You are on page 1of 34

TEKNIK

PERSIDANGAN
Oleh :

 AZIZA BILA
 FADILLAH AHM
PENGERTIAN
PERSIDANGAN
Persidangan
 SARANA atau tempat
mengkomunikasikan ide/gagasan
pengambilan
dalam kerangka
keputusan yang bersifat
mengikat, baik untuk internal
organisasi tertinggi, maupun organisasi
yang berada dibawah organisasi
tertinggi tersebut.
Contoh organisasi
• Organisasi Negara : DPR/MPR, KPU, dll
• Organisasi Mahasiswa : BEM, DPM, HMI, GMKI,
dll
• Organisasi Massa & Kepemudaan ; KNPI,
Pemuda Pancasila, FPI, dll
Partai : Goklar, PID, Demorkat, PSK,dll
• Organisasi

• Koperasi ; Kopma, Koparma, Kopindo, dll.


• Dll
MACAM-MACAM PERSIDANGAN
A. Ditinjau dari Peserta :
1. Sidang Pleno
 rangkaian persidangan yang terdiri dari
beberapa tahapan pembahasan yang
pesertanya terdiri dari utusan-utusan
dari masing-masing institusi dalam
sebuah tingkatan organisasi.
MACAM-MACAM
PERSIDANGAN
A. Ditinjau dari Peserta :

2. Sidang Komisi
 adalah rangkaian
persidangan yang terdapat dalam
sidang Pleno yang pesertanya
dipilih dan terdiri dari
pendistribusian peserta sidang
Pleno.
MACAM-MACAM PERSIDANGAN

A. Ditinjau dari Peserta :


3. Sidang Sub Komisi
Sidang Sub Komisi adalah
rangkaian persidangan yang
terdapat dalam sidang Komisi
dan pesertanya terdiri dari
pendistribusian peserta sidang
Pleno.
MACAM-MACAM PERSIDANGAN

B. Ditinjau dari Keputusan


1.Kongres/Muktamar/Munas
Adalah Persidangan yang berlangsung
ditingkat tertinggi organisasi yang
berfungsi untuk membahas dan mengambil
keputusan strategis ditingkat
organisasi selama satu periode
kepengurusan.
MACAM-MACAM PERSIDANGAN

B. Ditinjau dari Keputusan


2. Konferensi/Muscab/Musda
Adalah Persidangan yang berlangsung
ditingkat Cabang /Daerah yang
berfungsi untuk membahas dan mengambil
keputusan strategis ditingkat
Cabang/Daerah selama satu periode
kepengurusan.
MACAM-MACAM PERSIDANGAN

B. Ditinjau dari Keputusan


3. Rapat Anggota
Adalah Persidangan yang
berlangsung ditingkat terendah
organisasi yang berfungsi untuk
membahas dan mengambil
keputusan strategis-teknis
selama satu periode kepengurusan.
MACAM-MACAM PERSIDANGAN

C. Ditinjau dari Jabatan


1. Rapat Presidium
Adalah persidangan yang dilaksanakan
ditingkat presidium
(Ketua Umum,
Ketua Bidang, Sekretaris Umum, Wakil
Sekretaris Umum, Bendahara Umum, Wakil
Bendahara Umum) guna membahas dan
mengambil keputusan ditingkat level
organisasi.
MACAM-MACAM PERSIDANGAN

Jabatan
C. Ditinjau dari
2. Rapat Harian
Adalah persidangan yang dilaksanakan
ditingkat seluruh pengurus harian (Ketua
Umum, Ketua Bidang, Sekretaris Umum, Wakil
Sekretaris Umum, Bendahara Umum, Wakil
Bendahara Umum dan Departemen/Anggota,
Ketua lembaga Kekaryaan setingkat level
organisasi) guna membahas dan mengambil
keputusan ditingkat level organisasi.
MACAM-MACAM PERSIDANGAN

