You are on page 1of 27

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA KELOMPOK PEKERJA


(OCCUPATIONAL HEALTH NURSING)
Kelompok 6 /A-2
Nama Anggota :
 Kharisma Matahari V.H.P (131311133021)
 Pipit Pitaloka (131311133130)
 Eva Elmiyatin (131311133115)
 Nisrina Femi Afifah (131311133139)
 Naomi Sriwijayanti (131311133106)
 Stefani Amanda Rosi (131311133073)
Output
 Definisi Perawat Kesehatan Kerja (OHN)
 Ruang Lingkup Kegiatan Perawat Kesehatan Kerja
 Definisi Kesehatan Kerja
 Prinsip Dasar Kesehatan Kerja
 Dasar Hukum Kesehatan Kerja
 Ruang Lingkup Kesehatan Kerja
 Komponen Kesehatan Kerja
 Lingkungan Kesehatan Kerja
 Penyakit Akibat Kerja
 Jenis Penyakit Akibat Kerja
 Konsep Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
 Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan Kerja
 Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Pekerja
Definisi Perawat Kesehatan Kerja
(Occupational Health Nursing)
 Keperawatan kesehatan kerja adalah praktek keperawatan
bervariasi dan khusus di mana perawat kesehatan kerja
(OHNS) memiliki pengetahuan dan keahlian yang kompeten
merawat individu di tempat kerja.
 Perawat berperan multi-faceted dalam mempengaruhi,
meningkatkan/mempertahankan kesehatan sehari-hari di
tempat kerja, pencegahan, perlindungan dan intervensi
kesehatan pro-aktif, menciptakan pekerja yang sehat
produktif di tempat kerja yang sehat (American Association of
Occupational , 1999)
Ruang Lingkup Kegiatan Perawat
Kesehatan Kerja
1. Administrasi dan 7. Kesehatan Preventif
Manejemen 8. Perawatan akut.
2. Mengelola Pelayanan 9. Perawatan Darurat.
Administrasi Kesehatan 10. Pendidikan kesehatan dan
3. Penjagaan records Promosi Kesehatan.
4. Hubungan Masyarakat 11. Konseling
5. Penilaian dan Pengawasan 12. Primary health care
6. Pelayanan Perawatan 13. Quality Assurance
Langsung 14. Kolaborasi komunitas
Definisi Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan


atau kedokteran beserta praktiknya yang bertujuan agar
masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya, baik fisik, mental, maupun social, dengan usaha
preventif dan kuratif, terhadap penyakit atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan
lingkungan kerja serta penyakit umum. (Jusuf Hanafiah & Amri
amir. 2009).
Cont….

Kesehatan kerja bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan


kesehatan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial (Lalu
Husni, 2005)

kesehatan kerja merupakan kondisi bebas dari gangguan fisik,


mental, emosi atau rasa sakit yang disebakan lingkungan kerja.
(Prabu Mangkunegara, 2001)
Prinsip Dasar Kesehatan Kerja
Konsep dasar dari upaya kesehatan kerja ini adalah
mengidentifikasi permasalahan, mengevaluasi, dan
dilanjutkan dengan tindakan pengendalian. Sasaran
kesehatan kerja adalah manusia dan meliputi aspek kesehatan dari
pekerja itu sendiri. (Ferry Efendi & Makhfudli. 2009).
Dasar Hukum Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
 UU Tentang KecelakaanTahun 1947 Nomor 33
 UU RI Nomor 3 Tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga
kerja
 UU no.1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1 tentang Keselamatan
Kerja
 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 PASAL 86 Ayat 1
 PP No.32 tahun. 1996 tentang Tenaga Kesehatan
 Permenkes RI No 986/ 1992 dan Keputusan Dirjen P2M-PL
No.HK.00.06.44 dan No.00.06.6.598 mengenai
beberapa Aspek PersyaratanLingkungan Rumah Sakit.
Ruang Lingkup Kesehatan Kerja
 Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat
pekerja di semua lapangan kerja setinggi-tingginya baik fisik,
mental, maupun kesejahteraan sosialnya
 Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja
yang diakibatkan oleh keadaan atau kondisi lingkungan kerjanya
 Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam
pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang membahayakan kesehatan
 Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis
pekerjanya. (Ferry Efendi & Makhfudli. 2009)
Komponen Kesehatan Kerja

1. Kapasitas Kerja
2. Beban Kerja
3. BebanTambahan Akibat Lingkungan Kerja
1. Kapasitas Kerja

Kapasitas kerja adalah kemampuan seorang tenaga kerja


untuk melakukan aktifitas pekerjaan. Seperti : status kesehatan
kerja, gizi kerja, kemampuan fisik dan psikis yang baik agar
seorang pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan baik
dan mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya
2. Beban Kerja
Seorang tenaga kerja memiliki kemampuan
tersendiri dalam hubungannya dengan beban kerja.
Beban yang dimaksud adalah berupa beban fisik
misalnya: menyapu, memikul, beban mental setelah
berpikir, bebas psikis, dst
3. Beban Tambahan Akibat Lingkungan Kerja

