Professional Documents
Culture Documents
Jenis Pemboran
Mekanisme gerak:
putar (rotary drilling),
tumbuk (percussion drilling),
tumbuk-putar (rotary percussive drilling).
Hasil pemboran:
inti (core), berupa hasil pemboran yang pejal
berbentuk tabung,
hancuran ( fragment) baik yang undisturbed
(cutting), maupun yang disturbed (sludge).
Letak/penempatannya:
menegak: untuk tubuh bijih yang letaknya nisbi
mendatar;
miring: untuk tubuh bijih yang letaknya menegak
atau hampir menegak;
berarah (directional drilling): untuk pemboran
dalam, dengan kemiringan tubuh bijih yang
hampir menegak.
Mekanisme/sumber gerak:
bor tangan (bor Bangka, Acker, bor pantek, dsb.),
bor mesin (Longyear, Koken, Tone dsb.).
Secara umum:
Percussion (percussive) drilling,
Churn (cable tool) drilling,
Rotary drilling:
Diamond core drilling.
Prinsip dasar:
gerakan turun naik (penumbukan)
pemutaran alat tumbuk atau mata bor
Gerakan: alat kompressor (compressed air)
terhadap peralatan penumbuk (hammer unit)
Hasil pemboran:
Sludge,
Cutting.
Mata bor:
spherical (untuk batuan keras);
wedge type.
Tipe:
down the hole hammer drill,
top hammer drill.
Hasil pemboran:
Cutting,
Sludge.
Kapasitas pemboran
Kedalaman sekitar 150 m;
Dalam kondisi yang sangat baik (batuan lunak,
tidak ada rekahan dsb.) dapat mencapai kedalaman
200 – 500 m.
Ukuran lubang pemboran: antara 50 – 300 mm
lubang awal pemboran: 250 – 300 mm.
Tipe:
berdasarkan diameter luar dan dalam suatu bit (sesuai
standar pabrik pembuatnya).
EX, AX, BX, NX (standar); AQ, BQ, NQ, HQ (wire line).
Baku (standar)
Ukuran Nominal 57-S 76,5-S 96,5-S 117-S
Diameter Luar (mm) 62,5 59,5 75,3 124,5
Pompa
Fungsi:
menyedot air atau fluida dari bak penampungan ke dalam
lubang bor (melalui slang dan rod),
penyedot air dari sumber air yang biasanya terletak jauh dari
lokasi pemboran.
Proses pemboran
perlu air atau fluida pemboran.
Lumpur pemboran (drilling mud):
suatu campuran fasa cair (air, minyak/olie) dengan
mineral tertentu: bentonit, barit.
Fungsi:
mendinginkan mata bor (bit),
membantu fragmentasi,
mengangkat cutting ke atas,
menjaga pengendapan cutting,
mencegah terjadinya caving pada dinding lubang bor (sebagai
penyemen),
menjaga agar inti tidak melekat pada core barrel,
lubrication drilling system.
Cutting biasanya mempunyai kemampuan
mengapung (lifting capacity), tergantung pada:
ukuran partikel, densitas partikel, dan densitas
cairan.
12/03/2012 Am/05b-Esplorasi Pemboran Peralatan Bor-12 28
Tipe Lumpur Pemboran
Drilling rate:
kemajuan alat bor dalam satuan waktu tertentu yang
digunakan secara efektif dalam pemotongan batuan atau
penetrasi mata bor.
Drilling rate tidak memperhitungkan waktu yang
tidak digunakan untuk menerobos batuan.
DR = l/tef
DR – drilling rate
l – kedalaman/kemajuan pemboran (m)
tef – waktu efektif (jam)