You are on page 1of 15

Changes in Tear Film after

Temporal Clear Corneal Incison


Phacoemulsification
{ dr.Dion Oscar Iskandar ,Sp.M
AMALIA DEVI
 Penelitian ini untuk menganalisa perbedaan film air
mata sebelum dan sesudah dilakukan fakoemulsifikasi
dengan insisi kornea temporal.
 Dilakukan pada 34 mata dari 32 pasien yang menjalani
operasi dengan pre – test dan post – test menggunakan
desain cohort.
 Pasien laki – laki 18 dan perempuan 16 dengan usia

rerata diatas 50 th
 Semua subjek dilakukan tear break up time, flourescein
staining test, Schrimer I Test sebelum dan hari ke – 1, ke –
7 , dan ke – 30 setelah fakoemulsifikasi.

Abstrak
 TBUT pre op (5.37 dt); hari 1 (2.24 dt); hari ke 7 (3.62
dt); hari ke 30 (5.42 dt)
 Flourescein Staining Test  perburukan yang signifikan,
pre op (0); hari 1 (1); hari 7 (0,60); hari ke 30 (0.20)
 Scheimer I test  meningkat secara signifikan, pre op
(5.50); hari 1 (15mm); hari ke 7 (12mm); hari ke 30
(6mm).

Abstrak (2)
 Katarak penyebab utama kebutaan di dunia dan di
Indonesia RISKESDAS (1,78%) pada tahun 2007,
meningkat dari tahun 2001 (1,2%).
 Katarak  Operasi  Phacoemulsification (mulai dikenal
sejak 2005 di AS)
 Banyak keuntungan dari Phacoemulsification seperti
penyembuhan luka yang cepat, minimal reaksi
peradangan post – op dan astigmatisme.
 Kerugian : mata kering, seperti terbakar, terasa seperti
benda, kelopak mata lengket  Sindrom Mata Kering.

Introduksi
 Beberapa faktor yang menyebabkan mata kering setelah
dilakukan fakoemulsifikasi :
Gangguan nervus kornea post insisi kornea,
Toksik dari obat – obat mata
Obat-obatan perioperatif (antibiotik,
steroid,oains)
 Untuk menganalisa perbedaan dari film air mata
sebelum dan sesudah Phacoemulsification dengan menilai
Tear Break Up Time, flourescein staining test, Schrimer I Test

Tujuan Penelitian
 Penelitian dengan desain observasional longitudinal
dengan dilakukan pre-test dan post-test yang dilakukan
di RSUP Dr. Soetomo Surabaya – FKUA.
 34 pasien (usia 50 – 80 th, dengan 16 perempuan dan 18
laki – laki) yang melakukan operasi fako selama Maret –
September 2011 yang telah informed consent.

Metode
 Subjek penelitian ini tidak sejalan dengan Baever Dam
Eye Study atau Blue Mountain Eye Study  perempuan
lebih banyak.
 Pada penelitian ini terdapat 6 orang yang drop out, 5

diantaranya wanita

Diskusi
Diskusi
 TBUT : secara signifikan turun pada hari pertama operasi
dibandingkan sebelum op dan membaik pada hari ke 7, dan
akan kembali seperti pre-op pada hari ke-30 post-op.
 Pada subjek penelitian TBUT dibawah normal yakni 5,37 dt

(Normal >10 dt)


 Tear Break Up Test  untuk menilai dari Sindrom Mata Kering

 Kestabilan film air mata  terdiri dari lipid, aqueous, dan


komponen musin  akan terganggu bila ada perubahan
dalam komponen tsb.
 Fakoemulsifikasi memengaruhi kestabilan film air mata.
 Penelitian ini tidak sejalan dengan Sitompul, et al. (2008)
dan Gharaee et al. (2009)  tidak ada perbedaan TBUT
antara sebelum dan sesudah fakoemulsifikasi.
 Pada hari ke 30  inflamasi sudah berkurang secara
natural dengan medikamentosa.
 Subjek penelitian ini sudah memiliki abnormalitas pada

film air mata  berisiko tinggi untuk gangguan film air


mata.

Diskusi
 Uji Pewarnaan Flouresein  untuk melihat adanya defek
epitel kornea.
 Penelitian ini, ada perburukan pada permukaan okular setelah

operasi hari – 1 dibandingkan saat pre-op (walaupun pada


hari ke – 7 dan 30 mengalami perbaikan namun tidak spt
keadaan awal)  sejalan dengan penelitian Liu Z (2002) dan
Liu X (2008)
 Hal ini disebabkan oleh fakoemulsifikasi yang menyebabkan
kerusakan dari epitel kornea + tetes mata topikal.
 (Usia subjek >50 th) + (Schrimer I test < N) + (TBUT < N) 

sudah terjadi abnormalitas film airmata + fakoemulsifikasi 


meningkatkan kerusakan kornea

Diskusi
Penelitian ini, Test Schrimer I  memeriksa sekresi total
air mata dari glandula lakrimal dan dipengaruhi oleh
iritasi dan inflamasi  meningkat pada hari ke – 1 dan
ke – 7  (karena operasi)  post op dan menurun
hingga kembali ke level saat pre op pada hari ke 30 (dgn
obat antiinflamasi).
 Unit fungsional lakrimal dipengaruhi oleh :

Glandula Lakrimal
Permukaan Okular
Nervus

Diskusi
 Penelitian ini menggunakan teknik insisi di daerah
temporal  Nervus kornea di daerah lain tetap intak 
tidak merusak permukaan okular di daerah lain 
fungsi lakrimasi berkurang secara minimal.
 Hari pertama post op  inflamasi dan iritasi 
Produksi lakrimal >>

Diskusi
 Ada perubahan yang signifikan pada film air mata
setelah dilakukan fakoemulsifikasi dengan insisi di
temporal pada hari ke 1 sd. Ke 7 post operasi.
 Perlu diperhatikan untuk pemberian air mata buatan

pada pasien yang menjalani fakoemulsifikasi untuk


mengurangi sindrom mata kering.

Kesimpulan

You might also like