You are on page 1of 19

DASAR MOLEKULER KONTRAKSI

OTOT
• NERVE IMPULSE → Ca2+ RELEASE → CONTRACTION → Ca2+
PUMPED BACK (SKELETAL MUSCLE)
Peristiwa yang terjadi sampai ca2+
dirilis
AFTER DEATH : INTRACELLULAR ATP ↓↓

ATP NOT AVAILABLE TO BIND MYOSIN HEAD

ACTIN DOES NOT DISSOCIATE

NO RELAXATION
(= RIGOR MORTIS)
ENERGETIKA KONTRAKSI OTOT
Sumber energi otot
• Otot memerlukan sejumlah besar energi untuk berkontraksi.
• Kebutuhan energi dapat meningkat berlipat kali pada
aktivitas otot yang berat
• Energi yang diperlukan adalah ATP.
• ATP tidak dapat disimpan di dalam otot.
• Bila berlebih ATP diubah menjadi creatine phosphate (CP)
yang dapat disimpan di dalam otot.
• ATP + creatine  ADP + creatine phosphate
• Sebaliknya, bila terjadi kekurangan, ATP dapat dibentuk
kembali dari CP yang disimpan.
• creatine phosphate + ADP  creatine + ATP
Sumber ATP dalam Otot
• Secara umum jalur metabolisme pembentuk
energi dapat digolongkan menjadi:

1. proses anaerobik 2. proses aerobik


- tidak memerlukan oksigen - memerlukan oksigen
- tidak memerlukan mitokondria - terjadi di dalam mitokondria
- lebih sedikit membentuk ATP - lebih banyak membentuk
- boros sumber energi ATP
- senyawa sumber energi: - hemat sumber energi
glukosa dan creatine fosfat - senyawa sumber energi:
(CP) asam lemak, glukosa
- lebih cepat membentuk ATP
Energetika aktivitas otot pada waktu
istirahat
- Oksigen tercukupi
- Proses aerobik berjalan baik
- Kebutuhan ATP rendah
- Jumlah ATP yang terbentuk melebihi kebutuhan
- Surplus ATP disimpan sebagai CP
- ATP diperoleh terutama melalui proses aerobik asam lemak dan
glukosa
- Glukosa berlebih diubah menjadi glikogen untuk disimpan
Energetika aktivitas otot pada waktu
aktivitas sedang
- Oksigen masih tercukupi
- Proses aerobik berjalan baik
- Kebutuhan ATP meningkat
- CP segera habis terpakai, tak ada surplus ATP
- ATP dibentuk melalui proses aerobik glukosa dan asam lemak
– - Sebagian glukosa diperoleh dari pemecahan simpanan
glikogen, kekurangan asam lemak dapat diperoleh dari simpanan
lipid di jaringan lemak
Energetika aktivitas otot pada waktu
aktivitas tinggi
- Kebutuhan ATP amat besar
- Oksigen tak lagi cukup untuk dipakai dalam proses aerobik
membentuk seluruh ATP yang diperlukan
- Kekurangan ATP diperoleh dari proses anaerobik (glikolisis)
- Jadi pada keadaan ini proses aerobik dan anaerobik berjalan
untuk membentuk ATP sebanyak mungkin
- Pada proses anaerobik, glikolisis menghasilkan piruvat yang
segera berubah menjadi asam laktat.
- Efek samping akibat asam laktat yang menumpuk adalah
asidosis (penurunan pH darah) yang dapat menyebabkan otot
gagal berkontraksi, suatu keadaan yang disebut sebagai
kelelahan (fatigue).
Jenis serat otot skelet
1. Fast Fibers (white muscle fiber, fast fiber, fast-
twitch glycolytic fiber type II-A fiber)
- mampu berkontraksi 0,01 detik atau kurang
setelah stimulasi
- diameter besar
- banyak mengandung glikogen
- kurang mengandung mitokondria
- berwarna lebih pucat
- berkontraksi kuat dalam watu pendek
- ATP terutama dari proses anaerobik
2. Slow Fibers (red muscle fiber, slow-twitch
oxidative fiber type I fiber)
- mampu berkontraksi 0,03 detik setelah
stimulasi
- diameter separuh fast fibers
- banyak mengandung myoglobin
- Banyak pembuluh darah
- banyak mengandung mitokondria
- ATP terutama dari proses aerobik
- berkontraksi dalam waktu lama
Thank you!!!
latihan
• Jelaskan step-step yang terjadi sampai ca2+ dirilis!
• Jelaskan Mekanisme terjadinya kontraksi otot!
• Jelaskan sumber ATP otot yang sedang
beristirahat, beraktifitas fisik sedang, dan
beraktifitas fisik berat!
• Jelaskan kontraksi otot dalam keadaan aerobik
dan anaerobik
• Jelaskan jenis-jenis otot rangka dan ciri masing-
masing, terutama tentang pengadaan energinya!
• Jelaskan mekanisme terjadinya kelelahan otot!

You might also like