You are on page 1of 50

Laporan Kasus

ANAK LAKI-LAKI USIA 7 TAHUN 2


BULAN DENGAN
DEMAM BERDARAH DENGUE
DERAJAT II

Disusun oleh :Azmi Yunita


PENDAHULUAN
• Demam berdarah dengue → penyakit epidemik
akut yang disebabkan oleh virus yang
ditransmisikan oleh Aedes aegypti dan Aedes
albopictus.
• Penderita yang terinfeksi akan memiliki gejala
berupa demam tinggi kontinyu 2-7 hari, disertai
dengan sakit kepala, nyeri pada mata, otot dan
persendian, hingga perdarahan spontan.
• Sekitar 2,5 milyar orang memiliki resiko terkena
demam dengue. Terutama penduduk yang tinggal
negara-negara tropis dan subtropis.
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
• Nama anak : An. KCD
• Umur : 7 tahun, 2 bulan
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• No RM : 138276
• Tgl masuk bangsal : 13 Juni 2017
• Nama bapak : Tn. T • Nama ibu : Ny. N
• Umur : 36 tahun • Umur : 33 tahun
• Pendidikan terakhir : SMA • Pendidikan : SMA
• Agama : Islam • Agama : Islam
• Pekerjaan : Swasta • Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara alloanamnesa dengan ibu
pasien, pada tanggal 13 Juni 2017 di Bangsal Melati
RSUD Tugurejo Semarang.
Keluhan Utama

DEMAM
Riwayat Penyakit Sekarang

3 hari lalu demam, demam seluruh tubuh. Demam


tinggi, timbul secara mendadak, terus menerus dan
turun jika diberi obat paracetamol tetapi setelah itu
naik kembali. Demam tidak disertai keringat dingin dan
menggigil. Demam tidak disertai kejang. Tidak terdapat
sesak nafas, batuk pilek, gusi berdarah, kejang, dan
tidak ada gangguan Buang Air Kecil.
Riwayat Penyakit Sekarang

2 hari nyeri perut, nyeri terutama pada daerah ulu hati,


seperti diremas-remas, hilang timbul.Penderita
mengeluh sedikit mual namun tidak muntah.Penderita
belum Buang Air Besar (BAB) sejak 2 hari, bisa kentut.
BAB 2 hari yang lalu berwarna kuning kecoklatan, darah
segar maupun kehitaman disangkal, lender disangkal.
Nafsu makan dan minum menurun. Penderita juga
mengeluh badan lemas, nyeri badan dan anggota
gerak, serta nyeri kepala sehingga tidak dapat
melakukan aktivitas sehari-hari (sekolah).
Riwayat Penyakit Sekarang

1 hari sebelum pasien rawat inap, pasien masih


demam. demam tinggi, terus menerus turun jika di beri
paracetamol, namun beberapa saat kemudian demam
lagi. Pasien juga mengeluh terdapat mimisan 2x, jumlah
tidak banyak, berwarna merah segar. Tidak terdapat
sesak nafas, batuk pilek, gusi berdarah, kejang, dan
tidak ada gangguan BAK. Kemudian Pasien dibawa ke
IGD RSUD Tugurejo oleh ibunya dan disarankan rawat
inap.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Penyakit dengan gejala serupa disangkal
• Riwayat Tifoid : diakui, usia 6 tahun
• Riwayat Demam berdarah : disangkal
• Riwayat Mondok : diakui (diare usia 5
tahun, tifoid usia 6 tahun)
• Riwayat Asma : disangkal
• Riwayat Alergi : disangkal
• Riwayat Pengobatan TB : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat keluhan yang sama : disangkal
• Riwayat Tifoid : disangkal
• Riwayat Demam berdarah : disangkal
• Riwayat Merokok : disangkal
• Riwayat Asma : disangkal
• Riwayat Alergi : disangkal
• Riwayat Pengobatan TB : disangkal
Riwayat Pribadi Ekonomi Sosial
• Pasien merupakan anak ketiga. Pasien tinggal
bersama kedua orang tua dan kedua kakak pasien.
Ventilasi dirumah cukup. Pencahayaan baik,
lingkungan rumah bersih, sumber air sumur dan
PAM. Pembiyaan dengan BPJS. Terdapat tetangga
penderita yang terkena demam berdarah sebelum
penderita jatuh sakit. Biaya kesehatan memakai BPJS
, kesan ekonomi cukup.
Data Khusus
• Riwayat Kehamilan / Pre Natal
Ibu pasien kontrol kehamilan 1 bulan sekali di bidan, lebih dari
4 kali selama 9 bulan. Tidak ada keluhan saat hamil, tidak
konsumsi jamu saat hamil, hanya vitamin dari bidan. Tidak
ada perdarahan saat hamil.
• Riwayat Persalinan / Natal
Lahir spontan di bidan cukup bulan 38 minggu, bayi langsung
menangis kuat. Berat badan saat lahir 2900 gram, panjang
badan 45 cm.
• Riwayat Pasca Persalinan / Post Natal
Perdarahan post partum disangkal, Ibu melakukan kunjungan
neonatal ke bidan.
Riwayat Imunisasi
Macam imunisasi Frekuensi Umur Keterangan

