You are on page 1of 26

BAB 3

PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL


Motif Menggunakan Pasar Keuangan
Internasional
• Motif melakukan investasi pada pasar asing
• Motif untuk memberikan kredit dalam pasar
asing
• Motif meminjam dari pasar asing
Motif Melakukan Investasi Pada Pasar
Asing
• Kondisi Perekonomian
– Mengharapkan keuntungan dengan beroperasi di
negara lain
• Harapan Kurs Valas
– Membeli surat-surat berharga dengan melihat
kemungkinan nilai mata uang tersebut dapat
mengalami apresiasi
• Diversifikasi Internasional
– investor besar kemungkinan memperoleh manfaat
dari diversifikasi kekayaan portofolionya secara
internasional.
Motif Untuk Memberikan Kredit
Dalam Pasar Asing
• Tingginya Suku Bunga Internasional
• Suku Bunga Rendah
• Diversifikasi Internasional
Motif Meminjam dari Pasar Asing
Suku bunga rendah: Beberapa negara mengalami
kelebihan suplai dana dibanding permintaannya sehingga
suku bunga relatif rendah. Rendahnya suku bunga di
pasar internasional akan menarik para peminjam untuk
berupaya meminjam dana dari para kreditor di negara
tersebut. Namun, suatu negara dengan suku bunga relatif
rendah sering mengalami laju inflasi yang rendah pula.
Karena perbedaan inflasi semacam ini dapat
menimbulkan dorongan ke atas terhadap nilai mata uang
asing, setiap manfaat bagi peminjam dalam bentuk suku
bunga yang rendah dapat dihilangkan dengan
menguatnya suatu mata uang.
Nilai mata uang asing yang dipinjam ketika
dikonversi ke dalam mata uang lokal akan menjadi
lebih rendah nilainya dibanding ketika digunakan
untuk membeli kembali mata uang asing tersebut
untuk membayar pinjaman. Kendati demikian,
dalam praktik hubungan antara perbedaan inflasi
yang diharapkan dan pergeseran mata uang tidak
selamanya sesuai dengan “ teori ” . Akibatnya,
banyak peminjam memilih meminjam dari pasar
yang suku bunganya rendah karena mereka tidak
mengharapkan pergerakan mata uang akan menuju
arah yang tidak menguntungkan.
Pasar Nilai Tukar Internasional (Foreign
Exchange Market)
• Pasar nilai tukar internasional berfungsi untuk
memudahkan pertukaran mata uang dan
memfasilitasi perdagangan dan keuangan
internasional. Sistem yang digunakan dalam
pertukaran mata uang asing ini telah berubah
dari masa ke masa, diawali dengan standar
emas lalu menjadi perjanjian tingkat kurs
tetap dan akhirnya menjadi sistem kurs
mengambang.
Dalam pasar nilai tukar dikenal beberapa jenis pasar
berdasarkan waktu transaksinya yaitu :
• Pasar Spot
– Pasar dimana transaksi pertukaran mata uang dilakukan
segera. Kurs yang digunakan sering disebut dengan kurs tunai
(spot rate).
• Pasar Berjangka
– Pasar dimana transaksi pertukaran mata uang dilakukan pada
suatu saat tertentu. Kurs nilai tukar untuk pembelian atau
penjualan suatu jenis mata uang dan untuk waktu tertentu
ditetapkan. Kurs ini sering disebut kurs berjangka (forward
rate). Pada transaksi ini terdapat kontrak berjangka yang
sering disebut dengan kontrak forward/ forward contract.
• Mata Uang Berjangka dan Pasar Opsi
– Kontrak futures mata uang (currency futures contract)
menentukan volume standar suatu mata uang tertentu untuk
dapat dikonversi pada tanggal kontrak tertentu.
Dalam transaksi pertukaran mata uang dikenal beberapa
istilah :
• Selisih kurs beli/ jual bank
– Selisih kurs beli/ jual (bid/ ask spread) mencerminkan
perbedaan antara kurs beli dan kurs jual dan ditujukan untuk
menutupi biaya yang terkait untuk memenuhi permintaan
pertukaran mata uang. Selisih kurs beli/ jual biasanya dinyatakan
sebagai persentase dari kurs jual.
– Biaya pemesanan merupakan biaya proses pesanan, termasuk
biaya penjaminan dan biaya pencatatan transaksi.
– Biaya persediaan merupakan biaya penyimpanan persediaan
mata uang tertentu. Semakin tinggi biaya persediaan semakin
besar selisih yang akan dikenakan untuk menutupi biaya
persediaan.
– Persaingan : semakin ketat persaingan semakin kecil selisih kurs
yang ditetapkan.
– Volume : semakin likuid suatu mata uang semakin kecil
kemungkinan adanya perubahan harga yang mendadak.
– Risiko mata uang : semakin berisiko suatu mata uang
(dipengaruhi oleh kondisi ekonomi atau politik suatu negara)
maka semakin kecil selisih kurs.
• Kurs langsung dan tidak langsung
– Kurs langsung (direct quotation) adalah kurs yang
mencerminkan nilai mata uang asing dalam dollar
(jumlah dollar per mata uang asing, contohnya EUR 1
= $ 1,03). Kurs tidak langsung (indirect quotation)
adalah kurs yang dinyatakan dalam jumlah mata uang
asing per dollar (contohnya EUR 0,97 = $ 1). Kurs tidak
langsung berbanding terbalik dengan kurs
langsungnya.

