You are on page 1of 44

III.

AIR INDUCTION SYSTEM


 Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk menyaring dan
mengukur udara yang mengalir masuk kedalam mesin.
 Udara disaring oleh filter dan masuk kedalam mesin
dengan jumlah yang bervariasi berdasarkan sudut
pembukaan throttle valve dan putaran mesin.
 Umumnya pada sistem EFI menggunakan dua metode
pengukuran jumlah udara masuk sebagaimana telah
dijelaskan; yaitu dengan mengukur kecepatan aliran
udara (tipe L dengan menggunakan air flow meter) dan
dengan mengukur tekanan udara di dalam intake
manifold (tipe D dengan menggunakan air pressure
sensor).
 Throttle valve mengontrol volume udara yang masuk
secara langsung berdasarkan perintah dari pengemudi
melalui pedal gas.
 Dalam kondisi pedal gas dilepas, throttle valve harus
dalam kondisi menutup rapat. Sedangkan untuk
mempertahankan putaran idle, pada sistem udara masuk
umumnya dilengkapi dengan idle speed control valve
(ISCV) yang dikontrol oleh ECU/ECM dan fast idle air
control valve (FIACV) tipe bimetal atau wax untuk
mempercepat tercapainya temperatur kerja mesin ketika
temperatur mesin masih dingin.
 Pada beberapa tipe kendaraan, ISCV maupun FIACV
dikontrol oleh ECU/ECM.
KOMPONEN UTAMA
 Komponen utama dari Air Induction System secara
umum adalah :
1. Intake Air Temperatur Sensor (IATS)
2.Throttle Body:
a.Throttle Valve
b. Fast Idle Air Control Valve (FIACV)
c. Idle Speed Air Control Valve (ISCV)
d.Throttle Position Sensor (TPS)
e. ISAS (Idle Speed Adjusting Screw)
3. Mass Air Flow Sensor (MAFS) / Airflow meter (L)
4. Manifold Absolute Pressure Sensor (MAPS) (D)
1. Intake Air Temperature Sensor

Sensor temperatur udara


masuk (IATS) ini biasa
terpasang pada air cleaner
atau hose antara air
cleaner dengan throttle
body. Sensor temperatur
udara masuk ini berupa
thermistor dengan bahan
semikonduktor yang
mempunyai sifat semakin
panas temperatur maka
nilai tahanannya semakin
kecil.
Karakteristik Intake Air Temperatur

High
 Ada 2 kabel pada IAT yang
keduanya dari ECM. ECM akan

Resistanc e
menyuplai tegangan sebesar 5 volt
dan memberi ground untuk sensor.
Karena nilai tahanan pada sensor

Low
bervariasi akibat perubahan
temperatur maka tegangan yang Low
Temperatur
High

mengalir dari ECM juga akan


bervariasi. Variasi tegangan inilah
yang dijadikan dasar bagi ECM
untuk menentukan temperatur
udara masuk yang tepat sebagai
input bagi ECM untuk menentukan
koreksi jumlah bensin yang
nantinya disemprotkan oleh
injektor.
2. Throttle Body
Merupakan saluran utama yang
dilalui oleh udara sebelum
masuk ke intake manifold, di
dalam throttle body terdapat :
a) Throttle valve
b) TPS (Throttle Position
Sensor)
c) ISC(Idle Speed Control)
Valve
d) FIAC (Fast Idle Air Control)
Valve
e) ISAS (Idle Speed Adjusting
Screw)
a. Throttle Valve
 Untuk membuka dan menutupnya
throttle valve digerakkan langsung
oleh acceleration pedal (pedal gas).
 Besar kecilnya sudut buka katup
berpengaruh pada
banyak/sediktnya volume udara
yang masuk ke mesin.
 Pada beberapa type mobil, gerakan
throttle valve ini sudah digerakkan
oleh motor yang dikontrol oleh
ECU/ECM. Teknologi ini dikenal
dengan istilah Drive By Wire.
b. Throttle Position Sensor

Berfungsi mendeteksi sudut


pembukaan throttle valve, TPS
dihubungkan langsung dengan
sumbu throttle valve, sehingga
jika throttle valve bergerak,
maka TPS akan mendeteksi
perubahan pembukaan throttle
valve, selanjutnya dengan
menggunakan tahanan geser
perubahan tahanan ini dikirim
ke ECM sebagai input untuk
koreksi rasio udara dan bensin.
Gambar TPS Tampak Atas Gambar Terminal TPS