C. Ditinjau dari Jabatan


3. Rapat Bidang/Seksi/Bagian
Adalah persidangan yang dilaksanakan ditingkat
Bidang organisasi (Ketua Bidang, Wakil
Sekretaris Umum Bidang yang
bersangkutan,Departemen/Anggota) guna
membahas dan mengambil keputusan
ditingkat bidang/divisi organisasi.
MACAM-MACAM PERSIDANGAN

C. Ditinjau dari Jabatan


4. Rapat Pimpinan
Adalah persidangan yang dilaksanakan
ditingkat pimpinan organisasi
(Ketua Umum) guna membahas,
mensosialisasikan dan mengambil
keputusan ditingkat level organisasi.
MACAM-MACAM PERSIDANGAN

D. Ditinjau dari Sifat


1.Sidang Tertutup,
adalah persidangan yang dilakukan oleh suatu
organisasi, dimana hasil permbicaraan yang
dilakukan tersebut bersifat tertutup dan hanya
diketahui oleh Pimpinan atau Anggota
Organisasi tersebut dan pembicaraan tidak
boleh diumumkan, kecuali sidang memutuskan
untuk diumumkan seluruhnya atau sebagian.
MACAM-MACAM PERSIDANGAN
D. Ditinjau dari Sifat
2. Sidang Terbuka
adalah persidangan yang dilakukan secara
terbuka dengan mengundang pihak lain yang
dipandang memiliki keterkaitan dengan materi
pembicaraan dalam sidang. Pada persidangan
ini, hasilnya boleh diumumkan secara terbuka
dan dapat diketahui oleh pihak lain diluar organisasi
tersebut. Oleh karena itu dalam persidangan
terbuka pihak-pihak yang diundang biasanya
disebut Undangan atau peninjau.
UNSUR-UNSUR
PERSIDANGAN
1. Tempat / ruangan sidang.
• Tempat cukup luas dan dapat
menampung seluruh peserta
• Ruangan harus bersih dan sehat
• Keamanan terjamin
• Ada tempat sholat
• Ventilasi baik
• Adanya ruang sidang komisi
UNSUR-UNSUR
PERSIDANGAN
2. Perlengkapan sidang.
• kursi, meja sidang
• penerangan yang cukup
• palu sidang
• papan tulis dan alat tulis
• podium untuk bicara
• sound system
• alat tulis menulis
• dekorasi ruangan
UNSUR-UNSUR
PERSIDANGAN
3. Waktu sidang.
• memperhitungkan kesempatan para peserta
untuk hadir
• diusahakan agar tidak mengganggu waktu
shalat
• jadwal waktu bersidang tergantung besarnya
masalah
• pemakaian waktu seefisien mungkin
• hendaknya diperhitungkan waktu istirahat
• waktu berakhir sidang sudah dapat
ditentukan
UNSUR-UNSUR
PERSIDANGAN
4. Peserta sidang.
• memahami kaidah-kaidah dalam
persidangan
• hendaknya selalu memperhatikan
agenda pembahasan sidang
• membahas hanya substansi materi
sidang
• saling mengingatkan diantara peserta
sidang apabila terjadi kesalahpahaman
UNSUR-UNSUR
PERSIDANGAN
5. Pimpinan sidang.
•Membuka dan menutup sidang
•mengarahkan sidang untuk fokus
•meminta persetujuan peserta sidang dalam
menyusun agenda acara
•menjelaskan masalah yang akan di bahas
•menjaga kelancaran dan ketertiban persidangan
•memberikan masalah, menyalurkan/mengarahkan
pendapat/pembicaraan peserta
•menyimpulkan hasil pembicaraan dan menjelaskan
kembali
•mengusahakan agar mendapat kesepakatan dalam
keputusan
Pimpinan Sidang
1. Syarat-syarat pimpinan sidang :
• mempunyai leadership
• berpengetahuan luas
• tahu tata cara sidang
• bijaksana dan bertanggung jawab
• demokratis
• paham kondisi forum
Pimpinan Sidang
2. Sikap seorang pimpinan sidang :
• sopan dan hormat dalam setiap
kata
• memiliki loyalitas tinggi
• disiplin dan cakap
• menghargai pendapat orang lain
• bersikap adil terhadap peserta
• simpatik dan menarik
Pimpinan Sidang
3. Sebab seseorang bisa
menjadi pimpinan sidang :
• dipilih oleh peserta sidang
• jabatan/kedudukan
• ditunjuk atasan
• diminta secara spontan oleh semua
peserta
• inisiatif sendiri untuk memimpin sidang
SEKRETARIS/NOTULENSI
SIDANG.