• Kurs lintas mata uang (cross exchange rate)


– Merupakan jumlah suatu mata uang per unit mata
uang asing lainnya. Misalnya 1 peso sama dengan C$
0,10. Nilai mata uang nondollar relatif terhadap mata
uang lain adalah nilainya dalam dollar dibagi dengan
nilai mata uang lain dalam dollar.
Pasar Uang Internasional
• Pasar ini berfungsi untuk memastikan bahwa
dana akan ditransfer secara efisien dari pihak
yang memiliki kelebihan dana (penabung)
pada pihak yang membutuhkan (peminjam).
• Dua elemen penting dalam pasar uang
internasional adalah pasar uang Eropa dan
pasar uang Asia.
Pasar Kredit Internasional
• Pasar kredit internasional bertujuan untuk memberikan
pendanaan jangka menengah melalui bank yang
berlokasi di pasar asing. Pinjaman selama 1 tahun atau
lebih yang diberikan oleh bank untuk MNC atau badan
pemerintah di Eropa dinamakan Eurocredit atau
pinjaman Eurocredit (Eurocredit loan). Pinjaman ini
diperoleh pada pasar Eurocredit (Eurocredit market).
Pinjaman ini dapat diberikan dalam bentuk dollar atau
mata uang lain dan umumnya jatuh tempo dalam lima
tahun. Untuk tingkat bunga yang diberikan disesuaikan
dengan pergerakan pada beberapa suku bunga pasar
seperti London Interbank Offer Rate (LIBOR).
Pasar Obligasi Internasional
Tiga alasan MNC memilih dan menjual obligasi di pasar
obligasi internasional adalah :
• Para penjual obligasi dapat menarik permintaan yang
tinggi di negara asing tertentu dibandingkan dengan
menjual di negara mereka. Beberapa negara memiliki
basis investor terbatas.
• MNC lebih menyukai untuk mendanai proyek asing
tertentu dengan mata uang tertentu dan karenanya
berusaha memperoleh dana dalam mata uang yang
banyak digunakan.
• Pendanaan di negara asing dengan tingkat bunga yang
lebih rendah memungkinkan MNC mengurangi biaya
pendanaan.
Pasar Modal Internasional
Saham yang ditawarkan akan lebih mudah terjual jika
ditawarkan di beberapa pasar. Selain itu pengeluaran
saham di negara asing dapat meningkatkan reputasi
perusahaan dan pengakuan nama perusahaan di negara
asing tersebut.Contoh dari pasar modal internasional
yaitu perusahaan non AS atau pemerintah negara lain
yang memerlukan sejumlah besar dana dapat menjual
saham di AS dan penjualan ini disebut dengan penawaran
saham Yankee (Yankee stock offering). Dengan menjual
sahamnya di luar negeri perusahaan dapat
mendiversifikasi basis pemegang sahamnya yang dapat
mengurangi volatilitas harga saham yang disebabkan jika
investor besar menjual sahamnya.
Perbandingan Pasar Keuangan Internasional &
Bagaimana Pasar Keuangan Mempengaruhi Nilai
MNC
Pergerakan arus kas asing dari suatu MNC dapat dikelompokkan
menjadi empat fungsi yang seluruhnya membutuhkan pasar nilai
tukar asing. Keempat fungsi tersebut adalah sbb :
• Perdagangan asing dengan klien bisnis (Ekspor – Impor)
• Ekspor akan menghasilkan arus masuk kas asing sementara
impor membutuhkan arus kas keluar asing.
• Investasi asing langsung atau akuisisi aset riil asing
• Fungsi ini membutuhkan arus kas keluar namun menghasilkan
arus masuk kas di masa yang akan datang berupa dividen
untuk induk perusahaan MNC atau penjualan aset asing
tersebut.
• Investasi jangka pendek atau pendanaan dalam bentuk
sekuritas asing
• Pendanaan jangka panjang dalam bentuk obligasi internasional
atau bursa saham asing
Contoh Kasus
Blades, Inc – Keputusan untuk Ekspansi Internasional
Blades, Inc, yang merupakan perusahaan kecil produsen produk
sepatu roda, yang telah berdiri selama tiga tahun di AS. Pada awal
berdiri perusahaan ini mendapat laba yang cukup besar, tetapi
seiiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan produk utama
perusahaan yaitu “speedos”, mengalami penurunan di AS. Kinerja
perusahaan juga tidak terlalu baik, tahun lalu ROA perusahaan hanya
7%, harga sahamnya turun ($20 -> $12) . Sejauh ini produk sepatu
rodanya merupakan yang berkualitas tinggi dan harganya termasuk
5% harga tertinggi di industry.
Ben Holt, direktur keuangan perusahaan, mencoba memikirkan
beberapa alternative, namun alternative tersebut, ternyata tidak ada
metode pengurangan biaya tanpa mempengaruhi kualitas produk.
Pemikiran ben Holt lalu , “ jika tidak memungkinkan lagi
menenbus pasar di AS”, ia berencana mengimpor komponen
produksi dari Negara Thailand, untuk mendapatkan harga yang lebih
murah, juga berencana melakukan ekspansi penjualan ke Negara
tersebut.
Dengan melakukan impor komponen dari Thailand
dan juga mengekspornya ke Negara tersebut, Blades akan
mengurangi harga produk, juga akan menambah
pendapatan dari penjualan yang saat ini melemah di AS,
oleh karena itu Blades berencana membuat anak
perusahaan di Negara Thailand, dengan keyakinan Ben
Holt bahwa produknya berkualitas, dan belum ada
perusahaan di Thailand yang dapat meniru proses
produksi Blades, juga dari pendekatan segi ekspor sudah
cukup baik. Ia juga berencana memindahkan inti usaha
Blades ke Thailand, jika penjualan di AS tidak membaik.
Hal dari rencana Ben Holt tersebut merupakan bentuk
kebijakan bisnis Internasional, dan sebelum melakukan
hal tersebut ada baiknya dianalisis bagaimana peluang
dan resiko dari bisnis internasional.
Analisis Kasus

