You are on page 1of 47

‫الر ِح ِيم‬

َّ ‫الر ْحم ِن‬


َّ ‫هللا‬
ِ ‫س ِم‬
ْ ‫ِب‬
ANATOMI & FISIOLOGI
SISTEM MUSKULOSKELETAL

Bagian Keperawatan Muskuloskeletal


Program Studi Pendidikan Ners
STIKes PATRIA HUSADA BLITAR
2017
Orthopaedic Nursing
 ... Is devoted to prevention and care of
musculoskeletal disorders, that is, any disease, injury,
or significant impairment to muscles, bones, joints,
and supporting connective tissue
 Musculoskeletal disorders cross all age ranges and
may result from congenital, developmental, traumatic,
metabolic, degenerative, or infectious processes.
 Musculoskeletal disorders place serious burdens on
one’s health, quality of life, finances, physical
comfort, and psychological health.
Well-Being and Health
Anatomy and Physiology

• Muskuloskeletal terdiri dari kata :


- Muskulo : otot
- Skeletal : tulang
• Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-
otot tubuh ( ilmu = Myologi )
• Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka
tubuh ( ilmu = Osteologi )
• Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor”
SISTEM MUSKULOSKELETAL
(OTOT-RANGKA)

Otot (muscle)
jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi
kimia menjadi kerja mekanik sebagai respons
tubuh terhadap perubahan lingkungan
Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang
rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya
otot dan memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi
Sistem Rangka dan Sendi
 Alat gerak tubuh manusia  sistem
muskuloskeletal: pasif rangka
(skeletal); aktif  otot (muscle)
 Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras &
kaku (jaringan penyokong); banyak
mengandung mineral, zat perekat dan
zat kapur.
 Tulang rawan, tulang, dan sendi
6
Fungsi Sistem Rangka
1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat
melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan
lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan
lipid (yellow marrow)
3. Produksi sel darah (red marrow)
4. Pelindung; membentuk rongga melindungi
organ yang halus & lunak
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan
otot rangka saat bergerak; adanya persendian
7
Tulang rawan
 Berkembang dari mesenkim membentuk sel
yg disebut kondrosit
 Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna)
di dalam matriks dgn substansi dasar seperti
gel (berupa proteoglikans) yg basofilik.
 Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan
tumbuh menjadi tulang (keras).

8
Tulang rawan

Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam matriks, ada 3


macam tulang rawan:
1. Tl rawan hialin: matriks mengandung serat kolagen;
jenis yg paling banyak dijumpai
2. Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan hialin ttp lebih bny
serat elastin yg mengumpul pd dinding lakuna yg
mengelilingi kondrosit
3. Fibrokartilago: tdk pernah berdiri sendiri ttp scr
berangsur menyatu dg tl rawan hialin atau jar. ikat
fibrosa yg berdekatan
Pertumbuhan Tulang Rawan
Ada 2 cara:
1. Appositional growth; tumbuh dari luar  sel
pembentuk kartilago di dlm perikondrium
menyekresi matriks baru ke permukaan luar
kartilago yg sdh ada
2. Interstisial growth; tumbuh dari dalam  kondrosit
yg berikatan dg lakuna di dlm kartilago membelah &
menyekresi matriks baru & memperluas kartilago
dari dalam
Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode
dewasa
Anatomy and Physiology
TIPE TULANG:
 Tulang Panjang (long bone/ Ossa longa): femur, tibia,
fibula, ulna, dan humerus.
 Tulang pendek (short bone/ Ossa brevia): tulang-tulang
karpal
 Tulang pipih (flat bone/ Ossa plana): tulang parietal, tulang
iga, skapula, dan pelvis.
 Tulang takberaturan (irregular bone/ Ossa irregular):
tulang vertebra.
 Tulang sesamoid: patela
 Tulang sutura (sutura bone): tengkorak atas
 Ossa pneumatica (tulang berongga udara): os maxilla
Anatomy and Physiology

 The musculoskeletal system consist of bones, which


provide the structural architecture for the body, and
other structures, soft tissue, of connective tissues
that assist the bones to perform their many functions
 Soft tissues: muscles, ligaments, tendons, and
cartilage.
 The joint, the articulating juncture between two
bones, provides synchronized movement of bones.
Tissue of the Musculoskeletal System

