You are on page 1of 44

Aritmia

Yudhistira Yuliandra
Sistem Konduksi Jantung
Morfologi Gelombang EKG

T
P
QS Repolarization of ventricles
Depolarization of ventricles
Depolarization of atria
Cara Menilai EKG
1. Frekuensi
2. Irama
3. Interval
4. Axis / Sumbu
5. Posisi, Rotasi
6. Hipertrofi
7. Iskemia / Infark
Menghitung Frekuensi Jantung (HR)

HR = 60 / (Jarak R-R dgn kotak kecil x 0,04)


atau

HR= 300/jarak R-R dgn kotak sedang


atau

Formula Jembatan Keledai dgn kotak sedang


1 2 3 4 5 6 7

300 – 150 – 100 – 75 – 60 – 50 – 43


Irama Sinus Normal
 Gelombang P:
- harus ada
- mendahului kompleks QRS
- positif di II, aVF
- inverted di aVR
 Interval PR :
- durasi 0,12- 0,20 detik dan konstan
 Kompleks QRS :
- durasi < 0,10 detik
 Frekuensi 60-100/menit
Gelombang dan Interval
Definisi Aritmia
1. Irama yang tidak teratur, sekalipun berasal dari
Nodus SA
2. Irama yang berasal bukan dari nodus SA
3. Frekuensi kurang 60x/menit (sinus bradikardi) atau
lebih 100x/menit (sinus takikardi)
4. Terdapatnya hambatan impuls supra atau intra
ventrikuler
Etiologi Aritmia
 Persarafan otonom
 Obat-obatan
 Gangguan elektrolit
 Gangguan pH darah
 Kelainan jantung
 Infeksi pada jantung
Patofisiologi Aritmia
 Pengaruh persafan otonom yang mempengaruhi HR
 Nodus SA mengalami depresi sehingga fokus irama
jantung diambil yang lain
 Fokus irama jantung yang lain lebih aktif daripada
nodus SA sehingga mengontrol irama jantung
 Nodus SA membentuk impuls tetapi tidak dapat
keluar (sinus arrest) atau mengalami hambatan dalam
perjalanannya keluar (SA block)
 Terjadi hambatan perjalanan impuls sesudah keluar
nodus SA
Klasifikasi Aritmia
1. Aritmia dari nodus SA
2. Aritmia atrial
3. Aritmia AV jungsional / aritmia nodal
4. Aritmia ventrikuler
5. Aritmia akibat gangguan hantaran pada berkas His
dan percabangannya

Bradiaritmia  failure of impulse generation & impulse


propagation
Takiaritmia  re-entry & enhanced automaticity
1. Aritmia dari Nodus SA
 Sinus aritmia  cepat pd inspirasi, lambat pd ekspirasi
 Sinus bradikardi  irama sinus < 60x/menit
 Sinus takikardi  irama sinus > 100x/menit
 Blok sinoatrial pembentukan impuls di nodus SA
masih normal tapi impuls tidak dapat
mencapai atrium secara lengkap
(gelombang P tidak muncul pada
waktunya dan jarak interval P-P
menjadi 2x lipat normal)
Sinus Bradikardi
Sinus Takikardi
Blok Sinoatrial
2. Aritmia Atrial
 Premature atrial contraction / atrial ekstrasistol
Impuls prematur dari atrium
 Atrial takikardi
 Atrial takikardi paroksismal
= Supraventrikular takikardi paroksismal (PSVT)
biasanya karena re-entry baik di atrium maupun
nodus AV
 Atrial Flutter
 Atrial Fibrilasi  eksitasi & recovery yg sangat cepat
dan tidak teratur di atrium
Premature Atrial Contraction
Atrial Takikardi
Atrial Takikardi
Kriteria : 3 atau lebih ekstrasitol atrial berturutan
Gambaran EKG : - frekuensi biasanya 160-250 /menit
- sering P sukar dikenali karena bertumpuk pada T
- interval P-P dan R-R teratur
Atrial Takikardi Paroksismal / PSVT
Atrial Flutter
Atrial Fibrilasi
3. Aritmia AV Jungsional/ Aritmia Nodal

 Irama jungsional/ nodal


 AV Jungsional Ekstrasistol / Ekstrasistol nodal
 AV jungsional takikardi paroksismal
 Supraventrikuler takikardi multifokal (MSVT) / Atrial
Takikardi Multifokal (MAT)
 Ekstrasistol SV “non conducted”
Irama Jungsional
Gelombang P prematur berasal dari penghubung AV :
vektor P lawan arus ( P negatif di II, III dan aVF )
AV Jungsional Takikardi Paroksismal
Supraventrikuler Takikardi Multifokal (MSVT) /
Atrial Takikardi Multifokal (MAT)
4. Aritmia Ventrikuler
 Premature ventricular contraction / ventrikel ekstrasistol
 Idioventrikuler takikardi
 Ventrikel takikardi
 Ventrikel fibrilasi
PVC
Ventrikel Takikardi
Ventrikel Fibrilasi
5. Aritmia akibat gangguan hantaran
pada berkas His dan percabangannya
 Blok AV
 Derajat I
 Derajat II(Mobitz I dan Mobitz II)
 Derajat III (blok total)

 Bundle Branch Block


 RBBB
 LBBB
Blok AV Derajat I
Interval PR makin memanjang, suatu saat
ada gelombang QRS yang hilang

Blok AV Derajat II
(Mobitz I/ Tipe Wenckebach )
Interval PR tetap, suatu saat ada gelombang QRS
yang hilang

Blok AV Derajat II (Mobitz II)


• Pada blok AV total, atria dan ventrikel berdenyut sendiri-
sendiri, yang disebut disosiasi AV komplit.

• Gambaran EKG secara khas menunjukkan letak gelombang-


gelombang P yang tak ada hubungannya dengan letak
gelombang-gelombang QRS

Blok AV derajat III (total AV block)


Blok AV derajat III (total AV block)
RBBB
LBBB
Penatalaksanaan Aritmia
Antiaritmia
 Kelas I (antagonis saluran Na+)
membrane stabilizing agents
 Kelas Ia (moderat): kuinidin, prokainamid, disopiramid
 Kelas Ib (lemah): lidokain, meksiletin, fenitoin
 Kelas Ic (kuat): flekainid, propafenon
 Kelas II (antagonis reseptor β)
decreasing sympathetic activity on the heart
 Kelas III (antagonis saluran K+)
prolonging repolarization
 amiodaron, bretilium, sotalol
 Kelas IV (antagonis saluran Ca2+)
reduce the contractility of the heart
 verapamil, diltiazem
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat

You might also like