You are on page 1of 61

RC14-1364

CHAPTER 7:
DESIGN OF SMALL DAMS/
WEIRS
Definition
• A dam is a structure which prevents the flow of
water and accumulates it in a reservoir

Karakaya Dam/Diyarbakır Atatürk Dam/Şanlıurfa


Needs for Dam Construction
1. Drinking and domestic water supply
2. Flood control
3. Irrigation
4. Industrial water supply
5. Hydroelectric energy production
6. Retention and control of sediments

and Inland navigation, Improvement of water quality, Fish


Farming, Recreation facilities
BREAKDOWN by PURPOSE of DAMS in EUROPE
ACCORDING to the SIZE of the DAM

1. Large (Big) dam


2. Small dam

• International Commision on Large Dams, (ICOLD) assumes a dam as big


when its height is bigger than 15m.

• If the height of the dam is between 10m and 15m and matches the
following criteria, then ICOLD accepts the dam as big:

• If the crest length is bigger than 500m


• If the reservoir capacity is larger than 1 million m3
• If the flood discharge is more than 2000 m3/s
• If there are some difficulties in the construction of foundation
ACCORDING to HEIGHT of DAM

• High Dam or Large Dam


• If the height of the dam is bigger than 100m

• Medium Dam
• If the height of the dam is between 50m and 100m

• Low Dam or Small Dam


• If the height of the dam is lower than 50m
ACCORDING to the STATICAL DESIGN of DAM
BODY

• Gravity Dams (Sarıyar, Çubuk I, Kemer, Sır II


Karacaören II)
• Arch Dams (Gökçekaya, Karakaya,
Oymapınar, Gezende)
• Butress Dams (Elmalı II)
• Embankment Dams (Atatürk, Seyhan, Aslantaş)
• Composite Dams (Keban)
GRAVITY DAMS

 Gravity Dams use their triangular shape and the sheer


weight of their rock and concrete structure to hold back the
water in the reservoir.

Sarıyar Dam – Sakarya River;


Height= 90 m
Reservoir Capacity= 1.9 billion m3
ARCH DAMS
 Arch Dams utilize the strength of an arch to displace the load
of water behind it onto the rock walls that it is built into.

Karakaya Dam – Fırat River;


Height= 173 m
Reservoir Capacity= 9,5 billion m3
BUTRESS DAMS

 Buttress Dams use multiple reinforced columns to support a


dam that has a relatively thin structure. Because of this,
these dams often use half as much concrete as gravity dams

Elmalı II – Göksu River;


Height= 42.5 m
Reservoir Capacity= 10 million m3
EMBANKMENT DAMS
(Rock Fill or Earth Fill Dams)
• They are mostly composed of natural materials such as,
clay, sand, gravel etc...
• Impervious core is placed in the middle of the
embankment body
• Generally riprap is used to control erosion

Atatürk Dam – Fırat River;


Height= 169 m;
Reservoir Capacity= 48,7 billion m3
COMPOSITE DAMS
• Composite dams are combinations of one or more dam types.
Most often a large section of a dam will be either an
embankment or gravity dam, with the section responsible for
power generation being a buttress or arch.

Keban Dam – Fırat River;


Height= 163 m;
Reservoir Capacity= 31 billion m3

Gravity & Rock Fill


1. RECONNAISSANCE STUDY

1. Evaluation of the data having at archives of MTA, DSI, EIE,


Universities,......etc
2. Field investigation for limited time (Reconnaissance Study)
3. Some maps in small scale, for example 1/25.000 or 1/50.000
4. Some hydraulic data about
a. Basin
b. Precipitation area
c. Runoff, maximum discharge {Q=R/t (m3/s)}
d. Modulus of Runoff (R/t/m2 ~ R/t/km2)
5. Some approach to the reservoir area, dam site and type of dam and
height of dam...etc
6. Photogeological studies
7. A preliminary report
2. PRELIMINARY STUDIES at the RESERVOIR
AREA and DAM SITE

1. Dam site investigations


1. Location of dam axis
2. Location of diversion tunnel
3. Location of spillway
4. Location of powerhouse...etc
2. Geological studies
3. Geophysical surveying
4. Underground investigations
1. Boreholes
2. Investigation galleries
3. Pitholes
5. Surveying for materials
1. Field surveying
2. Laboratory tests
6. Slope stability investigations
7. Earthquake hazard & risk analysis
8. Environmental studies
9. Leakage possibilities from reservoir area
10. Leakage possibilities from dam site
11. Erosion, sedimentation & siltation
DETAILED INVESTIGATION at DAM SITE

