You are on page 1of 136

Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Surakarta.


11 Oktober 2014
Oleh : dr. R Safil Rudiarto Hendroyogi, SpRad
Pengertian Radiologi.
 Definisi : Cabang ilmu kedokteran yg
berhubungan dengan penggunaan
semua modalitas yang menggunakan
energi radiasi pengion maupun non
pengion, untuk kepentingan imaging
diagnosis dan prosedur terapi dengan
menggunakan panduan radiologi
(sumber : Buku Juknis P2KB Radiologi
yg disusun PDSRI & Kolegium
Radiologi, 2007).
Pengertian Umum :
 Radiasi adalah pemancaran dan perambatan
energi dalam bentuk gelombang atau partikel
menembus ruang atau suatu substansi/
materi.
 Beberapa contoh dari partikel radiasi adalah :
○ elektron,
○ beta,
○ alpha,
○ Photon,
○ neutron.
Pemancaran & perambatan energi :
Pengertian Umum :
 Radiasi pengion adalah radiasi yang
apabila menumbuk atau menabrak suatu
materi, akan muncul partikel bermuatan
listrik yang disebut ion.
 Peristiwa terjadinya ion ini disebut
ionisasi.
 Ion-ion hasil ionisasi ini dapat
menimbulkan efek atau pengaruh pada
bahan/materi, termasuk benda hidup,
yang berinteraksi dengan radiasi.
Imaging :
 Pengion :
 Penggunaan emisi radiasi dengan sinar x
(pesawat roentgen)
 Radioaktif (Kedokteran Nuklir)
 Non Pengion :
 Ultrasonography (USG)
 Radio frekuensi elektromagnetik oleh atom-
atom  MRI
Pengion
Pengion
Pengion

Nuclear Medicine :
1. Bone scan
2. Liver scan
3. Thyroid scan
4. Renogram
5. Dll.

Kedokteran Nuklir
Pengion ?

 Ion dan Ionisasi.


Non pengion
 USG : Gelombang suara.

 MRI : Magnet & radio frekuensi.


Imaging / pencitraan :
 Memberikan gambaran morfologi
anatomi (dan sekarang sedang
dikembangkan untuk
menggambarkan fungsi organ).

 Gambaran pada : foto x-ray


konvensional ≠ USG ≠ CT scan ≠
MRI ≠ Kedokteran Nuklir, meskipun
organ yang diperiksa sama.
Modalitas di Radiologi
1. Modalitas konventional :
 Basic standard Radiology.
 Mobile Radiology.
 Fluoroscopy radiology / C Arm
Radiology.
 Panoramic.
2. Modalitas lanjut :
 CT/MSCT (Computed Tomography/Multislice
Computer Tomography).
 Mamography.
 Angiography.
 DEXA (dual X-ray absorbtion) bone
Densitometri.
 USG.
 Magnetic Resonance Imaging (MRI).
 Kedokteran Nuklir (SPECT, SPEC-CT,
SPECT-MRI, PET, PET-CT, PET-MRI, sentinel
node scintigraphy, scintimammography).
Ketenagaan / SDM
di bag. Radiologi :
1. Dokter Spesialis Radiologi.
2. Radiographer.
3. Perawat (+/-).
4. Petugas Kamar Gelap (?).
5. Petugas Administrasi.
6. Petugas Elektromedik.
7. Petugas Proteksi Radiasi.
Dokter Spesialis Radiologi
Radiographer
Radiographer.
X-Ray
 Saat ini, Sinar x yang paling banyak digunakan
pada pemeriksaan radiologi.
 Dibutuhkan peralatan khusus untuk memproduksi
sinar x.
 Para dokter harus mengerti sifat-sifat sinar x.
 Pembuatan imaging diperlukan proyeksi tertentu.
 Dengan paham hal tersebut, para dokter
diharapkan lebih terarah dalam melakukan
permintaan imaging radiologi, untuk menunjang
diagnostik.
Sinar-X :
Sinar x dihasilkan dengan konversi
energi listrik menjadi radiasi, tidak
terlihat oleh mata, penjalarannya
berupa garis lurus, dapat menembus
jaringan lunak dan keras serta
mempunyai efek fotografis dengan
menghasilkan gambar yang dapat
dilihat (pencitraan).
Spektrum Elektromagnetik
X-ray punya panjang gelombang
0.01 to 10 nanometer.
Unit Pesawat X-ray :
 Tube X-ray
 Collimator
 Compression Belt
 Bucky table
 Grid
 Cassette
Sejarah sinar X
 W.C.Rontgen (1845-1923)
 Ditemukan 8 November 1895
 Tabung sinar katoda Hittorf-
Geisser-Crookes , hampa
udara.
 Al tembus , Pb tidak tembus.
 Sinar X = Sinar Rö.
 Nobel Fisika 1901
Proses terjadinya sinar x :
a. Katoda (filament) dipanaskan (besar dari 20.000
C) dengan mengalirkan listrik yang berasal dari
transformator sampai menyala .
b. Karena katoda menjadi panas, maka electron-
elektron dari katoda (filamen) terlepas.
c. Elektron-elektron tersebut gerakannya dipercepat
untuk menuju anoda.
Proses terjadinya sinar x :
d. Elektron menabrak anoda dan mendadak
berhenti, akan terbentuk panas (99%) dan
sinar-X (1%).
e. Kotak (perisai) dari timah akan mencegah
keluarnya sinar x ke segala arah, sehingga
sinar x yang terbentuk hanya dapat keluar
melalui jendela.
f. Panas yang tinggi pada anoda akibat benturan
elektron didinginkan dengan radiator .
Skema tabung x-ray