Adanya manfaat lebih dari mengimpor atau mengekspor barang ke negara


asing seperti Thailand dibandingkan hanya tetap mempertahankan penjualan di AS
yang justru beberapa belakangan ini menunjukan adanya penurunan.

• Manfaat mengimpor barang ke negara asing seperti Thailand :


– Kondisi ekonomi Thailand yang sedang melemah ini dapat dimanfaatkan
oleh perusahaan Blades. Karena kondisi ekonomi melemah, maka nilai
mata uang Thailand juga rendah bila dibandingkan dengan dollar, Dengan
keadaan tersebut Blades dapat membeli komponen yang dibutuhkan untuk
produksi dengan harga yang lebih murah, sehingga hal itu dapat
mengurangi biaya produksi, sehingga dapat mengatasi salah satu
problematika perusahaan Blades yaitu produknya memiliki harga
yang termasuk 5% harga tertinggi di industry. Masalah tersebut mungkin
dapat teratasi dengan mengimpor komponen dari Thailand, sehingga harga
pokok produk dapat lebih ditekan.
• Manfaat mengekspor barang ke negara asing seperti Thailand :
– Dengan mengekspor barang ke Thailand, Blades dapat menambah penjualan
sebagai langkah antisipasi penjualan di AS bila keadaan semakin buruk. Dengan
melakukan hal tersebut bukan hanya sisi keuangan saja yang akan tertolong,
hal ini juga dapat berpengaruh pada bidang pemasaran produknya. Dari sisi
keuangannnya dengan melakukan ekspor, semakin banyak barang yang
diproduksi, artinya alokasi penggunaan biaya ke beban tetap akan semakin
optimal (keuntungan ekonomi), walaupun dari aspek lain, Blades juga harus
memperkuat permodalannya kembali. Namun yang perlu diperhatikan adalah
keadaan perekonomian Negara Thailand, apakah akan terus menurun atau
akan menunjukkan perbaikan. Jika perekonomian Thailand terus menurun
maka di khawatirkan akan mempengaruhi kinerja Blades. Hal ini mengingat
beberapa faktor, salah satunya adalah dampak depresiasi bath dan inflasi yang
akan mempengaruhi nilai tukar bath dengan dolar AS. Kemudian mengenai
daya beli konsumen Thailand yang dikhawatirkan terus menurun sehingga
peusahaan importir Thailand tidak lagi akan memperpanjang kontrak dengan
Blades.
Perdagangan asing pada jangka pendek yang hendak dilakukan oleh Blades adalah
dengan mengimpor komponen dan mengekspor produk ke negara Thailand,
sedangkan untuk perdagangan asing pada jangka panjangya adalah dengan membuat
anak perusahaan di negara Thailand jika penjualan di AS tidak lagi membaik. Namun
sebelumnya perlu ditinjau lebih lanjut mengenai kerugian yang mungkin dihadapi
Blades dari kebijakan perdagangan asing yang dilakukan, apakah itu yang sifatnya
jangka panjang ataupun jangka pendek.

