You are on page 1of 13

MALARIA

Oleh :
Prof. Soegeng Soegijanto
Malaria merupakan penyakit infeksi akut hingga kronis
satu atau lebih spesies plasmodium :
1. Plasmodium falciparum malaria Tropikana
2. Plasmodium ivax malaria tertiana
3. Plasmodium ovale malaria ovale
4. Plasmodium malarie malaria kuartana
Potofisiologi
Gigitan nyamuk Anpeles, sporozoit masuk aliran
darah ½-1 jam menuju untuk berkembang biak.
Gejala Klinis
gejala klinis malaria sangat bervariasi :
1. Demam, pola tergantung jenis plasmodium
2. Berkeringat setelah panas turun
3. Penurunan kesadaran
4. Hepatomegali
5. Gangguan fungsi ginjal
6. Pucat
Untuk gejala pada anak-anak sering tidak khas
A. Anamnesi
 pasien berasal dari daerah endemis malaria
 Demam tinggi (intermitem) disertai menggigil
 Lemah, nausea, monta, tidak nafsu makan,
nyeri punggung, nyeri daerah perut, pucat,
mialgia dan antralgia
B. Pemeriksaan Fisis
 Anemia ringan
 Anemia berat, kadar hemoglobin < 5 g/dl
 Ikterus, kadar blirubin serum > 50 mmol/l
 Hipoglikemia
 Hipepireksia
 Edemparu
 Syok, hipotensi, gangguan asam basah
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Apus dan tepi
 Tebal : ada plasmodium

 Tipis : identifikasi spesies/timgkat parasitemia


PENYULIT
o Pada P. Falciparum dapat terjadi :
 Malaria selebral
 Black water fever (Hb-uria massif)
 Malaria algida (syok)
 Malaria biliosa (gangguan fungsi hati)
 Anemia berat (Hb<5gr%)
 Ademan paru atau acute respiratory distress
syndrome (ARDS)
 Hipoglikemia
 Perdarahan spontan, kejang, asidemia
o Pada P. malaria dapat terjadi penyulit
syndrome nefrotik
Diagnosis malaria dibuat berdasarkan
 Anamnesis yang mendukung

 Pemeriksaan fisik

 Pemeriksaan laboratorim
DIAGNOSIS BANDING
1. Malaria ringan tanpa komplikasi :
 Demam tipoid
 Demam dengue

 Infeksi saluran pernafasan (ISPA)

 Leptopirosis ringan

 Infeksi virus akut lain


2.Malaria berat dengan komplikasi :
 Radang otak (meniagoencephalitis)
 Tifoid encefalopati

 Hepatitis

 Leptopirosis ringan

 sepsis

 demam berdarah dengue


PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa
a. Choroquine sulfat oral, 25 mg/kg BB
b. Quinine dihydrochloride intravena 1mg gr/kg
BB/dosis
2. Plasmodium falciparum
a. Quinine sulphate oral 10 mg/kg BB/dosis
3. Regimen alternatif
a. Quinine sulphate oral
b. Quinine dihydrochloride intravena dtambah
Pyrimethamine sulphadoxine oral
TABLE 1. DOSIS PYRIMETHAMINE SULPHADOXINE
MENURUT UMUR

Umur (tahun) Pyrimethamine Sulphadoxine


(tablet)
<1 ¼
1-3 ½
4-8 1
9-14 2
> 14 3

4. Pencegahan relaps pyrimethamine sulphadoxine


a. Malaria falciparum : 0,5-0,75 mg basa/kg BB
b. Malaria vivax malariae, dan ovale : 0,25 mg/kg BB
5. Suportif

You might also like