You are on page 1of 18

Hiperprolaktinemia

Prolaktin
Struktur Molekul
Merupakan polipeptida
tunggal yang terdiri dari 199
asam amino dengan berat
molekul 22.000K. Strukturnya
melipat berbentuk globuler,
dan lipatannya dihubungkan
oleh tiga ikatan disulfida.
Prolaktin
Sintesis dan Metabolisme
Prolaktin disekresi
sebagian besar oleh
laktotrof di hipofisis
Jumlah normal di
serum= 10-25 ng/ml,
waktu paruh=20 menit
Dimetabolisme oleh
ginjal dan hati
Prolaktin
Fisiologi
‧Klirens metabolic dan laju produksi
‧Pola sekresi hormon
‧Perubahan PRL menurut usia
‧Perubahan PRL selama siklus menstruasi
‧Perubahan PRL selama kehamilan
‧Perubahan PRL selama laktasi pasca persalinan
‧Efek hormon tiroid pada jumlah PRL
Prolaktin
Fungsi
‧Pada payudara ‧Pada tulang
‧Pada sekresi gonadotropin ‧Pada metabolism karbohidrat
‧Pada ovarium ‧Pada ginjal
‧Pada korteks adrenal ‧Pada system imun
Prolaktin
Reseptor
PRL berikatan dengan reseptornya Reseptor PRL diidentifikasi pada:
dengan afinitas yang tinggi. Saturasi ‧Payudara, hati, ovarium
paruh reseptor tercapai pada ‧Tubulus ginjal
konsentrasi 7ng/ml ‧Korteks adrenal
‧Otak, paru,
‧limfosit, miokardium
Hiperprolaktinemia
Kondisi Patologis
Lesi Hipothalamus Penyebab Refleks
Kraniofaringioma Cedera dinding toraks
Glioma Herpes zoster neuritis
Granuloma Operasi abdomen atas
Radiasi Hipotiroidisme
Pseudokista Gagal Ginjal
Tumor Hipofisis Produksi Ektopik
Cushing disease Karsinoma Bronkhogenik
Akromegali Hipernefroma
Prolaktinoma
Hiperprolaktinemia
Kondisi Farmakologis
Terapi Estrogen CNS-DA depleting agents
Anestesi Reserpine
Antagonis reseptor DA -methyldopa
Phenothiazones MAO inhibitor
Haloperidol Stimulasi sistem serotonin
Opiat Amfetamin
DA re-uptake blocker Hallucinogen
Nomifensine Antagonis Reseptor
Histamin H2
Hiperprolaktinemia
Kondisi Fisiologis
◦ Tidur ◦ Kehamilan
◦ Makan ◦ Masa nifas
◦ Olahraga ◦ Fetus
◦ Hubungan seksual ◦ Neonatus
◦ Siklus menstruasi
◦ Cairan amnion

Jika jumlah prolaktin wanita meningkat pada pemeriksaan


pertama, diperlukan pemeriksaan kedua saat dia puasa dan
istirahat
Hiperprolaktinemia
Efek terhadap fungsi endolkrin-metabolik
Meningkatkan laktogenesis
Efek androgenik
Liver:penurunan SHBG
Hiperinsulinemia dan resistensi insulin
Penurunan densitas tulang
Disfungsi hipotalamus-hipofisis
Gangguan steroidogenesis ovarium
Prolaktin
Pengaturan Neuroendokrin

A. Regulasi ganda hipothalamus:


1. Faktor perangsang prolaktin (PRF): TRH, VIP, PHM
2. Faktor inhibisi prolaktin (PIF): dopamin
3. Aktvitas PIF dominan; PRL mangalami inhibition oleh
hipothalamus. Jika tangkainya diputus, nilai PRL
maningkat dimana hormon lain menurun.
Prolaktin
Pengaturan Neuroendokrin
B. Target organ utama adalah payudara:
menyusui menstimulasi jaras aferen melalui
medulla spinalis untuk pelepasan PRL pada
masa nifas.
C. Faktor metabolik: arginin and hipoglikemia
menstimulasi pelepasan PRL
D. Estrogen langsung menstimulasi laktotrof
E. PRL disekresikan secara episodik dan
memuncak saat tidur
Hiperprolaktinemia
Manifestasi Klinis
A. Galaktore: mengindikasikan peningkatan PRL
pada 10% wanita and 99% pria
B. Amenore: mengindikasikan peningkatan PRL
pada15% wanita
C. Galaktore plus amenore: mengindikasikan
peningkatan PRL pada 75% wanita
D. Infertilitas: mengindikasikan peningkatan PRL
pada 33% wanita
E. Osteoporosis: meningkat dengan peningkatan
PRL—akibat kurangnya estrogen. Jika siklus
menstruasi normal, osteoporosis tidak terjadi.
Hiperprolaktinemia
Evaluasi Diagnostik
A. Nilai PRL setidaknya dalam 2 waktu:
1. PRL >200 ng/mL = prolactinoma or gagal ginjal
2. PRL <200 ng/ml = prolactinoma or penyebab lainnya
B. Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik rutin
C. CT atau MRI untuk membedakan penyakit
hipothalamus /hipofisis dengan penyebab
idiopatik
Hiperprolaktinemia
Mekanisme Disfungsi Reproduksi
A. Inhibisi sekresi pulsatile GnRH
B. Mengganggu efek gonadoreopin pada ovarium
C. Mengganggu feedback positif estrogen
D. Inhibisi aromatase ovarium
E. Inhibisi sintesis progesteron
F. Gangguan perkembangan folikel
Hiperprolaktinemia
Penatalaksanaan
A. Hiperprolaktinemia idiopatik
Bromocriptine efektif pada 85% pasien
B. Mikroprolaktinoma
1.Pembedahan transsphenoidal :tingkat kesembuhan
80-85%, dengan angka rekurensi 20%
2.Radioterapi: tidak efektif dan membutuhkan waktu
yang lama
3.Bromocriptin: normalisasi jumlah PRL pada 80-85%
Hiperprolaktinemia
Penatalaksanaan
4.Observasi; pantau PRL. Ulangi CT/MRI jika
PRL meningkat
C. Makroprolaktinoma
1. Pembedahan: angka kesembuhan <50% dan
sangat bergantung pada ukuran, angka
rekurensi 20-50%
2. Bromocriptin: pengecilan sampai <50%
ukuran asal pada 50%, sampai 50% pada 16%
dan sampai 10-30% pada 33%
Hiperprolaktinemia
Penatalaksanaan
a. Pengecilan ukuran tumor biasanya terjadi setelah 6
minggu
b. Pengecilan ukuran tumor tidak berhubungan dengan
persentase penurunan nilai PRL
c. Pada tahun kedua dan ketiga, kebanyakan akan membesar
kembali

You might also like