Produksi x-ray diperlukan kondisi khusus, yg meliputi :


○ Sumber elektron (katoda).
○ Material target yg sesuai (anoda).
○ High voltage.
○ Vacum (hampa udara).
Pembangkitan sinar-X dalam
tabung :

Syarat :
1. Sumber elektron.
2. Gaya percepatan.
3. Ruang hampa udara elektron.
4. Pemusat berkas elektron ( focusing cup ).
5. Penghentian gerakan elektron.
1. Sumber Elektron.
Anoda Katoda

Flamen
2. Gaya percepatan.
30-100 kV
100-200 kV
>200 kV.

 e´  e´  e´
A  e´  e´ K
kV

Kecepatan e´ dengan 100 kV = 165 km/det.


3. Ruang hampa udara

 Tabung gelas : yg berfungsi sbg ruang hampa udara tempat


antara katoda dan anoda.
 Kondisi hampa udara memungkinkan tidak terjadinya tumbukan
elektron dengan atom gas yg terdapat dalam udara.
4. Focus/Pemusat berkas elektron

 Elektron bermuatan negatif, berjalan


cenderung divergen (menyebar).
 Dg focusing cup, arah elektron berjalan
membentuk pola convergen (memusat).
5. Penghentian gerakan e´ (elektron) pada Anoda.

 Anoda tersusun dari molybdenum.


 Fungsi anoda : sebagai sumber x-ray
photon.
Terbentuknya x-ray :
 Munculnya radiasi akibat perlambatan
kecepatan berkas elektron yang mengenai
target disebut bremstrahlung dan
menghasilkan spektrum kontinyu.
 Munculnya radiasi akibat tumbukan berkas
elektron dengan elektron orbit dari atom
target, dikenal dengan sinar-X karakteristik
yang memiliki spektrum garis atau diskrit.
Bremstrahlung

