Professional Documents
Culture Documents
HEMODIALISA
Pendahuluan
Infeksi hepatitis C pasien hemodialisis menjadi
masalah kesehatan utama baik di negara maju maupun di
negara berkembang
•Sanchez NM, Kuba DM, Tapia NC, Bahena J, Rotter RC et all. Prevalence of Hepatitis C Virus Infection among Hemodialysis Patient at a Tertiary Care
Hospital ini Mexico City. Journal of Clinical Microbiology 2004;42(9):4321-22
•Hinrichsen H, Leimenstoll G,Scharder H,Folsch UR Schmidt WE. Prevalensi and Risk Factor for Hepatitis C virus in Haemodialysis Patients: a multicenter
study in 2796 patients Gut 2002;51:429-433
Albuquerque dkk kejadian infeksi hepatitis C pada unit HD
di Brazil pada tahun 2005 250 pasien yang menjalani
pemeriksaan Anti-HCV dan HCV RNA 21 pasien (8.4%)
didapatkan anti-HCV (+) dan sebanyak 19 pasien (7.6%) nya
HCV RNA (+)
Data India melaporkan 119 pasien yang menjalani
pemeriksaan HCV RNA didapatkan hasil (+) pada 33 pasien
(27.7%). Dari studi ini juga didapatkan durasi menjalani
hemodialisis lebih lama pada grup yang HCV RNA (+)
(P<0.001).
Albuquerque AC, Rosangela M, Edmundo PA,Lemos MF, Moreira RC. Prevalence and Risk Factor of Hepatitis C Virus Infection in Hemodialysis Patient from One Center
in Brazil. Mem Inst Oswaldo Cruz, Rio de Janeiro 2005: Vol. 100(5), 467-70
Jasuja S, Gupta AK, Choudhry R, Kher V, Aggarwal DK, Mishra A, et al. Prevalence and Association of Hepatitis C Viremia in Hemodialysis Patients at a Tertiary Care
Hospital.Indian J Nephrol 2009;19(2):62-67
PERNEFRI : Pengendalian Infeksi virus hepatitis B, Virus
hepatitis C, HIV pada unit hemodialisis di Indonesia
Target Isi rekomendasi
Rekomendasi 1 Pasien Hemodialisis Rekomendasi umum dan khusus untuk evaluasi
diagnositik dan tatalaksana infeksi hepatitis C pada
pasien PGK
Rekomendasi 2 Staf ruang HD Rekomendasi uumum dan khusus bagi staf ruang ketika
bekerja di ruang HD
Rekomendasi 3 Peralatan medik dan -Mesin HD
non medik -Dialiser
-Ruang HD
-Peralatan lainnya
-Tempat sampah
Rekomendasi 4 Pada keadaan Saat kondidi pada rekomendasi 1-3 tidak bisa diterapkan
tertentu
1.1 Indikasi pemeriksaan hepatitis C pada pasien PGK :
Schiff ER, Medina M, Kahn RS. New perspective in the diagnosis of hepatitis C. Semin Liver Dis 1999;19(1):3-15
Nucleic Acid Test (NAT)
Pemeriksaan dengan teknik NAT suatu pemeriksaan yang
dapat dipercaya untuk menunjukan adanya infeksi HCV dan yang
paling spesifik.
Pemeriksaan HCV RNA secara kuantitatif untuk mengetahui
muatan virus bermanfaat untuk memprediksi respons terapi dan
relaps.
Muatan virus yang tinggi menunjukan beratnya infeksi dan
prognosis buruk untuk menjadi fibrosis hati.
Carey William. Test and Screening strategies for the diagnosis of hepatitis C. Cleveland Clinical Journal of Medicine 2003:70(4);7-13
Interpretasi Pemeriksaan Hepatitis C
Anti-HCV (EIA) HCV RNA (NAT) Interpretasi Kemungkinan
interpretasi lain
Negatif Negatif Tidak ada infeksi --
Positif Positif Infeksi HCV (+) --
Positif Negatif Infeksi perbaikan a) Negatif palsu ( <1%)
b) Sudah diterapi,
kadar HCV RNA
dibawah
kemampuan deteksi
PCR
Negatif Positif Masih ada infeksi a) Infeksi awal ( belum
(banyak pada pasien terbentuk antibodi
imunokompromais dan anti-HCV)
pasien hemodialisis) b) Positif palsu atau
kontaminasi
1.2 Pemeriksaan HCV pada pasien yang menjalani terapi
hemodialisis
Untuk PGK stage 1-2 disarankan kombinasi terapi antara PEG-IFN dan
ribavirin (dosis ribavirin dititrasi sesuai toleransi setiap pasien )
Untuk PGK stage 3,4, dan 5 belum menjalani hemodialisis disarankan
monoterapi dengan PEG IFN dan dosis disesuaikan dengan fungsi ginjal
Untuk PGK stage 5 yang sudah hemodialisis, monoterapi dengan PEG IFN
dengan dosis yang diperuntukan bagi CrCl< 15 mL/min/1,73 m2
Pada pasien transplantasi hati dan terinfeksi hepatitis C, apabila pemberian
terapi antiviral akan diberikan maka disarankan menggunakan monoterapi
PEG-IFN
Penggunaan IFN pada pasien hemodialisis
yang terinfeksi Hepatitis C
Zeuzem S, Diago M, Gane E. Peginterferon alfa-2a and ribavirin in patients with chronic hepatitis C. Gastroenterology 2004;127:1724-1732
Lamb MW, Marks IM, Wynohradnyk L. 40 KDA peginterferon alfa-2a(Pegasys) can be administered safely in patients with end-stage renal
disease. Hepatology 2001;34:34:326
Kontraindikasi terapi IFN
Relatif
Absolut Sirosis hati decompesated
Hamil Penyakit neuropsikiatrik
Menyusui Penyakit koroner dan
Transfusi darah
Sartor C, Brunet P, Simon S et al. Transmission of hepatitis C virus between hemodialysis patients sharing the
same machine. Infect Control Hosp Epidemiol 2004; 25: 609–611
3.2 Prosedur kontrol infeksi harus meliputi prosedur kontrol
hygiene yang akan secara efektif mencegah transmisi kontaminasi
melalu darah atau cairan tubuh baik secara langsung antar pasien
atau melalui peralatan medis
Masalah Hygiene yang sering terjadi di unit
hemodialisis
Kurangnya menjaga kebersihan tangan
Tidak mengganti sarung tangan ketika terpapar dengan parameter
biologi atau secara darurat menangani perdarahaan dari fistula
Tidak dilakukan dekontaminasi rutin dari bagian luarr mesin atau
bagian permukaan lainnya meskipun sudah tercemar darah
Kegagalan mengganti internal transducer protector yang sudah
terkontaminasi.
Hygiene precautions pada unit hemodialisis
Definisi
a) Dialisis station adalah ruang dan
peralatan yang ada disuatu unit
hemodialisa yang diperuntukan
untuk seorang pasien.
Biasanya tidak ada materi
pembatas antar dialisis station
b) Potential contaminated surface
adalah alat atau benda-benda
yang ada di dialisis station yang
bisa terkontaminasi darah atau
cairan tubuh
Edukasi
Suatu program edukasi yang berkesinambungan mengenai
mekanisme dan pencegahan infeksi silang harus diberikan kepada
tenaga medis yang bekerja di unit hemodialisa
Informasi yang adekuat mengenai pencegahaan infeksi harus
diberikan kepada tenaga medis, pasien, care-givers dan
pengungjung
Kebersihan tangan ( rekomendasi
KDIGO)