You are on page 1of 36

LAPORAN KASUS

Nyeri Akut Ringan Pasca


Sectio Caesarea
Oleh:
Patricia Purnama P
C111 13 508
RESIDEN PEMBIMBING:
dr. Haris Winanda
SUPERVISOR PEMBIMBING:
Dr. dr. A. Muh. Takdir Musba, Sp.An-KMN
LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. LB
• RM : 093065
• Tanggal Lahir : 16 Juni 1992
• Diagnosis Prabedah : G1P0A0 41 minggu belum
in partu
• Tindakan : SSTP
• Tanggal tindakan : 28 Januari 2018
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Keluhan Utama: Nyeri pada daerah perut yang dioperasi
• P: Dialami setelah dilakukan operasi sectio caesarea dirasakan bertambah nyeri
jika bergerak.
• Q: Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
• R : Nyeri muncul di bagian perut bawah pusar
• S: Intensitas nyeri jika dinilai dengan angka sekitar 4
• T: Jika nyeri muncul, lama nyeri dirasakan sekitar 2 menit
• Pasien datang ke RS Universitas Hasanuddin pada tanggal 27 Januari 2018 pukul
23.00 WITA, karena merasa gerakan janin berkurang. Terakhir bergerak pukul
16.00 WITA, selain itu pasien juga merasakan nyeri di perut bagian bawah.
• Tanggal 28 Januari 2018, pukul 10:45 WITA bayi lahir dengan jenis kelamin
perempuan, berat badan 2980 gram, panjang badan 47 cm, lingkar kepala 28
cm, lingkar dada 26 cm, dan APGAR score bayi 9/10. Luka insisi sepanjang 15
cm vertikal di bawah pusar dengan panjang 30 cm dan jumlah jahitan 14.
• Riwayat kehamilan :
• Merupakan kehamilan pertama, pasien juga rutin periksa ke
dokter kandungan setiap bulan. Riwayat pingsan tidak ada,
riwayat kejang tidak ada. Riwayat muntah tidak ada. Riwayat
demam (-), Riwayat sesak (-), Riwayat batuk(-).
• Riwayat penyakit dahulu :
• Alergi makanan ataupun obat, hipertensi, DM, dan asma tidak
ada. Tidak mempunyai perilaku berisiko seperti merokok dan
konsumsi alkohol.
• Riwayat penyakit keluarga :
• Alergi makanan ataupun obat, hipertensi, DM, dan asma tidak
diketahui.
B. PEMERIKSAAN FISIK
Primary survey
• B1:RR:22x/menit, Rh-/-, Wh-/-, SpO2: 99%
• B2:TD 130/80 mmHg, N 80 x/menit regular, kuat angkat.
• B3: GCS 15 (E4M6V5), pupil isokor 2,5mm/2,5mm, RC +/+,
suhu axilla 36,7 C, NRS 3/10
• B4: terpasang kateter, produksi urin 65cc/jam, warna kuning.
• B5: Datar, peristaltik (+) kesan normal, timpani.
• B6: Edema (-), fraktur (-)
B. PEMERIKSAAN FISIK

Secondary survey • Dada :


• Kepala & wajah : simetris kanan = kiri
deformitas (-), bibir edema (- • Jantung : BJ I & II normal,
), murmur (-), gallop (-)
• Mata : • Paru : vesikuler, ronki -
edema (-), konjungtiva /-, wheezing -/-
anemis (-), ikterus (-) • Ekstremitas: edema (-),
• Leher : fraktur (-)
pembesaran KGB (-)
• THT :
sekret (-)
B. PEMERIKSAAN FISIK

Status Lokalis
Abdomen:
- Datar, mengikuti gerak napas
- tampak striae dan luka insisi pasca sectio
caesarea yang terletak 15 cm di bawah pusar
dan tertutup kasa,
- nyeri tekan (+),
- hepar dan lien tidak teraba
LAPORAN KASUS
• Status Lokalisasi
Hasil Laboratorium
Darah Rutin

Jenis Hasil Nilai rujukan


Pemeriksaan
WBC 8.00 4 - 10 x 103/uL
RBC 4.92 4 - 6 x 106/uL
HGB 13.1 12 - 16 g/dL
HCT 40.8 37 – 48 %
PLT 197 150-400x103/uL
Hasil Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Ureum 17 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.5 L(<1,3);P(<1,1) mg/dl

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


SGOT 17 < 38 U/L
SGPT 15 < 45 U/L

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Natrium 137 136-145 mmol/l
Kalium 5.0 3,5-5,1 mmol/l
Klorida 105 111.ol/l
USG Obstetri
Kesimpulan :
Gravid tunggal hidup intrauterine
letak kepala, plasenta di anterior
grade III, EFW 3250 gram, Biometri
janin 40 minggu 6 hari.
ASSESMENT

Nyeri Somatik + Viseral Akut


Sedang Pasca Sectio Caesarea
Terapi
• Tramadol 100 mg/8 jam/IV
• Metamizol 1gr/8 jam/IV
PROGNOSIS
• Vitam : Bonam
• Quo ad Functionam : Bonam
• Quo ad Sanactionam : Bonam
NYERI
DEFINISI NYERI
IASP (International Association for the Study of Pain) 1979,
defined pain as :

“an unpleasant sensory and emotional experience associated


with actual or potential tissue damage or described in term of
such damage”.

