You are on page 1of 32

Falsafah Kep.

Maternitas
Maternal and child health
Maternal and child health
nursing is community
nursing is family centered
centered

Both nursing theory and


Maternal and child health evidence-based practice
nursing is research
oriented provide a foundation for
nursing care

Personal, cultural, and


religious attitudes and
beliefs
influence the meaning of
illness and its impact
on the family
A maternal and child
health nurse serves as an Maternal and child health
advocate to protect the nursing includes a high
rights of all family degree of independent
members, including the nursing functions
fetus.

Pregnancy or childhood
illness can be stressful
Promoting health is an
and can alter family life in
important nursing role
both subtle and
extensive ways

Maternal and child health


nursing is a challenging
role for a nurse and is a
major factor in promoting
high-level wellness in
families
Legal etik dalam keperawatan maternitas
• Bertanggung jawab terhadap hak klien termasuk
confidentiality dan accountable terhadap kualitas

Legal
perawatan.
• memahami ruang lingkup dan standar perawatan yang
diberikan.
• Melakukan dokumentasi
• Informed concent

• Isu konsepsi
• Abortus

Etik •



Hak bayi dan hak ibu
Menggunakan jaringan janin untuk penelitian
Resusitasi
Keseimbangan antara teknologi modern dan kualitas
hidup
Trend dan isu Kep. Maternitas
Jumlah anggota keluarga lebih sedikit dibandingkan
dekade sebelumnya

Meningkatnya jumlah single parents

Meningkatnya jumlah wanita yang bekerja di luar


rumah

Families are more mobile than previously

Kekerasan lebih sering terjadi dibandingkan


sebelumnya

Keluarga lebih konsen terhadap kesehatan

Health care must respect cost containment


Program KIA di Indonesia
Masalah Kesehatan Ibu di Indonesia

• 359 (2012)
AKI • 102 (target MDGs)

•Perdarahan

Penyebab •Penyebab lain (kanker, ginjal, jantung, TB dll)


•Hipertensi

AKI
•Infeksi
•Abortus
•Partus lama

• 38% WUS tidak Menggunakan KB


Penggunaan • KB Modern 57,9% sedangkan target
KB sebesar 65%
• Dokter:18,5%
Penolong •

Bidan: 68,6%
Perawat: 0,3%
persalinan •

Non nakes: 11,8%
Tidak ada penolong: 0,8%

• Rs: 21,4%
Tempat •

RB/Klinik/Praktek Nakes: 38%
Puskesmas: 7,3%
bersalin •

Polindes/Poskesdes: 3,7
Rumah/lainnya: 29.6%

Cakupan
kunjungan • 86,64%
• Pertolongan persalinan oleh nakes: 90,88%
nifas
Tujuan indikator kemenkes
1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per
100.000 kelahiran hidup, menjadi 306 per
100.000 kelahiran hidup.
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32
menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup
3. Menurunnya presentase BBLR dari 10,2%
menjadi 8%
4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
serta pembiayaan kegiatan promotif dan
preventif.
5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat
Upaya pemerintah dalam menangani
KIA

Akselerasi pemenuhan akses


Mempercepat perbaikan Meningkatkan pengendalian
penyakit dan penyehatan
pelayanan kesehatan gizi masyarakat lingkungan

Meningkatkan akses Meningkatkan ketersediaan,


Meningkatkan akses pelayanan
pelayanan dasar yang kesehatan rujukan yang berkualitas
keterjangkauan, pemerataan dan
kualitas farmasi dan alat kesehatan
berkualitas

Meningkatkan pengawasanMeningkatkan ketersediaan,


penyebaran dan mutu SDM
Meningkatkan promosi kesehatan
obat dan makanan kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat
Menguatkan manajemen,
penelitian pengembangan dan
sistem informasi
Memantapkan pelaksanaan
sistem jaminan sosial nasional
(SJSN) Bidang kesehatan
Mengembangkan dan
meningkatkan efektifitas
pembiayaan kesehatan
Arah kebijakan pemerintah

Penguatan pelayanan
kesehatan primer

Penerapan pendekatan
keberlanjutan pelayanan
(continuum of care)