Gambar TPS Pada Kendaraan


Beberapa Tipe TPS
- TPS tipe variable resistor 3
terminal.
Tegangan referensi 5 volt disuplai
oleh ECU/ECM sebagi input sensor.
Tegangan ini akan berubah dan
bervariasi antara 0 – 5 volt sesuai
dengan perubahan pembukaan katup
throttle dan perubahan nilai
hambatan variable resistor. Variasi
tegangan inilah yang dikirim ke
ECU/ECM sebagai sinyal besar
pembukaan katup throttle.
- TPS tipe variable resistor
dengan switch idle 4 terminal.

Prinsipnya kerjanya sama dengan


TPS 3 terminal. Akan tetapi selain
variasi tegangan yang dikirimkan ke
ECU/ECM, pada waktu katup
trhottle tertutup penuh (posisi
idle) ground akan dihubungkan dan
dikirim ke ECU/ECM dan pada
terminal IDL1 tegangan akan
terbaca 0V sebagai informasi
bahwa katup throttle dalam
kondisi tertutup penuh/idle.
Gambar TPS 4 kaki
- TPS tipe dual variable
resistor dengan 4 terminal.

Pada TPS ini terdapat 2 variable


resistor. Prinsip kerjanya sama
dengan TPS 3 terminal.
Perbedaannya hanya pada
jumlah terminal output ke
ECU/ECM. Pada TPS ini ada dua
terminal output yang masuk ke
ECU/ECM.
c. Idle Speed Control Valve
 ISCV atau Idle Air Control Valve (IAC: Suzuki) berfungsi
untuk menambah atau mengurangi jumlah udara yang
masuk ke intake air chamber saat throttle valve tertutup
pada kondisi temperature mesin sudah mencapai
temperatur kerja atau menambah udara yang masuk saat
beban elektrik difungsikan (idle up).
 Apabila beban listrik difungsikan misalnya: lampu, A/C, P/S
dan defogger; maka katup IAC akan membuka untuk
menambah udara yang masuk ke intake air chamber (idle
up). Dengan bertambahnya udara yang mengalir, maka
ECM akan mendeteksi dan menambah jumlah
penginjeksian pada injector sehingga putaran mesin akan
naik (± 900-1000 Rpm).
 Demikian juga sebaliknya apabila beban listrik kendaraan
tidak difungsikan maka katup IAC akan menutup sehingga
putaran mesin kembali ke idle (± 700-800 Rpm).
Posisi IAC/ISC Valve
- Rotary Valve Type
- Stepping Motor Type
- Bimetal Type
- Cara Kerja ISCV Tipe Bimetal
d. Fast Idle Air Control Valve

Fast idle Air Control berfungsi untuk


menambah jumlah udara yang masuk ke
intake air chamber saat throttle valve
tertutup dan temperatur masih dingin.
Dengan bertambahnya jumlah udara yang
masuk maka ECM akan mendeteksi dan
akan menambah bensin yang
disemprotkan ke injector sehingga
putaran mesin menjadi lebih tinggi dari
putaran idle (fast idle).
 Fast idle air control terbuat dari thermo Throttle valve

wax yang bekerjanya sesuai dengan


temperatur mesin. Apabila temperatur
masih dingin maka thermo wax belum
mengembang sehingga jumlah udara yang
masuk melalui saluran bypass menjadi
lebih banyak. Saat temperatur mesin panas
maka thermo wax akan mengembang Katup tertutup

sehingga saluran bypass akan menyempit, Air pendingin


jumlah udara yang masuk menjadi mesin
berkurang, putaran mesin ke putaran idle.
Throttle valve
 Pada beberapa type kendaraan, FIAC
diletakkan terpisah dengan ISC. Di
beberapa type lainnya FIAC dipasangkan
menyatu dengan ISC.

