You are on page 1of 79

Anatomi Fisiologi

Sistem Muskuloskeletal

By:
Henry Wiyono S.Kep.,Ns
Pendahuluan
 Muskuloskeletal terdiri dari kata:
 Muskulo : otot
 Skeletal : tulang
 Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh
(ilmu = Myologi).
 Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh (ilmu =
Osteologi ).
 Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor”
 Artrologi : Ilmu tentang sendi
SIKAP ANATOMI
 Secara deskriptif: tubuh manusia
selalu dipandang dalam sikap
anatomi
 Sikap anatomi “mata
memandang lurus ke depan,
mendatar, kedua lengan
tergantung di samping badan
dengan tapak tangan menghadap
ke depan, badan tegak dan kedua
kaki berdampingan dengan jari-
jari kaki mengarah ke depan.”

3
Istilah-istilah dalam Anatomi
Bidang
 Median: bidang yang membagi badan dalam 2
belahan, kiri dan kanan
 Sagital: bidang yang sejajar dengan bidang median
 Transversal: bidang melintang yang tegak lurus
pada sumbu panjang badan

4
Istilah-istilah dalam Anatomi
Arah
 Transversal: arah kiri-kanan
 Sagital: arah muka-belakang
 Longitudinal: arah sumbu panjang

5
Istilah-istilah dalam Anatomi
Letak
 Anterior: letak lebih dekat ke bagian depan badan

 Posterior: letak lebih dekat ke bagian belakang badan

 Superior: letak lebih dekat ke atas (kepala)

 Inferior: letak lebih dekat ke bawah (kaki)

 Medial: letak lebih dekat ke bidang median

 Lateral: letak lebih jauh dari bidang medial

 Kranial: letak lebih dekat ke kepala

 Kaudal: letak lebih dekat ke ekor

6
Istilah-istilah dalam Anatomi
 Ventral: letak lebih dekat ke perut
 Dorsal: letak lebih dekat ke punggung
 Radial: lebih dekat ke os radius
 Ulnar: lebih dekat ke os ulna
 Tibial: lebih dekat ke os tibia
 Fibular: lebih dekat ke os fibula
 Distal: lebih jauh dari batang badan
 proksimal: lebih dekat dr batang badan

7
Istilah-istilah dalam Anatomi
 Superfisial : Di permukaan
 Profunda : Di dalam
 Fleksi dan ekstensi
 Dorso dan plantar
 Rotasi interna dan eksterna
 Adduksi dan abduksi
SISTEM MUSKULOSKELETAL
(OTOT-RANGKA)
Otot (muscle)
Jaringan tubuh yang berfungsi mengubah energi kimia
menjadi kerja mekanik sebagai respons tubuh terhadap
perubahan lingkungan (kontraksi)
Rangka (skeletal)
Bagian tubuh yang terdiri tulang, sendi, dan tulang rawan
(kartilago) sebagai tempat menempelnya otot dan
memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan
posisi

9
Sistem Rangka dan Sendi
 Alat gerak tubuh manusia  sistem muskuloskeletal:
pasif rangka (skeletal); aktif  otot (muscle)
 Rangka-tulang: jaringan ikat yang keras & kaku (jaringan
penyokong), banyak mengandung mineral, zat perekat
dan zat kapur.
 Tulang rawan, tulang, dan sendi

10
Fungsi Tulang
1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya
ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid
(yellow marrow)
3. Produksi sel darah (red marrow)
4. Pelindung: membentuk rongga melindungi organ yang
halus & lunak
5. Penggerak: dapat mengubah arah & kekuatan otot
rangka saat bergera, adanya persendian

11
Tulang rawan
 Berkembang dari mesenkim membentuk sel yang disebut
kondrosit
 Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam
matriks dengan substansi dasar seperti gel (berupa
proteoglikans) yang basofilik.
 Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi
tulang (keras).

