Professional Documents
Culture Documents
Manajemen Bencana
Siklus PB
Paradigma PB
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan msyarakat yang
disebabkan , baik oleh faktor alam atau faktor non
alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan,kerugian harta benda, dan
dampak psikologis ( Soehatman Ramli, 2010:17 )
Menurut Undang-undang no 24 Tahun 2008& Bencana
adalah pristiwa arau serangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat
yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor manusia
sehinngga mengakibatkan timbulnya korban jiw manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
LEMPENG FILIPINA
LEMPENG CARIBIA
LEMPENG COCOS
LEMPENG AMERIKA
SELATAN
LEMPENG INDO-AUSTRALIA
LEMPENG NAZCA
LEMPENG ANTARTIKA 10
LEMPENG SCOTIA
11
12
Source: Dietmar Muller, Sydney University
13
Source: Dietmar Muller, Sydney University
Gempabumi 14
KONDISI TEKTONIK INDONESIA
15
POSISI INDONESIA
- pada pertemuan tiga lempeng besar-
LEMPENG EURASIA
LEMPENG INDO-AUSTRALIA
LEMPENG PACIFIC
Aceh 04
Simeulue 02 Toli-Toli 01
Halmahera
Nias 05 98
Padang/Pariaman
Banggai 00 Biak, 96
09 Padang 07
Siberut 09 Kerinci 95, Palu 05 Manokwari 03
09
Nabire 04
Bengkulu 07
Bengkulu 00 Buru 06
Liwa 94 Nabire 04
Majalengka 01 Alor, 04
Jogyakarta Alor 91
Tasikmalaya 09 06
Pangandaran 06
Mataram 04 Flores 92
Banyuwangi 94
Catatan:
UU 24/2007 : Penyelenggaraan PB dimulai sejak penetapan kebijakan
pembangunan yang berisiko timbulnya bencana …… dst.
Kegiatan
Manajemen Bencana
1. Pencegahan (prevention)
2. Mitigasi (mitigation)
3. Kesiapan (preparedness)
4. Peringatan Dini (early warning)
5. Tanggap Darurat (response)
6. Bantuan Darurat (relief)
7. Pemulihan (recovery)
8. Rehablitasi (rehabilitation)
9. Rekonstruksi (reconstruction)
Pencegahan
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko
bencana, baik melalui pengurangan
ancaman bencana maupun (penurunan)
kerentanan pihak yang terancam bencana
(UU 24/2007).
Misalnya:
melarang pembakaran hutan dalam perladangan
melarang penambangan batu di daerah yang curam.
Contoh kegiatan Pencegahan :
1. Membuat Peta Daerah Bencana
2. Mengadakan dan mengaktifkan isyarat-isyarat tanda
bahaya
3. Menyusun Rencana Umum Tata Ruang
4. Menyusun Perda mengenai syarat keamanan,
bangunan, pengendalian limbah dsb.
5. Mengadakan peralatan/perlengkapan Ops. PB
6. Membuat Protap, Juklak, Juknis PB.
7. Perbaikan kerusakan lingkungan.
Mitigasi
Serangkaian upaya untuk mengurangi
risiko bencana baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran
dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana (UU
24/2007)
2 bentuk Mitigasi : Upaya untuk
- Mitigasi struktural (membuat chekdam, meminimalkan
bendungan, tanggul sungai, dll.) dampak bencana.
- Mitigasi non struktural : peraturan,
tata ruang, pelatihan (termasuk mitigasi
spiritual.
Contoh Mitigasi :
1. Menegakkan peraturan yg telah ditetapkan
2. Memasang tanda-tanda bahaya/larangan
3. Membangun Pos-pos pengamanan,
pengawasan/pengintaian
4. Membangun sarana pengaman bahaya dan memperbaiki
sarana kritis (tanggul, dam, sudetan dll)
5. Pelatihan Kebencanaan
Kesiapsiagaan
Serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah
yang tepat guna dan berdaya guna (UU
24/2007).