Beban tambahan berasal dari lingkungan pekerjaan


seperti suhu udara dingin atau panas, kebisingan, hujan
serta keserasian pekerjaan dengan alat-alat yang
digunakan (Depkes RI, 1994).
Lingkungan Kesehatan Kerja
1. Pengendalian lingkugan (environmental control
measures)
2. Pengendalian perorangan (personal control
measures)
1. Pengendalian lingkugan (environmental control
measures)
 Desain dan tata letak kerja yang adekuat.
 Penghilangan atau pengurangan bahan berbahaya pada
sumbernya.
2. Pengendalian perorangan
(personal control measures)
 Penggunaan alat pelindung perorangan
untuk melindungi pekerja dan bahaya
kesehatan.
 Pembatasan waktu selama pekerja
terpajan zat-zat tertentu yang berbahaya
 Kebersihan perorangan dan pakaiannya
untuk para pekerja yang pekerjaannya
berhubungan dengan bahan kimia serta
partikel lain.
Penyakit Akibat Kerja
penyakit akibat kerja (PAK) adalah setiap penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.
Contohnya adalah keracunan timbel (Pb), asbestosis,
dan silikosis (B. Sugeng, 2003).
Jenis Penyakit Akibat Kerja

Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi Nomor : PER-01/MEN/1981
dicantumkan 30 jenis penyakit akibat kerja.
Cont….
Jenis-jenis penyakit akibat kerja tsb adalah :
1. Pneumokoniosis dan silikotuberkulosis factor utama penyebab cacat
atau kematian.
2. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkopulmoner)
3. Penyakit yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia (Be, Cd, P, Mn, As,
Hg, Pb, F, karbon disulfida)
4. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
5. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik
6. Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang
bertekanan tinggi.
7. Penyakit kulit (dermatosis)
8. Kanker kulit epitelioma primer
9. Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
10. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah, panas radiasi,
atau kelembapan udara yang tinggi, dll
Konsep Pencegahan Penyakit Akibat
Kerja
1. Peningkatan kesehatan (health promotion).
2. Perlindungan khusus (specific protection).
3. Diagnosis (deteksi) dini dan pengobatan tepat (early diagnosis
and prompt treatment).
4. Membatasi kemungkinan cacat (disability limitation).
5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation).
Peran Dan Fungsi Perawat Kesehatan Kerja
dalam Manajemen Kesehatan Kerja
1. Fungsi perawat kesehatan kerja :
 Mengkaji masalah kesehatan.
 Menyusun rencana asuhan
keperawatan pekerja.
 Melaksanakan pelayanan kesehatan
dan keperawatan terhadap pekerja.
 Melakukan penilaian terhadap asuhan
keperawatan yang telah dilakukan
2. Peran perawat okupasi dalam manajemen kesehatan kerja
menurutWHO, 2001 :
a. Clinican
(Seperti Pencegahan Primer, Emergency care, Layanan
Pengobatan)
b. Specialist
(Kebijakan kesehatan kerja, pengembangan praktek, pelaksanaan,
evaluasi, dan Penilaian kesehatan kerja)
c. Manager
(Manajemen kesehatan kerja, Administrasi, Perencanaan
Anggaran)
Cont..

d. Co-ordinator
(Tim Kesehatan Kerja, Pendidikan dan pelatihan pekerja,
Manajemen kesehatan lingkungan)
e. Adviser
(Sebagai penghubung untuk lembaga kesehatan eksternal atau sosial
lainnya)
f. Health educator
(melaksanakan penilaian kebutuhan untuk promosi kesehatan
dalam perusahaan, mengembangkan dan rencana intervensi yang
tepat, memberikan atau mengkoordinasikan pengiriman strategi
promosi kesehatan dan dapat memainkan peran dalam
mengevaluasi pengiriman dan prestasi dalam strategi promosi
kesehatan)
Cont…

g. Counsellor
(perawat memberikan konseling /mendengarkan keluhan para
pekerja sehingga dapat memberikan perawatan kepada individu
atau kelompok

h. Researcher
(perawat dapat menggunakan keterampilan berbasis penelitian
dalam melaksanakan penilaian, menangani data yang dihasilkan
dalam penilaian dan dalam menafsirkan hasil shg dapat digunakan
sebagai dasar untuk manajemen kasus individu/perencanaan
program kesehatan kerja.)
Asuhan Keperawatan

You might also like