Professional Documents
Culture Documents
www.standardia.com
1. Akurat.
sensitivity dan specificity yang tinggi.
berkorelasi baik dengan ELISA, PHA, RIA dan CLIA
Antigen
Prinsip :
Sample Conjugate Patient Control
pad pad Window Window
Patient Control
Serum Selenium colloid Recombinant
HBsAg antigen conjugate antibodi &
synthetic
peptides
www.standardia.com
Prinsip :
Melakukan penusukkan pada bagian ujung
jari secara aseptis untuk mendapatkan
sempel darah perifer.
Alat – alat / bahan :
Lancet steril.
Kapas alkohol.
Tabung penampung ukuran mikro.
Kapas kering.
Mikropore.
.
www.standardia.com
1. Dibersihkan dengan kapas alkohol 70 % bagian
yang akan ditusuk,biarkan kering dengan
sendirinya.
2. Bagian jari yang akan ditusuk dipegang agar tidak
bergerak dan jangan diremas.
3. Tusuk dengan cepat memakai lancet steril dengan
posisi lancet tegak lurus.
4. Tetes darah pertama dilap dengan kertas kering,
tetes berikutnya diperlukan sebagai sempel sesuai
keperluan pemeriksaan.
5. Setelah selesai diambil darahnya, bekas luka
ditutup dengan kapas kering dan diplester dengan
mikropore.
www.standardia.com
Prosedur pemeriksaan disesuaikan dengan
keterangan pada Kit Insert.
www.standardia.com
Step 1 Step 2
Step 3
Result
10sec.
www.standardia.com
Positive
20 mins.
Negative
www.standardia.com
Kondisi penyimpanan reagensia yang tidak normal atau tidak sesuai
dengan yang dianjurkan pada kit insert.
www.standardia.com
PEMERIKSAAN SKRINING HCV
(ANTI-HCV)
www.standardia.com
Koloid emas
Antibodi
Prinsip :
Sample Conjugate Patient Control
pad pad Window Window
Patient Control
Serum Anti Selenium colloid Recombinant
HCV antigen conjugate antigen &
synthetic
peptides
Jika serum tidak mengandung Anti HCV, Selenium colloid antigen con
jugate mengalir melewati jendela pasien sehingga tidak terbentuk garis
merah pada jendela pasien
www.standardia.com
Gunakan kit RDT HBsAg dan anti-HCV yang
belum kadaluarsa.
Simpan kit reagen ditempat yang sesuai dengan
anjuran di kit insert dan jauhkan kit reagen dari
cahaya matahari .
Teteskan volume serum sesuai prosedur dalam
kit insert.
Baca hasil sesuai dengan batas waktu yang
ditetapkan dalam kit insert.
Jangan gunakan serum yang hemolisa positif
palsu.
Gunakan 1 tip atau 1pipet Pasteur untuk satu
sample. www.standardia.com
Ibu hamil (semua umur kehamilan) yang datang ke
puskesmas .
Petugas laboratorium mengambil darah vena 6mL
dengan tehnik phlebotomi.
Diamkan tabung darah selama (20-30) menit sebelum
disentrifugasi.
Lakukan pemisahan serum dengan sentrifugasi
selama 5 menit dengan kecepatan 3000 rpm.
Pindahkan serum (± 3mL) ke tabung serum
menggunakan mikropipet atau pipet Pasteur.
Beri label no tabung serum yang sama dengan tabung
darah.
Lakukan pemeriksaan skrining HBV dengan
menggunakan rapid HBsAg dan anti-HCV.
www.standardia.com
Catat semua data sample yang sudah dilakukan
skrining awal HBV dan HCV di formulir
pencatatan atau buku yang sudah disediakan
dengan nomor kode pasien sesuai dengan
propinsi-puskesmas- klinik KIA yang ditunjuk
mengikuti program ini.
Laporkan hasil pemeriksaan yang reaktif ke
Dinkes Propinsi secara periodik supaya
pasien/bumil tersebut dirujuk ke RS Rujukan
Propinsi atau RSUD yang ditunjuk.
www.standardia.com
• Sample yang hasil pemeriksaan HBsAg dan/atau
Anti-HCV tidak dirujuk lagi ke BBLK/Labkesda
untuk pemeriksaan Konfirmasi seperti program
tahun lalu.
• Sisa sample bisa segera dimusnahkan sesuai
prosedur pemusnahan limbah atau bilamana
diperlukan dipakai untuk pemeriksaan lainnya.
Terima kasih