You are on page 1of 35

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 1

Jenis Pemboran

 Mekanisme gerak:
 putar (rotary drilling),
 tumbuk (percussion drilling),
 tumbuk-putar (rotary percussive drilling).

 Hasil pemboran:
 inti (core), berupa hasil pemboran yang pejal
berbentuk tabung,
 hancuran ( fragment) baik yang undisturbed
(cutting), maupun yang disturbed (sludge).

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 2


Jenis Pemboran

 Letak/penempatannya:
 menegak: untuk tubuh bijih yang letaknya nisbi
mendatar;
 miring: untuk tubuh bijih yang letaknya menegak
atau hampir menegak;
 berarah (directional drilling): untuk pemboran
dalam, dengan kemiringan tubuh bijih yang
hampir menegak.
 Mekanisme/sumber gerak:
 bor tangan (bor Bangka, Acker, bor pantek, dsb.),
 bor mesin (Longyear, Koken, Tone dsb.).

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 3


Jenis Pemboran

 Secara umum:
 Percussion (percussive) drilling,
 Churn (cable tool) drilling,
 Rotary drilling:
 Diamond core drilling.

 Esplorasi mineral: diamond core drilling.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 4


Percussion Drilling

 Prinsip dasar:
 gerakan turun naik (penumbukan)
 pemutaran alat tumbuk atau mata bor
 Gerakan: alat kompressor (compressed air)
terhadap peralatan penumbuk (hammer unit)
 Hasil pemboran:
 Sludge,
 Cutting.
 Mata bor:
 spherical (untuk batuan keras);
 wedge type.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 5


Percussion Drilling
 Untuk pembilasan ( flushing) biasanya digunakan
udara, khusus untuk esplorasi mineral digunakan air.
 Untuk tujuan pemercontohan dalam esplorasi
mineral, cara pemboran ini sangat baik, terutama
sampai kedalaman sekitar 100 m, cara masih cukup
efisien karena biayanya nisbi murah, sekitar sepertiga
atau seperempat biaya pemboran inti.

 Tipe:
 down the hole hammer drill,
 top hammer drill.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 6


Down the hole hammer drill
 Unit pemukul (hammer unit) masuk lubang, alat
pemutar terletak di permukaan;
 Alat bor menyatu dengan kendaraan truk (truck
mounted);
 Berat alat bor 1,5 – 3,0 ton (sekitar 5,0 ton bersama
truk;
 Mata bor berdiameter antara 100 – 200 mm, batang
bor (rod) berukuran 85 – 115 mm;
 Kapasitas kedalaman antara 100 – 125 m (maksimal
250 m);
 Banyak digunakan dalam pembuatan shot hole dan
pemboran air.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 7


Top hammer drill

 Unit pemukul dan alat pemutar di atas;


 Batang bor berukuran 38 – 45 mm, mata bor
berukuran 64 – 102 mm.

 Terbaik down the hole hammer drilling,


karena tidak ada friction lost.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 8


Churn Drilling
 Pemboran menggunakan kabel sebagai penggantung
mata bor: cable tool drilling.
 Prinsip dasar:
 gerakan turun naik atau penumbukan;
 unit penggerak berada di atas.
 Unit penggerak:
 steam engine,
 electric power.
 Proses gerakan
 jarak atau throw setiap pukulan: antara 40 – 100 cm;
 kecepatan gerakan (turun-naik): 30 – 60 pukulan/menit.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 9


Churn Drilling

 Hasil pemboran:
 Cutting,
 Sludge.
 Kapasitas pemboran
 Kedalaman sekitar 150 m;
 Dalam kondisi yang sangat baik (batuan lunak,
tidak ada rekahan dsb.) dapat mencapai kedalaman
200 – 500 m.
 Ukuran lubang pemboran: antara 50 – 300 mm
 lubang awal pemboran: 250 – 300 mm.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 10


Churn Drilling

 Biaya pemboran < percussion drilling.