Imunisasi dasar Dilakukan di Bidan


BCG 1 kali 0 bulan Lengkap
DPT 3 kali 2,3,4 bulan Lengkap
Hepatitis B 4 kali 0,2,3,4 bulan Lengkap
Polio 4 kali 1,2,3,4 bulan Lengkap
Campak 1 9 bulan Lengkap

Kesan : imunisasi dasar lengkap sesuai umur


Riwayat Makan dan Minum
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada pasien, selasa, 13 Juni
2017 di Bangsal Melati RSUD Tugurejo Semarang.
• Kesan Umum : kurang aktif
• Kesadaran : compos mentis

Vital Sign
• Suhu : 38,1 oC (aksiler)
• Nadi : 92 kali/menit isi dan tegangan cukup, reguler
• RR : 22 kali/menit reguler
• TD : 100/60 mmHg
Status Generalis
• Kepala : kesan mesosefal
• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-),
reflek cahaya pupil direk (+/+) indirek (+/+) isokor ukuran
2,5mm/2,5mm
• Hidung : napas cuping (-), sekret (-), deformitas (-), sekret (-), epistaksis (-)
• Telinga : warna kulit normal, nyeri tarik (-), nyeri tragus (-), nyeri ketok mastoid
(-), serumen (-)
• Mulut : kering (+), sianosis (-), mukosa bukal normal, karies gigi (-), faring
hiperemis (-), tonsil ukuran normal T1-T1 hiperemis (-), lidah tifoid
(tremor, kotor, tepi hiperemis) (-)
• Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), deviasi Trakea (-), otot
bantu napas (-)
Pulmo Dextra Sinistra
Depan
1. Inspeksi
Bentuk dada AP > L, Simetris AP > L, Simetris
Nafas tertinggal (-) (-)
2. Palpasi
gerakan hemithorax Dextra = sinistra Dextra = sinistra
Pelebaran ICS (-) (-)
Stem fremitus Dextra = sinistra Dextra = sinistra
3. Perkusi Sonor di seluruh lapang Sonor di seluruh lapang paru
paru
4. Auskultasi
Suara dasar Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan Wheezing(-), ronki (-/-) Wheezing(-), ronki (-/-)
Belakang
1. Inspeksi
Hemitorak Simetris Simetris
2. Palpasi
Stem fremitus Dextra = sinistra Dextra = sinistra
Pelebaran ICS (-) (-)
3. Perkusi
Suara paru Sonor di seluruh lapang paru Sonor di seluruh lapang paru
4. Auskultasi
Suara dasar Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan Wheezing (-), ronki (-) Wheezing (-), ronki (-)
Cor
•Inspeksi : ictus cordis tak tampak
•Palpasi : ictus cordis teraba tidak kuat angkat
•Perkusi : batas kanan bawah ICS 5 sternalis kanan, batas kiri
bawah jantung ICS 5 midclavicula kiri, kesan tidak ada pembesaran
jantung
•Auskultasi : bunyi jantung I dan II intensitas normal,
murni, reguler, bising (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : datar, permukaan datar, massa (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) normal (10 kali/menit)
• Perkusi : timpani seluruh regio abdomen
• Palpasi : supel, nyeri tekan pada regio hipocondriaca dextra
dan epigastrium (+), hepar dan lien
tidak teraba, turgor kembali cepat
Ekstremitas
Status Antropometri
Anak laki-laki usia 7 tahun 2 bulan
• Berat Badan : 18 kg
• Tinggi Badan : 119 cm
Status Gizi menggunakan grafik CDC
• BB / U = _18_ x 100% = 78,2 %
• 23
• TB / U = _119_ x 100% = 97,5 %
• 122
• BB / TB = _18_ x 100% = 80 %
• 22,5
• Kesan : Gizi kurang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Laboratorium Darah Rutin 13-6-2017

