You are on page 1of 22

KELOMPOK 7

AKHLAK KEPERAWATAN B

MAHMUDAH
DAN
AKHLAK IKRIMAH
SYAM

MADZMUMAH FIFI LESTARI

HIKMAWATI
AKHLAK

Akhlak secara bahasa berasal dari kata khuluq dan


jama’nya akhlaq yang berarti budi pekerti,
etika, atau moral .

Tiga pakar bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih,


Al Ghazali dan Ahmad amin, mengatakan
bahwa akhlak adalah perangai yang melekat
pada diri seseorang yang dapat mmunculkan
perbuatan baik tanpa mempertimbangan
pikiran dahulu.
Sejak dulu masalah akhlak mendapat perhatian yang
serius dari Allah SWT dan mengutus beberapa nabi
dan rasul ke bumi untuk membimbing manusia,
salah satunya nabi kita yaitu nabi muhammad saw
yang membawa misi utamanya yaitu untuk
memperbaiki akhlak ( moral ) manusia,
sebagaimana sabdanya yaitu :
ُِ َ‫إنَّ َما بُ ِعثْتُُ ألُت َ ِم َُّم َم َك ِار َُم االَ ْخال‬
‫ق‬
“Sesungguhnya aku diutus (oleh Allah) ke muka
bumi ini untuk memperbaiki dan menyempurnakan
akhlak manusia”.
PEMBAGIAN AKHLAK

 Akhlak yang Mulia atau Akhlak yang Terpuji (Al-


Akhlakul Mahmudah) yaitu akhlak yang diridai
oleh Allah SWT.

 Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela


(Al-Ahklakul Mazmumah). Yaitu Akhlak
yang tidakdiridai oleh Allah SWT.
AKHLAK MAHMUDAH

Akhlak mahmudah adalah etika perilaku manusia yang


mencerminkan sifat yang terpuji terhadap manusia, Allah SW T
maupun terhadap lingkungan hidup. Akhlak yang baik
dilahirkan oleh sifat- sifat yang baik juga, oleh karena
itu dalam jiwa manusia dapat menelurkan perbuatan-
perbuatan lahiriyahyang baik.

Al-Ghazali menerangkan bentuk keutamaan akhlak mahmudah


yang dimilki seseorang misalnya sabar, benar dan tawakal, itu
dinyatakan sebagai gerak jiwa dan gambaran batin seseorang
yang secara tidak langsung menjadi akhlaknya. Al-ghazali
menerangkan adanya pokok keutamaan akhlak yang baik,
antara lain mencari hikmah, bersikap berani, bersuci diri,
berlaku adil.
Keutamaan akhlak yang baik juga terdapat
dalam hadist Nabi,

ِ ْ ‫ش ْي ٍء أ َ ثْقَ ُل ِفى ِم ْي َزا ِن ا ْلعَ ْب ِد يَ ْو َم ال ِقيا َ َم ِة ِم ْن ُح‬


ِ ُُُُ ‫س ِن ال‬ َ ‫ما َ ِم ْن‬

Artinya:”Tiada sesuatu apapun yang paling berat


pada timbangan setiap hamba pada hari
kiamat, selain akhlak yang baik”.
MACAM MACAM AKHLAK TERPUJI

 Ikhlas
• Percaya diri
 Amanah • Memelihara Amanah
 Adil • Bersifat Hemat
 Bersyukur • Bersifat Berani
 Husnuzzan • Bersifat Malu Al
Haya’
 Rela berkorban
• Memelihara Kesucian
 Ridho : suka, rela dan Diri
senang • Menepati Janji
 Sabar • Intropeksi
 Tawakal Diri (Muhasabah)
• Jihad
 Qona’ah
AKHLAK TERPUJI TERHADAP ALLAH

 Bertaubat (At-Taubah) Ikhlas (Al-Ikhlaash)

 Bersabar (Ash-Shabru) Raja (Ar-Rajaa)


 Bersyukur (Asy-Syukru)
Bersikap takut (Al-
 Bertawakkal (At-Tawakkal) Khauf)
AKHLAK TERPUJI TERHADAP MANUSIA

Akhlak kepada sesama manusia dapat dikelompokan menjadi:


