You are on page 1of 24

PROSES MENUA

 UU No 4/1965 ttg Pemberian bantun penghidupan orang


jompo : Lansia adalah seseorang yang telah berusia 55
tahun.
 UU No 13 /th 1998 ttg Kesra Lansia : Lansia adl
seseorang yang telah berusia 60 tahun.
 Batasan Lansia menurut WHO
Usia Pertengahan ( midle old ) : 45-49 tahun
Lansia : 60-74 tahun
Lansia Tua : 75-90 tahun
Usia sangat tua : diatas 90 tahun
DEFINISI
 Lansia : Individu yang telah telah berusia
60 tahun
 Lansia Biologik: Perubahan struktur dan
fungsi tubuh sepanjang kehidupan (Zarit
1980 )
 Lansia fungsional: Kemampuan individu
untuk berfungsi dimasyarakat dibanding
dengan usia yang sama
(Birren,Renner,1977)
Lansia Psychologik
Perubahan perilaku, persepsi diri dan reaksi
terhadap perubahan-perubahan biologik
(Gress,Bahr1984)
Lansia Sosiologik
Perubahan peran dan kebiasaan sosial dari
individu-individu dimasyarakat
(Birren,Renner,1977)
Lansia spiritual
Perubahan pada diri dan persepsi , hubungan diri
dengan orang lain ,menempatkan diri didunianya
& pandangan terhadap diri sendiri
(Stalwood,Syoll, 1975)
- Prof Dr. Koesoemato Setyo Negoro
- Usia dewasa muda (elderly Adulthood)
20 – 25 tahun
- Usia dewasa penuh (midlle Years)
Moturities : 25 – 60 atau 65 tahun
- Lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65
atau 70 tahun.
- Young OLD : 70 – 75 tahun
- OLD : 75 – 80 tahun
- Very OLD : lebih dari 80 tahun
PROSES MENUA ( AGEING PROSES ).

Menua (menjadi tua) adalah suatu proses


menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan
fungsi (N) sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita (constantiniden,
94).
 Proses menua merupakan proses yang terus
menerus secara Almiah dimulai sejak lahir dan
terjadi pada semua mahluk hidup.
 Proses menua pada setiap ind dan bagian-
bagian organ tubuhnya tidak sama cepatnya.
Teori Drgeratif : Habisnya daya cadangan vital
Teori Atrofi : Proses menua = proses evolusi
Teori Imunologic : Produk sampah dari tubuh
sendiri yang semakin bertumpuk.
TEORI PROSES MENUA
1.TIORI-TEORI BIOLOGI.
a. Teori Molekul
* Teori genetik dan mutasi (somatic murtatie
theori)
- Menurut genetik ini menua telah terprogram
secara genetik untuk spesies-spesies tertentu.
- Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan
biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul
DNA dan setiap sel pada saatnya oleh
mengalami mutasi.
*Teori Error ; Kesalahan sintesa DNA/RNA
*Teori program : waktu biologik memicu perilaku
sel spesifik pada waktu khusus
Kemampuan organisme untuk menetapkan
jumlah sel yang membelah setelah sel-sel tsb
mati

*Teori transkripsi ; kegagalan translasi atau


transkripsi antara sel-sel, malfungsi RNA/enzym.
*Run-Out-of-Program:
Kemampuan organisme dari sejmlah sel
membelah dan spesifik selama kehidupan
b.Teori System
. Reaksi kekebalan sendiri ( Auto Immune Theory)
* Kemampuan sel B&T ditandai dengan
kehilangan untuk regulasi diri, sel-sel normal
atau yang tua mengenal benda asing , sistem
reaksi dengan membentuk antibody untuk
menghancurkan sel-sel ini.
* Metab tubuh  produksi suatu zat.
Jar tubuh lain  sensitif terhadap zat tersebut
shg sel mjd lemah
c/ produk kelenjar timus  pada usia dewasa
berinvolusi  terjadilah reaksi Auto imum
 C. Cellular
*Teori Radikal bebas: Radikal bebas
menyebabkan tjd oksidasi bhn organik.
Radikal menyebabkan sel tdk dpt regenarasi
*Teori Rantai silang (Cross-Link )
Sel tua menyebabkan terjadi ikatan yg kuat
,khususnya jaringan kologen.Menyebabkan
kurangnya elastis,kekacauan&hilangnya fungsi.
*Teori Wear& Tear
Trauma berulang /kelebihan penggunaan sel-
sel, jaringan, organ/sistem. Menyebabkan sel-sel
tubuh lelah.
*Teori Clinker : Gab. Somatik, Cross-link, radikal
bebas
d.“Akumulasi dari produk sisa
Pengumpulan pigmen atau lemak dalam
tubuh.
c/ pigmen “Lipofuchinc” di sel otot
jantung dan sel ssp pada lansiayang
mengakibatkan mengganggu fungsi sel
itu sendiri.
.e.Teori : imunologi slow virus
f. Teori stress : Stres menyebabkan sel lelah
terpakai shg regenerasi yang terjadi tdk
mampu mempertahankan kestabilan
lingkungan internal
Teori kejiwaan sosial
1. Aktivitas atau Kegiatan
- Lanjut usia yang sukses adalah mereka yang
aktif
dan ikut >> kegiatan sosial.
- Ukuran optimum dilanjutkan pada cara
hidup dari lanjut usia
- Mempertahankan hubungan antara sistem
sosial dan ind agar ttp stabil dari usia
pertengahan ke u/ lansia
2. Kepribadian berlanjut.( Continuity Teory)
Disadari kepribadian atau tingkah laku tidak
berubah pada lanjut usia.
3. Teori Pembebasan ( Disengagement
Theory )
Bertambahnya usia, Individu Sce
berangsur-angsur mulai melepaskan diri
dari kehidupan sosialnya penurunan
kualitas maupun kualitas interaksi sosial
kehilangan ganda (Triple loos).
a. Kehilangan peran
b. Hambatan kontak sosial
c. Berkurangnya komitmen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
ketuaan
 Hereditas
 Nutrisi
 Status kesehatan
 Pengalaman hidup
 Lingkungan
 Stres.
PERUBAHAN FISIK PADA LANSIA

