You are on page 1of 41

LAPORAN KASUS

Melena et causa Gastritis Erosif

Pembimbing :
dr. Prawoto, Sp. PD

Disusun Oleh :
Azmi Yunita
Daftar masalah (10/09/2013)

No. Masalah aktif Masalah Pasif

1 Melena

2 Anemia normositik
normokromik
Identitas pasien

 Nama :Tn. Tri


 Umur : 60 tahun
 Jenis Kelamin : Laki – Laki
 Agama : Islam
 Pekerjaan :Wiraswasta
 Alamat : Ngerni, Bolopleret , Juwiring
 No. CM : 10232009
 Tanggal Masuk : 30 Januari 2017
Anamnesis
( Dilakukan secara Autoanamnesis Pada Tanggal 31 Januari 2017,
pkl.15.00WIB )
 Keluhan utama :Nyeri pada Ulu Hati
 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri ulu hati. Nyeri ulu
mulai dirasakan sejak 1 minggu SMRS. Selama 1 minggu pasien
tidak dapat beraktivitas seperti biasa. Nyeri dirasakan terus
menerus seperti ditusuk dan nyeri tidak menjalar. Pasien juga
mengeluh mual tanpa disertai muntah. Setiap setelah makan,
pasien mengeluhkan nyeri pada ulu hati semakin bertambah. Hal
tersebut membuat pasien kurang nafsu makan dan menjadi sedikit
lemas. Pada saat di IGD, pasien tidak mengatakan kepada dokter
jika BAB pasien berwarna hitam. BAK dalam batas normal sekitar
3 kali per hari dengan warna kunimg jermih dan lancar.
Lanjutan …
Pada saat di bangsal, pasien mengatakan bahwa 2 hari SMRS,
BAB-nya berwarna hitam seperti petis sebanyak 2x, berbau
tidak sedap, konsistensi lembek. Pasien masih mengeluhkan
nyeri pada ulu hati dan mual tetapi tidak disertai muntah,
kurang nafsu makan sehingga merasa semakin lemas. BAK
lancar dengan warna kuning jernih.
Riwayat Penyakit Dahulu

 Riwayat sakit seperti ini : disangkal


 Riwayat Maagh : Diakui ± 10 tahun
dan sering konsumsi obat maagh
 Riwayat penyakit kuning : Disangkal
 Riwayat penyakit hipertensi : Disangkal
 Riwayat penyakit diabetes : Disangkal
 Riwayat penyakit jantung : Disangkal
 Riwayat sakit thypoid : Disangkal
 Riwayat sakit kuning : Disangkal
 Riwayat alergi obat : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga

 Riwayat sakit seperti ini : Disangkal


 Riwayat penyakit hipertensi : Disangkal
 Riwayat penyakit DM : Disangkal
 Riwayat penyakit kuning : Disangkal
 Riwayat penyakit jantung : Disangkal
 Riwayat penyakit paru – paru : Disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi:
 Pasien bekerja sebagai wirausaha. Biaya pengobatan menggunakan
biaya BPJS.