Sinar-X Bremsstrahlung.
Pada pesawat sinar-X, metode terpenting dalam proses produksi sinar-X adalah proses yang
dikenal dengan bremsstrahlung, yaitu istilah dalam bahasa Jerman yang berarti radiasi
pengereman (braking radiation). Elektron sebagai partikel bermuatan listrik yang bergerak dengan
kecepatan tinggi, apabila melintas dekat ke inti suatu atom, maka gaya tarik elektrostatik inti atom
yang kuat akan menyebabkan elektron membelok dengan tajam. Peristiwa itu menyebabkan
elektron kehilangan energinya dengan memancarkan radiasi elektromagnetik yang dikenal sebagai
sinar-X bremsstrahlung.
Karakteristik
Sinar-X Karakteristik
 Sinar-X dapat pula terbentuk melalui proses perpindahan elektron
atom dari tingkat energi yang lebih tinggi menuju ke tingkat energi
yang lebih rendah. Adanya tingkat-tingkat energi dalam atom dapat
digunakan untuk menerangkan terjadinya spektrum sinar-X dari
suatu atom. Sinar-X yang terbentuk melalui proses ini mempunyai
energi sama dengan selisih energi antara kedua tingkat energi
elektron tersebut. Karena setiap jenis atom memiliki tingkat-tingkat
energi elektron yang berbeda-beda, maka sinar-X yang terbentuk
dari proses ini disebut sinar-X karakteristik.
 Sinar-X karakteristik terjadi karena elektron atom yang berada
pada kulit K terionisasi sehingga terpental keluar. Kekosongan kulit
K ini segera diisi oleh elektron dari kulit di luarnya. Jika kekosongan
pada kulit K diisi oleh elektron dari kulit L, maka akan dipancarkan
sinar-X karakteristik K. Jika kekosongan itu diisi oleh elektron dari
kulit M, maka akan dipancarkan sinar-X karakteristik Kb. Jadi,
sinar-X karakteristik timbul karena adanya transisi elektron dari
tingkat energi lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah.
1. Sinar x hanya dipancarkan, jika
pesawat di operasikan. Sinar x akan
berhenti dipancarkan bila alatnya
dimatikan dan tidak ada sisa radiasi.
2. Tidak bermuatan listrik, shg tidak
dapat dibelokkan oleh medan
magnet.
3. Tidak dapat difokuskan oleh lensa.
4. Memancar
divergen dan
secara garis lurus.
5. Mempunyai daya tembus thd materi.
Tetapi hanya sinar-X yang mempunyai energi yang tinggi yang dapat
menembus bahan yang dilaluinya, sedang yang lainnya akan diserap
oleh bahan tersebut. Sinar-X yang mampu menembus bahan itulah
yang akan membentuk gambar atau bayangan atau imaging.

Biasanya diatur oleh radiographer yaitu dengan


pengaturan :
a. kV.
b. mAs.
c. Jarak (distance).
Daya Tembus.

materi materi

film
film • mAs cukup.
• mAs rendah.
• kV kecil. • kV cukup.
• Distance sesuai.

Tidak tembus Tembus


a. Kilovoltage (kV).
kV (kilovoltage) berguna
mengatur kuantitas dan
kualitas sinar x.
Peningkatan kV akan
meningkatkan kecepatan
dan energi elektron.
Peningkatan energi elektron
menghasilkan daya tembus
photon x-ray terhadap
materi/organ tubuh
meningkat.
b. mAs (miliampere-second)
Arus tabung x-ray, yaitu jumlah elektron yang menyeberang dari katoda menuju
anoda dalam tabung perdetik.
mAs berfungsi sebagai kontrol utama terhadap kuantitas x-ray.
Pengaturan mAs pada radiography akan menghasilkan derajat kehitaman pada
x-ray film.
c. Distance/Jarak

Makin jauh sumber sinar terhadap


obyek akan mengurangi daya
tembus terhadap obyek tersebut.
6. Mengalami atenuasi (pengurangan tenaga)
sewaktu menembus materi.

Karena adanya proses


absorbsi sinar-x oleh
materi.
7. Radiasi hambur (scatter) dimana arah sinar
berubah.
8. Mempunyai efek ionisasi (ionizing efect).
Efek primer dari sinar x apabila mengenai
suatu bahan atau zat dapat menimbulkan
ionisasi partikel-partikel atau zat tersebut.
9. Menimbulkan efek biologiskelainan
Jaringan :
 Kelainan somatis : sebagai akibat
langsung sinar X terhadap jaringan
tubuh, Mis. : dapat menimbulkan
dermatitis.
 Kelainan genetis (terjadi lambat) :
terjadi mutasi gen dan kerusakan
DNA.
Cranium
Pembuatan gambar dengan menggunakan
x-ray (x-ray photography).
Terbentuknya Imaging dengan x-ray

Makin sedikit sinar x mencapai film akibat proses absorbsi oleh materi, akan
membentuk bayangan putih atau opaq. Makin banyak sinar x mencapai film akan
membentuk bayangan hitam atau lusen.
Variasi radiopaq Radiografi :

K A

Opaq : Bayangan putih Lucent (lusen) : Bayangan hitam.


