You are on page 1of 25

ANATOMI SINUS

PARANASAL

Oleh :
Jarmisa Putri (1210070100081 )
Tri Indriani (1210070100159 )
Habibie alafghani (1310070100053)
Empat Pasang
Sinus Paranasal

Sinus
Sinus Sinus Sinus
Sphenoidalis
Maxillaris Frontalis Ethmoidalis
• Sinus paranasal merupakan hasil
pneumatisasi tulang-tulang kepala,
sehingga terbentuk rongga di dalam
tulang.
• Semua sinus mempunyai muara (ostium)
ke dalam rongga hidung
• Semua sinus dilapisi oleh epitel saluran
pernafasan bersilia yang mengalami
modifikasi dan mampu menghasilkan
mukus serta sekret yang disalurkan ke
dalam rongga hidung. Pada orang sehat,
sinus terutamanya berisi udara
Sinus Maksila

Sinus maksila merupakan sinus paranasal yang


terbesar, disebut juga antrum Highmore

Saat lahir, sinus Mencapai ukuran


Berkembang
maksila maksimal, yaitu 15
dengan cepat
bervolume 6-8 ml ml saat dewasa
Sinus maksila berbentuk piramid
• Dinding anterior
Permukaan fasial os maksila (fossa
canina)
• Dinding posterior
Permukaan infratemporal maksila
• Dinding medial
Dinding lateral rongga hidung
• Dinding superior
Dasar orbita
• Dinding inferior
Prosesus alveolaris dan palatum.
Gambar Sinus Maksila
Sinus Frontal
• Sinus frontal terletak di os frontal
mulai terbentuk sejak bulan ke empat
fetus, berasal dari sel-sel resesus
frontal atau dari sel-sel infundibulum
etmoid.
• Sesudah lahir, sinus frontal mulai
berkembang pada usia 8-10 tahun dan
akan mencapai ukuran maksimal sebelum
usia 20 tahun
• Sinus frontal kanan dan kiri biasanya
tidak simetris dan dipisahkan oleh sekat
yang terletak di garis tengah.
• Sinus frontal dipisahkan oleh tulang
yang relatif tipis dari orbita dan fosa
serebri anterior, sehingga infeksi mudah
menjalar ke daerah ini
• Sinus frontal berdrainase melalui
ostiumnya yang terletak di resesus
frontal, yang berhubungan dengan
infundibulum etmoid
Sinus Etmoid

Ukurannya dari
Sinus etmoid Pada orang
anterior ke
merupakan paling dewasa bentuk
posterior 4-5 cm,
penting karena sinus etmoid
tinggi 2,4 cm dan
dapat merupakan seperti piramid
lebarnya 0,5 cm di
fokus infeksi bagi dengan dasarnya
bagian anterior
sinus-sinus di bagian
dan 1,5 cm di
lainnya. posterior.
bagian posterior
• Sinus etmoid berongga-rongga, terdiri
dari sel-sel yang menyerupai sarang
tawon, yang terdapat di dalam massa
bagian lateral os etmoid, yang terletak
di antara konka media dan dinding medial
orbita.

• Sel-sel ini jumlahnya bervariasi.


Berdasarkan letaknya, sinus etmoid dibagi menjadi:

Sinus etmoid Sinus etmoid


anterior posterior

Meatus Meatus
media superior
• Di bagian terdepan sinus etmoid anterior
ada bagian yang sempit  resesus frontal,
yang berhubungan dengan sinus frontal.
• Sel etmoid yang terbesar  bula etmoid.
• Di daerah etmoid anterior terdapat suatu
penyempitan infundibulum, tempat
bermuaranya ostium sinus maksila.
• Di bagian belakang sinus etmoid posterior
berbatasan dengan sinus sfenoid
Sinus Sfenoid
• Sinus sfenoid terletak dalam os sfenoid di
belakang sinus etmoid posterior.
• Sinus sfenoid dibagi dua oleh sekat yang
disebut septum intersfenoid.
• Ukurannya adalah 2 cm tingginya, dalamnya
2.3 cm dan lebarnya 1.7 cm
• Volumenya bervariasi dari 5-7,5 ml. Saat
sinus berkembang, pembuluh darah dan
nervus di bagian lateral os sfenoid akan
menjadi sangat berdekatan dengan rongga
sinus
Batas-batas nya:

• fosa superior serebri media


Superior dan kelenjar hipofisa

Inferior • atap nasofaring

• sinus kavernosus dan arteri


Lateral karotis interna

• fosa serebri posterior di


Posterior daerah pons
FUNGSI SINUS PARANASAL

Sebagai pengatur kondisi udara (air conditioning)


Sebagai penahan suhu (termal insulators)
Membantu keseimbangan kepala
Membantu resonansi suara
Sebagai peredam perubahan tekanan udara
Membantu produksi mucus
Sebagai pengatur
kondisi udara

Ruang tambahan untuk memanaskan dan


mengatur kelembapan udara inspirasi

Tidak didapati pertukaran udara yg definitif


antara sinus dan rongga hidung

Mukosa sinus tidak punya kelenjar &


vaskularisasi sebanyak mukosa hidung
Sebagai Penahan Suhu
Penahan (buffer)
panas, melindungi  Sinus2 besar tidak
orbita dan fossa serebri terletak diantara
dari suhu rongga hidung dan organ yang
hidung yang berubah- dilindungi
ubah
Membantu
Keseimbangan Kepala

Mengurangi berat tulang muka

Jika sinus diganti dengan tulang penambahan berat sebesar 1%


Membantu
Resonansi Suara

Berfungsi sebagai Posisi sinus dan


rongga untuk resonansi ostiumnya tidak
suara dan memungkinkan sinus
mempengaruhi kualitas berfungsi sebagai
suara resonator aktif
• Bila terdapat
Sebagai
peredam
perubahan tekanan
perubahan yang besar dan
tekanan mendadak misalnya
udara bersin atau membuang
ingus
• Mukus yang dihasilkan
sinus paranasal lebih
Membantu sedikit dari rongga
produksi hidungmembersihkan
mukus partikel yang turut masuk
dengan udara inspirasi 
keluar dari meatus
medius.

You might also like