Riwayat Pribadi dan Kebiasaan


 Riwayat merokok : Diakui, sejak 3 tahun yang
lalu sudah berhenti merokok.
 Riwayat konsumsi alkohol : Disangkal
 Riwayat konsumsi obat – obatan :Apabila nyeri perut
konsumsi obat penghilang rasa nyeri yang dibeli sendiri
dari apotek.
 Riwayat olahraga : Jarang
 Riwayat minum jamu :Sering mengkonsumsi jamu
selama 1 tahun terakhir.
Anamnesis Sistem
 Keluhan utama : Nyeri ulu hati
 Kepala : pusing (-), nggliyeng(-),jejas(-), leher kaku (-)
 Mata :Penglihatan kabur (-), pandangan ganda (-),
Nyeri pada mata (-)
 Hidung :Pilek (-), mimisan (-), hidung tersumbat (-)
 Telinga :Pendengaran berkurang (-/-), berdenging (-/-),
keluar cairan (-/-), keluar darah (-/-).
 Mulut : Sariawan (-), luka pada sudut bibir (-), bibir
pecah-pecah (-), gusi berdarah (-), mulut
kering(-), sakit gigi (-),
 Tenggorokan : Sakit menelan (-), suara serak (-), gatal (-).
Lanjutan …
 Leher : benjolan di leher (-)
 Sistem respirasi : Sesak nafas (-), batuk (-), dahak (-),
warna kekuningan (-), bercak darah (-), mengi (-), tidur
mendengkur (-)
 Sistem kardiovaskuler : nyeri dada (-), berdebar-debar (-),
terasa ada yang menekan (-)
 Sistem gastrointestinal : Mual (+), muntah (-), perut
mules (-),diare (-), nyeri ulu hati (+), nafsu makan
menurun(+), BB turun(-), sulit BAB (-), BAB berwarna
hitam seperti petis (+)
 Sistem musculoskeletal : Nyeri otot (-), nyeri sendi (-),
kaku sendi (-), badan cepat capek (-), badan terasa lemas
(+)
 Sistem genitourinaria : Sering kencing (-), nyeri saat kencing (-),
keluar darah (-), kencing nanah (-), sulit memulai kencing (-),kencing
kuning jernih (+), anyang-anyangan (-),kencing berwarna seperti teh
(-)
 Ekstremitas: Atas : Luka (-/-), kesemutan(-/-), bengkak(-/-),
sakit sendi (-/-),panas (-/-), ujung jari terasa dingin(-/-).
 Bawah : Luka (-/-), kesemutan(-/-),bengkak(-/-),
sakit sendi (-/-),panas (-/-), ujung jari terasa dingin(-/-), parestesi (-
/-)
 Sistem neuropsikiatri : Kejang (-), gelisah (-), mengigau (-), emosi
tidak stabil (-)
 Sistem Integumentum : Kulit kuning (-), Radang kulit (-), pucat (-
),gatal (-), bercak merah kehitaman di bagian dada, punggung, tangan
dan kaki (-),ulkus (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 31 Januari 2017,di
Bangsal Atas Ruang 3S.
 Keadaan umum : Tampak lemas
 Tanda vital:
 Tensi : 120/80 mmHg
 Nadi : 82 kali/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup
 Frekuensi respirasi : 20kali/menit
 Suhu : 36,50C (per axiller)
 Status gizi :
 BB : 60kg
 TB : 170 cm
 BMI :20,76kg/m2
 Kesan :Normoweight
Status Internus
 Kulit : Warna ikterik (-),kering (-),peteki (-)
 Kepala :Bentuk mesosefal, rambut warna hitam, lurus,
mudah rontok (-), luka (-)
 Wajah : Tampak pucat (-)
 Mata : Mata cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), perdarahan subkonjungtiva
(-/-), pupil bulat isokor dengan diameter
(3mm/3mm), reflek cahaya (+/+), edema
palbebra (-/-),eksopthalmus (-/-)
 Telinga : sekret (-/-), darah (-/-), nyeri tekan mastoid
(-/-), nyeri tekan tragus (-/-), membran
timpani intak (+/+)
 Hidung : nafas cuping hidung(-),sekret(-), epistaksis (-),
fungsi penghidu normal
Lanjutan …
 Mulut : bibir sianosis (-), bibir pucat (-), gusi
berdarah(-), bibir kering (-),lidah kotor (-),stomatitis (-),
luka pada sudut bibir (-)
 Leher : bentuk simetris (+), pembesaran kelenjar
tiroid (-), pembesaran limfonodi cervical (-), leher kaku (-),
distensi vena-vena leher (-)
 Thorax : bentuk normochest, simetris, retraksi
intercostal (-), spider nevi (-), pernafasan torakoabdominal,
sela iga melebar (-), pembesaran KGB axilla (-/-), KGB
supraklavikuler (-/-),KGB infraklavikuler (-/-)
Lanjutan …
 Thoraks
o COR
 Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V, 2 cm medial linea
midclavicularis, sinistra, pulsus para sternal (-), pulsus epigastrium
(-) kuat angkat (+)
 Perkusi :
 batas jantung kiri bawah : SIC V, 2 cm medial linea midclavicularis sinistra
 kiri atas : SIC II linea sternalis sinistra
 kanan atas : SIC II linea sternalis dextra
 pinggang jantung : SIC III linea parasternalis sinistra
 Kesan : konfigurasi jantung dalam batas normal
 Auskultasi: Bunyi Jantung I-II reguler, bising (-), gallop (-),
murmur (-)
Lanjutan …
Pulmo : Sinistra Dextra
Depan
Inspeksi
Bentuk dada datar datar
Hemitorak Simetris statis dinamis Simetris statis dinamis
Warna Sama dengan kulit sekitar Sama dengan kulit sekitar
Palpasi
Nyeri tekan (-) (-)
Stem fremitus (+) normal, Kanan = kiri (+) normal, kanan = kiri
Perkusi Sonor di seluruh lapang paru Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi
Suara dasar Vesikuler (+) Vesikuler (+)
Suara tambahan
 Wheezing (-) (-)
 Ronki kasar (-) (-)
 RBH (-) (-)
 Stridor (-) (-)
Lanjutan …
Belakang
Inspeksi
Warna Sama dengan kulit sekitar Sama dengan kulit sekitar
Palpasi
Nyeri tekan (-) (-)
Stem Fremitus (+) normal, kanan = kiri (+) normal, kanan = kiri
Perkusi Sonor di seluruh lapang Sonor di seluruh lapang
paru paru