12
Tulang rawan
Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam matriks, ada
3 macam tulang rawan:
1. Tl rawan hialin: matriks mengandung serabut
kolagen, jenis yang paling banyak dijumpai
2. Tl rawan elastik: serupa dengan tulang rawan
hialin tetapi lebih banyak serat elastin yang
mengumpul pada dinding lakuna yang mengelilingi
kondrosit
3. Fibrokartilago: tidak pernah berdiri sendiri
tetapi secara berangsur menyatu dengan ulang
rawan hialin atui jar.ikat fibrosa yang berdekatan
13
Pertumbuhan Tulang Rawan
Ada 2 cara:
1. Appositional growth: tumbuh dari luar  sel pembentuk
kartilago di dalam perikondrium menyekresi matriks
baru ke permukaan luar kartilago yang sudah ada
2. Interstisial growth: tumbuh dari dalam  kondrosit
yang berikatan dengan lakuna di dalam kartilago
membelah & menyekresi matriks baru & memperluas
kartilago dari dalam pertumbuhan tulang rawan
berakhir selama periode dewasa

14
Tulang
 Tulang adalah jaringan yang paling keras di antara
jaringan ikat lainnya pada tubuh.
 50% mengandung air
 Bagian padat selebihnya terdiri atas berbagai bahan
mineral,
 Garam kalsium 67%
Con’t
 Pembentuk jaringan:
- sel-sel tulang (sel osteoprogenitor, osteoblast,
osteosit, dan osteoklas)
 Matriksnya mengandung unsur anorganik, terutama
kalsium fosfat (hidroksiapatit)
 Secara makroskopik:
- spongiosa (kanselosa)
- kompak (padat)
 Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa
(periosteum): lapis tipis jaringan ikat (endosteum)
melapisi rongga sumsum & meluas ke dalam
kanalikuli tulang kompak

16
Sel penyusun tulang
 Osteoblast (pembentukan tulang): Menghasilkan
jaringan osteosid dan mengeksresikan fosfatase dalam
pengendapan kalsium dan fosfat ke dalam matrix tulang
 Osteosit : Sel- sel tulang dewasa yang bertindak sebagai
lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui tulang yang
padat
 Osteoclast (penghancuran tulang): sel-sel yang dapat
mengabsorbsi mineral dan matrix tulang. Sel-sel ini
menghasilkan enzym proteolitik yang memecah matrix
menjadi mineral tulang, tulang kalsium fosfat terlepas
kedalam darah.
Struktur Mikroskopis Tulang
 Sistem havers
 Lamella
 Lacuna
 Kanalikuli

19
Struktur Mikroskopis Tulang

 Sistem Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh darah,


aliran limfe)
 Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
 Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–
lempengan yang mengandung sel tulang).
 Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan
menggandengkannya dengan saluran Havers).

20
Periosteum
 Membran vaskuler fibrosa yang melapisi
tulang, banyak pembuluh darah dan melekat
erat pada tulang.

 Pada tulang yang


sedang tumbuh
terdapat lapisan
sel pembentuk
tulang diantara
periosteum dan tulang.

21
Tulang
 Membran periosteum berasal dari perikondrium
tulang rawan yang merupakan pusat osifikasi.
 Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang
(diafisis) dan 2 ujung (epifisis)

22
Tulang menurut bentuknya
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yang ukuran
panjangnya terbesar, contoh: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yang ketiga
ukurannya kira-kira sama besar, contoh: ossa carpi
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yang ukuran
lebarnya terbesar, contoh: os parietale
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), contoh: os
sphenoidale
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), contoh: os
maxilla

23
Sistem skeletal
 Sistem skeletal dibentuk oleh 206 buah tulang, yang
terbagi dalam 2 bagian besar:
Axial dan appendicular
1. Axial skeletal:
 Tulang Kepala
 Kranium= 8 buah
 Facialis= 14 buah
 Tulang telinga = 6 buah
 Tulang Hyoid (Tulang lidah di pangkal leher) = 1
buah
 Vertebrae dan coxae = 26 buah
 Kerangka dada = 25 buah
Con’t
2. Appendicular skeletal/ rangka pendukung gerak:
 Ekstremitas atas, tulang yang membentuk anggota
gerak atas = 64 buah
 Ekstremitas bawah, tulang yang membentuk anggota
gerak bawah = 62 buah
Kranium
Sutura koronalis Os. Pariental