Parameter Hasil Nilai Rujukan Keterangan


Eritrosit 4,54 3,8 - 5,8 103/ul N
Leukosit L3,66
Parameter Hasil 4,5 – 13,5 106/ul
Nilai Rujukan Keterangan L
Hemoglobin Eritrosit12,30 4,22 3,8-- 5,8
10,8 15,6103/ul
g/dl N N
Leukosit 3,14 4,5 – 13,5 106/ul L
Hematokrit 43
Hemoglobin 12,30 33 10,8
– 45 % g/dl
- 15,6 N N
Trombosit Hematokrit
L73 34,10 18433–– 45
488% 103/ul N L
Trombosit 96 184 – 488 103/ul L
MCV MCV 75,20 80,80 69 69
– 93
– 93 fL
fL N N
MCH MCH 25,70 29,10 26 26 – 34 Pg
– 34 Pg N N
MCHC 36,10 32 – 36 g/dl H
MCHC RDW 34,20 13,30 32 11.5
– 36 g/dl
– 14.5 % N N
RDW Eosinofil12,30 0,02 0,045
11.5 – 0,44 %
– 14.5 % L N
Basofil 0,03 0 – 1\0,2 % H
- Eosinofil L0,0013-1-2016
Laboratoriumm Imunoserologis
Neutrofil 69,4 0,045 – %0,44 %
50 - 70 L L
Basofil Limfosit0,00 18,30 0 –251-%
50 % L N
Monosit 11,40 1-6% H
Neutrofil L16,40 50 - 70 % L
Limfosit H66,70 25 - 50 % H
Monosit H8,70 1-6% H
S Thyphi O 1/80 Negatif
S Thyphi H 1/80 Negatif

Anti Dengue IgG Positif Negatif


Anti Dengue IgM Positif Negatif
RESUME
Anamnesis:
• Demam tinggi 3 hari, mendadak, kontinyu
• Demam turun pada hari ke-5 (mencapai suhu normal)
• epistaksis
• Sefalgia (+), malaise (+), mialgia (+)
• Nyeri abdomen epigastrium, mual (+)
• tetangga terkena DBD (+)
Pemeriksaan fisik
• KU: tampak lemas Kesadaran CM
• TTV: Suhu: 38,1 oC , HR: 92x/menit, RR: 22x/menit, TD: 100/60 mmHg
• Abdomen: Nyeri tekan Epigastrium
• uji Torniquet (+)
Penunjang
• Hematologi rutin: leukopenia (3660), trombositopenia (73.000),
neutropenia,monositosis
• Imunoserologi: Anti Dengue IgG (positif), Anti Dengue IgM (positif)
DAFTAR MASALAH
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan
Penunjang
1. demam tinggi 3 hari 12. Nyeri Tekan (+) 15. Trombositopenia
2. demam terus menerus epigastrium 73.000
3. epistaksis (+) 13. Nyeri tekan 16.Leukopenia,Neutr
4. nyeri abdomen hipocondriaca dextra openia, Limfositosis,
5. nausea (+) Monositosis
6. konstipasi 14. uji Torniquet (+) 17. Ig M IgG anti
7. Sefalgia dengue (+)
8. Mialgia
9. Malaise
10. riwayat demam tifoid (+)
11. tetangga terkena DBD (+)

Diagnosa banding
– 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,8,9,11,12,13,14,15,16,17  Demam Berdarah
Dengue
– 1, 4, 5,6,7,8, 9,10, 12,13,15,16Demam Tifoid
– 1, 2,3,4,5, 7,8,9 Cikungunya
DIAGNOSIS KERJA

