You are on page 1of 40

PENGLIHATAN

WARNA

Dr. SWASTY

FK UNIMUS , JANUARI 2013


SUMBER PUSTAKA
• Perdami cabang Sumatera Utara. Buta
warna dan peranan warna di berbagai
bidang pekerjaan. 1991
• Sherwood L. Fisiologi manusia. Darisel ke
sistem
• www.colorblindness.com
• Berbagai sumber di internet
SPEKTRUM CAHAYA TAMPAK
Sel kerucut:
Selektif, Dapat membedakan
panjang gelomnang. Sehingga
dapat melihat warna (terjadi
penglihatan warna)

Sel batang:
Fotopigmennya tidak dapat membedakan
panjang gelombang. Semua panjang
gelombang diserap sehingga yang tampak
hanyanbayangan abu-abu
Proses dalam retina

• Retina sbg fototransduksi (cahaya  listrik)


• Cahaya (rangsang)  fotoreseptor di lapisan
RPE  deteksi gelombang cahaya  gelap
terang & warna
• Gelap – dim light & color not clearly to see:
rod (batang) cells  scotopic vision
• Terang – bright light (color dan detail clearly
to see): cone cells
 photopic vision
 3 macam # panjang gelomb
(merah, biru, hijau)
• Disk mengandung protein pigmen  opsin
 sel batang disebut rhodopsin
 sel kerucut disebut photopsin

• Opsin berikatan dengan retinen


• Retinen adalah suatu provitamin A
• Cone/ sel kerucut:
- peran: - penglihatan sentral
- penglihatan warna
- penglihatan detail
- di tempat terang
- penglihatan sentral
- terdapat pada makula  makin banyak di
fovea

• Rod / sel batang:


- peran: - penglihatan gelap/ sinar redup
- penglihatan perifer
KLASIFIKASI
I. BERDASAR PENYEBABNYA
A. Buta warna kongenital:
1. Trikromatik:
- Normal
- Deuteranomali
- Trianomali
2. Dikromatik
- Protanopia
- Deuteranopia
- Tritanopia
3. Monokromatik
- Monokromatik batang
- Monokromatik kerucut
B. Buta warna didapat / aquesita
1. Klasifikasi Vermest:
- Tipe I Cacat merah hijau
akibat kerusakan kerucut makula
- Tipe II Cacat merah hijau
akibat kerusakan saraf optik
- Tipe III Cacat biru
karena kelainan koroid dan epitel
pigmen retina

2. Kollner
- Lesi retina luar  b.w biru kuning
- Lesi retina dalam  b.w merah hijau
- Lesi saraf optik  b.w merah hijau
II. BERDASAR DEFISIENSI WARNA
1. CACAT MERAH HIJAU
- Protanomaly
Kerusakan L- kerucut
Cacat warna merah (lemah)
- Protanopia
L- Kerucut tidak ada
Tidak dapat melihat merah sama sekali
Bentuk berat dari buta warna
- Deuteranomaly
Defective M-cones
Weakening the ability to differentiate red
and green hues
5% of all males.
- Deuteranopia
Caused by absent M-cones,
Giving a moderate inability to discriminate
red – green hues.
2. CACAT BIRU KUNING
- Tritanomaly
Caused by weakened S-cones,
Reducing the ability to distinguish
some blue and yellow hues
- Tritanopia
Is extremely rare
Caused by a total absence of S-cone
Removing the ability to distinguish
some blues with green, and
some yellow with violet.
3. BUTA WARNA TOTAL
- Rod monochromacy
Rare
Non progressive inability to distinguish
any color
Resulting from non functioning or
absent retinal cones.
Typically associated with sensitivity to
light (Photophobia) and poor vision.

- Cone monochromacy
Is also a rare
Total color blindness, however is
accompanied by relatively normal
vision.
www.psych.utah.edu
VIDEO
desktop
KELAINAN – KELAINAN YANG DAPAT
MENYEBABKAN DEFISIENSI WARNA

1. Peningkatan TIO
 bw biru
2. Glaukoma, ablasio retina, oklusi pembuluh
darah retina, retinopati diabetika/hipertensi,
papil edema, keracunan metil alkohol
 bw biru kuning
3. Keracunan tembakau, neuritis retrobulber,
kompresi trakstus optici
 bw merah hijau
POPULASI

• Cacat merah hijau  kongenital, laki-laki


• Tritanopia  jarang
Prevalence of congenital colour
deficiencies
Types of colour Males Females
visiondeficiency
Overall ~8% %~0.5%
Anomalous trichromasy
Protanomaly 1% 0.01%
deutanomaly 5% 0.4%
tritanomaly Jarang jarang
Types of colour visiondeficiency Males Females

Dichromasy
protanopia 1% 0.01%
deuteranopia 1.5% 0.01%
tritanopia * 0.008% 0.008%
Monochromasy

rod monochromasy rare rare

cone monochromasy rare rare

atypical monochromasy Very rare Very rare


GEJALA dan TANDA
GEJALA
- Kongenital
Tidak ada keluhan
Ditemukan kebetulan saat pemeriksaan
skreening
- Bawaan
Semula mampu melihat warna  tidak mampu
Ragu thd warna tertentu
Perubahan warna
Penglihatan warna antara mata kanan & kiri
tidak sama
Salah dalam menyebut warna
TANDA
Segmen anterior normal
Gambaran fundus: normal/tak normal
Kelainan saat tes Ichihara/FD-15:
- Kongenital/herediter  dua mata
- Didapat  satu mata /dua mata
PEMERIKSAAN

1. Uji Ishihara
2. Uji FM-100Hue
3. Uji Lantera
4. Anomaloskop
TERAPI

• BUTA WARNA KONGENITAL


Tidak ada
Edukasi

• BUTA WARNA AQUESITA


Tergantung penyebab
Berapa lama terpapar
Edukasi

You might also like