Intervensi berbasis resiko


kesehatan
Konsep keluarga dalam childbearing
• Kelompok individu yang berhubungan melalui darah,
perkawinan atau adopsi
• Dua atau lebih individu yang tinggal bersama dan berbagi
Keluarga ikatan emosional, dan menunjukkan adanya interaksi

• Dyad family
• Keluarga heteroseksual
• Keluarga inti
Tipe • Keluarga poligami
keluarga • Foster family

• Keluarga dengan beberapa kepala keluarga


• Keluarga single parents
• The blanded family
• Comunal family
Tipe • Keluarga guy dan lesbian
keluarga • The adoptive family
Tugas keluarga
Pemeliharaan Socialization of Allocation of
fisik family member resources

Reproduction,
Maintenance of recruitment and
Division of labor
order release of family
member

Menempatkan
Memelihara
keluarga pada
motivasi dan
kehidupan sosial
moral
yang lebih besar
Siklus kehidupan keluarga

Keluarga dengan
Keluarga dengan
anggota
Menikah anak usia remaja
keluarga usia
muda
pertengahan

Keluarga dengan
Keluarga dengan Keluarga dengan
anggota
anak baru lahir anak usia remaja
keluarga lansia

Keluarga dengan
Keluarga dengan
anak usia
anak pre school
sekolah
Perubahan pola hidup keluarga
Peningkat
an pola
mobility

Peningkatan Perubaha
jumlah n pola
perceraian budaya

Pola
hidup
keluarga

Meningkatnya
jumlah Peningkatan
keluarga kemiskinan
homeless

Kurangnya
program
bantuan
pemerintah
Penurunan
jumlah
keluarga

Peningkatan
Peningkatan tanggung
jumlah orang jawab
tua yang keluarga untuk
bekerja. memonitoring
kesehatan

Pola
hidup
keluarga

Peningkatan
kekerasan Peningkatan
dalam teknologi
keluarga

Peningkatan
obesitas,
kurangnya
latihan dan
fast food
Budaya dalam konteks keperawatan maternitas

• Norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok


yang dipelajari dan dibagi serta memberi petunjuk
dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan
Budaya (Pratiwi. 2012)

• Nilai-nilai, kepercayaan, sikap dan adat yang terbagi


dalam satu kelompok dan berlanjut dari generasi ke
Budaya generasi berikutnya (Potter. 1993).

• Budaya adalah norma, aturan, kepercayaan dan


tindakan dari suatu ras, etnik, agama dan sosial yang
dipelajari dan dibagi dari satu generasi ke generasi
Budaya berikutnya.
Jenis-jenis budaya

Kompleks dari ide-ide, • Bersifat abstrak


gagasan, nilai-nilai, • Letaknya dalam fikiran
norma-norma, masyarakat dimana
peraturan dsb kebudayaan tersebut hidup

Suatu kompleks • Aktivitas-aktivitas manusia


aktivitas serta tindakan yang berinteraksi,
berhubungan, bergaul yang
berpola dari manusia berdasarkan adat tata
dalam masyarakat kelakukan

Sebagai benda-benda • Seluruh total hasil fisik dari


aktivitas, perbuatan dan
hasil karya manusia karya semua manusia
dalam bentuk fisik dalam masyarakat
Budaya dalam keperawatan
Transcultural nursing
Keilmuan budaya pada proses belajar dan praktik keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan antar budaya dengan menghargai asuhan sehat, sakit didasarkan pada nilai budaya manusia

Tujuan keperawatan transkultural


Mengidentifikasi, menguji, mengerti dan menggunakan pemahaman keperawatan transkultural untuk
meningkatkan kebudayaan yang spesifik dalam pemberian asuhan keperawatan.