Auskultasi
Suara dasar Vesikuler (+) Vesikuler (+)
Suara tambahan
 Wheezing (-) (-)
 Ronki kasar (-) (-)
 RBH (-) (-)
 Stridor (-) (-)
Lanjutan …
Abdomen
 Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada, spider nevi
(-),sikatriks (-), striae (-)
 Auskultasi: bising usus (+) normal
 Perkusi : pekak alih (-), pekak sisi (-), tes undulasi (-),
timpani di semua kuadran abdomen
 Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium (+), hepar
tidak teraba, lien tidak teraba, turgor kembali cepat,
defans muskuler (-).
:

Lanjutan …
- Ekstremitas

Superior Inferior
Akraldingin -/- -/-
Oedem -/- -/-
Pucat -/- -/-
Gerak Dalam batas normal Dalam batas normal
Reflex fisiologis +/+ +/+
Reflex patologis -/- -/-
Genitalia :
Pemeriksaan colok dubur :
Didapatkan :
1. Tonus sfingter ani kuat
2. Dinding rectum permukaan licin tidak berbenjol
3. Prostat, teraba sulcus medianus dan polus anterior
4. Tidak ada nyeri tekan pada cavum douglas
5. Pada handscoen didapatkan feses berwarna kuning lembek
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
- Hematologi
Hemoglobin 13.2 14.0-18.0
Lekosit 4.2 4.0-12.0
Trombosit 189.0 150.0-400.0
Eritrosit 5.04 4.50-5.50
Hematokrit 41.1 40.0 - 48.0
- Hitung Jenis
Granulosit 62.9 50.0-80.0
Limfosit 32.8 20.5-51.1
Monosit 4 2-9
- MCV, MCH, MCHC
MCV 87.6 80.3 – 103.4
MCH 28.8 26.0-34.4
- Fungsi Ginjal
Ureum 28 10-50
Creatinin 1.07 0.60-1.10
Asam urat 4.9 3.4 – 7.0
- Fungsi Hati
SGOT 29 0-40
SGPT 22 0-40
- Lemak
Kolesterol total 177 <200
Trigliserida 99 <150
- Elektrolit
Kalium 3.80 3.50 – 5.10
Natrium 139 135-145
Klorida 102 95 – 115
- Glukosa sewaktu
GDS 66 < 180
SERO-IMUNOLOGI
•Pemeriksaan Radiologi
Foto thorax AP hasil :
Pulmo dan besar COR
normal
Pemeriksaan USG Abdomen
Kesan :
1. Mengarah gastritis
2. Tak tampak kelainan
pada hepar,VF, lien,
pancreas,kedua ren , VU
dan prostat
3. Tak tampak tanda-
tanda appendicitis.
Pemeriksaan EKG
Daftar Abnormalitas
Anamnesis Pemeriksaan Penunjang
1. Nyeri Ulu Hati 12. Hemoglobin (L) 13,2 g/dl
2. Lemas seluruh tubuh 13. MCV dbn
3. Nafsu makan menurun 14. MCH dbn
4. Mual 15. MCHC dbn
5. BAB kehitaman, konsistensi lembek, 1
hari 2 kali.
6. Nyeri bertambah setelah makan
7. Riwayat merokok
8. Riwayat konsumsi obat – obatan
penghilang rasa nyeri dari apotek
9. Riwayat sering minum jamu selama 1 th
terakhir.