 The muscoloskeletal system is made up of two


major types of tissue: connective tissue and
muscle.
 The specific types of tissue (tendon, ligament,
fascial), cartilage (hyaline and fibrous), and
osseous tissue (or bone)
 The joint, the articulating juncture between
two bones, provides synchronized movement
of bones.
HISTOLOGI TULANG
 Tulang Imatur (non-lamelar bone, moven bone,
fiber bone), terbentuk pada perkembangan
embrional dan tidak terlihat lagi pada usia 1 tahun.
Tulang imatur mengandung jaringan kolagen
 Tulang matur (mature bone, lamelar bone), terdiri
dari 2 jenis, tulang kortikal (cortical bone, dense
bone, compact bone) dan tulang trabekular
(cancellous bone, trabecular bone, spongiosa)
 Perbedaan tulang matur dan imatur: jumlah sel,
jaringan kolagen, dan mukopolisakarida
HISTOLOGI TULANG
 Diafisis/batang: bagian tengah tulang yg berbentuk
silinder, tersusun dari tulang kortikal yg memiliki
kekuatan besar.
 Metafisis: Bagian tulang yg melebar didekat ujung dan
akhir batang. Disusun oleh tulang trabekular/spongiosa
yg mengandung sumsum merah.
 Lempeng epifisis: daerah pertumbuhan longitudinal
pada anak menghilang pada orang dewasa,
 Periosteum: Lapisan fibrosa yg membentuk tulang,
berproliferasi dalam pertumbuhan transversal tulang
panjang.
FISIOLOGI SEL TULANG
OSTEOBLAS
 Membangun tulang dg membentuk kolagen tipe I &
proteoglikan sebagai matrik tulang/jaringan osteoid >>
proses osifikasi.
 Mensekresikan sejumlah besar fosfatase alkali (u/
pengendapan kalsium dan fosfat ke dalam matrik
tulang)
 Kadar fosfatase alkali dalam darah: Indikator
pembentukan tulang stelah fraktur atau metastasis
kanker tulang
OSTEOSIT
• Merupakan sel tulang dewasa yang bertindak sebagai
suatu lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui tulang
padat
OSTEOKLAS
 Sel besar berinti banyak yg memungkinkan mineral &
matriks tulang dapat diabsorbsi.
 Menghasilkan enzim proteolitik yang memecahkan
matriks dan beberapa asam yang melarutkan mineral
tulang sehingga kalsium & fosfat terlepas kedalam
aliran darah.
BIOKIMIA TULANG
 Substansi Organik (33%)
Terdiri atas sel-sel tulang serta substansi organik
intraseluler atau matriks kolagen dan merupakan bagian
terbesar dari matriks (90%), sedangkan sisanya adl asam
hialuronat dan kondroitin asam sulfat
 Substansi inorganik
Terdiri atas kalsium dan fosfat dan sisanya adl
magnesium, natrium, hidroksil, karbonat, dan fluorida.
METABOLISME TULANG
 Terdapat beberapa hormon yg berperan
 Hormon paratiroid:
 Efek langsung & segera pada mineral tulang, yg
menyebabkan kalsium dan fosfat diarbsobsi dan
bergeran memasuki serum.
 Peningkatan jumlah & aktivitas osteoklas >> terjadi
demineralisasi
o Kandungan tulang: 99% dari seluruh kalsium tubuh,
90% dari seluruh fosfat tubuh.
FUNGSI KALSIUM DALAM TUBUH
 Berperan dalam mekanisme pembekuan darah
 Transmisi impuls neuromuskular
 Iritabilitas dan eksitabilitas otot
 Keseimbangan asam basa
 Permeabilitas membran
 Sebagai pelekat (adhesiveness) diantara sel
 Memberi rigiditas dan kekuatan mekanik tulang
Komposisi Tulang

Sub. Organik Kalsium


33% 39%

Fosfat Karbonat
17%
9,8%

Kalium
0,2%
Natrium
Magnesium 0,7%
0,5%
MEKANISME PENURUNAN KONSENTRASI
ION KALSIUM

Cairan Ekstraseluler

Penurunan Konsentrasi ion Kalsitonin


PTH (kalsitriol) kalsium > normal
Ginjal
Penurunan (> 11 mg/dl) membiarkan
dari absorbsi pelepasan
intestinal kalsium

Kalsitonin
Osteoklas menghambat,
osteoblas mengunci
pengeluaran ion kalsium dari
matriks tulang
MEKANISME PENINGKATAN KONSENTRASI
ION KALSIUM

Cairan Ekstraseluler

PTH Konsentrasi ion PTH


(dg kalsitriol) kalsium < normal
Ginjal
Penurunan (< 8,5 mg/dl) mempertahan-
dari absorbsi kan ion
intestinal kalsium