Permasalahan imaging x-ray :
 Scatter (radiasi hambur).
 Penumbra.
 Distorsi Image, ukuran.
 Incorect center.
 Superposisi.
 Distorsi proyeksi (terutama untuk cairan).
Scatter  Gambar menjadi kabur.
Gambar kabur, dikurangi dengan alat yang disebut Grid.

Mengurangi pengaruh
scatter pada imaging :
Penumbra :
Source
Beam Restriction
Distorsi Image
Superposisi :

Sudut penyinaran dapat membuat bayangan obyek dengan superposisi yang


berbeda. Hal ini dapat menguntungkan untuk membedakan posisi antar obyek.
Superposisi :
superposisi :
Incorect Center
Size Magnification/Pembesaran :
Distorsi ukuran dan magnifikasi :
Distorsi bentuk
Cairan :

Distorsi
gambaran
cairan
Cairan

Distorsi
gambaran
cairan
Bentuk
Radiography
1. Film.
2. Digital.
Radiography

Digital Rad.

Film Rad.
Step in the production of a radiograph :
Radiographic Film
Kaset film :
Manual Processing Film di Kamar Gelap
Urutan tangki penampung zat
kimia untuk processing film
Automatic Processor Unit
Automatic processor
Ruang Gelap (for processing film)
Cek Kualitas Gambar.
Digital Radiography
 Digital radiografi adalah sebuah bentuk pencitraan
sinar-X, dimana sensor-sensor sinar-X digital digunakan
menggatikan film radiografi konvensional.
 Processing kimiawi digantikan dengan sistem komputer
yang terhubung dengan monitor atau laser printer.

Atau
 Digital Radiography dapat terhubung
dengan jaringan internet.
Unit x-ray lain :
 Dental x-ray.
 Panoramic x-ray
Fluoroscopy
Radiography dengan Media
kontras.
 Misal dengan zat yang mengandung Iodium
(iopamidol, iopromide, dll), seperti myelography,
arteriography, phlebography, dll.
 C-arm x-Ray unit.

Biasanya untuk durante operatif ortopedik


atau angiografi.
 Digital
Subtraction x-Ray Machine Photo
Fluorography.

For contrast exami Femoral artery


nation:
1. Interventional Radiology. Stenotik
2. Arteriography.
3. Plebography.
4. Dll.
Cath Lab Room
Interventional Radiology.
Interventional Radiology.

Pemasangan Stent
Arteriography tanpa menggunakan digital
Substraction.
Proyeksi dasar :
 Lateral.
 AP (antero-posterior).
 PA (postero-anterior).
 LPO (left posterior oblique).
 RPO (right posterior oblique).
 LAO (left anterior oblique).
 RAO (Right anterior oblique).
Proyeksi Dasar

Anterior

Posterior
R L

R L
R L

R L
L

R
R

L
R

L
L

R
Aplikasi Proyeksi.
 Letak organ yang ada kelainan, didekatkan pada
film (mengurangi shadow dan magnifikasi).
 Mencegah superposisi.
 Dapat digunakan untuk memperkirakan lokasi
kelainan organ.
 Letak kelainan dari suatu organ diletakkan pada
tepi.
 Pada x-ray horisontal lebih berguna untuk
melihat adanya cairan.
Vertebrae AP, LATERAL OBLIQ POSITION

AP RPO Lateral
Proyeksi khusus :
 Axial view.
 Y view (axial scapulae).
 Mortis view.
 Sunrise view (axial of patella)
CT scan
CT SCan
 Prinsip umum sama dengan X-ray.
 Penerapan Computerized pada prinsip
prinsip Tomografi.
 Menggunakan multi-source dan multidetector.
 Multi bahan cetak ( Film, paper thermal, disket,
CD, dll)
 Membentuk Image dalam bentuk potongan-
potongan.
 Potongan dapat direconstruksi membentuk
image berupa 3 demensi.
Diagram x-ray pada CT scan :
Multislice CT / MSCT
Hasil CT scan.

Vertebrae Lumbal

Vertebrae Cervical 5-6


Potongan hasil rekonstruksi.