Pemeriksaan Fisik
10. KU : Tampak lemas
11. Nyeri tekan epigastrium
Analisis masalah
 Abnormalitas 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12Observasi
Melena e.c suspect gastritis erosif.
 Abnormalitas 2,5,10,13,14,15 Anemia Normositik
Normokromik
RENCANA PEMECAHAN MASALAH
PROBLEM 1. OBSERVASI MELENA e.c SUSPECT GASTRITIS
EROSIF
 Ass. Etiologi :
Perdarahan saluran cerna atas:
 Varises :Varises esofagus akibat hipertensi portal dan sirosis hepatis.
 Non Varises :
 Penggunaan obat NSAID dalam jangka waktu yang lama
 Infeksi helicobacter pylory
 Stres, konsumsi alhokol, konsumsi kafein
 Kelainan pada esofagus : esofagitis, ulkus esofagus, sindromaMallory-Weiss, kista
esofagus, keganasan.
 Kelainan pada lambung-duodenum : Ulkus peptikum, ulkus duodenum, Gastritis
erosif, Tumor gaster
 Kelainan darah : DIC (disseminated intravascular coagulation), leukemia,
trombositopenia
 Ass. Faktor risiko
 Kebiasaan mengkonsumsi alkohol
 Kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mengiritasi
lambung seperti NSAID
 Stres
 Ass. Komplikasi
 Anemia
 Syok hipovolemik
 Perforasi gaster
 Aspirasi pneumonia
Initial Plan
1. Ip Dx
 Pmrx darah rutin
 USG Abdomen
 Foto thorax
 Esofago Gastro Duodenoscopy
 Fungsi faal hepar
2. Ip Tx
 Non medikamentosa :
 Diet lunak
 Hindari merokok, konsumsi alhokol, obat-obatan NSAID (reumasil),
jamu.
 Istirahat yang cukup
 Hindari stres dan kecemasan
 Medikamentosa :
 Infus RL 20 tpm
 Inj. Ranitidin 3x1 amp bolus
 Inj. Asam traneksamat 3x1 amp bolus
 Inj. Amoxicilin 3x1 gram
 Diazepam 1x5 mg.
 Ribamipide tablet 3x1
3. Ip Mx
 Keadaan umum
 Vital sign
 Monitoring lab darah rutin (Hb)
 Monitoring perdarahan
 Monitoring tanda syok hipovolemik
4. Ip Ex
 Edukasi mengenai penyakit yang diderita pasien
 Hindari merokok, konsumsi alhokol, kafein, obat-obatan NSAID,
jamu
 Istirahat yang cukup, makan teratur (hindari makanan atau minuman
yang merangsang asam lambung meningkat), konsumsi makanan
tinggi serat.
 Olahraga teraturuntuk meningkatkan stamina dan memperbaiki
kondisi fisik.
 Hindari stress berlebih.
PROBLEM 2. ANEMIA NORMOSITIK NORMOKROMIK
 Ass. Etiologi :
1. Anemia akibat hemoragik (anemia pasca perdarahan akut, anemia
akibat perdarahan kronik)
2. Anemia akibat gangguan pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang:
 Kekurangan bahan esensial pembentuk eritrosit (anemia defisiensi besi,
anemia defisiensi asam folat, anemia defisiensi vitamin B12)
 Gangguan utilitas besi (anemia akibat penyakit kronik)
 Kerusakan sumsum tulang (anemia aplastik, anemia mieplastik)
 Anemia akibat kekurangan eritropoeitin (anemia pada GGK)
3. Anemia hemolitik
 Anemia hemolitik intrakorpuskular (gangguan membran eritrosit, enzim
eritrosit, hemoglobin)
 Anemia hemolitik ekstrakorpuskular (anemia hemolitik autoimun, anemia
hemolitik mikroangiopati)
4. Anemia dengan penyebab yang tidak diketahui
Initial Plan Anemia Normositik
normokromik
1. Ip Dx:
 Tanda klinis, seperti: tampak pucat, conjungtiva anemis
 Pemeriksaan darah rutin ( Hb, Ht, Eritrosit), hapusan darah tepi
2. Ip Tx:
 Koreksi Hb dengan PRC dengan rumus : HB target/HB normal – Hb
pasien saat ini x 3
 Asam folat 2x5mg
3. Ip Mx: kondisi Umum, vital sign, Hb
4. Ip Ex:
- menjelaskan tentang penyakit yang diderita pasien
- menganjurkan makan yang bergizi.
Subyektif PROGRESS NOTE Tanggal 31 Januari 2017