PTH
Osteoklas menstimulasi
peningkatan pelepasan dan
penyimpanan ion kalsium
VITAMIN D
 Memengaruhi deposisi dan absorbsi tulang.
 Dalam jumlah besar dapat menyebabkan absorbsi
tulang
 Dalam jumlah sedikit membantuk kalsifikasi tulang:
meningkatkan absorbsi kalsium dan fosfat

ESTROGEN
 Menstimulasi osteoblas
 Penurunan estrogen (menopause) >> mengurangi
aktivias osteoblastik >> penurunan matriks organik
tulang
ANATOMI SENDI
 Sendi merupakan tempat pertemuan dua tulang atau
lebih
Tipe Sendi
SENDI FIBROSA (SINATRODIAL)
 Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak
 Tidak memiliki lapisan tulang rawan
 Tulang satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh
jaringan penyambung fibrosa
Ex: Sutura tulang tengkorak
SENDI KARTILAGOSA (AMFIARTRODIAL)
 Sendi dapat sedikit bergerak
 Ujung-ujung tulangnya dibungkus oleh tulang rawan
hialin, disokong ligamen.
TIPE:
1. Sinkondrosis: sendi-sendi yg diliputi oleh tulang
rawan hialin. Ex: Kostokondral
2. Simfisis: Sendi yg tulang-tulangnya memiliki
hubungan fibrokartilago dan selapis tipis tulang rawan
hialin yg menyeliputi permukaan sendi. Ex: Simfisis
pubis & sendi pd tulang punggung
SENDI SINOVIAL (DIARTRODIAL)
 Sendi dapat bergerak bebas
 Memiliki rongga & permukaan sendi dilapisi oleh
tulang rawan hialin
FASE PENYEMBUHAN TULANG
INFLAMASI
 s/d 3 pasca kejadian
 Terjadi perdarahan dalam jaringan & hematoma pada
lokasi trauma (fraktur)
 Ujung fragmen tulang mengalami devitalisasi krn
terputusnya pasokan darah
 Infasi makrofag ke tempat cidera
 Terjadi inflamasi, pembengkakan, dan nyeri.
 Fisiologis 4-5 hari
PROLIFERASI SEL
 6-10 hari pasca kejadian
 Hematoma akan mengalami oganisasi
 Terbentuk benang-benang fibrin
 Membentuk jaringan u/ revaskularisasi
 Terjadi invasi fibroblas dan osteoblas
PEMBENTUKAN KALUS
 10 hr s/d 4 minggu
 Pertumbuhan jaringan dan terjadi hubungan antra
tulang rawan
 Fragmen patahan tulang digabungkan dg jar. Fibrosa,
tulang rawan, serat imatur.
 Secara klinis, fragmen tulang tidak bisa digerakkan
OSIFIKASI
 4 mg s/d 7 mg
 Pengerasan tulang
 Proses penimbunan mineral scr terus menerus sampai
tulang keras
 Permukaan kalus tetap bersifat elektronegatif.
REMODELING
 Tahap akhir perbaikan tulang
 8 mg s/d 6 bln
 Pengambilan jaringan mati dan reorganisasi tulang
baru ke susunan sebelumnya
 Memerlukan waktu berbulan-bulan atau bertahun-
tahun terantung beratnya modifikasi tulang yang
dibutuhkan, fungsi tulang, kasus yang melibatkan
tulang.
Otot
 Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya
mrpkn protein tubuh & ½-nya tempat
terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh
istirahat
 Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi
jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas,
peristaltik usus) terjadi krn adanya aktivitas
otot
Fungsi Sistem Otot Rangka

1. Menghasilkan gerakan rangka.


2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dlm
sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot:
energi  panas
MACAM-MACAM OTOT
1. Menurut bentuk dan serabutnya
a) Otot serabut sejajar/bentuk kumparan
b) Otot bentuk kipas
c) Otot bersirip, otot melingkar/sfingter
2. Menurut jumlah kepalanya
a) Otot berkepala dua
b) Otot berkepala tiga (triseps)
c) Otot berkepala empat (quadriseps)
3 Tipe jaringan otot
1. Otot polos
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat),
terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari
CES, sumber energi terutama dr metabolisme aerobik, awal
kontraksi lambat, kadng mengalami tetani, tahan thd
kelelahan
2. Otot rangka
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik
(volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum
sarkoplasma (RS), sumber energi dr metabolisme aerobik &
anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat
lelah
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada di
jantung, sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi dr
metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tahan thd
kelelahan
3 Tipe Jaringan Otot
Struktur Otot Rangka
 Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan ikat fibrosa
(tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg menghubungkan otot rangka dengan
tulang.

TENDON
TERIMA KASIH

You might also like