You are on page 1of 10

INFEKSI HELICOBACTER PYLORI

Tissa Rafifah Ardiana


1510211126
• Helicobacter pylori merupakan
salah satu penyebab infeksi yang
umum terjadi pada manusia &
berhubungan dgn beberapa
penyakit penting pada sal. cerna
seperti gastritis kronis, ulkus
peptikum dan kanker lambung.

• Epidemiologi:
Berkaitan dgn kondisi sosial
ekonomi sehingga prevalensi infeksi
ini lebih tinggi di negara
berkembang dibanding negara
maju.
Karakteristik Mikrobiologis
• Bakteri gram negatif berbentuk S atau
melengkung.
• Memiliki 2-6 flagela, membantu
mobilisasinya utk menyesuaikan dgn
kontraksi lambung yg ritmis &
berpenetrasi ke mukosa lambung.
• Uk: panjangnya 2,4-4 µm dan lebar
0,5-1 µm.
• Reservoir: lambung daerah antrum.
• Bersifat mikroaerofilik.
• Menghasilkan bbrp enzim spt urease
yg memungkinkan organisme tsb utk
bertahan pd suasana asam di lambung
dgn menciptakan suasana basa.
Penyebab Gejala Klinis

• Bakteri dpt ditularkan dari Biasanya asimptomatik.


orang ke orang melalui kontak Bila muncul tanda / gejala,
langsung dengan air liur, biasanya berupa:
muntah atau tinja. • Rasa nyeri/sakit, perih, atau
• Bakteri tersebut juga dapat terbakar di perut
menyebar melalui makanan • Mual
atau air yang tercemar. • Muntah
• Infeksi biasanya diperoleh • Sering bersendawa
selama masa kanak-kanak.
• Kembung
• Kehilangan berat badan
Faktor Resiko Komplikasi

• Hidup di lingkungan ramai. • Ulkus


• Kurangnya higienitas. • Radang selaput perut
• Negara berkembang. • Kanker lambung
• Tinggal dgn seseorang yg
terinfeksi Helicobacter pylori
Infeksi H. pylori dan kelainan di luar
lambung (ekstragaster)
Infeksi H. Pylori dihubungkan dgn kelainan pada
berbagai sistem organ, antara lain pada:
• s. Kardiovaskular (penyakit jantung aterosklerotik,
penyakit pembuluh darah serebral)
• s. Saraf pusat (parkinson, migren, Alzheimer)
• Hematologi (anemia defisiensi besi dan vitamin
B12)
• Kulit (urtikaria kronik, angioedema, alopesia areata)
• Mulut (ulkus mulut, halitosis)
• s. Traktus urinarius (uretritis)
• Mata (kelainan sirkulasi pada PD mata, glukoma)
Diagnosis (endoskopi)
• Histologi biopsi mukosa antrum
• Rapid Urea Test also known as CLO
(Campylobacter-Like Organism test) rapid
diagnostic test for diagnosis of H. pylori.
Biopsi placed into a medium (urea&phenol
red) H. Pylori produced urease yellow to red.
• Kultur
• PCR utk deteksi genom
Diagnosis (non endoskopi)
Tatalaksana
Lini pertama Lini kedua

TRIPLE THERAPY QUADRUPLE THERAPY


• PPI terdiri dari kombinasi PPI,
• Amoksisilin bismuth subsalisilat,
• Klaritomisin Metronidazole metronidazol dan tetrasiklin.

Diberikan selama 10-14 hari. Efektivitas: 93%

Efektivitas: 77%

You might also like