• Kerugian yang mungkin dihadapi Blades yang disebabkan oleh perdagangan asing
pada jangka pendek :
– Memperbesar jumlah ekspor dari Thailand, dalam hal ini Thailand akan banyak
mengekspor bahan baku kepada Blades sehingga hal ini akan berdampak pada
memperlemah penjualan karet di AS. Dari system yang berkembang mengenai
perdagangan asing juga Adanya kemungkinan untuk terjadinya keterlambatan
pengiriman, sehingga jika sudah terjadi ketergantungan hal ini akan
menghambat produksi jika dari dari Thailand ada sesuatu hal. Dari perdagangan
asing juga akan didapat kerugian Kesulitan untuk mengklaim apabila ada
ketidaksesuaian terhadap barang yang diterima.
• Kerugian yang mungkin dihadapi Blades yang
disebabkan oleh perdagangan asing pada
jangka panjang :
– Kerugian jangka panjang yang harus dihadapi oleh
Blade Inc., dengan melakukan perdagangan luar
negeri yaitu adanya kemungkinan produk yang
diproduksi oleh Blade Inc. ditiru oleh perusahaan
dari Thailand. Walaupun Ben Holt mengatakan
bahwa produknya berkualitas, dan belum ada
perusahaan di Thailand yang dapat meniru proses
produksi Blades. Namun siring dengan berjalannya
waktu dan kemajuan teknologi di Thailand hal
tersebut dapat pula menjadi ancaman.
Teori bisnis internasional jangka pendek yang
berhubungan dengan kasus Blade Inc. yaitu teori
keunggulan komparatif. Teori yang mengemukakan
tentang adanya perbedaan keunggulan yang dimiliki
oleh setiap daerah dan menyebabkan terjadinya
perdagangan internasional.
Sedangkan teori bisni internasional jangka
panjang yang berhubungan dengan kasus Blade Inc.
yaitu teori siklus hidup produk. Teori ini
menyatakan bahwa untuk tetap mempertahankan
keunggulan komparatifnya, perusahaan harus
pandai mencari celah untuk mengurangi biaya
transportasi. Salah satunya dengan mendirikan anak
perusahaan di luar negeri. Hal ini juga dapat
memperpanjang daur hidup produk.
• Rencana jangka panjang selain mendirikan anak perusahaan di
Thailand yang dapat dipilih Blades :
– Untuk mendirikan anak perusahaan baru di Thailand membutuhkan
modal yang tidak sedikit, kemungkinan tingkat pengembalian
asset akan sangat lama dikarenakan Thailand merupakan negara yang
sedang berkembang dan tingkat konsumsi penduduknya pun bisa
dikategorikan rendah, selain itu manajer keuangan Blades Ben Holt
belum pernah mempunyai pengalaman terlibat dengan Bisnis
Internasional dalam bnentuk apapun dan tidak bisa menganalisis
peluang dan risiko yang mungkin dihadapi seperti, tidak tahu
hambatan apa yang akan dihadapi untuk mengekspor dan mengimpor
dari negara asing,karena telah mendirikan anak perusahaan baru.
Belum lagi ancaman dari produsen sejenis yang telah memiliki
pengalaman cukup lama di Thailand yang bisa saja menjadi ancaman
terbesar dalam merebut pangsa pasar di Thailand, walaupun Ben Holt
cukup yakin bahwa perusahaan Thailand tidak dapat meniru proses
produksi kualitas tinggi yang dimiliki Blades, akan tetapi itu semu tidak
bisa menjamin penjualan produk Blades di pasar Thailand tidak bisa
ditembus para pesaingnya yang telah lama ada. Oleh karena itu,
Rencana jangka panjang yang dapat diterapkan oleh Blade Inc. selain
mendirikan perusahaan di Thailand yaitu dengan melakukan kerjasama
dengan perusahaan yang ada di Thailand (joint venture).
Soal – Jawab
• Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar ?
Jawab:
1. Tingkat inflasi
– Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau
jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga perubahan harga
dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang sebagai faktor yang
mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing.
2. Aktifitas neraca pembayaran
– Neraca pembayaran secara langsung mempengaruhi nilai tukar. Dengan demikian,
