Dwifitra Y. Jumas, S.T, MSCE dan Vivi Ariani, S.Pd, M.T
Pendahuluan
• merupakan sebuah keharusan untuk pembangunan sebuah
gedung bertingkat banyak dengan jumlah basement lebih dari 2 lapis. • tanpa adanya retaining wall pelaksanaan pembangunan akan mengalami kesulitan. adanya galian tanah pada basement akan membuat perubahan struktur tanah disekitarnya. resiko paling awal terjadi adalah runtuhnya tanah disekitar lokasi galian sehingga akan ada pergerakkan di area sekitarnya. adanya pergerakan tersebut tentunya dapat terlihat nyata seperti adanya retakan tanah disekitar gedung bahkan ada yang menyebabkan gedung menjadi miring. • kejadian yang demikian tentu tidak diinginkan oleh semua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi, sehingga untuk mengantisipasinya dilakukan pekerjaan retaining wall (dinding penahan tanah). • ada 2 jenis retaining wall: 1. retaining wall pile beruntun 2. dinding diafragma Retaining Wall Pile Beruntun • Dikatakan retaining wall beruntun karena jarak antar pile dengan pile yang lain saling berdekatan/berdempetan sedemikian rupa untuk mendapatkan daya tahan terhadap tekanan tanah. biasanya tipe pile yang digunakan juga berbeda-beda. karena setiap tipe pile mempunyai karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda pula. yang pertama ada disebut pile primer yang merupakan rangka struktur utama dinding penahan tanah. pile primer mempunyai rangka besi dan dan mutu beton diatas K-225. pile kedua adalah sekunder pile yang terbuat dari campuran beton dan bentonite (mutu beton antara K-125 sampai K-225). pile sekunder didesain untuk memudahkan mesin bor memotong beton. oleh karena itu, pile ini tidak dipasang besi pada strukturnya. Metode Pelaksanaan
• Proses pengerjaan tahap awal
adalah memotong 2 dinding pile sekunder dengan mesin bor. nantinya setiap sisi-sisi pile sekunder akan terkikis. pengikisan ini lebih tepatnya merupakan pengeboran untuk penempatan pile primer . setelah pengikisan selesai maka dilakukanlah pemasangan pile primer dan sekaligus pengecoran. Pola Pemasangan Retaining wall
• pengerjaan pengeboran dilakukan disekeliling pile
menyerupai pagar dan presisi untuk setiap titik bor. agar tidak terjadi missing titik bor, sebaiknya dibuat guide wall sebelum melakukan pengeboran. selain guide wall, ada juga yang menggunakan balok beton berstruktur pelat baja. • seluruh tiang bor dan bentonite pile harus masuk kedalam lapisan tanah yang kedap air. • adakalanya retaining wall pile beruntun membutuhkan perkuatan ekstra perkuatan. salah satunya menggunakan