Professional Documents
Culture Documents
Yoanes G, dr
Pembimbing :
1
Sejarah
• Dilakukan pertama kali oleh Dr Walter Essex Wynter
(London, 1889) 4 px tuberculous meningitis
untuk menurunkan TIK
• Tehnik LP dikenalkan oleh Heinrich Quincke (German
) & dipublikasikan di Wiesbaden (1891)
• Arthur H. Wentworth M.D, (Children's Hospital,
1893), mempublikasikan penelitian diagnostik pada
cerebro-spinal meningitis dengan pemeriksaan cairan
spinal.
2
Pendahuluan
• Volume intrakranial ± 1700 ml tdd :
1. volume otak ± 1400 ml
2. volume cairan serebrospinal 52-162 ml (rata-rata 104
ml)
3. darah sekitar 150 ml.
• 80% dari jaringan otak terdiri dari cairan, baik
ekstrasel maupun intra sel.
3
Cairan serebrospinal diproduksi sebanyak
0,35 ml/menit atau 500 ml/hari, sedangkan total
volume cairan serebrospinal berkisar
75-150 ml, diganti 4-5 kali/hari untuk
mempertahankan jumlah cairan serebrospinal tetap .
Merupakan suatu kegiatan dinamis, berupa
pembentukan, sirkulasi dan absorpsi.
4
Pembentukan, Sirkulasi dan
Absorpsi Cairan Serebrospinal (CSS)
• Dibentuk oleh pleksus khoroideus : pembuluh darah
kapiler dengan fenestrata dikelilingi oleh epitel kuboid
merupakan modifikasi dari sel ependim, yang
menonjol ke ventrikel.
• Pleksus khoroideus membentuk lobul-lobul dan
membentuk seperti daun pakis yang ditutupi oleh
mikrovili dan silia.
• Sel epitel kuboid berhubungan satu sama lain dengan
tigth junction pada sisi aspeks, dasar sel epitel kuboid
terdapat membran basalis dengan ruang stroma
diantaranya.
5
6
• Ada 2 kelompok pleksus yang utama menghasilkan
CSS:
1. Dasar tiap ventrikel lateral : prod >> banyak
2. Atap ventrikel III dan IV : prod << sedikit.
• Diperkirakan CSS yang dihasilkan oleh ventrikel
lateral sekitar 95%. Rata-rata pembentukan CSS 20
ml/jam.
7
8
Sirkulasi
• CSS dari ventrikel lateral melalui foramen
interventrikular monroe Ventrikel III, melalui
aquaductus sylvii ventrikel IV.
• Tiga buah lubang dalam ventrikel IV yang terdiri dari
2 foramen ventrikel lateral (foramen luschka) dan
foramen ventrikuler medial (foramen magendi)
memungkinkan CSS keluar dari sistem ventrikel
masuk ke dalam rongga subarakhnoid.
• CSS mengisi rongga subarakhnoid mengelilingi
medula spinalis sampai batas sekitar S2, juga mengisi
keliling jaringan otak.
9
Absorbsi
CSS mengalir perlahan menuju sisterna basalis,
sisterna ambiens, melalui apertura tentorial dan
berakhir dipermukaan atas dan samping serebri
dimana sebagian besar CSS akan diabsorpsi melalui
villi arakhnoid (granula Pacchioni) pada dinding sinus
sagitalis superior masuk ke dalam aliran adrah vena
dalam sinus.
10
CSS juga diserap di rongga subrakhnoid yang
mengelilingi batang otak dan medula spinalis oleh
pembuluh darah yang terdapat pada sarung/selaput
saraf kranial dan spinal.
Yang mempengaruhi alirannya adalah: metabolisme
otak, kekuatan hidrodinamik aliran darah dan
perubahan dalam tekanan osmotik darah.
11
12
Komposisi dan fungsi cairan
serebrospinal (CSS)
CSS hampir meyerupai ultrafiltrasi dari plasma darah
tapi berisi konsentrasi Na, K, bikarbonat, protein,
glukosa yang lebih kecil dan konsentrasi Mg dan
klorida yang lebih tinggi. Ph CSS lebih rendah dari
darah.
13
14
Fungsi :
1. CSS menyediakan keseimbangan antara sel-sel
dalam sistem saraf dengan kondisi sistemik.
