Professional Documents
Culture Documents
MINERAL
PENDAHULUAN
1. Logam: Ni, Cu, Fe, Zn, Al, Co, Mn, Pb, Sn, dll.
2. Logam-logam mulia dan batu mulia; Au, Ag, Pt,
Intan, Topaz, Tourmaline, Beryl, Amethyst, dll.
3. Mineral-mineral Industri; tanah liat, batu gamping,
pasir silika atau pasir kwarsa, kaolin, gypsum,
phosphat, sulphur, limonit, dll.
4. Batu bangunan/hias; manner, granit yang berwarna
indah, syenit, labradorit, andesit, asbes, dll.
5. Bahan bakar (fuels); minyak dan gas bumi, batubara,
uranium, thorium, oil shale, dll.
6. Lain-lain ; batuan "abrasive" : garnet, corundum dan
gas siterite. Batuan "feltilizer" phosphat, sulphur nitrat.
BAB II
ISTILAH-ISTILAH PERTAMBANGAN
11. "Vein" (urat bijih) adalah suatu daerah mineralisasi yang memiliki
bentuk menyerupai pipa atau urat dan umumnya miring agak tajam
terhadap bidang datar (lebih besar 45°).
12. "Shoot" (ore shoot; chimney) adalah bagian dari urat bijih (vein) di
mana kadar mineral berharganya lebih tinggi dari sekelilingnya;
mempunyai sifat-sifat khas antara lain;
- salah satu dimensinya jauh lebih besar dari dua dimensi yang lain.
- letaknya biasanya searah dengan kemiringan urat bijih.
13. "Pay Streak" sama dengan "Shoot", hanya untuk endapan allu vial.
14. "Bedded deposit" adalah endapan bijih sedimenter yang letaknya
horizontal atau sedikit miring, dan terletak sejajar dengan stratifikasi
batuan di sekelilingnya. Misalnya : endapan batubara, endapan-
endapan garam.
15. "Dissiminated Deposit" (endapan terpencar) adalah endapan bijih
yang tidak teratur bentuk dan penyebaran kadarnya, letaknya
terpisah-pisah dan biasanya terdapat pada suatu daerah yang luas.
ISTILAH-ISTILAH PERTAMBANGAN
16. "Masses" adalah endapan bijih yang luas dan bentuknya tidak
teratur, pada umumnya endapan sekunder.
17. "Out Crop" (singkapan) adalah bagian dari suatu lapisan batuan atau
endapan bijih yang tersingkap di permukaan bumi seringkali bagian
itu tertutup oleh tanah atau tumbuh-tumbuhan yang tipis sehingga
sukar terlihat.
18. "Float" adalah bagian atau pecahan dari endapan bijih yang
tersingkap dan karena gaya-gaya pelapukan terbawa ke arah
lembah.
19. ''Overburden" (tanah/batuan penutup) adalah semua material atau
batuan yang menutupi suatu endapan bijih.
20. "Bed rock" (batuan dasar) adalah semua material, atau batuan yang
berada tepat di bawah suatu endapan bijih.
21. "Hanging wall" adalah lapisan batuan yang terletak di bagian atas
suatu "Vein"? disebut "roof" untuk endapan batubara.
22. "Foot wall" adalah lapisan batuan yang terletak di bagian bawah
suatu "Vein"; disebut "Floor" untuk endapan
ISTILAH-ISTILAH PERTAMBANGAN
23. "Dip" (kemiringan) adalah sudut terbesar yang dibentuk oleh suatu
endapan bijih atau lapisan batuan dengan bidang datar. .
24. "Strike" (jurus) adalah arah mendatar dari suatu endapan atau
suatu batuan yang tegak lurus "dip".
25. "Shaft" (sumuran) adalah suatu lubang bukaan vertikal atau miring
yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan
bumi dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan, alat-alat
kebutuhan tambang, ventilasi, penirisan dan lain-lain.
26. "Tunnel" (terowongan) adalah suatu lubang bukaan mendatar atau
hampir mendatar yang menembus kedua belah kaki bukit.
27. "Adit" (terowongan buntu) adalah suatu lubang bukaan mendatar
atau hampir mendatar menghubungkan tambang bawah tanah
dengan permukaan bumi dan hanya menembus di sebelah kaki
bukit saja.
28. "Driff" adalah suatu lubang bukaan mendatar yang dibuat dekat
atau pada endapan bijih dan arahnya sejajar dengan jurus atau
dimensi terpanjang dari endapan bijihnya.