Tugas dan tanggung jawab


sekretaris sidang :
• menginventarisir setiap pendapat
yang dilontarkan peserta sidang
• menyimpulkan hasil dari
persidangan
• mensosialisasikan hasil
persidangan
KEPUTUSAN SIDANG
Proses pengambilan keputusan sidang :
•Kualitatif : saling menyatakan pendapat masing-
masing peserta
•Interpretasi : penafsiran pendapat agar dapat
pengertian yang sama/jelas
•Differensiasi : terdapat pendapat secara perorangan
•Motivasi : motif yang sama dikumpulkan sehingga
diperoleh gambaran yang jelas
•Kontradiksi : terjadi konflik akibat perbedaan
pendapat yang menajam
•Integrasi : pernyataan semua pendapat yang
merupakan kesimpulan yang diterima oleh semua
peserta
SISTEM PEMAKAIAN PALU
DALAM PERSIDANGAN
1. Satu kali, untuk :
• Untuk scors sidang dan membuka
sidang kembali
• Untuk memberi perhatian/peringatan
bagi peserta
• Untuk scors selama satu kali 15 menit,
satu kali 30 menit
• Untuk mengambil keputusan sementara
• Untuk memindahkan palu
SISTEM PEMAKAIAN PALU
DALAM PERSIDANGAN
2. Dua kali, untuk :
• Untuk scors sidang selama dua kali
15 menit, dua kali 30 menit
• Membuka/mencabut kembali
keputusan
SISTEM PEMAKAIAN PALU DALAM
PERSIDANGAN

3. Tiga kali, untuk :


• Untuk membuka & menutup
persidangan secara resmi
menetapkan
• Untuk
keputusan akhir/mensyahkan
keputusan yang prinsip
Beberapa istilah dalam persidangan :
1. Scorsing
 menghentikan sidang untuk sementara waktu guna
menyegarkan suasana sidang untuk istirahat, biasanya 15
menit dan maximal dua kali 30 menit.
2. Lobbying
 menghentikan jalannya persidangan dalam tempo
singkat untuk mencari persesuaian paham guna mencari
kesepakatan yang tidak dapat di ambil diruang sidang.
3. Interupsi
 memotong jalannya persidangan atau
pembicaraan/menyela dari salah satu peserta sidang yang
sedang bicara.
4. Walk Out (W.O)
 meninggalkan ruang sidang secara resmi.
JENIS-JENIS INTERUPSI

1. Point of Order
Pemotongan pembicaraan dari satu
peserta terhadap peserta lain, yakni
orang yang interupsi melakukan
pembicaraan yang menyimpang
dari permasalahan yang sedang di
bicarakan.
JENIS-JENIS INTERUPSI

2. Point of Information
Pemotongan pembicaraan dari satu
orang terhadap peserta lain, yakni
memberikan informasi kepada
peserta sidang mengenai hal-hal
teknis yang tidak diinginkan selama
persidangan berlangsung
JENIS-JENIS INTERUPSI

3. Point of Personal
Previlage
Pemotongan pembicaraan dari satu
orang terhadap peserta lain, yakni
meminta kepada pimpinan sidang
untuk menghentikan pembicaraan
orang yang di interupsi, karena
menyinggung martabat seseorang
JENIS-JENIS INTERUPSI

4. Point of clarification
Pemotongan dari satu orang
terhadap peserta lain, yakni mencoba
memperjelas dan
menyelesaikan masalah agar tidak
menjadi perbedaan pendapat yang
menajam.
Terima Kasih……

You might also like