1. Sel
- Jumlah > sedikit
- Lebih besar ukuran
- berkurang cairan tubuh dan cairan Intraselular
- Menurun proporsi protein di otak, otot, ginjal darah
hati.
- Jumlah sel otak menurun
- Terganggunay Mekanisme perbaikan sel
- Otak atrofi berat berkurang 5 – 10 %
2. Sistem Persyaratan
-Berat otak berkurang 10-20 %( Sel saraf otak berkurang
setiap harinya )
- Lambat dalam respon dan waktu bereaksi,khususnya
terhadap stres.
- Mengecilnya syarat Panca Indra.
3. Sistem Pendengaran
- Presbikusis , hilangnya kemampuan pada telinga dalam
- Membrana timpani atrofi
- Oto sklerosis
- Penumpukan cerumen dan mengeras
Penglihatan
- Sfingtea pupil skterosis dan tilang respon terhadap
sinar.
- Lensa lebih keruh
- Mempertinggi ambang terhadap sinar sulit beradaptasi
gelap.
Penglihatan
-Sfingter pupil dan iris sklerosis dan hilang
respon terhadap sinar.
- Kornea menjadi kuning dan lebih berbentuk
speris (bola)
- Lensa lebih keruh
-Mempertinggi ambang terhadap sinar,lebih
lambat beradaptasi terhadap kegelapan.
-Hilangnya daya akomodasi.
- Atrofi sel fotoreseptor
- Penurunan Suplai darah ke retina
Konsekwensi
-Meningkat sensitifitas thd cahaya
- Hilangnya akomondasi
- Lapangan pandang menurun
- Menurun daya beda hijau dan biru
- Presbiop
5. Sistem Kardiovaskuler.
- Elastisital / dinding Aorta menurun
- Katup jantung menebal dan kaku
- Kemampuan jantung memompa darah menurun 1 %
kesetiap tahun setelah berumur 20 tahun  2
konteksi, Vd
- Kehilangan elastisitas pada menurun efektifitas dalam
oksigen
- TD meninggi ak/ pertinggi resistusi pada pasien.
5. Sistem Kardiovaskuler.
- Elastisital / dinding Aorta menurun
- Katup jantung menebal dan kaku
- Kemampuan jantung memompa darah
menurun 1 % setiap tahun setelah
berumur 20 tahun  menyebabkan
menurunnya kontraksi & volumenya.
- Kehilangan elastisitas PD, menurun
efektifitas PD perifer dalam oksigenasi
- TD meninggi ak/ peningkatan
resistensi PD.
6. Sistem pengaturan tubuh.
- Penurunan F/ Hipotalamus
 Hipotermi , karena metabolisme yang menurun
 Keterbatasan reflek menggigil., tidak dapat
memproduksi panas yang banyak shg aktivitas otot juga
menurun.
7. Respirasi
- Meningkatnya A-P dinding dada.KV menurun
- Otot-otot Nafas kehilangan kekuatan dan kaku
- Menurun aktifitas silia
- Paru-paru kehilangan Elastisitas
- Alveoli bertambah ukurannya & jumlah berkurang
- 02 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg
- Kemampuan refleks batuk menurun
8. Sistem Gastrolntestinal
- Kehilangan gigi
- Indra pengecap menurun s/d 80 %
- Lambung ( sensitifitas lapar menurun)
- Peristatis menurun  konstipasi, absorbsi menurun
- Liver  mengecil

9. Genito uria
- Ginjal F/ menurun
- Otot-otot visika urinaria menjadi lemah , kapasitasnya
menjadi menurun.
- Pembesaran prostal + 75 %( lansia Pria )
- Atrovi Vulva
- Vagina  selaput lendir menurun
10. Sistem Endokrin
- Produksi dari hampir semua hormon menurun
- Berkurangnya Fungsi Pituitari ACTH, TSH, FSH. LH.
- Menurun aktifitas tiroid, BMR menurun
- Menurun aldosteron, dan Fstrogen Progres menurun.
11. Sistem Kulit.
- Kulit mengerut  berkurang jarak lemak
- Kasar dan bersisik
- Penurunan Respon terhadap trauma
- Penurunan proteksi kulit
- Kulit kepala dan rambut menipis
- Kelenjar keringat berkurang.
12. Sistem Muskuloskoletal.
- Tlg kehilangan densiti dan makan rapuh
- Kifosis
- Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek
- Persendian membesar dan menjadi kaku
- Tendon mengerut dan mengalami skelerosis
- Atrofi serabut-serabut otot.

You might also like