Professional Documents
Culture Documents
Polio
Lain2
Lumpuh Layuh
Guillain
Mielitis Barre
Susunan Syaraf Pusat Susunan Syaraf Tepi
(UMN) (LMN)
OTOT
Kelumpuhan
Saraf Tepi
Neuritis infeksi,
Kurang gizi
Trauma
Otot
Miositis akut virus
OTOT Distrofi dll.
Polio
Terkena sel di
sumsum tulang
belakang
POLIOMIELITIS/PARALISIS INFANTIL
PENY. HEINE MEDIN
0 - 3 th : 60 %
>> 0 – 4 th 3 – 5 th : 30 %
Sisa : 10 %
Respon terinfeksi Polio :
* Infeksi asimtomatik (90-95%)
* Poliomielitis abortif (4-8%)
* Poliomielitis nonparalitik atau
paralitik (1-2%)
Asimtomatik (Silent Infection) :
Terbanyak
Gejala ringan
Inkubasi : 7 – 10 hari
Abortif :
Singkat
Demam, Malaise, TGI Muntah
Non Paralitik :
~ Klinis inf. selaput otak yg lain
~ Abortif : > Berat, Nyeri otot, KK (+)
Sembuh 2 – 4 hari
Paralitik :
Berat (1-2 %)
Demam,sakit tenggorok1-2 hr reda bbrp hari demam
naik lagi,nyeri kepala,gx rangsang selaput otak(+),nyeri
otot ekstremitas (1-2 hr) lumpuh flaccid cepat (puncak
48 jam)
Spinal : Paralisis asimetris, ggn sensib (-)
Bulbar Paralisis pst pernafasan &
Bulbospinal sirkulasi
٭ LCS : Prot. s/d 2 bln
2-3 mg
Awal Pmn Limfosit N
DIAGNOSIS
Tipe Bulbar
Px. buruk
Komplikasi residual paralisis
Kontraktur
Mielitis transversa
Radang sumsum tulang belakang
Lumpuh layuh kedua tungkai
* Mendadak
* Lemas
* Refleks fisiologis negatif
* Refleks patologis negatif
* Gangguan buang air besar dan
kecil
Radang sumsum
tulang belakang
Lumpuh layuh kedua
tungkai
Mendadak
Lemas
Refleks fisiologis
negatif
Refleks patologis
negatif
Gangguan buang air
kecil dan besar
Sindrom Guillain Barre
Angka kejadian 1-2 per 100.000 / tahun
Anak < 18 tahun : 0,8 per 100.000 / tahun
L:P=3:2
Polio GBS penyebab utama AFP
Demam
Kelumpuhan berangsur dari ujung jari naik
ke atas
Sama berat kedua tungkai
Refleks fisiologis negatif
Refleks patologis positif
Dapat disertai sesak dan meninggal bila
terkena otot napas
Sistem autonom terkena
* hipotensi
* hipertensi 10-30%
* aritmia 30%
* cardiac arrest
* syndrome inappropriate anti-
diuretic hormon (SIADH) 3%
* konstipasi 40%
Refleks fisiologis negatif
Dapat disertai kelumpuhan otot
pernapasan dan meninggal
Pengobatan
Suportif & fisioterapi
Kadang2 perlu trakeostomi & ventilator
Kortikosteroid kontroversial
Plasmaferesis efektif
Imunoglobulin 0,4 g/KgBB 5 hari
Penyembuhan 2-4 minggu setelah
progresivitas penyakit berhenti
Prognosis
Angka kematian 1-5%
25-36% (yang hidup) gejala sisa
dropfoot atau postural tremor
Kelumpuhan tangan
Erb’s
Pada bayi baru lahir
Disebabkan trauma:
tidak termasuk AFP
Pemeriksaan kelumpuhan
Derajat kelumpuhan
1. Hanya dapat menggerakkan jari sedikit
2. Tidak dapat mengangkat kaki dari
tempat tidur, hanya menggeser saja
3. Masih dapat mengangkat tungkai
4. Kekuatan otot berkurang
5. Tidak ada kelumpuhan
Uji kelumpuhan anak besar
Berjalan pincang atau tidak dapat berjalan
Tidak dapat meloncat satu kaki
Tidak dapat berjongkok lalu berdiri lagi
Tidak dapat berjalan pada ujung jari atau tumit
Tidak dapat mengangkat kakinya saat di tempat
tidur
Terasa lemas, tidak ada tahanan
Kaki mengecil
Pemeriksaan
Ada pengecilan kaki?
