You are on page 1of 49

ANATOMI UMUM

DEP. ANATOMI FKUPN “V” JAKARTA


Dr. MIFTAHUDIN MARS
ANATOMI

Ana = separate, apart from


Tomos - temnein = to cut up, cut open

Ilmu yang mempelajari bentuk, susunan &


hubungan alat-alat tubuh satu terhadap lainnya
dengan jalan memotong & menguraikannya.
Terminologi Anatomica
Istilah yang digunakan dalam anatomi untuk
menunjukkan arah, letak, tempat dan hal hal
lain yg diperlukan guna memperoleh pengertian
lengkap ttg tubuh, alat tubuh dan hubungannya
satu terhadap lainnya.

Acuannya: Positio anatomica


Positio Anatomica

Berdiri tegak, kedua lengan disisi tubuh dengan


telapak tangan menghadap kedepan, kedua kaki
berdampingan dengan ibu jari menunjuk
kedepan sedangkan pandangan lurus kedepan
Positio Anatomica
Positio anatomica tubuh dibagi atas 3 bidang
khayalan utama (Planum Cardinale) yaitu :

1. Planum sagittalis
2. Planum frontalis
3. Planum transversalis
PLANUM SAGITALIS
• Bidang khayalan vertikal sejajar dengan sutura
sagitalis yang membagi tubuh atas dextra dan
sinistra.

PLANUM MID SAGITALIS


• Bidang khayalan yang melalui sutura sagitalis
sehingga membagi tubuh atas hemisphere
dextra et sinistra yang tepat simetrik
PLANUM FRONTALIS (CORONALIS)
• Bidang khayalan vertikal tegak lurus planum
sagitalis dan sejajar sutura coronalis serta
membagi tubuh atas anterior (ventral) dan
posterior ( dorsal ).

PLANUM TRANVERSALIS (HORISONTALIS)


• Bidang khayalan mendatar, tegak lurus
planum sagitalis & planum frontalis serta
membagi tubuh menjadi superior (cranial) &
inferior (caudal)
ISTILAH UMUM ANATOMI
• Superior (=atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala.
Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu.
• Inferior (=bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki.
Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara.
• Anterior (=depan): lebih dekat ke depan.
Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa.
• Posterior (=belakang): lebih dekat ke belakang.
Contoh: Jatung terletak posterior terhadap tulang
rusuk.
• Superfisial : lebih dekat ke/di permukaan.
• Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya.
• Profunda : lebih jauh dari permukaan.
• Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot
lengan bawah.

• Medial (=dalam / tengah): lebih dekat ke bidang median.


• Contoh: Jari manis terletak medial terhadap jari jempol.
• Lateral (=luar / samping): menjauhi bidang median.
• Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.

• Proksimal (=atas): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal.


• Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.
• Distal (=bawah ): lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal.
• Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku
Linea-linea Anatomi
Garis khayal yang dibuat untuk memudahkan suatu
pemeriksaan.

Thorak ( dada ) :
A. Pada bagian anterior :
• Midsternal line
• Parasternal line
• Midclavicula line
• Axillary anterior line
• Mid axillary line
• Axillary posterior line
B. Pada bagian posterior
• Vertebral line
• Scapular line

Abdomen (perut)
Pembagian dengan 4 kwadran:
a. kwadran kanan atas
b. kwadran kanan bawah
c. kwadran kiri atas
d. kwadran kanan bawah
Pembagian dengan 9 regio :
• Regio Epigastrica
• Regio Hipogastrica dextra dan sinistra
• Regio Lumbalis / Abdominalis lateralis dextra
dan sinistra
• Regio Umbilikalis
• Regio Supra Pubicum
• Regio Inguinalis dextra dan sisnistra
GERAK ANATOMI
Alat gerak tubuh terdiri dari atas :
• tulang (alat gerak pasif)
• otot (alat gerak aktif)

Adanya persendian memungkinkan gerakan


yang bermacam-macam dimana berbagai gerak
dengan persendian dikontrol oleh kontraksi otot.
Gerak dapat dibedakan atas 4 jenis :
1. Gliding movement
2. Angular movement
2.1 .flexion X extension
2.2. abduction X adduction
3. Rotation : exorotation x endorotation
4. Circumduction
Gliding Movement (gerak geser)

• Gerakan yang paling sederhana dimana alat


gerak bergeser satu terhadap lainnya.
• Contoh : gerakkan ossa carpaliae pada
articulationes carpalie
Angular movement
Gerakkan yang membentuk sudut dalam bidang sagital; terdiri atas :

1. Fleksi dan ekstensi


• Fleksi adalah gerak menekuk' atau membengkokkan.
• Ekstensi adalah gerakan untuk meluruskan.
• Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan ayunan
ke depan merupakan (ante)fleksi dan ayunan ke belakang disebut
(retro)fleksi/ekstensi. Ayunan ke belakang lebih lanjut disebut
hiperekstensi.

2. Adduksi dan abduksi


• Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh.
• Abduksi adalah gerakan menjauhi tubuh.
• Contoh; gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat
merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan
kembali ke posisi siap merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh).
3. Elevasi dan depresi
• Elevasi merupakan gerakan mengangkat,
• depresi adalah gerakan menurunkan.
• Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya
(depresi)juga gerakan pundak keatas (elevasi) dan kebawah (depresi)

4. Inversi dan eversi


• Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh.
• Eversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu
diketahui untuk istilah inversi dan eversi hanya untuk wilayah di
pergelangan kaki.