 Kemajuan pemboran: lebih lambat (termasuk
mahal untuk tujuan yang serupa).
 Cara pemboran ini baik untuk esplorasi
batuan yang lunak, terutama jenis endapan
plaser.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 11


Pemboran Berputar (Rotary Drilling)
 Pemboran berputar: pemboran didasarkan pada
putaran dan tekanan mata bor.
 Bentuk atau jenis mata bor (bit):
 spherical,
 wedge type,
 ring type,
 tricone,
 roller rock bit.
 Kemampuan penerobosan (penetration rate)
tergantung pada batuan:
 batuan yang nisbi lunak dapat mencapai 100 m/jam,
 batuan yang keras seperti batuan beku sekitar 1 m/jam.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 12


Kelengkapan Alat Bor

 Kelengkapan alat bor (sederhana):


 stang bor – alat pemutar,
 batang bor (rod) – alat penerus gerak dari stang ke
mata bor,
 mata bor (bit) – alat penembus/pemotong
(batuan).

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 13


12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 14
Kelengkapan Alat Bor Mesin
 Kaki bor
 Fungsi: mendirikan/penegak alat bor.
 Derrick, untuk pemboran menegak.
 Tinggi (m): 6, 9, 12, 20, 23.
 Kapasitas (ton): 3, 5, 20, 40, 50.
 Tripod, biasanya digunakan untuk pemboran miring.
 Kapasitasnya antara 9 – 10 ton.

 Crown block, travelling block dan kabel baja


 Fungsi: untuk menaikkan dan menurunkan peralatan bor ke
lubangnya.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 15


Kelengkapan Alat Bor Mesin
 Mesin bor
 Fungsi:
 penggerak (pemutar) rod ,
 pemberi tekanan,
 menurunkan/menaikkan rod, casing dan mata bor.
 Batang bor (rod)
 Fungsi:
 meneruskan atau mentransfer gerak dari mesin ke mata bor,
 menyalurkan air atau fluida bor yang dipompakan dari bak
penampung ke front pemboran,
 jalan keluar/masuk core tube (wireline core drilling).

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 16


Kelengkapan Alat Bor Mesin

 Batang bor (berlubang di tengahnya, tidak pejal)


 untuk mengurangi kelenturan dan berat.
 Ukuran rod (tergantung tipe dan standar)
 Panjang: 0,5; 1,0; 1,5; 3,0 sampai 6,0 m,
 Ukuran diameter dalam dan luarnya tergantung standar.
 Penyambung rod – rod coupling
 Mata bor (bit)
 Fungsi: alat pemotong/penembus batuan

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 17


Kelengkapan Alat Bor Mesin
 Jenis mata bor:
a. mata bor intan
 digunakan untuk batuan yang keras (granit, andesit, batuan
malihan)
 di ujung mata bor ditanamkan butiran intan (makin banyak
dan halus butiran intan makin baik untuk batuan yang keras)
b. mata bor baja – tungsten carbide
 digunakan untuk batuan yang agak lunak.

 Tipe:
 berdasarkan diameter luar dan dalam suatu bit (sesuai
standar pabrik pembuatnya).
 EX, AX, BX, NX (standar); AQ, BQ, NQ, HQ (wire line).

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 18


Tipe Mata Bor (Koken)
Wire line
Ukuran Nominal KA-Q KB-Q KN-Q KH-Q K116-Q
Diameter Luar (mm) 47,6 59,5 75,3 97,5 116,0
Diameter Dalam (mm) 27,0 36,5 47,6 63,5 82,0
Permukaan (karat) 12 20 30 40 58
Impregnasi (karat) 12 25 35 45 60

Baku (standar)
Ukuran Nominal 57-S 76,5-S 96,5-S 117-S
Diameter Luar (mm) 62,5 59,5 75,3 124,5