A. Akhlak terhadap Orang tua
1. Mendengarkan nasihat-nasihatnya dengan penuh perhatian,
mengikuti anjurannya dan tidak melanggar larangannya;
2. Tidak boleh membentak ibu-bapak, menyakiti hatinya, apalagi
memukul. Ibu dan bapak harus diurus atau dirawat dengan baik;
3. Bersikap merendahkan diri dan mendoakan agar mereka selalu
dalam ampunan dan kasih sayang Allah S.W.T.
4. Menjaga nama baik kedua orang tua di masyarakat
5. Apabila kedua orang tua itu telah meninggal misalanya, maka kita
sebagai anaknya berkewajiban berbakti kepada mereka
seperti: Menyembahyangkan jenazahnya, Memintakan ampunan
kepada Allah, Menyempur nakan janjinya, Memuliakan
sahabatnya, Menghubungi anak keluarganya yang bertalian dengan
keduanya.
B. Akhlak terhadap Saudara

1. Menghormati dan mencintai mereka. Karena kita dengan saudara asal-


mulanya dari ayah dan ibu. Mencintai mereka sama dengan kita mencintai
diri sendiri.
2. Menghormati saudara yang lebih tua sebagaimana menghormati orang tua,
mengindahkan nasihat-nasihatnya dan tidak menentang perintahnya.
3. Mencintai dan menyayangi yang lebih kecil dengan penuh kasih sayang
sebagaimana orang tua menyayangi mereka.
4. Saling bantu-membantu sekuat tenaga, sabar terhadap mereka. Jika
bersalah, berilah peringatan secara halus dan ramah-tamah.
C. Akhlak terhadap Tetangga

1. Menolong dan membantunya bila membutuhkan pertolongan, walaupun


mereka tidak mau membantu kita;
2. Memberi hutang bila meminta bantuan hutang kepada kita;
3. Ikut meringankan beban dan kesengsaraan bila tetangga itu miskin dan
sengsara, sekiranya kita mempunyai kelebihan;
4. Menjenguknya bila sakit atau membantunya dengan obat;
5. Bila tetangga ada yang meninggal dunia, hendaknya ikut belasungkawa,
dan mengantarkan jenazahnya ke kuburnya;
6. Bila tetangga mendapat kesenangan atau nasib baik dan menggembirakan,
sebaiknya menyampaikan ucapan selamat kepadanya;
D. Akhlak terhadap Sesama Muslim

1. Belas kasihan atau sayang (Asy-Syafaqah)


2. Rasa persaudaraan (Al-Ikhaa)
3. Member nasihat (An-Nashiihah)
4. Memberi pertolongan (An-Nashru)
5. Menahan amarah (Kazmul Ghaizhi)
6. Sopan santun (Al-Hilmu),
7. Suka memaafkan (Al-Afwu)
 E. Akhlak terhadap Kaum Lemah
1. Menunjukkan kepada orang lain yang tersesat, F. AKHLAK TERPUJI
dan menuntut orang buta di jalan yang ramai;
TERHADAP LINGKUNGAN
2. Memberikan tempat duduk kepada orang yang
telah tua, orang buta, anak-anak dan wanita waktu
berdesak-desakan kendaraan dalam bis, kereta api,
dan sebagainya;

3.Memberi sedekah kepada peminta-minta dengan


A. Melakukan usaha
sikap yang baik;
pelestarian hutan
4. Memberikan bantuan kepada panti asuhan
yatim piatu dan rumah miskin B. Melakukan usaha
5. Memberikan bantuan kepada korban bencana
alam, berupa uang, pakaian, dan obat-obatan;
pelestarian hewan
6. Menganggap pembantu rumah tangga sebagai C. Melakukan usaha
pelestarian biota
anggota keluarga sendiri

perairan
7. Suka menolong orang lain yang sangat
memerlukan bantuan, diantaranya membantu orang
miskin, orang cacat mental, orang cacat jasmani,
dan lain-lain.
AKHLAK MADZMUMAH

Akhlak madzmumah dapat didefinisikan dengan


segala sesuatu yang tidak baik, yang tidak seperti
yang seharusnya, tidak sempurna dalam kualitas,
dibawah standar, kurang dalam nilai, tidak
mencukupi, keji, jahat, tidak bermoral, tidak
menyenangkan, tidak dapat disetujui, tidak dapat
diterima, sesuatu yang tercela, lawan dari baik, dan
perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma
masyarakat yang berlaku .
AKHLAK TERCELA TERHADAP ALLAH

1 . Ria
Sifat ria berhubungan erat dengan sifat sum’ah yang mana
menurut imam Ghazali ria berasal dari kata ru’ya yang berarti
memperlihatkan, atau secara jelasnya dapat difahami dengan
“ingin dilihat orang-orang supaya mendapat kedudukan atau
pujian” sedangkan sum’ah berasal dari kata sama’ yang berarti
mendengar, memperdengarkan, atau juga menceritakan (amal
kebaikan).