Keluhan BAB hitam (+), mual (+), badan lemas (+), pusing (-), nyeri ulu hati (+)
Obyektif Tampak lemas
Keadaan umum Compos mentis
Kesadaran TD : 140/80 mmHg Nadi : 82 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup , RR : 20 x/menit T : 37,0°C
Tanda vital (axiller)
Kepala Mesochepal
Mata Konjungtiva pucat ( -/- ), sclera ikterik (-/-)
Leher Pembesaran kelenjar getah bening (-/-)
Thorax Simetris, sela iga tak melebar
Cor Iktus kordis tak tampak, konfigurasi jantung dalam batas normal, BJ I-II regular, bising jantung (-)
Pulmo Taktil fremitus kanan=kiri, perkusi sonor seluruh lapang paru, SD Vesikuler (+/+), wheezing (-/,-), ronki (-/-)
Abdomen Permukaan datar, BU(+) normal, timpani, nyeri ulu hati (+), hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas Dalam batas normal
Pmx. Penunjang -
Assesment Obs. Melena e.c gastritis erosif, Anemia Normositik normokromik
Plan Usul pemerikaan Darah rutin ulang, lavament/hari dan USG abdomen
Terapi:
 Diet BS
 Inf RL 20 tpm
 Inj. Ranitidin 1A/8 jam
 Inj. Amoxicilin 1gr/8 jam
 Inj. As. Tranexamat 1A/8 jam
 Ribamipide 3x1 tab
Tanggal 1 Februari 2017
Subyektif
Keluhan mual (+), badan lemas (+), BAB hitam 2x konsistensi lembek sebanyak ½ gelas belimbing, nyeri ulu hati (+)
Obyektif
Keadaan umum Tampak lemas dan sakit sedang
Kesadaran Compos mentis
Tanda vital TD : 130/90 mmHg , Nadi : 80 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup, RR : 20 x/menit T : 36,0°C (axiller)
Kepala Mesochepal
Mata Konjungtiva pucat ( -/- ), sclera ikterik (-/-)
Leher Pembesaran kelenjar getah bening (-/-)
Thorax Simetris, sela iga tak melebar
Cor Iktus kordis tak tampak, konfigurasi jantung dalam batas normal, BJ I-II regular, bising jantung (-)
Pulmo Taktil fremitus kanan=kiri, perkusi sonor seluruh lapang paru, SD Vesikuler (+/+), wheezing (-/,-), ronki (-/-)
Abdomen Permukaan datar, BU(+) normal, timpani, nyeri ulu hati (+), hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas Dalam batas normal
Assesmant  Gastritis Erosif
Plan  Anemia normositik normokromik
Ulang Pemeriksaan Darah rutin, Lavament/hari, Cek Elektrolit, Profilipid
Terapi
 Diet BS
 Inf RL 20 tpm
 Inj. Ranitidin 1A/8jam
 Inj. Amoxicilin 1gr / 8jam
 Inj. As. Tranexamat 1A/8 jam
 Ribamipide 3x1 tab
Tanggal 2 Februari 2017
Subyektif
Keluhan Bab hitam (+) 1x konsistesi lembek sebanyak ¼ gelas belimbing , mual (+), badan lemas (-),nyeri ulu hati (+)
Obyektif
Keadaan umum Tampak lemas
Kesadaran Compos mentis
Tanda vital TD : 110/80 mmHg, Nadi : 88 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup, RR : 20 x/menit, T : 36,0°C (axiller)
Kepala Mesochepal
Mata Konjungtiva pucat ( -/-), sclera ikterik (-/-)
Leher Pembesaran kelenjar getah bening (-/-)
Thorax Simetris, sela iga tak melebar
Cor Iktus kordis tak tampak, konfigurasi jantung dalam batas normal, BJ I-II regular, bising jantung (-)
Pulmo Taktil fremitus kanan=kiri, perkusi sonor seluruh lapang paru, SD Vesikuler (+/+), wheezing (-/,-), ronki (-/-)
Abdomen Permukaan datar, BU(+) normal, timpani, nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas Dalam batas normal
Assesmant Gastritis Erosif
Plan Anemia Normositik Normokromik
Terapi :
 Diet BS
 Inf RL 20 tpm
 Inj. Ranitidin 1A/8jam
 Inj. Amoxicilin 1gr/8 jam
 Inj. As. Tranexamat 1A/8jam
 Inj. Diazepam 5mg/24 jam
Tanggal 3 Februari 2017
Subyektif
Keluhan Bab coklat 1x (+), mual (-), badan lemas (-), nyeri ulu hati (+) berkurang
Obyektif
Keadaan umum Tampak lemas
Kesadaran Compos mentis
Tanda vital TD : 120/80 mmHg,Nadi : 82 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup, RR : 20 x/menit,T: 36,5°C (axiller)
Kepala Mesochepal
Mata Konjungtiva pucat ( -/-), sclera ikterik (-/-)
Leher Pembesaran kelenjar getah bening (-/-)
Thorax Simetris, sela iga tak melebar
Cor Iktus kordis tak tampak, konfigurasi jantung dalam batas normal, BJ I-II regular, bising jantung (-)
Pulmo Taktil fremitus kanan=kiri, perkusi sonor seluruh lapang paru, SD Vesikuler (+/+), wheezing (-/,-), ronki (-/-)
Abdomen Permukaan datar, BU(+) normal, timpani, nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas Dalam batas normal