ISTILAH-ISTILAH PERTAMBANGAN
33. "Blind shaft" adalah suatu "raise" atau "winze" yang berfungsi
sebagai "shaft", tetapi tidak menembus sampai ke permukaan
bumi.
34. "Stope" (lombong) adalah suatu tempat atau ruangan pada
tambang bawah tanah di mana endapan bijih sedang ditambang;
tetapi bukan penggalian yang dilakukan selama "development".
35. "Front/face" adalah permukaan batuan yang sedang ditambang.
36. "Sump': adalah suatu sumuran dangkal untuk menampung air dari
mana air kemudian dipompakan ke permukaan bumi. Biasanya
dibuat di tempat terendah dari "Shaft", dekat shaft ataupun
"Level".
37. "Shaft Collar" adalah bagian atas dari suatu "Shaft" yang
diperkuat dengan beton7 kayu atau bambu (timber).
BAB III
SISTEM PENAMBANGAN
Sudah sepatutnya kalau hasil-hasil tambang harus dimanfaatkan
secara baik dan efisien, karena ciri-ciri utama yang dimiliki oleh
suatu industri pertambangan antara lain:
(a) Endapan bijih itu bersifat "westing assets" atau "non renewable
resources", artinya sekali endapan bijih tersebut ditambang pada
suatu tempat, maka tidak ada gantinya lagi pada tempat itu.
(b). Endapan bijih itu tersebar di permukaan bumi secara tidak merata.
Karena ciri-ciri utama tersebut di atas, maka diperlukan suatu
pemilihan sistem penambangan yang sesuai dan tepat, sehingga
memberikan keuntungan yang maksimum.
Sistem-sistem penambangan yang ada adalah :
1. Tambang Terbuka (Surface Mining)
2. Tambang Bawah Tanah (Underground Mining)
3. Tambang Bawah Air (Under Water Mining).
BAB III
SISTEM PENAMBANGAN
1. Tambang Terbuka
Suatu sistem penambangan di mana seluruh aktivitas kerjanya
berhubungan langsung dengan atmosfir atau udara luar.
Berdasarkan macam material yang ditambang. Tambang
Terbuka dapat dibagi menjadi :
- Untuk Batubara ;
Contoh ;
(i). Tambang Mangan di Salaman, Magelang; mineralnya pyrolusite dan
psilomelane ''gophering".
(ii). Tambang Emas dan Perak di Cikotok, Banten Selatan, mineralnya :
electrum ; "Cut and Fill method"
(iii) Tambang mangan di Kliripan, Wates; Jawa Tengah; mineral :
pyrolusite dan psilomelane, "advancing room and pillar".
BAB IV
PEMBONGKARAN
Definisi:
Pembongkaran atau pemberaian (loosening, breaking) adalah
serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk membebaskan batuan
atau endapan bijih dari batuan induknya yang "massive".
Alat-alat untuk pembongkaran
Untuk melakukan pembongkaran tersebut diperlukan alat-alat yang
tepat dan sesuai. Pemilihan alat-alat tersebut tergantung dari
faktor-faktor berikut ini:
- Teknis, misalnya : - jenis, kekerasan serta lokasi batuan; untuk
batu pualam tergantung dari bentuk dan ukuran yang diingini
oleh konsumen.
- Harga atau nilai batuan.
- Ekonomis, misalnya ; harga dari alat-alat untuk pembongkaran.
- Lingkungan hidup, misalnya ; dipilih alat yang paling sedikit
menimbulkan debu atau polusi udara dan air.
BAB IV
PEMBONGKARAN
Beberapa alat yang digunakan untuk pembongkaran batuan atau
endapan bijih yang lunak adalah sebagai berikut :
A. "EXCAVATOR''
- "power shovel" - “shovel loader, trackloader"
- "bucket wheel excavator" - "grab bucket"
- "hydraulic shovel" - "bulldozer"
- "dragline" - "whell loader"
- "power scraper"
- "back hoe"
- "clam shell"
- "shovel doxer“
BAB IV
PEMBONGKARAN
BAB IV
PEMBONGKARAN
BAB IV
PEMBONGKARAN
Sedangkan alat-alat yang dipakai untuk pembongkaran batuan
atau endapan bijih yang keras adalah:
A. KABEL PEMOTONG
(b). Bila hasil ledakannya tidak perlu mempunyai dimensi yang teratur,
maka pemboran dan peledakan dapat dilakukan tanpa cara-cara
khusus, walaupun tetap harus mengikuti pola pemboran dan
peledakan yang sudah lazim dipakai.