antara ria dan sum’ah, keduanya merupakan sifat tercela dan


menghilangkan sifat ikhlas karena amal kebaikan yang
dilakukan tidak semata-mata karena Allah SW T semata, tetapi
karena ingin mendapat pujian atau kekhawatiran mendapat
celaan dari orang lain.
2. Nifak
Nifak dari segi bahasa memiliki arti berpura-pura
pada agamanya. Sedangkan dari segi istilah yaitu
orang yang menyembunyikan kekafirannya namun
menyatakan keimanannya.

orang yang berbuat demikian disebut munafik, sebab


dia menampakkan dirinya bahwa dia seorang yang
Islam, tetapi dia keluar dari Islam itu kea rah kafir.
AKHLAK TERCELA TERHADAP DIRI
SENDIRI
1 . ‘Ananiya

‘Ananiyah yaitu sikap mementingkan diri sendiri. Dapat pula


diartikan dengan egois atau ingin menang sendiri karena kedua
sikap itu memiliki kesamaan, yakni sikap individualistik .
Manusia adalah makhluk sosial (zone poloticon) yang
sepanjang hidupnya sangat membutuhkan bantuan orang lain,
untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

sifat ‘ananiyah sangat tidak pantas dimiliki oleh manusia,


sebab hal ini bertentangan dengan naluri manusia itu sendiri.
2. Putus asa

Putus asa adalah hilangnya suatu harapan, cita-


cita, keinginan dan gairah hidup untuk meraih
masa depan yang gemilang. Putus asa selain
merupakan sifat tercela yang harus dihindari dan
dijauhi, juga termasuk sifat buruk yang dapat
merugikan pelakunya.
Sifat putus asa harus dihindari oleh semua orang,
meskipun sedang ditimpa musibah atau beban
yang sangat berat, hendaknya kita tidak boleh
berputus asa. Sebab sikap perilaku putus asa
hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak
beriman kepada Allah
3. Tamak
Menurut bahasa, tamak artinya serakah, rakus atau
ambisius. Adapun menurut istilah, tamak sikap perilaku tidak
puas atas apa yang telah dimilikinya. Sikap tamak atau
serakah merupakan sikap tercela yang harus dihindari dan
dijauhi.

4. Takabur
Menurut bahasa takabur artinya sombong, angkuh, besar
kepala, atau merasa diri paling besar. Adapun menurut
istilah takabur adalah sikap perilaku menyombongkan diri
terhadap orang lain. Takabur juga dapat diartikan sebagai
sikap perilaku menganggap orang lain lebih rendah
dibandingkan dirinya.
AKHLAK MADZMUMAH TERHADAP
ORANG LAIN
1 . Hasad

Hasad menurut bahasa adalah Iri atau tidak suka. Adapun


menurut istilah hasad ialah sifat iri atau tidak suka kepada
orang lain yang mendapat nikmat Allah, baik berupa prestasi
maupun materi kekayaan. Sifat hasad muncul dari keinginan
yang berlebihan terhadap apa yang diraih oleh orang lain,
sedangkan jalan untuk memperoleh seperti yang didapat oleh
orang lain tersebut telah tertutup. Tertutup jalannya karena
tidak memiliki kemampuan seperti yang dimiliki oarang lain
yang sukses tersebut.
2. Ghibah
Ghibah ialah menggunjing, yaitu suatu perbuatan atau tindakan
membicarakan aib atau kekurangan orang lain, tanpa diketahui oleh orang
yang sedang dibicarakannya itu. Kebiasaan seperti itu, biasanya disebabkan
oleh kebiasaan seseorang yang kurang memperhatikan dirinya sendiri
karena merasa dirinya lebih baik daripada orang lain. Selain itu, dapat juga
disebabkan oleh rasa benci terhadap oarang yang sedang dibicarakan.

3. Fitnah
Fitnah artinya perkataan yang tidak sesuai dengan kenyataan, yang
dimaksudkan untuk menjatuhkan, menjelekkan, menodai nama baik orang
lain, atau merugikan kehormatannya.
Mefitnah merupakan perbuiatan yang sangat tercela yang harus dihindari
dari setiap muslim. Sebab perbuatan memfitnah sangat besar bahayanya
dibandingkan dengan perbuatan membunuh sekalipun. Jika membunuh
hanya merusak jasmani orang maka memfitnah dapat merusak mental, jiwa
dan raga sekaligus.
SYUKRON……..

You might also like