• Diagnosis Klinis : Demam Berdarah Dengue


derajat II
• Diagnosis pekembangan : perkembangan sesuai
usia
• Diagnosis pertumbuhan : Badan tampak kurus
• Diagnosis Gizi : gizi kurang
• Diagnosis Imunisasi : Imunisasi dasar lengkap
INITIAL PLAN
Ip Dx:
• Darah rutin
• X Foto Thorax posisi AP dan RLD
• Serum albumin
• IgM dan IgG Dengue

Ip Tx :
– Bed Rest
– Infus RL
– Injeksi Ranitidin IV
– Paracetamol 3 x 200-300 mg ( 3x2 cth sediaan syrup 120mg)
Initial Plan Monitor
• Keadaan Umum, Kesadaran dan Tanda Vital
• Monitor Keluhan: demam, malaise, nyeri perut
• Komplikasi: syok, tanda perdarahan
• Monitor Hasil Laboratorium, perubahan nilai hemoglobin, hematokrit
dan trombosit tiap 6-12 jam

Initial Plan Edukasi


• Menjelaskan tentang penyakit yang diderita pada keluarga pasien,
tatalaksana penyakit, serta kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi
• Menjelaskan bahwa penderita memerlukan asupan makanan dan
minuman yang adekuat untuk membantu penyembuhan
• Menjelaskan orang tua tentang pentingnya peran serta mengawasi
tanda kegawatan pada anak
• Menganjurkan keluarga untuk melakukan pencegahan DBD berupa 3M
plus
PROGNOSIS
• Quo ad Vitam : dubia ad bonam
• Quo ad Sanam : dubia ad bonam
• Quo ad Fungsionam : dubia ad bonam
FOLLOW UP PEMERIKSAAN
Tanggal Hasil Pemeriksaan
14-6-2017 S: keluhan badan masih agak lemas dan nyeri badan serta perut,
(H5) mimisan (-) demam (-), BAB (+) kuning kecoklatan
Tanggal O: KU:Hasil
kurang
Pemeriksaanaktif, kesadaran: CM
14-1-2016 S: keluhan badan masih agak lemas dan nyeri perut, demam (-), bintik-bintik kulit mulai berkurang, mimisan (-) gusi berdarah (-)
HR: 90x/menit
mual muntah (-), BAB (+) kuning kecoklatan darah (-) lendir (-) BAK lancar, batuk pilek (-)
O: KU: sakit sedang, kesadaran: CM
RR: 20x/menit
-
-
HR: 92x/menit
RR: 20x/menit

Suhu: -36.7Suhu:
-
C36.7mesosefal
Kepala:
C

- Mata: ca -/- si -/-


Kepala:- mesosefal
Thorax: pulmo SDV +/+, suara tambahan -/-; cor SI SII intensitas N reguler
- Abdomen: datar, BU (+) N, supel, nyeri tekan (+) epigastrium, petekia (+) berkurang
Mata: -A:ca -/- si -/-
Ekstremitas: akral hangat (+). petekia (+) berkurang
DBD Grade II – perbaikan

