati dan ginjal mengalami fatty change jika penderita
bertahan hidup lama
• Pada traktus urogenital ditemukan pengendapan kristal-
kristal didalam salurannya
• Darah beku ditemukan dalam pembuluh darah
Penatalaksanaan

Tindakan supportif dan


konservatif

Jengkolisme ringan : kontrol nyeri dan hidrasi ( banyak minum)


Jengkolisme berat dengan anuria dan diduga GGA :
-Analgetik
-Hidrasi cepat
-Alkalinisasi urin menggunakan sodium bikarbonat sebagai
antidotum( dosis : 0,5-2 gram 4x/hari secara oral (anak-anak),
4x2 gram/hari ( pada orang dewasa)
-Minuman berkarbonasi ( bila tidak terdapat sodium
berkarbonat)
Pengobatan Suportif pada
Gagal Ginjal Akut
KESIMPULAN

• Jengkol mengandung asam jengkolat yang berperan


utama dalam etiopatogenesis jengkolisme melalui reaksi
hipersentivitas, efek toksis langsung asam jengkolat
terhadap parenkim ginjal, endapan metabolik jengkol,
spasme ureter, atau adanya obstuksi saluran kemih oleh
kristal jengkolat (urolitiasis jengkolat).
• Gambaran klinis jengkolisme: a) gejala ringan berupa
nyeri dan hematuria akibat obstruksi ureter oleh kristal
jengkolat (ureterolitiasis) dan b) gejala yang berat berupa
hipertensi, oligouria, dan azotemia.
• Diagnosa keracunan didasarkan atas adanya tanda dan
gejala yang sesuai dengan racun penyebab. Dengan
analisis kimiawi dapat dibuktikan adanya racun pada sisa
barang bukti.
• Pada jengkolisme dapat dilakukan laboratorium rutin dan
pemeriksaan penunjang berupa Faal ginjal (kadar ureum,
kreatinin), urinalisa (untuk menentukan kadar eritrosit
dalam urine), pemeriksaan urin dan sedimen (Untuk
menentukan PH urin dan ada atau tidaknya kristal asam
jengkol), histopatologi ginjal, radiologi (foto polos
abdomen, BNO) dan USG Abdomen.

You might also like