You are on page 1of 11

VARISELA

Oleh :
Kelompok 6
DEFINISI

Varisela adalah infeksi virus akut yang


ditandai dengan adanya vesikel pada kulit
yang sangat menular. Penyakit ini disebut
dengan juga dengan chicken pox, cacar
air, atau varisela zoster.
ETIOLOGI

Varisela disebabkan oleh Herpesvirus


Varicellae atau Human (alpha) herpes
virus-3 (HHV3), Varicella-zoster-virus
(VZV) yang merupakan anggota dari
kelompok virus herpes.
PATOFISIOLOGI
Varisela ditularkan melalui kontak langsung (cairan
vesikel) dan droplet. Infeksi ini memungkinkan virus
menempel pada debu atau partikel droplet yang
terbawa udara. Penularan memlalui kontak serumah
sangatlah tinggi. Penyakit ini juga dapat ditularkan
melalui plasenta dan transfusi darah. Infeksi herpes
zoster sering disebut sebagai infeksi sekunder
varisela. Infeksi ini terjadi karena kegagalan sistem
imun untuk mempertahankan diri dari serangan ulang
virus varisela. Infeksi varisela sendiri sering terjadi
pada saat pergantian musim.
MANIFESTASI KLINIS

Masa inkubasi varisela sekitar 11-21 hari, dengan rata-rata 13-17


hari.
Terdapat 2 stadium perjalanan penyakit ini, yaitu :
• Stadium Prodromal : 2 minggu setelah infeksi akan timbul
demam, malaise, anoreksia dan nyeri kepala.
• Stadium Erupsi : 1-3 hari kemudian akan muncul atau makula
kemerahan, papula segera berubah menjadi vesikel yang khas
berbentuk seperti ‘tetesan air’, kemudian vesikel akan menjadi
pustula (cairan jernih menjadi keruh) yang pecah menjadi
krusta dalam waktu sekitar 12 jam. Ketika vesikel mulai
muncul dimuka tau mukosa yang dapat menyabar cepat
keseluruh tubuh dengan menimbulkan gejala gatal
penatalaksanaan

Pada penderita dengan daya tahan tubuh yang


baik akan mucul gejala ringan dan dapat
sembuh sendiri (self limited).
Pasien dapat diberikan obat :
• Antihistamin atau Antigatal
• Antivirus Asiklovir atau Vidarabin
• Antibiotik bila ada indikasi infeksi bakteri
• Multivitamin
KOMPLIKASI

• Pneumonia
• Ensefalitis
• Infeksi sekunder pada krusta oleh
bakteri
PENCEGAHAN

• Mengisolasi penderita
• Meningkatkan gizi ‘kontak’ yang
serumah dengan penderita
• Memberikan penyuluhan trentang
penyakit
• Imunisasi
DIAGNOSA dan INTERVENSI
KEPERAWATAN
a. Nyeri akut b/d lesi kulit (chicken pox)
Intervensi :
• Lakukan pengkajian nyeri secara komperehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
• Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
• Ajarkan tentang teknik non farmakologi (relaksasi, distraksi)
• Tingkatkan istirahat
• Berikan anlgetik untuk mengurangi nyeri
• Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan
b. Kerusakan integritas kulit b/d lesi kulit
Intervensi :
• Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
longgar
• Hindari kerutan pada tempat tidur
• Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
• Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) steiap 2 jam
sekali
• Monitor aktifitas dan mobilisasi pasien
c. Hipertermi b/d proses inpeksi
Intervensi :
• Obserevasi TTV
• Berikan minuman per oral
• Kompres dengan air hangat
• Kolaborasi pemberian antipiretik

You might also like