15-1-2016
Thorax: pulmo SDV +/+, suara tambahan -/-; cor SI SII intensitas N
S: masih sedikit lemas, nyeri perut berkurang, sudah tidak bintik bintik, mimisan (-), gusi berdarah (-) mual muntah (-)
reguler, petekia (-) berkurang
Demam (-) BAB BAK normal, batuk pilek (-)
O: KU: sakit ringan, kesadaran: CM
- HR: 94x/menit
Abdomen:
- RR:datar,
22x/menit BU (+) N, supel, nyeri tekan (+)epigastrium dan
- Suhu: 37.1 C
hipocondriaca
-
-
dextra,
Kepala: mesosefal
Mata: ca -/- si -/-
Ekstremitas:
-
-
Thorax:akral
pulmo SDVhangat (+).petekia
+/+, suara tambahan (-)N reguler
-/-; cor SI SII intensitas
Abdomen: datar, BU (+) N, supel, nyeri tekan (-), petekia (-)
A: DBD-A: DBD
Grade II – perbaikan
Ekstremitas: akral hangat (+). petekia (-)
Grade II – perbaikan
16-1-2016 S: tak ada keluhan
O: KU: baik, kesadaran: CM
- HR: 94x/menit
- RR: 22x/menit
- Suhu: 36.5 C
- Kepala: mesosefal
- Mata: ca -/- si -/-
- Thorax: pulmo SDV +/+, suara tambahan -/-; cor SI SII intensitas N reguler
- Abdomen: datar, BU (+) N, supel, hepar teraba lunak, nyeri tekan (-), petekia (-)
- Ekstremitas: akral hangat (+). petekia (-)
A: DBD Grade II perbaikan
FOLLOW UP PEMERIKSAAN
Tanggal Hasil Pemeriksaan
15-6-2017 S: masih sedikit lemas, nyeri badan dan nyeri perut berkurang,
(H6) Demam (-)
Tanggal O: KU:Hasil
baik, kesadaran: CM
Pemeriksaan
14-1-2016 S: keluhan badan masih agak lemas dan nyeri perut, demam (-), bintik-bintik kulit mulai berkurang, mimisan (-) gusi berdarah (-)
HR: 94x/menit
mual muntah (-), BAB (+) kuning kecoklatan darah (-) lendir (-) BAK lancar, batuk pilek (-)
O: KU: sakit sedang, kesadaran: CM
RR: 22x/menit
-
-
HR: 92x/menit
RR: 20x/menit

Suhu: -37.1Suhu:
-
C36.7mesosefal
Kepala:
C

- Mata: ca -/- si -/-


Kepala:- mesosefal
Thorax: pulmo SDV +/+, suara tambahan -/-; cor SI SII intensitas N reguler
- Abdomen: datar, BU (+) N, supel, nyeri tekan (+) epigastrium, petekia (+) berkurang
Mata: -A:ca -/- si -/-
Ekstremitas: akral hangat (+). petekia (+) berkurang
DBD Grade II – perbaikan

15-1-2016
Thorax: pulmo SDV +/+, suara tambahan -/-; cor SI SII intensitas N
S: masih sedikit lemas, nyeri perut berkurang, sudah tidak bintik bintik, mimisan (-), gusi berdarah (-) mual muntah (-)
reguler, petekia (-) CM
Demam (-) BAB BAK normal, batuk pilek (-)
O: KU: sakit ringan, kesadaran:
- HR: 94x/menit
Abdomen:
- RR:datar,
22x/menit BU (+) N, supel, nyeri tekan (+)epigastrium, petekia (-)
- Suhu: 37.1 C
Ekstremitas:
-
-
Kepala:akral
mesosefal hangat (+). petekia (-)
Mata: ca -/- si -/-
A: DBD-- Grade II –SDVperbaikan
Thorax: pulmo +/+, suara tambahan -/-; cor SI SII intensitas N reguler
Abdomen: datar, BU (+) N, supel, nyeri tekan (-), petekia (-)
- Ekstremitas: akral hangat (+). petekia (-)
A: DBD Grade II – perbaikan
16-1-2016 S: tak ada keluhan
O: KU: baik, kesadaran: CM
- HR: 94x/menit
- RR: 22x/menit
- Suhu: 36.5 C
- Kepala: mesosefal
- Mata: ca -/- si -/-
- Thorax: pulmo SDV +/+, suara tambahan -/-; cor SI SII intensitas N reguler
- Abdomen: datar, BU (+) N, supel, hepar teraba lunak, nyeri tekan (-), petekia (-)
- Ekstremitas: akral hangat (+). petekia (-)
A: DBD Grade II perbaikan
FOLLOW UP PEMERIKSAAN
Tanggal Hasil Pemeriksaan
16-6-2017 S: tak ada keluhan
(H7) O: KU: baik, kesadaran: CM
Tanggal HR: 94x/menit
Hasil Pemeriksaan
14-1-2016 S: keluhan badan masih agak lemas dan nyeri perut, demam (-), bintik-bintik kulit mulai berkurang, mimisan (-) gusi berdarah (-)
RR: 22x/menit
mual muntah (-), BAB (+) kuning kecoklatan darah (-) lendir (-) BAK lancar, batuk pilek (-)
O: KU: sakit sedang, kesadaran: CM
Suhu: -36.8HR:
-
C92x/menit
RR: 20x/menit

