You are on page 1of 19

Chapter 5

Aggregate
Planning

Ahmad Zulfi /155020200111002

Rhazi Alfarabi /155020200111022

Raditya H/1550202001110…
Pengertian Aggregat
Planning

– Aggregate Planning (AP) adalah suatu aktivitas operasional


untuk menentukan jumlah dan waktu produksi pada waktu
dimasa yang akan datang.
Influencing Demand

– Influencing Demand adalah hal hal yang mempengaruhi


permintaan akan suatu barang/jasa.
Influencing Demand

Ada tiga pendekatan untuk melakukannya:


– 1. tidak memenuhi permintaan selama periode puncak.
– 2. pergeseran permintaan dari periode puncak ke periode
non puncak untuk menciptakan permintaan baru untuk
periode non puncak
– 3. menghasilkan beberapa produk dengan permintaan
puncak pada periode yang berbeda
Production Planning

– adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi,


jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus
selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan
Production Planning

– Kegiatan perencanaan produksi meliputi beberapa


kegiatan, diantarannya : Peramalan kuantitas
permintaa, perencanaan pembelian/pengadaan: jenis,
jumlah, dan waktu, perencanaan persediaan (inventory):
jenis, jumlah, dan waktu, perencanaan kapasitas: tenaga
kerja, mesin, fasilitas, penjadwalan produksi dan tenaga
kerja, penjaminan kualitas, monitoring aktivitas produk,
pengendalian produksi, pelaporan dan pendataan
Tiga Tingkatan
Perencanaan Produksi

– Perencanaan jangka pendek (short range planning)

– Perencanaan jangka menengah (medium range planning)

– Perencanaan jangka panjang (long range planning)


Aspek Aspek dalam
Perencanaan Agregat

– Kapasitas
– unit agregat
– Biaya
Linear Programming
Approaches To Aggregate
Planning
– Linear Programming cocok digunakan untuk menentukan
perencanaan agregat terbaik
Linear Programming
Approaches To Aggregate
Planning
– Terdapat beberapa notasi untuk menggambarkan masalah-masalah pada materi
sebelumnya.
T = planning-horizon length, in periods
t = index of periods, t = 1,2..., T
Dt = forecasted number of units demanded in period t
nt = number of units that can be made by one worker in period t
CP t = cost to produce one unit in period t
CWt = cost of one worker in period t
CH t = cost to hire one worker in period t
CLt = cost to lay off one worker in period t
CIt = cost to hold one unit in inventory for period t
CBt = cost to backorder one unit for period t
Linear Programming
Approaches To Aggregate
Planning
– Sedang notasi untuk variabel keputusan kuantitatif seperti jumlah
yang harus diproduksi, jumlah pekerja untuk dipekerjakan atau
diputus, serta persediaan dan tingkat backorder digambarkan dengan
Pt = number of units produced in period t
Wt = number of workers available in period t
Ht = number of workers hired in period t
Lt = number of workers laid off in period t
It = number of units held in inventory at the end of period t
Bt = number of units backordered at the end of period t
Linear Programming
Approaches To Aggregate
Planning
1. Constraints
Jumlah tenaga kerja membatasi jumlah output yang dapat
kita hasilkan
2. Costs
Biaya dalam kedua strategi adalah adalah jumlah dari
biaya produksi, mempekerjakan dan memutus karyawan, biaya
meyimpan persediaan, biaya backorder dalam seluruh periode
3. Model
∑Tt=1 (CPt Pt + CWt Wt + CHt Ht + CLt Lt + CIt It + CBt Bt)
Spreadsheet Method

– Zero Inventory Strat


– Level Production Strat.
– Mixed Strat.
MODEL TRANSPORTASI

Untuk kepentingan yang lebih efisien, Bigel mengusulkan


model perencanaan produksi agregat dengan menggunakan
teknik transport shipment problem (TSP). Syaratnya
– Kapasitas yang tersedia (supply) dinyatakan dalam unit
yang sama dengan tingkat kebutuhan (demand)
– Total kapasitas untuk perencanaan harus sama dengan
total peramalan kebutuhan
– Semua hubungan biaya merupakan hubungan linear
MODEL TRANSPORTASI
DISAGREGASI RENCANA
AGREGAT
DISAGREGASI RENCANA
AGREGAT

Kondisi
Ekonomi
Perusahaan
Strategi

Rencana Rencana
Disagregasi Penjadwalan
Bisnis Agregat

Jadwal
Peramalan
Master
DISAGREGASI RENCANA
AGREGAT
Run Out Time menunjukkan berapa lama suatu produk tertentu akan habis
dari persediaan. Aturan penjadwalan dalam ROT ialah menjadwalkan
pekerjaan yang memiliki ROT paling kecil lebih dulu

σ𝑛
′ 𝑖=1 𝑟𝑖 𝐼𝐼 + 𝑇
𝑅 =
σ𝑛𝑖=𝑡 𝑟𝑖 𝐷𝑖
dimana ri adalah tingkat produksi untuk produk i dan sejumlah n produk
THANK YOU

You might also like