Os. Frontalis

Tulang sfenoid
Os. temporalis
Os. Zigomatikus Sutura lambdoideus
Maksilaris Os. oksipital
Prosesus mastoideus
Madibularis
Prosesus stilodeus
Os. Sfenoid Os. Nasal

Os. Etmoid
Os. kranium
 1 tulang oksipital ( tulang Kepala Belakang)
 2 tulang parietal (tulang ubun-ubun)
 1 tulang frontal (tulang dahi)
 2 tulang temporal (tulang pelipis)
 1 tulang etmoid (tulang tapis)
 1 tulang sfenoid (tulang Baji)
Os. Facial
 Bagian rahang:
 2 Os maksila (tulang rahang atas)
 1 Os mandibula (tulang Rahang bawah)
 2 Os zigomatikum (tulang pipi)
 2 Os palatum (tulang Langit-langit)
 Bagian Hidung:
 2 Os nasale (tulang Hidung)
 1 Os vomer (sekat rongga hidung)
 2 Os lakrimalis (tulang mata)
 2 Os konka nasal (tulang karang hidung)
Thorak

Skapula

Sternum
Costae
KolumnaVertebralis
Con’t
Klavikula

Spinal
Tulang-Tulang Batang Tubuh (Rangka
Dada)
 Sternum (tulang Dada) = 1 buah
 Iga (costae) = 12 pasang
 Kolumna Vertebralis = 12 ruas

 Tulang2 iga
 7 pasang iga sejati (I-VII), karena melekat pada
sternum melalui tulang rawan
 5 pasang iga palsu (VIII-XII) , karena igaVIII – X
melekat pada tulang rawan iga di atasnya & XI – XII
melayang bebas pada ujung anteriornya
Vertebra
 7 vertebra servikalis
 12 vertebra torakalis
 5 vertebra lumbalis
 5 vertebra sakralis
 1 vertebra koksigis
Prosesus badan
spinosus

Foramen vertebrae
Prosesus transversus Permukaan persendian
Pelvis
Ileum
Sakrum

Asetabulum

Foramen
obturator Iskium
Vert. Lumbal ke 5

Tepi tulang
pubis

Arkus pubis
Tulang panggul (Pelvis)
 Tulang sakrum : gabungan dari 5 vetebra sakralis
 Tulang koksigis : gabungan dari 3 vetebra koksigis
 Tulang coxae : Ilium (tulang usus), Pubis (tulang
kemaluan), Iskhium (tulang duduk)
Ekstermitas atas

Os. Klavikula
Os. Skapula

Os. Humerus

Os. Raduis

Karpal Os. Ulna


Metakarpal
Falang
Tulang Ekstermitas Atas
 Tulang gelang bahu:
 Skapula 2 buah
 Klavikula 2 buah
 Humerus 2 buah
 Lengan bawah
 Radius 2 buah
 Ulna 2 buah
 Tangan
 8 pasang tulang karpal
 5 pasang tulang metakarpal
 14 pasang tulang falange
Ekstermitas bawah (inferior)
Tulang Ekstermitas Bawah
 Tulang pangkal paha (Os coxae)
 Ilium (tulang usus)
 Pubis (tulang kemaluan)
 Iskhium (tulang duduk)
 Femur: 2 buah
 Patela: 2 buah
 Tungkai bawah
 Fibula: 2 bh
 Tibia: 2 bh
 Tulang2 Kaki :
 Tarsal: 14 buah
 Metatarsal: 10 buah
 Falangus: 28 buah
Tugas
 Gambarlah dikertas hvs a4 anatomi sistem
muskuloskeletal
mulai dari bagian kepala, bagian thorak, dan sampai
ekstrimitas inferior (bawah) dan berikan
keterangannya !!!
SENDI
 Persambungan/ artikulasio : pertemuan antara
dua atau lebih dari tulang rangka.
3 jenis Sendi Berdasarkan strukturnya
 Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
 Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan tulang
rawan.
 Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk mempertahankan
persendian.