2. Akan mengurangi berat otak dalam tengkorak dan
menyediakan bantalan mekanik untuk melindungi
otak dari trauma yang mengenai tulang tengkorak.
3. Mengalirkan “sampah” seperti CO2,laktat, dan ion
Hidrogen (otak hanya sedikit sistem limfatik), dan
transpor produk (darah, bakteri, materi
purulen/nekrotik) yang akan diirigasi dan
dikeluarkan melalui villi arakhnoid.
15
Fungsi :
4. Saluran transport intraserebral (Hormon dari
hipofise, hipothalamus) dapat dikeluarkan ke CSS
dan transportasi ke sisi lain melalui intraserebral.
5. Mempertahankan tekanan intrakranial
(pengurangan CSS) mengalirkannya ke luar
rongga tengkorak, mempercepat pengalirannya
melalui berbagai foramina, hingga mencapai sinus
venosus, atau masuk ke dalam rongga subarakhnoid
lumbal.
16
PENGAMBILAN CAIRAN
SEREBROSPINAL
Dengan cara Lumbal Punksi, Sisternal Punksi atau
Lateral Cervical Punksi.
Lumbal Punksi merupakan prosedure neuro
diagnostik yang paling sering dilakukan, sedangkan
sisternal punksi dan lateral hanya dilakukan oleh
orang yang benar-benar ahli.
17
Suboccipital Punksi
Masukkan jarum kedalam cisterna magna dgn
menusukkan jarum di antara C 1 & os occipital
Kita lakukan pada mielography dgn menggunakan
cairan kontras yang lebih berat.
18
Ventricular Punksi
Sangat jarang, tapi dapat diindikasikan pada px dgn
herniasi otak. Dilakukan di OK. Lubang dibentuk dgn
membor calvaria & jarum langsung dimasukkan ke
dalam ventricle.
Prosedur pengumpulan CSF seperti pada prosedure
pemasangan VP - Shunt.
19
Indikasi Lumbal Punksi:
• Untuk mengetahui tekanan dan mengambil sampel
untuk pemeriksan sel, kimia dan bakteriologi
• Untuk membantu pengobatan melalui spinal,
pemberian antibiotika, anti tumor dan spinal anastesi
• Untuk membantu diagnosa dengan penyuntikan
udara pada pneumoencephalografi, dan zat kontras
pada myelografi
20
Kontra Indikasi Lumbal Punski:
Adanya peninggian tekanan intra kranial dengan
tanda-tanda nyeri kepala, muntah dan papil edema
Penyakit ggn faal hemostatik yang berat
Ada infeksi lokal pada tempat Lumbal Punksi
21
Teknik Lumbal Punksi:
• Pasien pada pinggir tempat tidur, dalam posisi lateral
decubitus leher, punggung, pinggul dan tumit
lemas.
• Pungsi pada celah kolumna vetebralis setinggi L 3-4
(crista iliaca). tidak berhasil dicoba ke atas atau ke
bawah. Pada bayi dan anak setinggi intervertebrale L4-
5
• Bersihkan dengan yodium dan alkohol daerah yang
akan dipungsi, anasthesi lokal lidocain HCL
22
• Sarung tangan, jarum steril lakukan punksi,
masukkan jarum tegak lurus arah umbilikus
• Bila telah menembus jaringan meningen penusukan
dihentikan.
• Bila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan tekanan
dengan manometer (test Queckenstedt)
• Kemudian ambil sampel untuk pemeriksaan jumlah
dan jenis sel, kadar gula, protein, kultur bakteri dan
sebagainya.
