You are on page 1of 14

Kelompok 9

Fadli Ilhami 1511311002


Nefi Aprillah 1511311006
Hasnatul Sadiyah 1511312005
Mia Aulia Rahim 1511312016
DIARE
Pencegahan Primer
Pencegahan Sekunder

Pencegahan Tersier
Pencegahan Primer Diare

Tempat
Penyediaan
Pembuangan
Air Bersih
Tinja

Pemberian
Status Gizi Air Susu Ibu
(ASI)

Kebiasaan
Mencuci Imunisasi
Tangan
Pencegahan Sekunder

Pencegahan tingkat kedua ini ditujukan


kepada anak yang telah menderita diare
atau yang terancam akan menderita yaitu
dengan menentukan ocialc dini dan
pengobatan yang cepat dan tepat, serta
untuk mencegah terjadinya akibat samping
dan komplikasi. Prinsip pengobatan diare
adalah mencegah dehidrasi dengan
pemberian oralit (rehidrasi) dan mengatasi
penyebab diare.
Pencegahan Tersier

Pencegahan tingkat ketiga adalah


penderita diare jangan sampai
mengalami kecatatan dan kematian
akibat dehidrasi. Jadi pada tahap ini
penderita diare diusahakan
pengembalian fungsi fisik, psikologis
semaksimal mungkin. Pada tingkat ini
juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk
mencegah terjadinya akibat samping
dari penyakit diare.
Usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan
terus mengkon sumsi makanan bergizi dan
menjaga keseimbangan cairan. Rehabilitasi
juga dilakukan terhadap mental penderita
dengan tetap memberikan kesempatan dan
ikut memberikan dukungan secara mental
kepada anak. Anak yang menderita diare
selain diperhatikan kebutuhan fisik juga
kebutuhan psikologis harus dipenuhi dan
kebutuhan ocial dalam berinteraksi atau
bermain dalam pergaulan dengan teman
sepermainan.
KANKER KOLOREKTAL
Pencegahan Primer
Pencegahan Sekunder

Pencegahan Tersier
Pencegahan Primer

Pencegahan primer ialah usaha untuk mencegah


timbulnya kanker dengan menghilangkan dan/atau
melindungi tubuh dari kontak dengan karsinogen
dan faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan
kanker. Beberapa cara yang dapat dilakukan
dalam pencegahan primer kanker colorectal yaitu :
Menghentikan atau mengubah kebiasaan hidup yang
memperbesar risiko terjadinya kanker colorectal

• seperti menghindari makan makanan yang


tinggi lemak (khususnya lemak hewan)
dan rendah kalsium, folat, mengkonsumsi
makanan berserat dengan jumlah cukup dan
mengurangi konsumsi daging merah

Mengubah kebiasaan mengkonsumsi alkohol


• selain merusak hepar, konsumsi minuman
beralkohol juga berhubungan dengan
peningkatan risiko kanker colorectal
Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan skrining.


Strategi skrining pada orang yang tidak memperlihatkan
gejala dianjurkan yaitu laki-laki dan perempuan berusia
lebih dari 40 tahun harus menjalani pemeriksaan rektal
digital (rectal toucher) setiap tahun dan orang yang
berusia di atas 50 tahun harus menjalani pemeriksaan
darah samar feses setiap tahun dan pemeriksaan sigmoid
oskopi setiap 3 hingga 5 tahun setelah 2 kali
pemeriksaan awal yang berjeda setahun. Selain itu dalam
pencegahan tersier juga dilakukan diagnosis dan pengobatan
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan


yang teliti Fisik laboratorium

Double-contrast
Flexible Endoscopy dan
barium enema
Sigmoidoscopy biopsi
(DCBE)

Colonoscopy Colok dubur


Pengobatan

Kemoprevensi Pembedahan

Radiasi Kemoterapi
Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier dapat dilakukan setelah kanker


selesai diobati, dengan cara mengambil langkah-
langkah untuk mencegah terjadinya kekambuhan
kanker tersebut termasuk pengaturan pola makan
dan cara hidup sehat. Pada penderita kanker
colorectal dapat dilakukan ostomi yaitu operasi
untuk membuat lubang keluar dari saluran tubuh
yang mengalami obstruksi
THANKYOU

You might also like