Diameter Dalam (mm) 36,5 36,5 47,6 86,0


Permukaan (karat) 20 30 40 65
Impregnasi (karat) 20 30 50 80
12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 19
Kelengkapan Alat Bor Mesin
 Selubung (casing)
 Fungsi:
 penahan dinding lubang bor yang mudah runtuh (top soil
atau bagian batuan yang mudah runtuh agar supaya tidak
terjadi caving.
 untuk mencegah merembesnya atau mengalirnya fluida bor
ke batuan yang retak-retak atau berpori-pori.
 Di bagian ujung casing biasanya disambung dengan
casing shoe yang berfungsi sebagai pelindung casing
ketika dimasukkan ke dalam lubang bor.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 20


Kelengkapan Alat Bor Mesin
 Tabung (penadah) inti (core barrel)
 Fungsi: penyimpan inti bor hasil pemotongan oleh
mata bor sebelum diangkat ke permukaan
 Jenis/tipe core barrel:
 Single core barrel: panjang 0,5 m untuk penginti awal dan
panjang 2,2 m untuk formasi batuan yang agak lunak dan liat
 Double tube core barrel: untuk formasi batuan yang
kekerasannya sedang dan brittle
 Tripple tube core barrel: untuk batuan yang sangat keras dan
brittle

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 21


Kelengkapan Alat Bor Mesin

 Tabung sludge (sludge barrel).


 Fungsi: tempat menampung sludge yang letaknya di
atas (disambung dengan) core barrel.
 Gunanya: agar supaya pemboran menjadi lebih lancar.

 Pompa
 Fungsi:
 menyedot air atau fluida dari bak penampungan ke dalam
lubang bor (melalui slang dan rod),
 penyedot air dari sumber air yang biasanya terletak jauh dari
lokasi pemboran.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 22


12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 23
Keberhasilan Perolehan Inti
Perolehan inti tergantung pada:
1. Sirkulasi air atau fluida:
 mempengaruhi utuh atau tidaknya inti bor (harus diatur
secara seimbang berdasarkan keadaan batuan,
 formasi batuan yang sangat lunak tidak digunakan sirkulasi air atau
fluida,
 formasi batuan yang nisbi lunak, brittle dan mudah retak – 36
l/menit,
 formasi batuan yang keras – sekitar 60 l/menit.
 mempengaruhi lifting capacity (daya angkat fluida bor
terhadap cutting atau sludge),
 fluida bor mempunyai peran yang sangat penting dalam
proses pemboran.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 24


Keberhasilan Perolehan Inti
2. Jenis batuannya
 batuan yang keras dan kompak  CR tinggi,
 batuan yang mudah lepas, brittle,  CR rendah.
3. Putaran dan tekanan bit
 Kecepatan putaran dan tekanan bit harus seimbang, tergantung
dengan jenis batuannya.
 Putaran
 batuan lunak putaran bit: 10 rpm (rotation per minute),
 batuan yang nisbi lunak dan brittle: 20 – 30 rpm.
 Tekanan bitnya berkisar antara 250 – 350 psi
 batuan keras dan kompak putaran bit: 60 – 110 rpm,
 tekanan bit  50 psi.
 Pengaturan putaran dan tekanan sangat berguna bagi keawetan
bit.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 25


Keberhasilan Perolehan Inti

4. Jenis core barrel


 penggunaan core barrel sesuai dengan keadaan batuan akan
sangat membantu utuh tidaknya inti bor yang kita peroleh.
 untuk batuan yang mudah hancur atau merupakan endapan
lepas, penggunaan core barrel dengan double tube atau triple
tube akan memberikan bentuk inti yang lebih baik dan core
recovery yang lebih tinggi.
5. Pengalaman juru bor
 makin banyak pengalaman juru bor biasanya makin baik
diperoleh inti bor.
6. Jenis pekerjaan
 pekerjaan borongan biasanya membuahkan hasil inti yang
kurang baik.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 26


Lumpur (Fluida) Pemboran

 Proses pemboran
 perlu air atau fluida pemboran.
 Lumpur pemboran (drilling mud):
 suatu campuran fasa cair (air, minyak/olie) dengan
mineral tertentu: bentonit, barit.