23
Pemeriksaan
Tujuan LP :
LCS
1. Diagnostik → 4 katagori mayor penyakit
- meningitis
- perdarahan subaraknoid
- Proses keganasan (meningeal Ca,
Tu.Metastasis)
- Gangguan autoimun
2. Mengetahui Tekanan LCS →adanya gangguan
aliran LCS
24
3. Mengidentifikasi Peny. berhub. dengan imunoglobulin ( IgG,
IgA, IgM)→
-neuro TB
-neuroborreliosis
-infeksi opertunistik
4. Untuk memasukkan anestesi,obat,media kontras pd Px
Radiologi
25
Pneumoensefalografi & Ventrikulografi
Udara dimasukkan ke dalam r.subaraknoid dan ke dlm susunan
ventrikel melalui pungsi
Pneumoensefalografi : kontraindikasi pd TIK ↑↑
Teknik Pneumoensefalografi:
- LP → kmd px duduk, kepala sdkt fleksi →masukkan udara ke
r.subaraknoid
- buat foto kepala(AP/Lat)
- bila ternyata ventrikel terisi udara → biarkan LCS menetes
keluar
- setiap 10 cc LCS → masukkan 10 cc udara, seluruhnya 20-30 cc
- bila ternyata vent udara (-) →kepala diubah fleksi/ekstensi
→masukkan udara 10 cc → buat foto
26
Ventrikulografi
dikerjakan untuk mendeteksi tumor intrakranial
Teknik :
buat sepasang lubang di daerah parietooksipital
masukkan jarum sampai di kornu oksipital vent lat ki/ka
masukkan 10 cc udara mll vent kanan → LCS menetes
kmd masukkan 10 cc udara pd vent kiri
seluruhnya 20-30 cc udara
Penilaian :
selalu tampak ventrikel terisi udara & likuor
udara disebelah atas,likuor bag. Bawah
proyeksi AP→ kupu-kupu
proyeksi PA → burung terbang
proyeksi horizontal → tampakgaris horisontal
proyeksi lat DS/SD → tampak ventrikel
27
28
29
30
31
Pemeriksaan LCS meliputi :
1 Pengukuran tekanan LCS
2 PX Makroskopik(Penampakan umum)
kekeruhan, pH,BJ,warna,sedimen,pelikel
3 Px Mikroskopik
jumlah sel & hitung sel
bakteriologis
4 Px Kimiawi
protein ,glukosa, klorida LCS
5 Px serologis
6 Px petanda tumor pd LCS
32
33
Karakteristik LCS dewasa normal
Kadar LCS Relatif t/ plasma
Tekanan 75-200 mmH2O
pH 7,32-7,35 Sdkt lbh rendah
Protein total 15-45 mg/dL 0,2-0,5 %
Imunoglobulin 0,75-3,5 mg/dL < 0,1 %
Alb/globulin 8:1 3-4 x lbh tinggi
Glukosa 40-80 mg/dL 50-80% kdr dlm drh
30-60mnt
34
Pengukuran tekanan LCS
Tek. LCS : Normal : 80-180 mmH2O
Borderline : 180-200 mmH2O
Tinggi : > 200 mmH2O atau > 250 mmH2O (obese)
200-300 (ringan)
300-400 (sedang)
> 400 (sangat tinggi)→ KI mutlak u/ LP
Manometer mencatat TIK rata-rata
disertai dgn pulsasi arteri →2-5 mm H2O
respirasi → 4-10 mm H2O
Initial Pressure : tercapai dlm 1 mnt ,bila pasien tdk bergerak → N : 60-200 mm
H2O
Jugular compression test :
Queckenstedt’s test/bilateral jugular test
digunakan utk menentukan adanya blok spinal
Tobey -Ayer test/ unilateral jugular compression
untk membandingkan patensi sinus venosus dari lateral dura kanan & kiripd
kecurigaan tromboflebitis
35
Clossing pressure :
penurunan relatif tek. LCS setelah pengambilan sampel →
menandakan banyaknya reservoir LCS
Normal: setiap pengambilan 1 ml LCS , tekanan akan
turun sebesar 1 cm
Pada spinal blok komplit
akan di dapat misalnya : initial pressure: 80 mm
kmd diambil 1 ml LCS → diukur lagi → 0 mm
→ menandakan reservoir <<
Pada hidrosefalus dpt terjadi : initial pressure : 180 mm
kmd diambil 10 ml → diukur lagi → 160 mm
→ menandakan reservoir >>
36
Ayala Index :
10 cc X Cp (clossing pressure)
I.p (initial pressure)
Normal : 5,5 -6,5