Konsep dalam transcultural nursing


Budaya, nilai budaya, perbedaan budaya, etnosentris, etnis yang berkaitan dengan manusia, Ras,
etnografi, care, caring, cultural care, dan cultural imposition
Perbedaan sosial budaya dan implikasinya
terhadap perbedaan dalam kesehatan ibu
dan anak
Pola komunikasi

Orientasi sekolah dan tempat kerja

Orientasi keluarga

Peran lelaki dan perempuan

Agama

Health belief

Respon nyeri
Konsep budaya yang terkait
kehamilan, persalinan, menyusui
dan baru lahir di Indonesia
• Aspek makanan (pantangan makan
makanan tertentu)
• Aspek perbuatan
• Aspek kepercayaan terhadap
gangguan roh jahat
(Swasono, 1998)
Konsep budaya yang terkait
dengan fase kehamilan
• Adanya pandangan bahwa masa kehamilan merupakan
masa yang penting sehingga perlu dilakukan ritual-ritual
untuk menjaga keselamatan ibu dan janin.
• Persepsi budaya tentang pantangan makan untuk ibu yang
hamil
• Pendapat bahwa keinginan ibu yang sedang hamil “ngidam”
harus dipenuhi oleh suami.
(Swasono. 1998)
• Faktor kekerabatan (suami, orang tua,
nenek) masih memberikan peran yang
penting,baik dalam memberikan nasehat
maupun pengambilan keputusan siapa
penolong persalinan dan sarana
pelayanan apakah yang akan
dipergunakan.
(Suryawati. 2007)
Konsep budaya terkait dengan
Persalinan
• Citra wanita yang sempurna di beberapa daerah adalah
segera menghasilkan keturunan setelah menikah.
• Tidak melahirkan bayi dengan jarak yang berdekatan,
karena berkaitan dengan tugas budaya sebagai seorang
wanita. Mengganggu aktivitas ibu.
• Konsep bahwa persalinan merupakan masalah pribadi dan
dari segi adat sopan santun, perlu dijaga dari keterbukaan
orang lain, termasuk kerabat. Sehingga mempengaruhi
pilihan penolong persalinan
• Pemilihan tempat persalinan, dan orang-orang yang berada
pada proses persalinan merupakan aspek penting sehingga
menjadi kebutuhan khusus pada saat bersalin.
(Swasono, 1998)
Konsep budaya terkait
dengan Persalinan
• Adanya budaya berunding pada saat
akan persalinan menyebabkan sering
terjadinya keterlambatan pertolongan
kehamilan berakibat fatal
• Adanya anjuran makanan dan
tindakan pasca persalinan untuk
mengembalikan kesehatan ibu.
(Alwi, 2007)
Konsep budaya terkait
dengan fase bayi baru lahir
• Kelahiran bayi merupakan kelangsungan
dari generasi penerus.
• Perilaku pemberian makanan tambahan
pengganti ASI; contoh, pemberian teh
manis, madu, pisang dll.
(Swasono. 1998)
Upacara “turun tanah”
kelahiran bayi di Aceh
Konsep budaya terkait fase
menyusui
• Pantangan terhadap jenis makanan
tertentu yang bisa mempengaruhi
pengeluaran ASI.
• Kurangnya pemahaman ibu terhadap
manfaat kolostrum.
• Perilaku untuk meningkatkan
pengeluaran ASI
Bentuk pelayanan kompeten
terhadap budaya:
• Membutuhkan pengetahuan khusus,
keterampilan dan sikap dalam
menyampaikan bentuk pelayanan
secara budaya
• Mampu mengenali tiga tingkatan
kompetensi budaya:
– Individu
– Organisasi
– Tingkat sosial
Penatalaksanaan
keperawatan berkaitan
dengan budaya
• Mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan
budaya yang mempenngaruhi pasien dengan melakukan
melengkapi pengkajian budaya pasien
• Mendapatkan informasi tentang harapan persalinan dan
pengalaman melahirkannya.
• Apakah ia ingin dukungan seseorang? Jika iya, apakah
ia bisa mengidentifikasi orang tersebut?
• Mengkaji ritual budaya yang dianut ibu yang ingin di
masukkan ke dalam rancangan intervensi
keperawatannya.
• Lebih bersabar dalam menghadapi pasien.
• Pelayanan kompeten secara budaya
adalah: kemampuan perawat
menghilangkan perbedaan dalam
pelayanan, bekerja sama dengan budaya
yang berbeda serta membuat klien dan
keluarga mencapai pelayanan kesehatan
yang optimal dan sesuai.
Thank you

You might also like