Katup terbuka

Air pendingin
mesin
- Cara Kerja FIACV
e. Idle Speed Adjusting Screw (ISAS)
 Walaupun secara umum besar kecilnya putaran idle
sudah ditentukan oleh ECM, akan tetapi pada beberapa
type kendaraan masih dilengkapi dengan ISAS untuk
mengatur besar kecilnya putaran idle secara manual.
 Apabila pada karburator, ISAS distel untuk
mempengaruhi besar kecilnya pembukaan throttle valve,
maka pada mesin dengan EFI system, ISAS distel untuk
mempengaruhi besar kecilnya udara yang masuk ke
intake air chamber saat idle. Sesuai dengan prinsip dasar
injeksi bahwa semakin besar udara yang masuk maka
semakin besar pula bensin yang disemprotkan, demikian
juga sebaliknya semakin sedikit udara yang masuk maka
semakin sedikit bensin yang disemprotkan.
 ISAS diletakkan tidak pada saluran udara ISC, akan tetapi melalui saluran
bypass yang berbeda.
 Kendaraan SUZUKI yang dilengkapi dengan ISAS antara lain adalah Vitara,
Baleno 1.6.
3. Mass Air Flow Sensor (MAFS) / airflow meter

 Ada 4 type MAFS yang akan dijelaskan,


yaitu :
 Measuring Plate type
 Measuring Core type
 Heat Resistor type
 Karman Vortex type
- Measuring Plate Type
 MAF sensor dengan tipe Potensio meter
measuring plate terdiri dari
plat pengukur, pegas
pengembali dan potensiometer.
 Suzuki tidak menggunakan Tipe Ke
ini. intake air c hamber

Dari saringan udara Plat pengukur

Output signal
ke ECM

Ground Input
Volt age
signal
(output)

Jumlah udara masuk


Potentiometer
To air intake chamber
Via throttle valve

Measuring plate

From air cleaner

Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka
dan menutupnya plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas
pengembali. Plat pengukur dan potensiometer ini bergerak pada poros yang sama,
sehingga sudut membukanya plat pengukur ini akan merubah nilai tahanan
potensiometer.Variasi nilai tahanan ini akan dirubah menjadi output voltage sensor
ke ECM sebagai dasar untuk menentukan banyaknya jumlah udara yang masuk ke
intake air chamber.
- Measuring Core Type
 MAFS ini terdiri dari inti pengukur,
pegas pengembali, potensiometer,
rumah dan lain-lain. Dipasang diantara
saringan udara dan intake manifold.
Sensor ini mendeteksi jumlah udara
yang masuk ke dalam mesin dan
mengirim informasi itu ke ECM sebagai
sinyal voltase. ECM menggunakan sinyal
ini sebagai salah satu input ke ECM
untuk mengontrol besaran
penginjeksian.
 Measuring core bergerak ke arah
samping sebanding dengan jumlah
udara yang masuk. Pada posisi tersebut
atau jumlah udara yang masuk
dideteksi oleh potensiometer yang
dipasang pada measuring core.
Karakteristik

 Pada type ini sensor jumlah udara


masuk, menjadi satu unit dengan
sensor temperatur udara masuk
(IATS). Voltage referensi 5 volt dari
ECM digunakan pada sensor jumlah
udara masuk dan sensor
temperatur udara masuk. Ketika
slider potensiometer bergerak
melalui resistor sesuai dengan
jumlah udara masuk (besarnya
aliran udara masuk) sinyal voltase
yang keluar ke ECM bervariasi
sesuai pergerakan slider.
 Mass Air Flow Sensor type ini
digunakan pada Vitara EPI.
- Heat Resistor Type
 MAF sensor ini terdiri dari heat
resistor, metering duct, kawat kasa,
sirkuit kontrol dan body.
Karakteristik
 Pada MAFS ini terdapat 3 kabel yaitu : kabel input
(12 volt), output dari sensor ke ECM (variasi 0~5
volt), kabel massa sensor yang akan dihubungkan
ke body.
 Heat resistor mempunyai sifat dapat berubah-
ubah nilai tahanannya apabila temperatur di
permukaan resistor berubah-ubah. Perubahan
temperatur pada permukaan resistor ini
diakibatkan oleh gesekan aliran udara yang
melewati permukaan heat resistor. Variasi tahanan
ini akan dirubah dalam bentuk variasi voltage yang
akan dikirimkan sensor ke ECM sebagai dasar
untuk menentukan banyaknya udara yang masuk
ke intake air chamber.
 Kendaraan SUZUKI yang menggunakan MAF
sensor adalah : Vitara, Escudo 2.0, XL-7, New
Escudo 1.6.
- Karman Vortex Type
 MAFS ini bentuknya lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan dengan
measuring plate type dan digunakan pada beberapa tipe kendaraan
Lexus. MAFS ini terdiri dari photo transistor, LED, mirror, vortex
generator, pressure directing hole, sirkuit control dan body. IATS
juga terpasang menyatu didalam MAFS.
Karakteristik
 Prinsip kerja sensor ini adalah
mengukur pusaran udara yang
terbentuk ketika udara mengalir
melewati vortex generator.
Peningkatan frekwensi pusaran
udara yang terbentuk tergantung
pada jumlah udara yang mengalir
melewati vortex generator.
Frekuensi pusaran udara ini
dideteksi oleh sebuah
photocoupler dan mengubahnya
menjadi suatu variabel frekwensi
sinyal digital yang dikirimkan ke
ECU/ECM.
4. Manifold Absolute Pressure Sensor
(MAPS)
 MAP sensor berfungsi untuk
mendeteksi tekanan-tekanan intake
manifold sebagai dasar penghitungan
jumlah udara yang masuk, melalui IC
(integrated circuit) yang terdapat di
dalam sensor ini.
 MAP sensor terdiri dari semi
konduktor (silicon chip) tipe pressure
converting element yang berfungsi
merubah fluktuasi tekanan manifold
menjadi perubahan tegangan dan IC
(integrated circuit) yang memperkuat
perubahan tegangan.
 MAP sensor menghasilkan sinyal
tegangan yang segera di kirim ke ECM.
Oleh ECM sinyal tegangan ini
digunakan untuk menentukan basic
injection time.
Karakteristik MAPS