< 5 → spinal blok, massa diruang subaraknoid
> 7 → atrofi serebri, hidrosefalus,pseudotumor serebri
37
Interpretasi klinik tekanan LCS
Peningkatan tekanan LCS Penurunan tekanan LCS
38
Interpretasi Klinik Px makroskopik
Pemeriksaan makroskopik meliputi
- kekeruhan
- pH
- Bj
- warna
- sedimen
- pelikel
Normal : jernih dan tidak berwarna
39
Kekeruhan
Kekeruhan dapat disebabkan oleh:
Lekosit (pleiositosis)
Eritrosit
Mikroorganisme (jamur , amuba)
Protein
Aspirasi lemak epidural
Media kontras
40
Kekeruhan mulai tampak pada
pleisitosis WBC > 200 sel/mm3
RBC > 400 sel/mm3
41
Viscous fluid : LCS yang kental seperti sirup pada
- metastase mucinous adeno Ca Colon pd meningen
- infeksi jamur kriptokokosis
Pelikel/bekuan halus
Normal : LCS didiamkan selama 24 jam akan terbentuk
pelikel halus dapat dilihat
Abnormal :
- M.purulenta : cepat terbentuk (menit- 1jam) besar dan
kasar
- M.TBC : terbentuk 12-24 jam,menyerupai sarang laba-
laba
42
Warna LCS
normal :tidak berwarna
1. Santrokom
Dapat disebabkan oleh:
Oksihemaglobin yg berasal dari lisis sel darah merah pd LCS
sebelum LP
Methemoglobin
Bilirubin (>6mg/dL)
Peningkatan protein(>150 mg/dL)
Melanin (meningeal melanocarsinoma)
Karoten (sistemik karotenemia)
43
2.Merah (darah)
Ok - perdarahan artifisial akibat komplikasi LP (traumatik LP)
- perdarahan subaraknoid
Untuk membedakanya dengan cara : tes tiga tabung
sentrifugasi
44
Perbedaan perdarahan subaraknoid dgn traumatik LP
LCS Pdrh.Subaraknoid Traumatik LP
45
Dengan cara sentrifugasi dapat dibedakan antara prdarahan lama
dan baru
Baru Lama
supernatan Jernih, merah santokrom
muda
endapan Eritrosit Eritrosit (+),
(+),leukosit(+) morfologi sel
dgn morfologi berubah→
sel baik krenasi
46
Eritrosit (RBC) →terdeteksi max 24 jam
menghilang 7-10 hr /lebih tgt jml
perdarahan
Hemoglobin (Hb) → terdeteksi 4-10 jam stl perdrh
berwarna merah muda,max 24-48
jam kmd pelan-pelan menghilang
Bilirubin → terdeteksi 9-15 jam stl perdarahan
warna kuning ,menghilang pelan sth
10-14 hr
47
48
Perubahan warna pada LCS yang berhub.dgn kemungkinan penyakit
Perub.warna Kemungkinan penyakit
Berkabut,kekuningan dgn sedikit clot Meningitis tuberkulosa
Santokrom Toxoplasmosis
Viscous MetastaseCaColon,Meningitis yg berat,
criptokokosis, trauma
49
Interpretasi klinik Px.Mikroskopik
Hitung sel merupakan petanda yang sangat sensitif pada inflamasi
CNS yang akut
WBC >500/µL (terutama granulosit spt neutrofil) biasanya ok.infeksi
purulen, bahkan meningitis ok kuman piogenik WBC-nya dpt
mencapai 1000- 20.000/µL
Peningkatan Neutrofil dapat disebabkan oleh:
1 Meningitis bakteri
2 Pada permulaan meningitis virus
3 Pada permulaan meningitis tuberkulosa
4 Encephalomyelitis amuba
5 Permulaan suatu abses serebri
50
Neutrofilia (pe↑ Neutrofil) dapat juga terjadi pada kondisi non
infeksi a.l :
Reaksi pada perdarahan serebral
Injeksi suatu zat ke ruang subaraknoid (bhn kontras, obat
anti kanker)
Infark serebri
Tumor metastase kontak dgn LCS
Reaksi dari tindakan LP berulang
51
WBC 300-500/µL ( dominan limposit)dapat ditemukan pada :
Meningitis virus
Sifilis SSP(meningoensefalitis)
Infestasi parasit pd SSP
Meningitis bakteri ok jenis yg jarang (listeria )
Multiple sklerosis
Ensefalopati ok drug abuse
GBS
Sarkoidosis pd meningen