Kelumpuhan kedua
tungkai
Berat: tidak dapat berjalan
Ringan: kesulitan berjalan
Kelumpuhan 1 tungkai
Berat: Berjalan melompat
pada kaki yg sehat
Ringan: pincang, satu kaki
diseret
Lari, jalan jinjit, jalan tumit
Gerakan tungkai
Kelemahan
otot
Minta ia
jongkok lalu
berdiri
Tidak
sanggup
Berdiri sambil
merambat
pada kakinya
Bayi normal
Posisi bayi normal
terlentang di tempat
tidur
Tungkai bawah agak
tertekuk pada panggul
dan lutut
Lutut terangkat, tidak
menyentuh tempat
tidur
Gerakan tungkai baik,
memasukkanjari ke
mulut
Menguji gerakan pada bayi
Pegang pada pergelangan
Dorong dan tarik kedua tungkainya
Angkat tungkai kemudian lepaskan
Gelitiklah bayi pada telapak kakinya
Tusuk telapak kaki perlahan-lahan
Menguji gerakan pada bayi
Pegang pada ketiak
Normal: gerakan aktif
Lumpuh: Gerakan
sedikit
Bayi lumpuh layuh
Terlentang di tempat
tidur
Posisi seperti katak
Gerakan sedikit
Lutut menyentuh
tempat tidur
Bayi lumpuh layuh
Surveilans
AFP
ERADIKASI POLIO
GLOBAL
WHA Mei 1988 : Eradikasi Polio pada
tahun 2000
World Summit for Children 1990
Dunia bebas polio tahun 2000
Im. PIN
Sweeping Mopping-Up
Rutin
Perlin ?
dungan
Fokus Bebas
Bebas
Masal Polio
Polio Polio
Surveilans AFP
Konsep Surveilans AFP (1)
Pemeriksaan virus
Konsep Surveilans AFP (3)
BEBAS POLIO
TUJUAN
Surveilans AFP
Ingat Polio:
• Kebanyakan menyerang anak-anak
• Insidensi terbesar pada anak <3 tahun
• Dapat menyerang anak-anak lebih besar, sampai 15
tahun
KLASIFIKASI AFP
SPESIMEN ADEKUAT
1 . Dua spesimen dikumpulkan dalam tenggang waktu 24 jam,
dan diambil 14 setelah terjadinya kelumpuhan
90
80
70
60
Percent
50
40
30
20
10
0
0 7 14• 21 28 35 42
Days
GPV/EPI
INDIKATOR
1. AFP Rate non polio 1 per 100.000 anak < 15 th
Semua anak lumpuh ditemukan
Segera Mop-up
Surveilans AFP lemah
Sukabumi (Mrt,05)
Serang (22 cases)
(55 Cases)
Brebes Bangkalan Pamekasan
Tanggamus (11 cases) (19 cases) (14 cases)
(19 cases)
: 10 WPV Cases
: :10 VDPVCase
Cases Lebak
First Case in Sukabumi,
1 WPV
: :11WPV Case (100 cases)
Jawa Barat
: 1WPV
VDPVCase
Case Bogor
(13/03/2005)
: 1 VDPV Case
Indonesia 2005-2006
50
010806001,Aceh Tenggr
40 Onset 20 Feb 2006
Investigasi 01 Maret 2006
Ambil Sp.2 04 Maret 2006
30
Hasil Isols 28 Maret 2006
Hasil ITD 04 April 2006
20
: PIN
Sukabumi
10
Maret 2005 : SubPIN