Kepala:- mesosefal
- Suhu: 36.7 C
Kepala: mesosefal
- Mata: ca -/- si -/-
Mata: -ca -/- sipulmo
Thorax: -/-SDV +/+, suara tambahan -/-; cor SI SII intensitas N reguler
- Abdomen: datar, BU (+) N, supel, nyeri tekan (+) epigastrium, petekia (+) berkurang
Thorax:- pulmo Ekstremitas:SDV +/+,
akral hangat
A: DBD Grade II – perbaikan
suara
(+). petekia tambahan -/-; cor SI SII intensitas N
(+) berkurang

15-1-2016
reguler, petekia (-)
S: masih sedikit lemas, nyeri perut berkurang, sudah tidak bintik bintik, mimisan (-), gusi berdarah (-) mual muntah (-)
Abdomen:
O: KU: sakitdatar, BUCM(+) N, supel,
Demam (-) BAB BAK normal, batuk pilek (-)
ringan, kesadaran:
- HR: 94x/menit
Ekstremitas:
- akral hangat (+).petekia (-)
RR: 22x/menit
- Suhu: 37.1 C
A: DBD-- Grade II perbaikan
Kepala: mesosefal
Mata: ca -/- si -/-
- Thorax: pulmo SDV +/+, suara tambahan -/-; cor SI SII intensitas N reguler
- Abdomen: datar, BU (+) N, supel, nyeri tekan (-), petekia (-)
- Ekstremitas: akral hangat (+). petekia (-)
A: DBD Grade II – perbaikan
16-1-2016 S: tak ada keluhan
O: KU: baik, kesadaran: CM
- HR: 94x/menit
- RR: 22x/menit
- Suhu: 36.5 C
- Kepala: mesosefal
- Mata: ca -/- si -/-
- Thorax: pulmo SDV +/+, suara tambahan -/-; cor SI SII intensitas N reguler
- Abdomen: datar, BU (+) N, supel, hepar teraba lunak, nyeri tekan (-), petekia (-)
- Ekstremitas: akral hangat (+). petekia (-)
A: DBD Grade II perbaikan
FOLLOW UP PEMERIKSAAN
Tanggal Hasil Pemeriksaan
17-6-2017 S: tak ada keluhan
(H8) O: KU: baik, kesadaran: CM
Tanggal HR: 90x/menit
Hasil Pemeriksaan
14-1-2016 S: keluhan badan masih agak lemas dan nyeri perut, demam (-), bintik-bintik kulit mulai berkurang, mimisan (-) gusi berdarah (-)
RR: 24x/menit
mual muntah (-), BAB (+) kuning kecoklatan darah (-) lendir (-) BAK lancar, batuk pilek (-)
O: KU: sakit sedang, kesadaran: CM
Suhu: -36.5HR:
-
C92x/menit
RR: 20x/menit

Kepala:- mesosefal
- Suhu: 36.7 C
Kepala: mesosefal
- Mata: ca -/- si -/-
Mata: -ca -/- sipulmo
Thorax: -/-SDV +/+, suara tambahan -/-; cor SI SII intensitas N reguler
- Abdomen: datar, BU (+) N, supel, nyeri tekan (+) epigastrium, petekia (+) berkurang
Thorax:- pulmo Ekstremitas:SDV +/+,
akral hangat
A: DBD Grade II – perbaikan
suara
(+). petekia tambahan -/-; cor SI SII intensitas N
(+) berkurang