48
Sendi berdasarkan jenis persambungannya
 Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan karena di antara
kedua ujung tulang yang bersendi terdapat suatu jaringan,
contohnya pada tulang tengkorak
 Amphiarthrosis
Sendi yang dapat sedikit bergerak, contohnya tulang
persendian vertebrae
 Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara
tulang yang bersendi terdapat rongga (cavum articulare),
contohnya sendi panggul, lutut, bahu dan siku.
Sinartrosis
1. Syndesmosis: jaringan penghubungnya merupakan
jaringan ikat
a. Sutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh jaringan
ikat yang tipis. Cth: di antara tulang- tulang tengkorak
b. Schindylesis: lempeng pada tulang yang satu terjepit
di dalam celah pada tulang lain. Cth antara rostrum
sphenoid &vomer
c. Ghomphosis: tulang yang 1 berbentuk kerucut masuk
ke dalam lekuk yg sesuai dengan bentuk itu pd tlng
lain.Cth: antara gigi dengan rahang
d. Syndesmosis elastica: jaringan ikat penghubungnya
merupakan jar ikat elastin. Cth: di antara arc. Vertebra
oleh lig.flavum
e. Syndesmosis fibrosa: jaringan ikat penghubungnya
merupakan serat kolagen. Cth: antara ulna & radius
50
oleh membran interossa antebrachii
Sinartrosis
2. Synchondrosis: jaringan penghubungnya jaringan
tulang rawan. Cth:antara epifisis & diafisis sebelum
penulangan selesai, antara kedua ossa pubica
3. Synostosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang.
Cth: antara epifisis & diafisis setelah penulangan
selesai, antara os ilium, os pubis, dan os ischium

51
Diartrosis
Pada diartrosis tdp bgn2 sbb:
1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare)
& lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bagian luar) &
stratum synoviale (bagian dalam)
3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
4. Alat-alat khusus:
- tendon: membatasi gerak sendi & sebagai penyokong
mekanik
- kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus & meniscus articulares
sbg alat menerima tumbukan, penyangga, & untuk mengurangi
diskongruen
- kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan
gerakan sendi
52 - ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular
ligaments)
53
Diartrosis berdasarkan kemungkinan
gerak
1. Sendi kejur (amphiartrosis): kemampuan gerak sangat
sedikit
-Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago. Cth:
intervertebral
disc, pubic symphysis
2. Articulationes: kemampuan gerak luas
a. Sendi sumbu 1
(1) sendi engsel/ hinge joint (ginglymus): sumbu gerak
tegak lurus pd
arah panjang tulang. Cth: art.interphalangeae,
humero-ulnaris

54
Con’t
 (2) sendi kisar/ pivot joint (art trochoidea): sumbu gerak kira-
kira sesuai dgn arah panjang tulang. Cth:
art.radioulnaris, atlantodentalis
b. Sendi sumbu 2: kedua sumbu gerak berpotongan
tegak lurus
(1) Sendi telur/ ellipsoidal joint (art. Ellipsoidea): kepala
sendi cekung berbentuk ellipsoid dg sumbu
panjang & sumbu pendek. Cth: art.radiocarpae
(2) Sendi pelana/saddle joint (art.sellaris): permukaan
sendi berbentuk pelana; arah sumbu yg 1
permukaannya cembung & arah sumbu yg lain
cembung. Cth: art.carpo-metacarpea
Diartrosis berdasarkan kemungkinan
gerak

c. Sendi sumbu 3 (arthroida): kemampuan gerak paling luas;


kepala sendi berbentuk bola
(1) Sendi peluru/ ball & socket joint (art. Globoidea): lekuk sendi
mencakup kurang dari setengah kepala sendi. Cth:
art.humeri
(2) Sendi buahpala (enarthrosis spheroidea): lekuk sendi
mencakup lebih dari setengah kepala sendi. Cth:
art coxae

56
57 anat_muskuloskeletal/ikun/2007
Penstabil sendi
1. Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi  menentukan gerakan spesifik
sendi
3. Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan lemak pd sendi
4. Tegangan pd tendon yg menempel pd tulang yang bersendi

