Professional Documents
Culture Documents
PADA ANAK
GGA
PRERENAL RENAL
UNa (mmol/l) < 10-20 < 20-30 > 30-40 > 30-40
Uosmo (mOsm/kg) > 400-500 > 350 < 350 < 300
FENa (%) <1 < 2.5 >2 >3
U/P Osmo (mOsm/mOsm) >2 > 1.5 <1 <1
U/P Cr > 40 > 30 < 20 < 10
Renal failure index <1 < 2.5 >2 > 2.5
UNa = urine sodium; Uosmo = urinary osmolality; FENa = fractional excretion of sodium
= (urine Na/plasma Na)/(urine Cr/plasma Cr); U/P Osmo = urine-to-plasma osmolality
ratio; U/P Cr = urine-to-plasma creatinine ratio; Renal failure index = urine sodium/urine-
to-plasma creatinine ratio
CAUSES
PRERENAL CAUSES (1)
1. Hypovolemia
Blood loss
surgery, trauma, gi bleeding
GI loss
vomiting, diarrhea, nasogastric tube drainage
Renal loss
salt wasting nephropathy, adrenal insufficiency, diabetes insipidus,
drug induced or osmotic diuretics
Skin & mucosa membrane loss
hyperthermia, burns
PRERENAL CAUSES (2)
Increased creatinine X 2
or GFR decrease > 50% UO < 0,5 ml/kg/h X 12 h
Injury
Increased creatinine X 3
or GFR decrease > 75% UO < 0,3 ml/kg/h X 24 h
Failure or High
or Cr≥ 4 mg/dl
(acute rise of ≥0.5 mg/dl) Anuria X 12 h specificity
ESRD ESRD
RIFLE CRITERIA
PENDEKATAN DIAGNOSTIK
Birth 20,3 -
7 days 38 26-60
1 month 48 28-68
2 months 58 30-86
6 months 77 41-103
9 months 103 49-157
12 months 115 65-160
2-12 years 127 89-165
Adult 131 88-174
Pendekatan diagnostik …
1. Fase awal
2. Fase oligurik
A. Terapi konservatif
3. Hiperkalemia
Bila kadar K serum 5,5 – 7,0 mEq/l perlu diberikan suatu kation
exchange resin, 3 x 2,5 gram
Bila kadar kalium > 7,0 mEq/l atau ada kelainan EKG atau aritmia
jantung, perlu diberikan :
Gluconas kalsikus 10% 0,5 ml/kgbb i.v. dalam 10-15 menit
Natrium bikarbonat 7,5% 2,5 mEq/kgbb i.v. dalam 10 – 15 menit.
Salbutamol 5 mg/kgBB iv atau nebulizer 2,5-5 mg
Bila hiperkalemia menetap, berikan glukosa 50% 0,5 g/kgbb per infus
selama 30 menit ditambah insulin 0,1 unit/kgbb atau 0,2 unit/g
glukosa.
Penatalaksanaan …
4. Hiponatremia
Bila disertai dengan gejala serebral atau kadar Na < 120 mEq/l ,
maka perlu dikoreksi dengan NaCl hipertonik 3% (0,5 mEq/ml)
dalam 1-4 jam. Kebutuhan natrium dihitung bedasarkan rumus :
5. Hipokalsemia
6. Hiperfosfatemia
7. Kejang
Diazepam 0,3 – 0,5 mg/kgbb i.v. dapat diulang setiap 15 menit
seperti menangani kejang pada umumnya.
8. Anemia
Tranfusi dapat diberikan apabila kadar Hb < 6 g/dl atau hematokrit
< 20%. Sebaiknya diberikan red cell (10 mg/kgbb) untuk
mengurangi penambahan volume, dengan tetesan lambat 4-6 jam
( lebih kurang 10 tetes/menit).
9. Hipertensi
Hipertensi dapat diatasi dengan diuretik, bila perlu kombinasi
dengan Kaptopril 0,3 mg/kgbb/kali diberikan 2-3 kali sehari
dinaikkan secara bertahap sampai 2 mg/kgbb/kali.
Pada krisis hipertensi dapat diberikan drip Klonidin atau Nifedipin
sublingual.
Penatalaksanaan …
12. Infeksi
Pemasangan kateter, bila tidak perlu, sebaiknya segera dilepas.
Antibiotik profilaksis tidak dianjurkan
Bila timbul infeksi antibiotik yang adekuat.
Pemberian obat nefrotoksis sedapat mungkin dihindarkan.
Penatalaksanaan …
B. Terapi dialisis
Pasien GGA non oligurik, LGF dan volume urin lebih baik daripada
GGA oligurik air, metabolik nitrogen, dan elektrolit lebih
banyak dikeluarkan melalui urin komplikasi yang ditemukan
lebih sedikit, periode azotemia lebih singkat, lebih jarang
memerlukan dialisis dan mortalitasnya lebih rendah.