HIV
Meningitis fungi
Polyneuritis
52
WBC dng > 40 % monosit terjadi pada
- meningitis bakteri kronik
- meningitis ok toksoplasma, amuba
- tumor otak yg ruptur
Sel malignan (limposit/histiosit) dapat ditemukan pada tumor primer
atau metastase
Peningkatan sel plasma dapat terjadi pada
- infeksi virus akut
- MS
- Sarkoidosis
- meningoensefalitis sifilis
- meningitis tuberkulosa
- Infeksi parasit pd SSP
- GBS
53
Makrofag sel dapat ditemukan pada meningitis TB & virus
Eosinofil dapat ditemukan pada
- infeksi parasit
- infeksi jamur
- infeksi riketsia
- sarkoidosis
54
Pemeriksaan glukosa
Yang perlu diperhatikan :
- pemeriksaan segera dilakukan ( LCS segar)
- penderita dalam kondisi puasa ( 3 jam post prandial)
- sebaiknya dikerjakan pemeriksaan glukosa darah untuk
pembanding
Faktor- faktor yang mempengaruhi kadar glukosa LCS
- kadar glukosa darah
- permiabilitas kapiler dan epitel pleksus koroideus serta
ependim ventrikel
- derajat glikolisis
55
Interpretasi klinik pemeriksaan glukosa LCS
Penurunan kadar glukosa dpt terjadi pada
- meningitis bakteri akut
- meningitis TB,jamur dan amuba
- hipoglikemi sistemik
- perdarahan subaraknoid
Kadar glukosa CSS jarang menurun pd:
- tumor otak
- meningitis sifilis akut
-meningitis non bakteri
Peningkatan glukosa terjadi pada Hiperglikemia (DM)
peningkatan glukosa selalu berhubungan dengan kadar glukosa plasma
56
Pemeriksaan protein
Pemeriksaan sec. kualtatif & kuantitatif
Pada keadaan patologik fraksi protein yg meningkat →globulin
shg tes kualitatif berdasarkan kadar globulin
Normal : 20-45 mg
peningkatan ringan : 47-75 mg
sedang : 75-100 mg
berat : 100-500 mg
sangat berat : 500-3600 mg
57
Interpretasi klinik pemeriksaan protein
Peningkatan protein LCS dpt terjadi pada
1 Infeksi : Meningitis bakteri → dgn gram +
tuberkulosis → 50-300 mg /dl dgn mixed
selular
jamur →( 50-300 mg/dl)
Virus → (<200 mg/dl)
2 Non infeksi :
- perdarahan Subaraknoid
- perdarahan intraserebral
- serebral trombosis (↑ ringan)
- ggn endokrin ( diabetes nefropati, myxedema,
hiperadrenalin, hipoparatiroid (50-150 mg/dl)
58
- ggn metabolik disorder, uremia, hiperkalsemia, hiperkapnia,
dehidrasi(pe↑ ringan)
- Drug toxicity ( etanol,phenytoin,phenotiazin)
3. Obstruksi sirkulasi LCS
- obst.mekanik ok tumor & abses ,HNP
( Froin’s syndrom)
- Efusi CSS terlokalisir
59
Penurunan protein dapat terjadi :
- Kebocoran LCS ok trauma
- Pengambilan LCS dalam jumlah banyak
- TIK ↑
- Hipertiroid
- anak-anak 6 bln-2 thn
60
Cara Pemeriksaan Protein
(Kualitatif)
Tes berdasarkan peningkatan kadar globulin
Tes Busa
N : LCB bila dikocok → busa (+) kmd menghilang 1-2 mnt stlh di
tenangkan
Protein meningkat → busa menghilang > 5mnt
Tes Nonne- Apelt / Rose – Jones →
- globulin mengendap dlm lar. (NH4)2 SO4 jenuh
- prosedur kerja :
masukkan 0,5 cc LCS + 1 cc lar. (NH4)2 SO4 →terbentuk
2 lapisan →perhatikan cincin putih pd perbatasan
61
Interpretasi Nonne:
(-) : tdk terbentuk cincin putih
+ : cincin putih (+) sangat tipis hanya dpt dilihat dgn LB
hitam
++ : cincin tampak agak jelas, bila dikocok cairan opalesen
+++ : cincin tampak jelas, dikocok cairan keruh
++++ : cincin sangat jelas, bila dikocok cairan sangat keruh
62
Tes Pandy
- untuk mengetahui kenaikan kadar globulin & albumin
