You are on page 1of 11

Anggota :

1. Tri Wahyu Prabowo


2. Yashinta Carolina
3. Ilham Ismail Mochsen
Metode-metode Dalam
Mengontrol Kecepatan

 Mengatur Tegangan Jangkar


 Mengatur Fluksi Medan
 Mengatur Resistansi Jangkar
Mengatur Tegangan Jangkar
 Jika sebuah motor DC penguat terpisah/sendiri yang
bekerja pada kecepatan steady state tegangan
jangkarnya menurun, maka arus jangkar dan torsi motor
akan menurun. Sehingga torsi motor akan lebih rendah
dari beban motor, dan kecepatan motor juga akan
menurun.
 Jika tegangan jangkar dari motor DC penguat terpisah
berkurang dalam skala besar, arus jangkar kemudian
akan berubah polaritas (mengalir ke arah sebaliknya) dan
motor akan bekerja sebagai generator yang memproduksi
torsi negatif. Operasi ini akan terus berjalan sampai
kecepatan motor mencapai nilai saat back emf sama
dengan tegangan yang diberikan.
 Berbeda dengan motor DC penguat Sendiri, walaupun
saat tegangan jangkar berubah secara signifikan, motor
tidak akan bekerja sebagai generator , dan penurunan
kecepatan motor terjadi karena torsi motor lebih rendah
dari torsi beban
 Dalam kondisi lain dimana tegangan
jangkar pada sebuah motor DC meningkat,
arus jangkar dan torsi motor juga akan
meningkat sehingga motor terakselerasi,
menjadikan kecepatan motor meningkat.
 Ketika akan meningkatkan atau
mengurangi kecepatan, tegangan
jangkarnya haruslah berubah hanya dalam
nilai yang kecil. Karena perubahan besar
pada tegangan jangkar akan
mengakibatkan arus tinggi megalir pada
kumparan jangkar, dimana dapat merusak
komutator atau mengurangi masa
pakainya.
 Dengan mengurangi tegangan jangkar,
sebuah motor dapat dapat beroperasi
dalam berbagai kombinasi kecepatan
dan torsi yang terletak antara kurva
kecepatan-torsi yang alami
 Pada Motor penguat terpisah,
kecepatan tanpa beban selalu berubah
dan karakteristik kecepatan – torsi untuk
tegangan berbeda adalah garis lurus
sejajar
Grafik Kecepatan terhadap Torsi
Mengatur Medan Fluksi
 Jika motor seri berjalan pada kecepatan yang kecil, emf yang diinduksi
akan menurun. Arus akan meningkat dengan jumlah yang jauh lebih
besar dari penurunan fluksi. Akibatnya, torsi meningkat dengan jumlah
yang besar, jauh melebihi torsi beban. Kelebihan torsi yang
menyebabkan percepatan motor dan emf kembali naik. Kecepatan
Motor lebih tinggi dari yang sebelumnya, di mana torsi motor dengan
bidang yang melemah menjadi sama dengan torsi beban.
 Di sisi lain, ketika medan motor penguat terpisah meningkat, emf
meningkat dan sering melebihi tegangan suplai, dengan demikian, arus
armatur menurun bahkan sampai berubah polritas (mengalir ke arah
berlawanan).Ketika ini terjadi, motor bekerja sebagai generator. Dalam
kasus motor seri, peningkatan medan mengurangi armatur arus
dengan jumlah yang besar (tetapi tidak membaliknya). Karena torsi
motor lebih rendah dari torsi beban, motor berakselerasi ke kecepatan
yang lebih rendah di mana torsi motor sama dengan torsi beban
 karakteristik kecepatan Steady-state torsi dari motor penguat terpisah
dan seri pada fluks berkurang ditunjukkan oleh garis putus-putus.Pada
berkurangnya fluks, untuk suatu peningkatan torsi, arus armatur.
Akibatnya, kecepatan turun secara signifikan.Dengan demikian,
semakin rendah fluks, semakin besar kemiringan kurva kecepatan-
torsi. Saat nilai fluksi rendah, penurunan fluks bahkan dapat
menyebabkan penurunan kecepatan jika permintaan torsi tidak sedikit.
 Dalam hal motor dc shunt, kecepatan terendah di peroleh
dari medan penuh yang sesuai tanpa hambatan luar dalam
rangkaian medan. Pada penguat terpisah, kecepatan
terendah di batasi dari panas belian medan dan saturasi
sirkit magnet. Ketika pada eksitasi penuh, mesin modern
bekerja dengan jumlah saturasi sirkuit magnetik yang
cukup besar, kecepatannya bisa menurun hanya dengan
di bawahkarakteristik kecepatan natural torsinya.
Kecepatan tertinggimya di batasi dengan ketidakstabilan
motor yang di sebabkan efek demagnetisasi karena reaksi
jangkar dan melemahnya medan dan kekuatan mekanik
motor. Dengan desain normal motor DC, range
kecepatannya 1,5 sampai 2 kali keceptan maks yang bisa
di peroleh, dan dengan desain spesial motor, rangenya
bisa di naikkan sampai 6 kali. Untuk mencegah
ketidkstabilan, motor penguat terpisah di lengkapi medan
seri yang relatif lemah untuk membantu medan utama.
Pada beban berat yang sementara, arus yang lebih besar
akan menguatkan medan utama dan cenderung untuk
menurunkan kecepatan.
 Mengontrol medan motor shunt dan penguat terpisah
memberikan kontrol daya yang konstan karena kemampuan
daya maks dari motor tetap hampir konstan pada semua
kecepatan. Di asumsikan arus jangkar maks yang di perbolehkan
tidak berubah melemahkan medan. Pada arus jangkar,
tegangan terinduks lawan tetap konstan untuk semua kecepatan
karena tegangan terminal konstan pada V. Karenanya, daya
yang boleh terjadi tetap konstan selama rentang kecepatan dan
torsi max yang di bolehkan bervariasi terbalik dengan kecepatan.
 Asumsikan arus jangkar maks yang di perbolehkan tidak
berubah dengan perkiraan penurunan fluks. Reksi jangkar
menjadi lebih effektif ketika fluks utama berkurang; jadi, arus
maksimum yang bisa di bawa motor tanpa memicu komutaor
akan menurun, pengurangan daya maksimum yang timbul di
perbolehkan pada kecepatan tinggi.
 Pada motor penguat terpisah, kontrol fluks di dapatkan dari
variasi tegangan dengan menggunakan rectifier atau chopper,
tergantung sumber utamanya AC/DC. Mesin ukuran kecil di
hubungkan sebagai motor shunt, dan variasi flux di
dapatkandengan memasukan tahanan variabel dalam belitan
medan. Pada motor seri, kontrol flux di dapatkan dengan
menghubungkan tahanan diverter di seluruh belitan medan.
Pada motor ini fluks bisa di atur dengan mengganti nomor urutan
pada belitan medan.
Cara mendapatkanTegangan Variabel

 Menggunakan Rectifier

 Menggunakan DC chopper
Terimakasih

You might also like