15-1-2016
reguler, petekia (-)
S: masih sedikit lemas, nyeri perut berkurang, sudah tidak bintik bintik, mimisan (-), gusi berdarah (-) mual muntah (-)
Abdomen:
O: KU: sakitdatar, BUCM(+) N, supel,
Demam (-) BAB BAK normal, batuk pilek (-)
ringan, kesadaran:
- HR: 94x/menit
Ekstremitas:
- akral hangat (+).petekia (-)
RR: 22x/menit
- Suhu: 37.1 C
A: DBD-- Grade II perbaikan
Kepala: mesosefal
Mata: ca -/- si -/-
- Thorax: pulmo SDV +/+, suara tambahan -/-; cor SI SII intensitas N reguler
- Abdomen: datar, BU (+) N, supel, nyeri tekan (-), petekia (-)
- Ekstremitas: akral hangat (+). petekia (-)
A: DBD Grade II – perbaikan
16-1-2016 S: tak ada keluhan
O: KU: baik, kesadaran: CM
- HR: 94x/menit
- RR: 22x/menit
- Suhu: 36.5 C
- Kepala: mesosefal
- Mata: ca -/- si -/-
- Thorax: pulmo SDV +/+, suara tambahan -/-; cor SI SII intensitas N reguler
- Abdomen: datar, BU (+) N, supel, hepar teraba lunak, nyeri tekan (-), petekia (-)
- Ekstremitas: akral hangat (+). petekia (-)
A: DBD Grade II perbaikan
FOLLOW-UP LABORATORIUM

Hasil Laboratorium
14/6/2017 15/6/2017 16/6/2017
Leukosit 5810 / μL 5600/ μL 10570/ μL
Eritrosit 5,72 juta/ μL 4,61 juta/ μL 4,87 juta/ μL
Hemoglobin 12,0 g dL 12,1 g/dL 12,7 g/dL
Hematokrit 41,70 % 37,20% 37,10%
Trombosit 53000/ μL 58000 / μL 84000/ μL
MCV 72,9 fl 78,5 fl 76.0 fl
MCH 26,2 pg 26,2 pg 24.0 pg
MCHC 36,0 g/dl 33,4g/dl 31,6 g/dl
RDW 13,0 % 11,7 % 12,5%
Hitung jenis:
-Basofil 4,9% 3,2% 0,2%
-Eosinofil 1,4% 0% 0,3%
-Netrofil 6,9% 30,1% 53,2%
-Limfosit 65% 53,7% 32,3%
-Monosit 21% 13% 14%
IMUNOSEROLOGI
 S Typhi O
1/80
 S.Typhi H
1/80
 Ig M Anti dengue (+)
 Ig G Anti dengue (+)
PEMBAHASAN
Gejala yang ditemukan pada kasus

KLMNOPR

K epala nyeri 
L emah 

Demam/panas
M ual,muntah 
tinggi 
N yeri O tot & sendi
mendadak
Terus menerus P erdarahan spontan

selama 2-7 hari.
R uam
36
DIAGNOSIS

Berdasarkan kriteria WHO (1997)


2 gejala klinis pertama + 1 gejala laboratoris → DBD

Klinis:
• demam mendadak tinggi
“Demam Berdarah Dengue
• perdarahan (termasuk uji bendung +) merupakan infeksi virus dengue yang
• Hepatomegali ditandai dengan demam tinggi yang
timbul mendadak tanpa sebab jelas,
• Syok berlangsung secara terus-menerus
selama 2-7 hari, terdapat manifestasi
Lab: - perdarahan, dan disertai adanya
kebocoran plasma karena
• Trombositopenia (≤ 100.000/µL) peningkatan permeabilitas kapiler.”
• Hemokonsentrasi (Ht ≥20% dari normal)
• Tanda Kebocoran Plasma
Derajat penyakit DBD (WHO,1997)

• Derajat I : Demam tanpa perdarahan, manifestasi perdarahan


hanya berupa uji tornikuet positif

• Derajat II : Gejala demam diikuti dengan perdarahan


spontan, biasanya berupa perdarahan di bawah kulit dan
atau berupa perdarahan lainnya. 