Assesmant Gastritis Erosif


Plan Anemia Normositik Normokromik
Inf RL 20 tpm
Inj Amoxicilin 2x1 gram
Inj Ranitidin 1a/8jam
Inj As. Tranexamat 1A/ 8jam
Ribamipide 3x1 tab
Subyektif
Keluhan Bab kuning (+) 1x konsistesi lembek, mual (-), badan lemas (-),nyeri ulu hati (-)
Obyektif Tampak lemas
Keadaan umum Compos mentis
Kesadaran TD : 110/70 mmHg, Nadi : 90 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup RR : 20 x/menit, T : 36,3°C (axiller)
Tanda vital Mesochepal
Kepala Konjungtiva pucat ( -/-), sclera ikterik (-/-)
Mata Pembesaran kelenjar getah bening (-/-)
Leher Simetris, sela iga tak melebar
Thorax Iktus kordis tak tampak, konfigurasi jantung dalam batas normal, BJ I-II regular, bising jantung (-)
Cor Taktil fremitus kanan=kiri, perkusi sonor seluruh lapang paru, SD Vesikuler (+/+), wheezing (-/,-), ronki (-/-)
Pulmo Permukaan datar, BU(+) normal, timpani, nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba
Abdomen Dalam batas normal
Ekstremitas Pemeriksaan colok dubur :
Genitalia Didapatkan :
Assesmant - Tonus sfingter ani kuat
Plan - Dinding rectum permukaan licin tidak berbenjol
- Prostat, teraba sulcus medianus dan polus anterior
- Tidak ada nyeri tekan pada cavum douglas
- Pada handscoen didapatkan feses berwarna hitam ter, berbau busuk
Gastritis Erosif
Anemia Normositik Normokromik
BLPL
Terapi :
 Ranitidin 3x1 tab
 Ribamipid 3x1 tab
 Cefixim 2x1 tab
Pembahasan
KASUS TEORI
ANAMNESIS Nyeri ulu hati Tanda-tanda fisik pada pasien yang mengarahkan
Lemas diagnosa pada Melena et causa Gastritis erosif
Nafsu makan menurun yaitu BAB yang berwarna hitam seperti ter,
Mual mual, nyeri tekan epigastrium, pernah
BAB kehitaman seperti ter mengalami riwayat gastritis sebelumnya,
Nyeri bertambah setelah makan serta terdapat riwayat pemakaian obat-
Riwayat merokok obatan dan jamu untuk mengurangi
Riwayat konsumsi obat anti nyeri jangka pegel-pegel dalam jangka waktu yang
panjang lama.
Riwayat sering minum jamu pegel linu Warna darah tergantung pada jumlah asam
lambung yang ada dan lamanya kontak dengan
darah. Darah dapat berwarna merah segar bila
tidak tercampur dengan asam lambung atau
merah gelap, coklat, ataupun hitam bila telah
bercampur dengan asam lambung atau enzim
pencernaan sehingga hemoglobin mengalami
proses oksidasi menjadi hematin. BAB yang
berwarna hitam seperti ter juga
diakibatkan oleh tercampurnya darah dengan
asam lambung. BAB hitam (melena) baru
dijumpai apabila terjadi paling sedikit
perdarahan sebanyak 50-100 mL.
KASUS TEORI
ANAMNESIS Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung.
Gastritis terjadi karena terjadi gangguan
keseimbangan faktor agresif dan defensif.
Gastritis akut dapat disebabkan oleh
NSAIDs, alkohol, gangguan mikrosirkulasi
mukosa lambung maupun stress. Gastritis
kronik disebabkan oleh Helicobacter pylori.
Obat-obatan tersebut dapat
mengakibatkan perangsangan asam
lambung yang berlebihan ataupun
menghambat serta mengganggu dari
fungsi perlindungan mukosa lambung
terhadap asam lambung sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya perdarahan
lambung. Kandungan obat-obatan tersebut
diantaranya yang terbanyak adalah NSAIDs
(Asam mefenamat) dan berbagai jenis steroid
(prednisone, deksametason dll).
TERIMA KASIH

You might also like