Nyeri adalah yakni pengalaman sensorik atau emosional


yang tidak menyenangkan, yang terkait dengan potensi
atau adanya kerusakan jaringan.
KLASIFIKASI NYERI

Waktu
• Nyeri Akut
• Nyeri Kronik
Patofisiologi

• Nosiseptif
• Neuropatik
Etiologi

• Paska Pembedahan
• Kanker
Mekanisme Nyeri Akut
(Nyeri Nosisepsi)

• Antara suatu rangsang kuat (noxious stimulus) sampai


dirasakan sebagai nyeri.
• Untuk mencapainya terdapat 4 proses yang terjadi,
yaitu:
1. Transduksi
2. Transmisi
3. Modulasi, dan
4. Persepsi
• Seluruh proses inilah yang kemudian akan
menyebabkan nyeri nosiseptif
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Keluhan pasien adalah indikator utama, kecuali
jika pasien tidak dapat berkomunikasi.
PQRST untuk Evaluasi Nyeri:
• P: Provocate atau yang mencetuskan nyeri
• Q: Quality atau kualitas nyeri
• R: Regio (daerah) lokasi atau penyebaran nyeri
• S: Scale atau subjektif deskripsi oleh pasien
mengenai tingkat nyerinya
• T: Time/temporal atau waktu/periode yang
berkaitan dengan nyeri.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan dilakukan untuk membantu
mengidentifikasi penyebab yang mendasari nyeri.
Fokuskan parhatian pada kondisi umum, sistem
muskuloskeletal dan neurologis, serta status lokalis
nyeri.
Pain Assessment Scale
• Wong-Baker Rating Scale

• Verbal Rating Scale


Pain Assesment Scale
• Numeric Rating Scale

• Visual Analog Scale


Pain Assesment Scale

• FLACC
TERAPI FARMAKOLOGI

• Analgesik nonopioid: asetaminofen dan obat


antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
• Analgesik opioid
• Analgesik adjuvan atau ko-analgesik: suatu
kelompok obat dengan indikasi tertentu,
namun memiliki efek antinyeri, seperti obat
antiepilepsi dan antidepresan trisiklik.
1. Analgesik Nonopioid
• Mekanisme Kerja
Menginhibisi enzim siklooksigenase (COX).
Efek analgesik, antipiretik menit – jam.
Efek antiinflamasi 1-2minggu.
• Penggunaan Nonopioid
Digunakan untuk mengurangi berbagai tipe
nyeri akut dan kronis, efektif untuk nyeri
somatis.
The Differences Between COX-1 and COX-2
DOSIS ANALGESIK DOSIS MAKS
OBAT
(mg) HARIAN (mg)

Asetaminofen 500-1000 4000


Salisilat 500-1000 4000
Ibuprofen 200-400 2400
150 hari pertama,
Ketorolac 30/60 IM, 30 IV
120 selanjutnya
500 awalnya, 250
Asam Mefenamat 1500
selanjutnya
Metamizole 500-1000 4000
Kalium diklofenak 50 150
Meloxicam 7,5-15 15
Celecoxib 200-400 400
2. Analgesik Opioid
• Mekanisme Kerja
• Penggunaan Opioid
Digunakan untuk Nyeri derajat sedang hingga berat
yang tidak dapat diatasi dengan nonopioid saja.
• Efek samping
Reseptor mu: sedasi, confusion, depresi napas,
mual, muntah, kontipasi, pruritus, retensi urin.
Hati-hati pada pasien dengan ventilasi terganggu.
Nama Obat Dosis Dosis oral Waktu
Parenteral (mg) Paruh (jam)
(mg)
Morfin sulfat 10 30 1,9±0,5
Kodein 120 200 2,9±0,7
Fentanyl 0,1 3,7±0,4
Hidromorfon 1,5 7,5 2,4±0,6
Metadone 3-5 10 27±12
Oxycodone 20 2,6±0,5
TERAPI NON FARMAKOLOGI
• Terapi dan Modalitas Fisik
Stimulasi saraf dengan listrik melalui
kulit (TENS atau TNS), akupuntur

• Strategi kognitif-perilaku
Ibadah, olahraga, musik, dll
Kesimpulan
Essential management points:
• Identifikasi dan tangani sumber nyeri.
• Pilih pendekatan yang paling
sederhana untuk tata laksana nyeri.
• Pilih obat yang sesuai.
• Buat rencana tata laksana.
• Pilih rute pemberian obat.
• Optimalisasi pemberian.
• Pantau Nyeri
TERIMA KASIH

You might also like