• Derajat III : Adanya kegagalan sirkulasi berupa nadi yang


cepat dan lemah, penyempitan tekanan nadi (< 20 mmHg),
atau hipotensi, dengan disertai akral dingin dan gelisah

• Derajat IV : Adanya syok yang berat dengan nadi tak teraba


dan tekanan darah yang tidak terukur
Indikasi Rawat Inap → Warning Sign
• Demam Tinggi
• MP2K3 :
- Muntah-muntah
- Perut sakit
- Perdarahan
- Kencing berkurang
- Kulit tangan-kaki dingin
- Kesadaran menurun/kejang

• PLHL :
- Penumpukan cairan klinis,
- Lethargy
- Hepatomegali
- Laborat peningkatan hematokrit cepat dan penurunan trombosit <100.000.
Alur rawat inap
Indikasi Rawat Inap
Bangsal, HCU, PICU
1. Tersangka DBD + DD
2. DBD 1
Bangsal 3. DBD 2 ( tidak berat )

1. DBD 2 berat
2. SSD teratasi
3. Hiperpireksia
HCU : 4. Distres Respirasi
1. Gagal Nafas /Edema
paru
2. Profound
PICU : Syok/berulang
3. Ensefalopati Dengue
41
4. DIC / PIM Dengue
Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue
FASE KRITIS

• Demam reda pada hari


sakit ke 5
• Peningkatan hematokrit
dan trombositopeni→
kebocoran plasma
• Resiko fase syok dan
perdarahan
• IgM muncul pada
perjalanan penyakit hari 4-
5 yang kemudian diikuti
dengan IgG

NS-1
Penatalaksanaan
• Prinsip penatalaksanaan pada pasien DBD pada dasarnya
adalah bersifat suportif, dengan pemberian cairan yang
adekuat. Tujuannya untuk mengatasi kehilangan cairan plasma
sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan sebagai
akibat perdarahan.
• Hiperpireksia diatasi dengan antipiretik. Parasetamol
direkomendasikan untuk mengatasi demam dengan dosis 10-
15 mg/kgBB/kali.
• Peningkatan hematokrit ≥20% mencerminkan terjadinya
perembesan plasma dan merupakan indikasi untuk
pemberian cairan. Pemberian cairan bertujuan untuk
mencegah terjadi syok karena pada fase kritis beresiko terjadi
syok. Oleh karena itu, pemberian cairan sebagai pengganti
volume plasma dapat diberikan larutan kristaloid atau ringer
laktat
Anak 6 tahun 2 bulan
BB 18 kg TB : 119 cm

 BB Ideal : 23 kg.
 Penggantian cairan :
 7 cc/kgBB/jam selama 2 jam : 7 x 18= 126 cc/jam ( 42 tpm)

 5 cc /kgBB/jam selama 4 jam : 5 x 18 = 90 cc/jam ( 30 tpm)


( Lab ulang )
 3 cc /kgBB / jam selama 4 jam : 3 x 18 = 54 cc/jam ( 18 tpm)

47
Pemantauan selama perawatan

Berdasarkan kepustakaan monitoring yang seharusnya dilakukan


• Tanda-tanda vital
– Keadaan umum, suhu, frekuensi nadi, frekuensi nafas, dan tekanan
darah dilakukan setiap 2-4 jam sekali
– muntah, perdarahan, dan “warning signs”
– perfusi perifer, harus sering diulang untuk mendeteksi awal gejala
syok
• Pemeriksaan haemaglobin, hematokrit dan trombosit
– awal dilakukan sebelum resusitasi atau untuk menentukan
kebutuhan dari terapi cairan intravena (sebagai data
dasar), diupayakan dilakukan setiap 4-6 jam sekali
• Pemantauan setelah terapi cairan intravena : radiologis X-Foto
Thorax RLD untuk tahu adakah efusi pleura dan pemeriksaan USG
untuk tahu adakah asites
• Pemantauan volume urin
– upayakan jumlah urin 1ml/kgBB/jam
48
• Indikasi pulang pasien demam berdarah menurut guideline
WHO 2007 :
– Bebas demam dalam 48 jam
– perbaikan klinis (sadar, nafsu makan baik, tanda vital stabil,
diuresis normal, tidak ada gangguan pernapasan)
– peningkatan bertahap trombosit, dan hematokrit stabil
tanpa menggunakan terapi cairan.
Sesuai dengan kepustakaan, pasien telah bebas demam 48
jam, perbaikan klinis sangat terlihat, trombosit telah
meningkat bertahap dalam 3 hari, dan saat cairan IV
dihentikan, hematokrit pasien berangsur turun.
TERIMA KASIH BANYAK 

You might also like