- protein akan mengendap dlm lar. Phenol jenuh dlm air
- prosedur kerja : masukkan 1cc lar. Pandy +1cc LCS
- interpretasi :
(-) : kekeruhan( –)
(+) : opalesen (50-100 mg %)
(++) : keruh (100-300 mg %)
(+++) : sangat keruh (300-500 mg %)
(++++) : keruh spt susu (>500 mg%)
63
Kadar Albumin & Imunoglobulin G (IgG)
Ig G & Albumin →normal (+) dlm LCS yg berasal dari
serum
Sehingga pe↑ Albumin & Ig G menandakan adanya kerusakan
dari blood brain barrier
Ig G index =
IgG LCS X serum albumin
Albumin LCS X serum Ig G
Normal : index < 0,60
MS : index > 0,77
64
Peningkatan Albumin ~ Peningkatan total protein
- M. bakteri
- GBS
- neoplasma malignan SSP
- penyakit infeksi lain
Peningkatan Ig G dgn Albumin normal
- MS
- Subakut sklerosing panencephalitis
- neurosifilis
- infeksi SSP kronik
65
Peningkatan albumin index dpt terjadi pd
- ggn sirkulasi
- ggn blood brain barrier
- DM
- SLE pd SSP
- polineuropati
- servikal spondilosis
66
Protein elektroforesis, oligoklonal bands
Untuk mendeteksi oligoklonal bands menggunakan agarose gel
elektroferesis
Elektroforesis dapat digunakan untuk
mendeteksi (evaluasi) - infeksi virus & bakteri
- tumor SSP
- diagnosis MS
Oligoklonal band :Imunoglobulin abnormal , gel tajam
→ sering ditemukan pada pasien dgn ggn sistem imun termasuk HIV
Peningkatan gamma globulin & oligoklonal band
- MS - burkit limfoma
- neurosifilis - subakut sklerosing panensefalitis
- GBS - meningitis bakteri & virus
- AIDS
67
68
Pemeriksaan klorida
Kadar pd LCS dipengaruhi oleh kadar dlm darah
Pemeriksaan ini sangat bermanfaat sbg penunjang
dx. Meningitis
- M. Akut → kadar Cl ↓ (< 680 mg %)
- M. TB → kadar Cl ↓ (< 600 mg %)
Kadar Cl normal ditemukan pada :
-peradangan setempat
-non bakteri
-poliomielitis
-neurolues
-tumor otak
69
Pemeriksaan Glutamin
Glutamin disintesa dari amonia & α keto glutarat
Glutamin (+) ↑ menandakan adanya suatu mekanisme untuk
menyingkirkan amonia ( produk sisa metabolik yg toksik)
Peningkatan glutamin pada :
Hepatik ensefalopati
Sindrom Reye’s
Kadar > 35mg/dl dapat menimbulkan ggn kesadaran
70
Pemeriksaan Asam laktat
Asam laktat bersumber dari metabolisme anaerob SSP
Kerusakan jaringan pd SSP→ ggn oksigenasi →
pe ↑ asam laktat
Peningkatan asam laktat dapat terjadi pd
- M. bakteri
- Tumor/abses
- infark/iskemik
- trauma serebri → prognose jelek
- kejang
71
Pemeriksaan LDH
(Laktat dehidrogenase isoenzym)
LDH berasal dari
- difusi mll blood brain barrier(BBB)
- aktifitas sel ( lekosit, bakteri, tumor)
Pe↑ LDH akibat dari kerusakan BBB
ditemukan pada
- M.bakteri
- M. virus → selalu diikuti ol. Ensefalitis →prognose jelek
- masif cerebrovaskular accident
- leukemia/limfoma
- metastatik Ca
72
Petanda tumor pada CSS
Jenis PX Diagnosis Nilai normal
AFP Disgerminoma, < 1,5 mg/mL
(alfa fetoprotein) meningeal Ca
Beta glucuronidase -Meningeal < 49 mU/L
adenokarsinoma
-myeloblastik < 70 mU/L
leukemia akut
Carcinoembryonik Meningeal <0,6 mg/ml
Ag (CEA) carcinomatosis
HCG Membedakan <0,21U/L
disgerminoma/m.carsi
noma
73
Pemeriksaan Bakteriologi
Pengecatan gram , TTH, Zeihl Neelsen→ dilanjutkan dgn Kultur
LCS
Pemeriksaan Ag spesifik untuk bakteri
Ag sesuai tipe kuman
-CIE (counterimune elektoforesis)
- latex aglutination (lebih sensitif dr CIE)