BAB IV
PEMBONGKARAN
ALAT-ALAT BOR :
Dibagi dua golongan besar, yaitu :
1. "Manually driven"
- "Auger Drill"
- "Empire Drill" (Banka Bor)
- "Churn Drill"
- Bor mesin semprot (BMS),
Alat-bor ini cocok untuk batuan yang lunak dan daerah yang sulit
dimasuki. Kecepatan pemboran tergantung dari materialnya rata-
rata 3 m/jam.
Lubang bor ditinggalkan bila :
1. Mencapai batuan dasar (bed rock).
2. Terkena bongkah batuan (boulder), atau akar-akar besar.
3. Bila sudah tidak mampu lagi melanjutkan pemboran (terlalu
dalam, misalnya 25 m, walaupun teoritis bisa 50 m)
Gambar 5. Banka Bor
BAB IV
PEMBONGKARAN
1.3 “Churn Drill“
Ada dua macam yaitu “manual“ dan “machine driven”
BAB IV
PEMBONGKARAN
Kecepatan pemboran tergantung kepada :
1. Beban
2. Frekwensi penumbukan
3. Sifat batuan
4. Pengalaman operator
Pengambilan cutting dapat dengan bailer atau water/mud flush.
Macam-macam bit:
1. "Hollow chisel bit"
2. "Rein forced chisel bit"
Tujuan, "Mud flush" :
1. Mengangkat ''cutting"
2. Pendinginan alat bor = bit
3. Membantu melepaskan "cutting" yang ada di dasar lubang bor
4. Mengimbangi tekanan air dari "ground water"
5. Membantu menguatkan dinding lubang bor yang "permeable" .
BAB IV
PEMBONGKARAN
Kekurangannya :
- Tidak dapat dipasang "core barrel" di depan turbin (bagaimana
kalau core barrelnya berfungsi sebagai poros penggerak bit?) .
- Lubang bor selalu berdiameter besar.
- Pada "Jet pierce drill" yang umumnya digunakan untuk membuat
lubang-lubang tembak, mempunyai prinsip kerja sebagai berikut :
Suatu cara konvensional yaitu dengan memanaskan suatu batuan
kemudian disiram dengan air, maka batuan tersebut akan retak-
retak.
BAB IV
PEMBONGKARAN
Pada ujung alat bor dipasang "burner" dan dalam waktu yang
bersamaan disemprotkan uap air maka batuan akan retak-retak.
Yang disebut "spalling" temperaturnya ± 4.000º F.
- Beberapa cara pemboran yang baru antara lain dengan sinar laser,
getaran elektronik dan tenaga atom.
BAB IV
PEMBONGKARAN
"Jack Hammer"
Penggolongan Jack hammer berdasarkan arah pemborannya :
1. "Drifter Jack Hammer" : arah pemboran horizontal, beratnya 50-100
kg; penyangganya Jack kg.
"Bit"-nya 2 macam :
- "Forged bit" yang tidak dapat dilepas-lepas.
- "Detachable" bit yang dapat dilepas-lepas.
BAB IV
PEMBONGKARAN
BAHAN PELEDAK
Bahan peledak dikenal sejak abad 13. Penggunaan bahan
peledak pertama kali pada abad ke 17 yaitu pada tahun 1689.
Penggunaan bahan peledak tersebut yaitu "black powder" pada
pertambangan timah di Carnwall, England.
Pada tahun 1802 Elenthers Irence du Pont du Nemours mulai
membuat "black powder" di Wilmington; Delaward dengan komposisi
75% Saltpeter, 15% Charedel dan 10% Sulphur. Tahun 1857 Sodium
Nitrate menggantikan kedudukan Seltpeter, yang harganya relatif
lebih murah.
Tahun 1846 seorang dari Swedia telah menemukan bahan
peledak ini dikembangkan oleh Alfred Nobel dengan penemuan
"blasting cap" yaitu kapsule dari timah yang diisi dengan mercury
fulminate. Tahun 1866 Alfred Nobel menemukan bahan peledak yang
disebut "dynamit", merupakan campuran Nitro Glycerin dengan
bahan penyerap. Tahun 1870 James Howden, seorang ahli kimia di
San Fransisco menemukan "dynamit" dengan mencampurkan 75%
Nitrogliserin dengan 25% bahan penyerap sugar dan magnesium
carbonate.