Misalnya:
Penyiapan sarana komunikasi, pos komando, penyiapan
lokasi evakuasi, Rencana Kontinjensi/Kesiapsiagaan dan
sosialisasi peraturan / pedoman PB.
Upaya untuk meng-
antisipasi bencana melalui
pengorganisasian
langkah secara tepat,
efektif dan siap siaga
Peringatan Dini
Serangkaian kegiatan pemberian
peringatan sesegera mungkin kepada
masyarakat tentang kemungkinan
terjadinya bencana pada suatu tempat
oleh lembaga yang berwenang.
(UU 24/2007).
Pemberian peringatan dini harus :
- menjangkau masyarakat (accesible)
- segera (immediate)
- tegas tidak membingungkan Upaya memberikan
(coherent) tanda peringatan
akan kemungkinan
- bersifat resmi (official) terjadinya bencana
Tanggap Darurat
Serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk
yang ditimbulkan, meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan prasarana
dan sarana (UU 24/2007)
Pemulihan
Dini / Awal
Pencegahan
Pem ulihan dan Mitigasi
Siklus
Bencana
Tanggap
Kesiapsiagaan
Darurat
BENCANA
Pra Pasca
Tanggap Darurat
Bencana Bencana
MANAJEMEN BENCANA
MANAJEMEN
RISIKO BENCANA
PENCEGAHAN
DAN MITIGASI MANAJEMEN MANAJEMEN
KEDARURATAN PEMULIHAN
KESIAPSIAGAAN
1. Bantuan Darurat
2. Mitigasi
3. Pembangunan
4. Pengurangan Risiko
Paradigma Bantuan Darurat
Difokuskan pada saat kejadian
bencana melalui pemberian bantuan
darurat (relief) berupa: pangan,
penampungan, kesehatan.
Tujuan utamanya penanganan adalah
untuk meringankan penderitaan
korban, kerusakan ketika terjadi
bencana dan segera mempercepat
pemulihan (recovery).
Paradigma Mitigasi
Difokuskan pada pengenalan daerah
rawan ancaman bencana dan pola
perilaku individu / masyarakat yang rentan
terhadap bencana.
Tujuan utamanya memitigasi terhadap
ancaman bencana dilakukan melalui
pembuatan struktur bangunan,
sedangkan mitigasi terhadap pola perilaku
yang rentan melalui relokasi permukiman,
peraturan-peraturan bangunan dan
penataan ruang.
Paradigma Pembangunan
Difokuskanpada faktor-faktor
penyebab dan proses terjadinya
kerentanan masyarakat terhadap
bencana.
Tujuan utamanya untuk peningkatan
kemampuan masyarakat di berbagai
aspek non-struktural (misalnya
pengentasan kemiskinan, peningkatan
kualitas hidup, pemilikan lahan, akses
terhadap modal, inovasi teknologi).
Paradigma
Pengurangan Risiko
Difokuskan pada analisis risiko
bencana, ancaman, kerentanan dan
kemampuan masyarakat.
Tujuan utamanya untuk meningkatkan
kemampuan untuk mengelola dan
mengurangi risiko, dan juga
mengurangi terjadinya bencana.
Dilakukan bersama oleh semua
para pihak (stakeholder) dengan
memberdayakan masyarakat.
Kaitan antara
Pandangan Bencana & Paradigma PB
Pandangan
Holistik Pengurang
an Risiko
Pandangan
Ilmu Peng. Sosial
Pandangan Pembangu
Progresif nan
Pandangan
Ilmu Peng. Terapan Mitigasi
Pandangan
Ilmu Peng. Alam
Pandangan Relief /
Konvensional Bantuan
Perubahan Paradigma PB
1. Bukan hanya Tanggap Darurat tetapi juga
keseluruhan Manajemen Risiko &
Pembangunan.
2. Perlindungan sebagai bagian hak asasi dan
bukan semata-mata kewajiban pemerintah.
3. Dengan demokratisasi dan otonomi daerah,
PB menjadi tanggungjawab Pemda &
masyarakat.
4. PB bukan hanya tanggungjawab Pemerintah
tetapi juga urusan bersama masyarakat.