58 anat_muskuloskeletal/ikun/2007
Gerakan Sendi
1. Gerakan lurus (linear motion) - gliding
2. Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
3. Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
4. Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* fleksi lateral
59
Musculus/ Otot
 Sistem otot terdiri dari : Otot, Fascia,Tendon
 Otot membentuk 43% berat badan: > 1/3-nya
merupakan protein tubuh dan setengahnya tempat
terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat.
 Proses vital di dalam tubuh (seperti. Kontraksi jantung,
kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus)
terjadi karena adanya aktivitas otot
 Fungsi otot adalah Sebagai alat gerak aktif, menyimpan
cadangan makanan, memberi bentuk luar tubuh
Tipe jaringan otot
1. Otot polos
Memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat),
terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari
CES, sumber energi terutama dari metabolisme aerobik,
awal kontraksi lambat, kadang mengalami tetani, tahan
terhadap kelelahan
3 Tipe Jaringan Otot
Con’t
2. Otot rangka/ otot serat lintang
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik
somatik (volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+
dari retikulum sarkoplasma (RS), sumber energi dari
metabolisme aerobik dan anaerobik, awal kontraksi
cepat, mengalami tetani dan cepat lelah
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi oleh
saraf otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada
di jantung, sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi
dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tidak
mengalami tetani, dan tahan terhadap kelelahan
Fungsi sistem otot rangka
 Menghasilkan gerakan rangka.
 Mempertahankan sikap dan posisi tubuh.
 Menyokong jaringan lunak.
 Menunjukkan pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem
tubuh.
 Mempertahankan suhu tubuh: kontraksi otot: energi menjadi
panas
Struktur Otot Rangka
 Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon:
jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna
putih yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.

TENDON

65
Con’t
 Fascia
- Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas
sel otot berbentuk silindris yg diikat oleh
jaringan ikat).
- Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh j
aringan ikat yang disebut epimysium (fascia).
- Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat
perimysium
- Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1
berkas sel otot.
- Di antara endomysium & berkas serat otot
tersebar sel satelit yang berfungsi dalam
perbaikan jaringan otot yang rusak.
Struktur Otot Rangka
Sarcolemma (membran sel/serat otot) & Sarcoplasma
 Unit struktural jaringan otot ialah serat otot (diameter
0,01-0,1 mm; panjang 1-40 mm).
 Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan
meningkat sejalan dengan penambahan usia.
 Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg
disebut sarcolemma.
 Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot
berdiameter 0,001 mm yg disebut miofibril.

69
Struktur Otot Rangka

Miofibril (diameter 1-2m)


 Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt pita gelap &
terang yang bersilangan.
 Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin
 Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin &
tropomiosin)

70
Struktur Otot Rangka
Sarkomer
 1 sarkomer tdd:
- filamen tebal,
- filamen tipis,
- protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, &
- protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal & tipis.
 Filamen tebal tdp di tengah sarkomer Pita A, tdd 3 bgn:
- garis M; zona H; dan zona overlap
 Filamen tebal tdp pd pita I;
 garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan &
mengandung protein Connectins yg menghubungkan filamen tiois
pd sarkomer yg berdekatan.

71
Komposisi Otot Rangka
Otot rangka

Sel (85%) Ekstrasel (15%)

Air (75%) Solut (25%

Protein (80%) Lain-lain (20%)

Fibrilar (65%) Sarkoplasmic (35%)

Miosin (55%) Aktin (20%) Tropomiosin (7%) Troponin (3%) Lain-lain (15%)

72
Struktur Otot Rangka

Retikulum sarkoplasma
 Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada
jaringan otot
  retikulum endoplasma di sel lain.
 Tdd tubulus-tubulus yg sejajar dg miofibril, yg pd garis Z
dan zona H bergabung membentuk kantung (lateral sac)
yang dekat dengan sistem tubulus transversal (Tubulus T).
 Tubulus T  saluran untuk berpindahnya cairan yang
mengandung ion.
 Tubulus T dan retikulum sarkoplasma berperan dlm
metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.
73
Akhirnya selesai juga
Selamat Belajar

You might also like