Sagital Coronal
Hasil Rekonstruksi 3 D.
• Imaging menggunakan gelombang suara ultrasound .
• Tidak menyebabkan ionisasi.
• Frekkuensi 2 s/d 20 MHz.
• Menggunakan Kristal Piezoelectric.
• Hingga saat ini belum ditemukan efek biologik.
Ultrasonography / USG
 Pemeriksaan ini bersifat non invansif .
 Menggunakan transduser.
 Transduser = “piezoelectric effect”, arus
listrik  gelombang suara yang dipantulkan
oleh organ tubuh sebagai gema  menjadi
arus listrik. Berdasarkan arus listrik yang
kembali tersebut, dapat terlihat gambar
pada monitor.
Probe/Transducer
Probe Probe
Probe/Transducer.
Unit USG
Pemeriksaan USG.
Gambar USG. Hiperechoic

Hipoechoic

• Warna hitam disebut hipoechoic / anechoic.


• Warna sama dengan jaringan normal disekitarnya disebut isoechoic.
• Warna putih disebut hiperechoic.
Guided USG
Magnetic Resonance Imaging.
 Gelombang elektromagnetik non pengion.
 Menggunakan pemicu RF.
 Menggetarkan proton atom H.
 Terpengaruh keberadaan logam (dapat
menimbulkan artefak).
 Tidak mempunyai efek biologik.
Prinsip dasar MRI:
 Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia saat diluar
medan magnet mempunyai arah yang acak dan tidak
membentuk keseimbangan. Kemudian saat diletakkan
dalam alat MRI (gantry), maka atom H akan sejajar
dengan arah medan magnet. Demikian juga arah
spinning dan precessing akan sejajar dengan arah
medan magnet.
 Saat diberikan frequensi radio , maka atom H akan
mengabsorpsi energi dari frequensi radio tersebut.
Akibatnya dengan bertambahnya energi, atom H akan
mengalami pembelokan, sedangkan besarnya
pembelokan arah, dipengaruhi oleh besar dan lamanya
energi radio frequensi yang diberikan.
Prinsip dasar MRI:
 Sewaktu radio frequensi dihentikan maka atom
H akan sejajar kembali dengan arah medan
magnet . Pada saat kembali inilah, atom H akan
memancarkan energi yang dimilikinya.
Kemudian energi yang berupa sinyal tersebut
dideteksi dengan detektor yang khusus dan
diperkuat.
 Selanjutnya komputer akan mengolah dan
merekonstruksi sinyal yang diperoleh menjadi
gambar seperti irisan organ.
Prinsip dasar MRI:
Gambar MRI pada meniscus medialis.

Diagram.
Gambar MRI.

Hiperintens Hipointens

Gambar warna hitam disebut hipointens.


Gambar warna putih disebut hiperintens.
MRI Accident.
(Nuclear Medicine)
Kedokteran Nuklir.
 Menggunakan radiofarmaka ( Sinar- ),
misalnya : Tc99, I131, dll.
 Pada kedokteran nuklir digunakan unsur
radioisotop untuk membantu
menegakkan diagnosa penyakit dan
untuk memberikan terapi beberapa
penyakit tertentu .
 Sering disebut scintigrafi, misalnya:
Bone Scanning dll.
BONE SCINTIGRAPHY

Radioisotop bone scan in metastatic bone disease


Proteksi Radiasi :
 Merupakan tindakan untuk melindungi
pekerja radiasi, masyarakat umum dan
pasien dari paparan radiasi yang tidak
diinginkan, sehingga tidak menimbulkan
akibat-akibat yang merugikan.
 ALARA : As Low As Reasonable Achievable
(Dosis paparan ditekan sekecil mungkin).
Tujuan Proteksi Radiasi :
Mencegah efek biologis :
1. Efek deterministic (efek pasti yang
tergantung pada dosis radiasi dan
nilai ambang dosis), misal : erythema
kulit, fibrosis bone marrow, dll.
2. Efek Stochastic (efek lambat) yaitu
terjadi kerusakan gen, yang bisa
muncul pada generasi berikutnya.
Sensitivitas terhadap paparan radiasi :
Alat pelindung paparan radiasi.

Apron.

You might also like