You are on page 1of 14

Kedokteran Perioperatif

Tujuan Penilaian Perioperatif


Mengurangi angka morbiditas pada saat pembedahan

Meningkatkan kualitas

Menurunkan biaya perioperatif

Mengembalikan pasien pada fungsinya seperti semula secepatnya


Rencana Anestetik
Premedikasi 7A

Saluran Udara
Umum
Induksi
Pemeliharaan
Relaksasi Otot

Teknik
Regional
Agen

Oksigen bantuan
Perawatan
anestesi Sedasi
terpantau
Rencana Anestetik
Penanganan Pemantauan
intraoperatif Penentuan posisi
Penanganan cairan
Teknik-teknik khusus

Penanganan Pengendalian rasa nyeri


pasca
operasi
Perawatan intensif Ventilasi pasca operasi
Pemantauan hemodinamik
Anamnesa Perioperatif

M: P: Post L: Last
A: Allergy E: Event
Medication ilness meal
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda
vital

Pemeriksaan Saluran
neurologi udara

Anggota
Jantung
badan

Paru-paru
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium EKG Radiografi


Klasifikasi ASA
P1
P2
P3
P4
P5
P6
E
Persetujuan Tertulis

Informasi yang cukup mengenai prosedur dan


resiko
Memiliki wewenang hukum

Dapat diwakilkan ke orang tua, wali, atau kerabat


dekat
Pasien dengan Penyakit Jantung
Mengidentifikasi pasien yang mendapat manfaat dari terapi beta bloker atau
tindakan pembedahan.
Memprediksi komplikasi yang akan terjadi dengan indek resiko Goldman

Adanya unstable angina pectoris berhubungan denga resiko tinggi infark miokard
perioperatif
Adanya congestive heart failure berhubungan dengan peningkatan insiden
morbiditas jantung perioperatif
Jarak waktu antara serangan akut MI dengan waktu bedah elektif, biasanya 6 bulan
atau lebih
Pasien dengan Penyakit Paru-Paru
Tipe dan beratnya penyakit juga pemulihannya.

Toleransinya terhadap exercise, batuk kronis, atau sesak yang tidak dapat dijelaskan.

Wheezing, rhonchi, penurunan suara nafas prolong fase ekpirasi.

Menghetikan rokok selama 2 hari bisa menurunkan level carboksihemoglobin dan menghilangkan
efek nikotin dan memperbaiki kliren mukosa.
Penghentian merokok selama 8 minggu penting untuk menurunkan komplikasi pulmoner
postoperatif.
Asma penggunaan bronkodilatator yang rutin, perawatan asma di rumah sakit, penggunaan steroid
secara sistemik semuanya menunjukkan beratnya penyakit asma pasien
Penyakit Endokrin
Diabetes militus meningkatkan resiko CAD, MI perioperatif, dan
penyakit jantung kongestif.
Pemberian beta bloker perioperatif bisa dipertimbangkan pada
pasien DM dengan CAD untuk menekan kejadian ischemia miokard.
Penyakit ginjal yang berat bisa terjadi pasien diabetes.

Neuropathi sistem saraf otonom dan perifer juga bisa terjadi.


Sistem Organ yang Lain
Bila terdapat penyakit ginjal penting untuk memperhatikan
menejemen cairan dan elektrolit juga metabolisme dari obat.
Penyakit liver dihubungkan dengan perubahan ikatan protein dan
distribusi volume obat, abnormalitas koagulasi
Gangguan muskuloskeletal berhubungan dengan peningkatan
resiko hipertermia malignant.
Osteoarthritis membuat kesulitan untuk membukanya glotis pada
waktu intubasi dan kesulitan posisi pada waktu regional anesthesi
TERIMAKASIH

You might also like