High
 Pada MAP sensor terdiri dari 3 kabel,

Output voltage
yaitu: input 5 volt (reverence voltage)
dari ECM, ground dan output dari
sensor ke ECM bervariasi antara 0 ~
5 volt.

Low
 Jika kevakuman di intake semakin
Low High
tinggi, maka tegangan output akan (high vacuum) Intake manifold (low vacuum)
semakin rendah. Sebaliknya jika pressure (mmhg)

kevakuman semakin rendah maka


tegangan output semakin tinggi.
 MAPS ada yang terpasang melekat
pada intake manifold dan untuk
beberapa tipe ada yang terpasang
terpisah (dihubungkan dengan
selang).
Contoh 1:
DIAGRAM ALIRAN UDARA SUZUKI VITARA EPI
 1. Air cleaner 2. Air Flow Meter
(MAFS) 3. Air intake pipe 4.
Throttle body 5. Throttle
valve 6. Idle Speed Adjusting Screw
7. Air valve (FIACV) 8. ISC solenoid
valve (ISCV) 9. Intake manifold 10.
Cylinder head 11. Exhaust manifold
12. Air flow when engine cold 13.
Air flow when ISC solenoid valve
open 14. Fres air
 Pada gambar diatas ditunjukkan
bahwa pada SE 416 antara fast idle
(FIACV) saat mesin dihidupkan
kondisi dingin dengan IAC valve
(ISCV) untuk idle up saat mesin
mendapat beban, dibuat terpisah.
Disamping 2 saluran by pass di atas,
masih ada lagi saluran by pass
untuk Idle Speed Adjusting Screw
(ISAS).
Contoh 2:
DIAGRAM ALIRAN UDARA SUZUKI BALENO 1.6
 1. Air cleaner 2. IAT sensor 3.
Air cleaner outlet hose 4.
Throttle body 5. Throttle valve
6. ISAS 7. IAC valve 8. Intake
manifold 9. Cylinder head 10.
Exhaust manifold 11. Air flow
12. MAP sensor 13. Gas filter
(jika dilengkapi) 14. Gas filter
 Sedangkan pada SY 416 antara
fast idle (air valve) dan IAC
valve (ISC solenoid valve),
dibuat menyatu. Pada SY 416
saluran by pass untuk ISAS
masih dipertahankan.
Contoh 3:
DIAGRAM ALIRAN UDARA SUZUKI APV

 1. Air cleaner 2. Intake air hose


3. Throttle body 4. IAC valve 5.
Intake manifold 6. Throttle
valve 7. Udara.
 IAC valve pada GC 415
secara prinsip kerja hamper
sama dengan SY 416. Hanya
saluran udara yang mengalir ke
IAC valve telah menyatu denga
throttle body serta MAPS-nya
terpasang langsung pada intake
manifol.
Contoh 4:
DIAGRAM ALIRAN UDARA HONDA CRV

You might also like