Limulus lysate :
untuk mendeteksi endotoksin bakteri dgn menggunakan lisat dr
kepiting →endotoksin (+) → akan membentuk gel
terutama un. Bakteri gram (-)
(100 % sensitif)
74
PCR (polimerase chain reaction/ DNA amplification)
75
Pemeriksaan Jamur
India Ink stain
- untuk membedakan jamur cryptococcus den sel mononuklear
- jamur tampak berhalo
- sensitifitas 50-70 %
Cryptococcal Antigen assay (CRAG)
- lebih sensitif dari India Ink stain , namun lebih lama
- mendeteksi titer thd Ag cryptococcus
- titer 1: 8 ( suspected case)
- AIDS (titer 1:1024 s/d 1:10.000)
76
Pemeriksaan serologi sifilis
Tes serologi
- non spesifik (VDRL)
- spesifik treponema antibodi ( TPHA, FT-ABS)
Tes VDRL pd LCS dikerjakan bila VDRL serum (+)
VDRL tidak digunakan untuk follow up terapi
False (+) akut : - infeksi akut bakteri & virus
False (+) kronik : SLE, tiroiditis, hemolitik anemia
77
TERIMA KASIH
78
79
80
81
82
83
Serologi & mikrobiologi(normal CSS)
VDRL : negatif
Bakteri : tidak ada
Virus : tidak ada
Indeks antibodi : >1,5 (proses inflammasi kronik)
< 0,4 (mungkin bukan proses
inflamasi akut)
84
Cara Pemeriksaan Mikroskopik
Pemeriksaan dilakukan segera (,30 menit)ok
- Dpt menimbulkan sitolisis
- Sel mengendap shg sulit untuk mendapat LCS homogen
- Sel terperangkap dlm pelikel
- Sel mengalami perubahan bentuk
Alat & reagen
1 pipet pengencer thoma
2 reagen : turk rosenthal
3 kamar hitung : Fuchs- rosenthal
Improveed Neubauer
85
Prosedur kerja
LCS dikocok→ homogen
Hisap reagen → kmd hisap LCS →pengenceran 10/9X
kocok slm 3mnt → tegak lurus sumbu pipet
tiga tetes pertama dibuang ok tdi ikut pengenceran
teteskan dalam kamar hitung →biarkan 5 mnt
hitung sel
rumus : 1/3 N sel /mm3 (FR)
5/4 N sel/mm3 (IN)
86
Cara Pemeriksaan Hitung jenis sel (diff count)
LCS disentrifugasi kec.2000 rpm selama 10 mnt
Supernatan dibuang, sedimen dibuat hapusan
Pewarnaan wright/ biru metilin
Hitung 100 sel(lekosit) dan hasilnya dalam %
PMN = X % , MN = (100- x ) %
87
Collooidal Gold Reaction
88
Interpretasi :
Normal : tidak ada perubahan warna
kurva : datar (0000000000)
Abnormal kurva
I : presipitasi maksimal tjd pada tabung pertama
mis. 5555443210
II : presipitasi maksimal pada tabung tengah
mis. 0123454320
III : presipitasi maksimal pada tabung dgn
pengenceran terakhir
mis. 0000112345
89
Interpretasi kurva coloidal gold
I : pe ↑ ↑ gamma globulin pada Neurosifilis, MS,
Subacute panensefalitis
II : pe ↑ gamma globulin
III : pe ↑ protein (albumin> globulin)
(kurva meningitis)
dapat terjadi pada: m.purulen akut, blok spinal , perdrhan
subaraknoid
90
Cara Pemerikssaan Protein
(total protein/kuantitatif)
Prosedur kerja :
masukkan 1-2 cc LCS +0,8 distiled water+ 2cc SSA 5 %
biarkan tegak selama 5 mnt
baca dgn kalorimeter thd standar susp. Protein yg telah
diketahui
Bila kadar prot tinggi dilakukan pengenceran
Perhitungan:
mm standar/mm (unknown)x 50 = …. Mg prot/100cc Lcs
91
Cara Pemeriksaan Glukosa
Prosedur kerja:
- 2cc LCS segar + 1 tts formaldehyde 10 %
- simpan dlm refrigerator
- lima tabung kecil,masing-masing disi lar. Benedict 1cc
- panaskan 5 mnt → lihat reduksi
- Interpretasi:
kelima tabung (+) : 50 mg%
tqb. 2-5 (+) :40-50 mg %
tab 3-5 (+) :30-40 mg %
tab 4-5 (+) : 20-30 mg %
tab 5 (+) : 10-20 mg %
(-) : 0-10 mg %
92