BAB IV
PEMBONGKARAN
Tahun 1875 Alfred Nobel menemukan '"'gelatine dynamite", dengan
mencampurkan Nitrogliserin dan collotion cotton.
Tahun 1876 K. Julius Smith dari Amerika menemukan "Electric
blasting cap" lengkap dengan "blasting machine"-nya.
Akhirnya baru pada tahun 1902 "electric blasting cap p mulai
diproduksi dan dijual kepada umum oleh perusahaan "Electric
Exploder Company" di Ponton (alias New Jersey USA).
TUJUAN PELEDAKAN
'Safety fuse" :
a. Kecepatan perambatan tidak terlalu tinggi (2-3 m/det)
(90 det/yard - 120 det/yard).
BAB IV
PEMBONGKARAN
b. Sumbu dinyalakan dengan api.
c. Umumnya terdiri dari "low explosive" yang dibungkus dengan bahan-
bahan yang tahan terhadap air.
''Detonating fuse" :
a. Kecepatan perambatannya tinggi 5.000 - -.000 m/det.
b. Sumbu diledakkan dengan detonator.
2. Detonator (penggalak)
- Detonator biasa : disebut juga "blasting cap".
- Detonator listrik : disebut juga "electric blasting cap", "electric
squib"
Nonel detonator
Bagian-bagian dari nonel detonator adalah sebagai berikut:
1. Kelongsong aluminium (aluminium shell), panjangnya bervariasi tergantung
panjang dari delay element.
2. Base charge: bahan peledak kuat
3. Primer charge: bahan peledak kuat yang peka terhadap nyala api
4. Delay element
5. Sumbat karet (rubber sealing plug)
6. Nonel tube: Panjang tertentu, ujung yang bebas ditutup
BAB IV
PEMBONGKARAN
kabel listrik
leg wire
plastik berwarna
selubung kabel
penyumbat
penyumbat
fusehead : elemen
- kawat halus yg waktu tunda
memijar
tabung silinder
- ramuan pembakar
tabung silinder
isian utama
isian dasar
Detonator Listrik
SIMULTANEOUS DELAY
BAB IV
PEMBONGKARAN
BAB IV
PEMBONGKARAN
BAB IV
PEMBONGKARAN
Detonator
Dodol
Penusuk kayu/logam
BAB IV
PEMBONGKARAN
Gambar 12
Paralel and Staggered Pattern
BAB IV
PEMBONGKARAN
KONSEP PELEDAKAN:
a. "Block Holing"
b. "Mud Capping"
c. "Snake Holing".
BAB IV
PEMBONGKARAN
BAB IV
PEMBONGKARAN
"OXYGEN BLASTING"
Tujuan dari peledakan di dalam atau pada suatu tambang ialah
untuk membentuk "Zero oxygen blance" yaitu unsur-unsur hydrogen,
nitrogen, oksigen dan karbon di dalam bahan peledak tersebut harus
dibuat sebanding sedemikian rupa sehingga gas-gas yang terjadi
pada waktu peledakan semua unsur-unsur hidrogen bereaksi
membentuk H2O, unsur-unsur N dibebaskan sebagai molekul-
molekul N2, unsur-unsur C bereaksi V membentuk CO2.
Dimana :
Oo = jumlah oksigen yang terdapat pada bahan peledak tersebut
Co = jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengikat
Ho = jumlah oxygen yang diperlukan untuk mengikat
NaO = jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengikat
Ca = jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengikat Ca
BAB V
PEMUATAN
Definisi :
Pemuatan (loading) adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk
mengambil dan memuat material ke dalam suatu alat angkut. Alat-
alat muat ada bermacam-macam, antara lain :
1. "Power shovel“ 6. ''Bucket Wheel Excavator"
2. "Dragline“ 7. "Over head shovel loader"
3. ''Backhoe“ 8. "Continuous loader"
4. "Clam shell“ 9. "Bulldozer" untuk kondisi lapangan tertentu
5. "Shovel dozer“ 10. Hydraulic shovel
1. "Power Shovel''
Merupakan sekop besar yang mekanis, dapat digerakkan oleh mesin
uap, mesin bensin, mesin diesel atau mesin listrik.
Besarnya muat ini dinyatakan dengan kapasitas alat galinya yang
disebut "dipper".
BAB V
PEMUATAN
Keterangan gambar:
A = Enggine
B = Main Frame
C = Transmission
D = Body unit cylinder
E = Suspension cylinders
F = Body
G = Canvor
H = Cab