1. Topographic surveyings

2. Geological mappings 1/5000 –


1/1000 or 1/500

3. Underground explorations Boreholes,


adits....etc

4. Hydrogeological studies

5. Slope stability analysis


FACTORS AFFECTING to the DAM TYPE
SELECTION

• Topography
• Geology
• Bearing capacity of the underlying soil
• Foundation settlements
• Permeability of the foundation soil

• Material availability
• Spillway position
• Earthquakes
• Safety
• Height
• Aesthetic view
• Qualified labour
• Cost
FACTORS AFFECTING to the PLACE of the DAM
AXIS
• Topography
• Geology
• Materials
• Spillway location availability
• Derivation
• Sediments in the flowing water
• Water quality
• Expropriation costs
• Earthquake possibility
• Downstream water rights
INTRODUCTION

Dams may be classified into a


number of different categories,
depending upon the purpose
of the classification.
Classification according to Use
Classification by Hydraulic Design
Classification by Materials
INTRODUCTION

Classification according to
Use
Storage Dam
Detention Dams
Diversion dam
INTRODUCTION
Classification by Hydraulic Design
Overflow Dams
Nonoverflow Dams

Classification by Materials
Earth Fill
Rockfill
Concrete Gravity
Concrete Arch
Concrete Buttress
WEIRS

Weirs are built across the


river to elevate the river
water level. So the water
could be distributed to the
field area that needed.
Weirs Type:
- Permanent Weir
- Movable Weir
PERMANENT WEIR
Bendung Tetap:Bendung
tetap adalah jenis bendung
yang dibuat permanen yang
tingginya bendungnya tidak
dapat diubah, sehingga
muka air di hulu bendung
tidak dapat diatur sesuai
yang dikehendaki.
MOVABLE WEIR

Bendung Gerak:jenis
bendung yang dibuat
berpintu sehingga
ketinggian bendungnya
dapat diatur sesuai yang
dikehendaki.
General Data Required:

- Topography of dam site


- Location and vicinity map
- Hydrologic data
- Climatic data
- Geologic data
Data for Dams:

- Topography
- Location and vicinity map
- Hydrologic data
- Climatic data
- Geologic data
BENDUNG
Pemilihan lokasi bendung:
Pemilihan lokasi bendung yang dibahas yaitu untuk bendung tetap
bagi kepentingan irigasi
Lokasi bendung dipilih atas pertimbangan:
- Kondisi topografi dari rencana daerah irigasi yang akan dialiri.
- Semua elevasi rencana DI dapat diairi sehingga harus dilihat
elevasi sawah tertinggi yang akan diairi
- Bila elevasi sawah tertinggi diketahui, maka elevasi mercu
bendung dapat ditetapkan
- Dari kedua hal diatas, lokasi bendung dilihat dari segi topografi
dapat diseleksi
- Ketinggian mercu bendung dari dasar sungai dapat pula
direncanakan.
BENDUNG

Untuk kondisi topografi dari lokasi Bendung harus


mempertimbangkan beberapa aspek yaitu:
- Ketinggian Bendung tidak terlalu tinggi akan menyulitkan
pelaksanaan
- Saluran induk terletak ditempat yang baik, misal : penggaliannya
tidak terlalu dalam dan tanggul tidak terlalu tinggi
- Penempatan lokasi intake yang tepat dilihat dari segi hidrolik dan
angkutansedimen, sehingga aliran ke intake tidak mengalami
gangguan dan angkutan sedimen yang akan masuk ke intake
dapat dihindari
BENDUNG

Kondisi hidrolik dan morfologi sungai dilokasi bendung.


Angkutan sedimen adaah faktor yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan lokasi bendung yang meliputi:
- Pola aliran sungai ( Kecepatan dan arah alirannya)
- Kedalaman dan lebar muka air pada waktu banjir sedang dan kecil
- Tinggi muka air pada debit banjir rencana
- Potensi dan distribusi angkutan sedimen
BENDUNG
Kondisi tanah pondasi
Bendung harus ditempatkandilokasi dimana tanah pondasi cukup
baik sehingga bangunan stabil
Biaya Pelaksanaan
Beberapa alternatif lokasi harus dipertimbangkan, selanjutnya biaya
pelaksanaan dapat ditentukan dan cara pelaksanaannya.
Data-data yang diperlukan untuk perencanaan, antara lain:
-Data topografi: Untuk menetapkan lokasi bendung
-Data geoteknik: Untuk menentukan karakteristik pondasi
-Data hidrologi: Untuk menentukan debit maksimum yang melalui
mercu bendung
-Data Morfologi: Untuk menentukan debit meksimum yang melalui
mercu bendung
-Data Mekanika Tanah
KLASIFIKASI BENDUNG