5. Supinasi dan pronasi


• Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan.
• Pronasi adalah gerakan menelungkupkan. Juga perlu diketahui istilah
supinasi dan pronasi hanya digunakan untuk wilayah pergelangan tangan
saja
Rotatio (gerak kisar)

Gerakkan mengelilingi sumbu gerak yang dapat


sejajar atau berimpit dengan sumbu panjang
anggota yang digerakkan, terdiri dari :

• Endorotasi dan eksorotasi


• Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada
sekililing sumbu panjang tulang yang bersendi
• eksorotasi adalah gerakan rotasi ke luar.
CIRCUMDUCTION (GERAK LINGKAR)

Gerakan membentuk kerucut khayalan dengan


puncak kerucut pada sendi, rusuknya dibentuk
oleh sumbu panjang anggota yang digerakkan
sedangkan alasnya oleh ujung distal anggota
yang digerakkan
Sendi (junctura)

• Tempat pertemuan dua tulang atau lebih yang


memungkinkan terjadi atau tidak terjadi nya
pergerakan
• Sendi di kelompokan menurut jaringan yang
terdapat di antara tulang-tulang:
1. Junctura fibrosa
2. Junctura cartilaginea
3. Junctura synovialis
1. Junctura fibrosa
• Permukaan tulang yang bersendi dihubungkan
oleh jaringan fibrosa sehingga kemungkinan
geraknya sangat sedikit.
Derajat pergerakan tergantung pada panjang
serabut kolagen yang menghubungkan tulang.
• Contoh : sutura tengkorak dan articulatio
tibiofibularis inferior
2. Junctura Kartilaginea
a. Junctura cartilaginea primer
• Adalah junctura cartilaginea yang tulang-tulangnya di
satukan oleh selempeng atau sebatang cartilago hialin.
a) Contohnya: persatuan antara epiphysis dan diaphysis
pada sebuah tulang yang sedang tumbuh dan
hubungan antara iga pertama dan manubrium sterni
b) Tidak ada gerakan yang dapat dilakukan.

b. Juncture cartilaginea sekunder


• sendi kartilaginosa yang tulang-tulangnya dihubungkan
oleh selempeng cartilago fibrosa dan facies articularis
• facies articularisnya diliputi oleh selapis tipis cartilago
hialin.
• Contoh: sendi diantara corpus vertebrea dan symphisis
pubis. Mungkin dpt dilakukan sedikit gerakan
3. Junctura Synovialis
• Facies articularis tulang-tulang diliputi oleh
selapis tipis cartilago hialin dan ujungnya
dipisahkan oleh rongga sendi.
• Susunan seperti ini memungkinkan pergerakan
yang luas.
• Rongga sendi ini dibatasi oleh membrana synovial
• Facies articularis mendapatkan pelumas cairan
kental yang disebut synovia(cairan sinovial)
Junctura synovalis dikelompokan berdasarkan
pada bentuk facies articularisnya:
Articulatio plana (sendi plana)
Ginglymus ( sendi engsel)
Articulatio trochoidea (sendi pasak)
Articulatio condyloidea
Articulatio elipsoidea
Articulatio sellaris (sendi pelana)
Articulatio spheroidea (sendi peluru)
• Articulatio plana( sendi plana)
• permukaanya sendinya rata
atau hampir rata, sehingga
memungkinkan terjadinya
pergeseran antara tulang yang
satu dengan yang lainya.

Contoh:
1. Articulatio sternoclavicularis
2. Articulatio Acromioclavicularis
• Ginglymus(sendi engsel) menyerupai pintu
sehingga kemungkinan untuk gerak fleksi dan
ekstensi.
• Contoh: articulatio cubiti, articulatio genus
• Articulatio trochoidea(sendi pasak)
terdapat pasak tulang yang
dikelilingi cincin ligamentum.
Hanya memungkinkan dilakukan
gerakan rotasi.
• Contoh : articulatio radioulnaris

• Articulatio condyloidea
mempunyai dua permukaan
konveks yang bersendi dengan
dua permukaan konkaf.
• Gerakan yg mungkin dilakukan fleksi,
ekstensi, abduksi, dan adduksi.
• Contoh:articulatio
metacarpophalangea, articulationes
interphalangeae manus
• Articulatio ellipsoidea
• facies articularis konveks elips
yg sesuai dengan facies
articularis konkaf elips.
• gerakan fleksi, ekstensi,abduksi
dan adduksi
dpt dilakukan kecuali rotasio
• Contoh: articulatio radiocarpalis
Articulatio sellaris (sendi
pelana)
• facies articularis
berbentuk
konkafokonveks yg saling
berlawanan dan mirip
dengan pelana kuda pd
punggung kuda.
• Gerakannya: fleksi,
ekstensi, abbduksi dan
rotasio
• Contoh: articulatio
carpometacarpalis pollicis
• Articulatio spheroidea(sendi
peluru)
• Kepala sendi berbentuk bola
pada satu tulang cocok dengan
lekuk sendi yg berbentuk
socket pada tulang lain,
• dpt melakukan gerakan yg luas
sprt fleksi, ekstensi, abduksi,
adduksi, rotasi medial, rotasi
lateral dan sirkumduksi
• Contoh: articulatio humeri
ANATOMI SUPERFISIALIS

• Anatomi superfisialis mempelajari anatomi secara


superfisialis/ permukaan atas saja.
• Tujuan nya adalah :
• membagi bagian-bagian tubuh berdasarkan region/daerah
yang lebih kecil sehingga memudahkan kita sebagai dokter
untuk mengetahui bagian atau organ mana pada tubuh
yang mengalami gangguan atau sakit.
Anatomi Profunda

Anatomi profunda mempelajari anatomi dengan


cara menguraikan bagian-bagian tubuh dengan
proses deseksi, sehingga kita dapat mempelajari
secara detail dan rinci serta organ tubuh dan
kelainan yang didapat oleh manusia
YA SUDAAH…..

TERIMA KASIH

You might also like