 Penggunaan lumpur pemboran didasarkan pada


kebutuhan tertentu (penyemenan dinding lubang
bor untuk mencegah terjadinya caving, dls.)

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 27


Lumpur Pemboran

 Fungsi:
 mendinginkan mata bor (bit),
 membantu fragmentasi,
 mengangkat cutting ke atas,
 menjaga pengendapan cutting,
 mencegah terjadinya caving pada dinding lubang bor (sebagai
penyemen),
 menjaga agar inti tidak melekat pada core barrel,
 lubrication drilling system.
 Cutting biasanya mempunyai kemampuan
mengapung (lifting capacity), tergantung pada:
ukuran partikel, densitas partikel, dan densitas
cairan.
12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 28
Tipe Lumpur Pemboran

 Tipe lumpur pemboran (drilling muds):


 fresh water base,
 salt water base,
 oil base,
 oil-in-water emulsion muds.
 Pemboran inti: fresh water base (fwb) dan salt
water base (swb)
 murah,
 mudah dikontrol,
 kurang berbahaya,
 tidak membutuhkan peralatan khusus.
12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 29
Lumpur Pemboran fwb dan swb

 Kedua tipe itu memiliki kekhasan sebagai


berikut:
 cukup kuat untuk menahan dinding dan lubang,
 cukup viscocity untuk mendorong cutting ke atas,
 viscocity cukup rendah untuk mengendapkan
cutting berukuran c.g. particles,
 mudah menghasilkan caking yang cukup untuk
turun naiknya rod dan bit.
 Sering digunakan dalam core drilling.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 30


12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 31
Proses Pemboran

 Pemasangan kaki bor (derrick atau tripod) dan mesin


bor.
 Centering alat bor.
 Mulai pemboran dengan cara dry boring dan
menggunakan single core barrel yang panjangnya 0,5
m (untuk membuka tanah penutup).
 Pemasangan selubung bor (casing).
 Pembersihan dasar lubang bor (sebelum
pengambilan inti selanjutnya).
 Pemasukan peralatan bor (bit, rod)
 Pemboran batuan.
 Pengangkatan inti (peralatan bor).
12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 32
Siklus Pemboran

 Proses pemboran terdiri dari:


1. pemasukan peralatan bor (mata bor, rod) ke dalam lubang
bor,
2. pemboran/pemotongan batuan,
3. pengisian inti ke dalam core barrel,
4. pengangkatan core barrel ke permukaan,
5. penggantian core barrel.
 Merupakan satu siklus operasi pemboran.

 Proses pemboran (2) membutuhkan waktu tersendiri


yang kemajuannya tergantung pada kekerasan batuan
dan mata bor yang digunakan.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 33


Drilling Rate

 Drilling rate:
 kemajuan alat bor dalam satuan waktu tertentu yang
digunakan secara efektif dalam pemotongan batuan atau
penetrasi mata bor.
 Drilling rate tidak memperhitungkan waktu yang
tidak digunakan untuk menerobos batuan.
 DR = l/tef
 DR – drilling rate
l – kedalaman/kemajuan pemboran (m)
 tef – waktu efektif (jam)

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 34


Wireline Drilling
 Siklus pemboran
 tergantung pada kedalaman pemboran,
 makin dalam pemboran makin panjang siklusnya.
 Perlu efisiensi: penggunaan wireline core drilling
 Wireline core drilling :
 penggunaan batang bor yang berdiameter dalam sama besar
dengan inner tube core barrel,
 pengangkatan inti (dalam inner tube) tidak perlu disertai
pengangkatan seluruh sistem pemboran,
 pengangkatan core barrel menggunakan alat pemancing
(spear head).
 Siklus pemboran dapat diperpendek.

12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 35

You might also like