- Berdasarkan fungsinya dapat diklasifikasikan menjadi:


Bendung Penyadap: Digunakan sebagai penyadap aliran sungai untuk
berbagai keperluan seperti irigasi, air baku dan sebagainya
Bendung Pembagi Banjir: Dibangun dipercabangan sungai untuk
mengatur muka air sungai , sehingga terjadi pemisahan antara
debit banjir dan debit rendah sesuai dengan kapasitasnya
Bendung penahan pasang: Dibangun dibagian sungai yang
dipengaruhi pasang surut air laut , untuk mencegah masuknya air
asin
DENAH BENDUNG
KLASIFIKASI BENDUNG
Berdasarkan tipe strukturnya
dapat diklasifikasikan
menjadi:
Bendung Tetap
Bendung Gerak
Bendung Kombinasi
Bendung Karet
Bendung Bottom Intake
KLASIFIKASI BENDUNG

- Berdasarkan
sifatnya dapat
diklasifikasikan
menjadi:
Bendung Permanen :
Bendung pasangan
batu beton,
kombinasi
pasangan beton
dan batu
Bendung semi
permanen :
Bendung bronjong
TATA LETAK BENDUNG DAN PERLENGKAPANNYA

Komponen utama bendung terdiri dari:


- Tubuh Bendung: Terdiri dari ambang tetap dan mercu
bendung dengan bangunan peredam energinya.
- Bangunan Intake: Terdiri dari lantai/ambang dasar,
pintu dinding penahan banjir, pilar penempatan pintu,
jembatan pelayanan, dll.
- Bangunan Pembilas.
- Bangunan Pelengkap: Tembok pangkal, tembok sayap,
pengarah aliran, bangunan penangkap sedimen,
tangga penduga muka air.
TATA LETAK BENDUNG DAN PERLENGKAPANNYA

Tata Letak Bendung:


- Tubuh Bendung: Diletakkan tegak lurus arah aliran sungai.
- Bangunan Intake: Merupakan satu kesatuan dengan bangunan
pembilas dan tembok pangkal diudiknya. Diletakkan menyudut 900
atau menyudut (450 –600)terhadap sumbu bangunan bilas
- Bangunan Pembilas: Selalu terletak berdampingan dan satu
kesatuan dengan intake dan tembok pangkal udik bendung yang
diletakkan sedemikian rupa sehingga dapat membentuk tikungan
luar aliran
- Tembok pangkal: Diletakkan di kedua pangkal tubuh bendung
dan dibuat tegak
TATA LETAK BENDUNG DAN PERLENGKAPANNYA

Pengaturan tata letak bendung yang tidak lazim yaitu:


- Sumbu bendung tidak tegak lurus aliran
- Intake tidak berdekatan dengan pembilas dan jauh di
udik bendung.
- Bendung tanpa bangunan pembilas
LEBAR BENDUNG

Yaitu jarak antara pangkal-pangkalnya (abutment),


sebaiknya diambil sama dengan lebar rata-rata sungai
pada bagian yang stabil.
LEBAR BENDUNG
LEBAR EFEKTIF BENDUNG
LEBAR EFEKTIF BENDUNG

Lebar efektif Mercu/Bendung (Be) dihubungkan dengan


lebar mercu/ bendung yang sebenarnya (B) yakni jarak
antara pangkal-pangkal bendung dan atau tiang
pancang
HARGA Ka DAN Kp
MERCU BENDUNG

Bagian teratas tubuh bendung dimana aliran dari udik


dapat melimpah ke hilir
Fungsi:
- Penentu tinggi muka air
- Pengempang sungai
- Pelimpah aliran sungai
MERCU BENDUNG
MERCU BENDUNG
MERCU BENDUNG
MERCU BENDUNG
MERCU BENDUNG
MERCU BENDUNG
MERCU BENDUNG
MERCU BENDUNG
MERCU BENDUNG
MERCU BENDUNG
MERCU BENDUNG
MERCU BENDUNG
MERCU BENDUNG
MERCU BENDUNG
CONTOH DENAH BENDUNG BENDUNG
CONTOH DENAH BENDUNG BENDUNG
CONTOH DENAH BENDUNG BENDUNG

You might also like