Professional Documents
Culture Documents
Maternitas
Maternal and child health
Maternal and child health
nursing is community
nursing is family centered
centered
Pregnancy or childhood
illness can be stressful
Promoting health is an
and can alter family life in
important nursing role
both subtle and
extensive ways
Legal
perawatan.
• memahami ruang lingkup dan standar perawatan yang
diberikan.
• Melakukan dokumentasi
• Informed concent
• Isu konsepsi
• Abortus
Etik •
•
•
•
Hak bayi dan hak ibu
Menggunakan jaringan janin untuk penelitian
Resusitasi
Keseimbangan antara teknologi modern dan kualitas
hidup
Trend dan isu Kep. Maternitas
Jumlah anggota keluarga lebih sedikit dibandingkan
dekade sebelumnya
• 359 (2012)
AKI • 102 (target MDGs)
•Perdarahan
AKI
•Infeksi
•Abortus
•Partus lama
• Rs: 21,4%
Tempat •
•
RB/Klinik/Praktek Nakes: 38%
Puskesmas: 7,3%
bersalin •
•
Polindes/Poskesdes: 3,7
Rumah/lainnya: 29.6%
Cakupan
kunjungan • 86,64%
• Pertolongan persalinan oleh nakes: 90,88%
nifas
Tujuan indikator kemenkes
1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per
100.000 kelahiran hidup, menjadi 306 per
100.000 kelahiran hidup.
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32
menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup
3. Menurunnya presentase BBLR dari 10,2%
menjadi 8%
4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
serta pembiayaan kegiatan promotif dan
preventif.
5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat
Upaya pemerintah dalam menangani
KIA
Penguatan pelayanan
kesehatan primer
Penerapan pendekatan
keberlanjutan pelayanan
(continuum of care)
• Dyad family
• Keluarga heteroseksual
• Keluarga inti
Tipe • Keluarga poligami
keluarga • Foster family
Reproduction,
Maintenance of recruitment and
Division of labor
order release of family
member
Menempatkan
Memelihara
keluarga pada
motivasi dan
kehidupan sosial
moral
yang lebih besar
Siklus kehidupan keluarga
Keluarga dengan
Keluarga dengan
anggota
Menikah anak usia remaja
keluarga usia
muda
pertengahan
Keluarga dengan
Keluarga dengan Keluarga dengan
anggota
anak baru lahir anak usia remaja
keluarga lansia
Keluarga dengan
Keluarga dengan
anak usia
anak pre school
sekolah
Perubahan pola hidup keluarga
Peningkat
an pola
mobility
Peningkatan Perubaha
jumlah n pola
perceraian budaya
Pola
hidup
keluarga
Meningkatnya
jumlah Peningkatan
keluarga kemiskinan
homeless
Kurangnya
program
bantuan
pemerintah
Penurunan
jumlah
keluarga
Peningkatan
Peningkatan tanggung
jumlah orang jawab
tua yang keluarga untuk
bekerja. memonitoring
kesehatan
Pola
hidup
keluarga
Peningkatan
kekerasan Peningkatan
dalam teknologi
keluarga
Peningkatan
obesitas,
kurangnya
latihan dan
fast food
Budaya dalam konteks keperawatan maternitas
Orientasi keluarga
Agama
Health belief
Respon nyeri
Konsep budaya yang terkait
kehamilan, persalinan, menyusui
dan baru lahir di Indonesia
• Aspek makanan (pantangan makan
makanan tertentu)
• Aspek perbuatan
• Aspek kepercayaan terhadap
gangguan roh jahat
(Swasono, 1998)
Konsep budaya yang terkait
dengan fase kehamilan
• Adanya pandangan bahwa masa kehamilan merupakan
masa yang penting sehingga perlu dilakukan ritual-ritual
untuk menjaga keselamatan ibu dan janin.
• Persepsi budaya tentang pantangan makan untuk ibu yang
hamil
• Pendapat bahwa keinginan ibu yang sedang hamil “ngidam”
harus dipenuhi oleh suami.
(Swasono. 1998)
• Faktor kekerabatan (suami, orang tua,
nenek) masih memberikan peran yang
penting,baik dalam memberikan nasehat
maupun pengambilan keputusan siapa
penolong persalinan dan sarana
pelayanan apakah yang akan
dipergunakan.
(Suryawati. 2007)
Konsep budaya terkait dengan
Persalinan
• Citra wanita yang sempurna di beberapa daerah adalah
segera menghasilkan keturunan setelah menikah.
• Tidak melahirkan bayi dengan jarak yang berdekatan,
karena berkaitan dengan tugas budaya sebagai seorang
wanita. Mengganggu aktivitas ibu.
• Konsep bahwa persalinan merupakan masalah pribadi dan
dari segi adat sopan santun, perlu dijaga dari keterbukaan
orang lain, termasuk kerabat. Sehingga mempengaruhi
pilihan penolong persalinan
• Pemilihan tempat persalinan, dan orang-orang yang berada
pada proses persalinan merupakan aspek penting sehingga
menjadi kebutuhan khusus pada saat bersalin.
(Swasono, 1998)
Konsep budaya terkait
dengan Persalinan
• Adanya budaya berunding pada saat
akan persalinan menyebabkan sering
terjadinya keterlambatan pertolongan
kehamilan berakibat fatal
• Adanya anjuran makanan dan
tindakan pasca persalinan untuk
mengembalikan kesehatan ibu.
(Alwi, 2007)
Konsep budaya terkait
dengan fase bayi baru lahir
• Kelahiran bayi merupakan kelangsungan
dari generasi penerus.
• Perilaku pemberian makanan tambahan
pengganti ASI; contoh, pemberian teh
manis, madu, pisang dll.
(Swasono. 1998)
Upacara “turun tanah”
kelahiran bayi di Aceh
Konsep budaya terkait fase
menyusui
• Pantangan terhadap jenis makanan
tertentu yang bisa mempengaruhi
pengeluaran ASI.
• Kurangnya pemahaman ibu terhadap
manfaat kolostrum.
• Perilaku untuk meningkatkan
pengeluaran ASI
Bentuk pelayanan kompeten
terhadap budaya:
• Membutuhkan pengetahuan khusus,
keterampilan dan sikap dalam
menyampaikan bentuk pelayanan
secara budaya
• Mampu mengenali tiga tingkatan
kompetensi budaya:
– Individu
– Organisasi
– Tingkat sosial
Penatalaksanaan
keperawatan berkaitan
dengan budaya
• Mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan
budaya yang mempenngaruhi pasien dengan melakukan
melengkapi pengkajian budaya pasien
• Mendapatkan informasi tentang harapan persalinan dan
pengalaman melahirkannya.
• Apakah ia ingin dukungan seseorang? Jika iya, apakah
ia bisa mengidentifikasi orang tersebut?
• Mengkaji ritual budaya yang dianut ibu yang ingin di
masukkan ke dalam rancangan intervensi
keperawatannya.
• Lebih bersabar dalam menghadapi pasien.
• Pelayanan kompeten secara budaya
adalah: kemampuan perawat
menghilangkan perbedaan dalam
pelayanan, bekerja sama dengan budaya
yang berbeda serta membuat klien dan
keluarga mencapai pelayanan kesehatan
yang optimal dan sesuai.
Thank you