neraca pembayaran aktif meningkatkan mata uang nasional dengan meningkatnya
permintaan dari debitur asing. Saldo pembayaran yang pasif menyebabkan
kecenderungan penurunan nilai tukar mata uang nasional sebagai seorang debitur
dalam negeri mencoba untuk menjual semuanya menggunakan mata uang asing untuk
membayar kembali kewajiban eksternal mereka. Ukuran dampak neraca pembayaran
pada nilai tukar ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi. Contoh, efek dari
perubahan tarif, pembatasan impor, kuota perdagangan, subsidi ekspor berdampak
pada neraca perdagangan. Ketika keseimbangan positif dalam perdagangan ada di muka
terdapat peningkatan permintaan untuk mata uang negara yang meningkatkan laju, dan
dalam hal keseimbangan negatif proses sebaliknya terjadi. Pergerakan modal jangka
pendek dan jangka panjang bergantung pada tingkat suku bunga domestik, pembatasan
atau mendorong impor dan ekspor modal.
3. Perbedaan suku bunga di berbagai negara
– Perubahan tingkat suku bunga di suatu negara akan mempengaruhi arus modal
internasional. Pada prinsipnya, kenaikan suku bunga akan merangsang masuknya modal
asing Itulah sebabnya di negara dengan modal lebih tinggi tingkat suku bunga masuk,
permintaan untuk meningkatkan mata uang, dan itu menjadi mahal. Pergerakan modal,
terutama spekulatif “uang panas” meningkatkan ketidakstabilan neraca pembayaran.
– Suku bunga mempengaruhi operasi pasar valuta asing dan pasar uang. Ketika melakukan
transaksi, bank akan mempertimbangkan perbedaan suku bunga di pasar modal
nasional dan global dengan pandangan yang berasal dari laba. Mereka lebih memilih
untuk mendapatkan pinjaman lebih murah di pasar uang asing, dimana tingkat lebih
rendah, dan tempat mata uang asing di pasar kredit domestik, jika tingkat bunga yang
lebih tinggi. Di sisi lain, kenaikan nominal suku bunga di suatu negara menurunkan
permintaan untuk mata uang domestik sebagai tanda terima kredit yang mahal untuk
bisnis. Dalam hal mengambil pinjaman, pengusaha meningkatkan biaya produk mereka
yang, pada gilirannya, menyebabkan tingginya harga barang dalam negeri. Hal ini relatif
mengurangi nilai mata uang nasional terhadap satu negara
4. Tingkat pendapatan relatif
– Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar mata uang
asing adalah laju pertumbuhan pendapatan terhadap harga-harga luar negeri. Laju
pertumbuhan pendapatan dalam negeri diperkirakan akan melemahkan kurs mata uang
asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan meningkatkan permintaan valuta
asing relatif dibandingkan dengan supply yang tersedia.
5. Kontrol pemerintah
Kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai
hal termasuk:
• Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing.
• Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri.
• Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli mata uang.
Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah :
• Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang bersangkutan.
• Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang ditentukan.
• Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
• Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga dan
tingkat pendapatan
6. Ekspetasi
Faktor terakhir yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah ekspektasi nilai
tukar di masa depan. Sama seperti pasar keuangan yang lain, pasar valas bereaksi
cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke depan. Dan sebagai contoh,
berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa menyebabkan pedagang
valas menjual Dollar, karena memperkirakan nilai Dollar akan menurun di masa depan.
Reaksi langsung akan menekan nilai tukar Dollar dalam pasar.

You might also like