You are on page 1of 32

GANGGUAN PROSESPIKIR

Gangguan
bentuk pikir
Gangguan Gangguan
proses pikir isi pikir
Gangguan
arus pikir
Gangguan Bentuk Pikir
Jenis Karakteristik

Derealistik Tidak sesuai dengan kenyataan tetapi masih mungkin terjadi,


misalnya:“saya adalah seorang presiden”

Dereistik Tidak sesuai dengan kenyataan, lebih didasarkan pada khayalan,


misal: “saya adalah seorang malaikat”

Autistik Pikiran yang timbul dari fantasi, berokupasi pada sebuah ide.
Secara emosional terlepas dari orang lain.

Tidak logis/magical Berorientasi pada hal-hal yang bersifat magis


thought

Pikiran konkrit Pikiran terbatas pada satu dimensi arti, pasien mengartikan
kata/kalimat apa adanya, tidak mampu berpikir secara metafora.
Contoh: meja hijau = meja yang berwarna hijau.
Gangguan Isi Pikir
Jenis Karakteristik
Waham Keyakinan yang salah, tidak dapat dikoreksi, dihayati oleh penderita
sebagai hal yang nyata, tidak sesuai dengan sosiokultural di mana
penderita tinggal.

Obsesi Gagasan (ide), bayangan, atau impuls yang berulang dan persisten.
Kompulsi Perilaku/perbuatan berulang yang bersifat stereotipik, biasanya
menyertai obsesi.
Fobia Ketakutan irasional yang menetap dan tidak rasional terhadap suatu
objek, aktifitas, atau situasi spesifik yang menimbulkan keinginan yang
mendesak untuk menghindarinya.
Anosognosis Pasien menolak kenyataan bahwa ia mengalami gangguan fisik, hal ini
terjadi pada pasien yang mengalami luka/trauma dan kerusakan otak
yang luas. Contoh: penderita buta mengatakan bahwa ia dapat
melihat.
Gangguan Arus Pikir
Jenis Karakteristik
Neologisme Pembentukan kata-kata baru yang memiliki arti khusus bagi
penderita, sering terdapat pada pasien skizofrenia. Neologisme
dapat pula akibat halusinasi akustik sehingga sering merupakan
kata yangdiulang
Sirkumstansial Gangguan asosiasi karena terlalu banyak ide yang disampaikan.
Pada umumnya pasien dapat mencapai tujuannya, tetapi harus
secara bertahap.
Tangensial Pembicaraan pasien terlepas sama sekali dari pokok pembicaraan
dan tidak kembali ke pokok pembicaraan tersebut, sehingga tujuan
tidak pernahtercapai
Asosiasilonggar Pasien berbicara dengan kalimat-kalimatyang tidak berhubungan,
namun masih dapatdimengerti.
Flight of ideas Melompat-lompat dari satu topik ke topik lain tanpa terputus,
dimana masih terdapat benang merah.
Inkoherensi/ asosiasi longgar yang berat, kata yang satu tidak berhubungan
word salad dengan katayang lain.
GANGGUANPERSEPSI
Gangguan Persepsi Definisi

Depersonalisasi satu kondisi patologis yang muncul sebagai akibat dari perasaan
subyektif dengan gambaran seseorang mengalami atau
merasakandiri sendiri (atau tubuhnya) sebagai tidak nyata atau
khayali (asing, tidak dikenali).
Derealisasi perasaan subyektif bahwa lingkungannya menjadi asing, tidak
nyata.

Ilusi persepsi yang keliru atau menyimpang dari stimulus eksternal


yang nyata.

Halusinasi Persepsi atau tanggapan palsu, tidak berhubungan dengan


stimulus eksternal yang nyata;menghayati gejala-gejala yang
dikhayalkan sebagaihal yang nyata.
Halusinasi vs Ilusi vsDelusi
Pada halusinasi, terdapat persepsi sensoris
(pendengaran/penglihatan/penciumanTANPA
ada stimulus eksternal

Pada ilusi, terdapatMISINTERPRETASI


persepsi sensoris dari suatu stimulus
eksternal.

Delusi merupakan keyakinan seseorang


yang tidak sesuai dengan fakta atau nilai-
nilai yang dianut di tempat ia tinggal,
keyakinan tersebut tidak dapat digoyahkan
orang lain(false fixedbelief).
JenisHalusinasi
• Halusinasi hipnapompi: persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika
seseorang mulai terbangun, secara umum bukan tergolong
fenomena patologis.

• Halusinasi auditorik : persepsi suara yang keliru, biasanya berupa


suara orang meski dapat saja berupa suara lain seperti musik.

• Halusinasi visual: persepsi penglihatan keliru yang dapat berupa


bentuk jelas (orang) atau pun bentuk tidak jelas (kilatan cahaya),
seringkali terjadi pada gangguan medis umum.

• Halusinasi penciuman: persepsi penghidu keliru yang seringkali


terjadi pada gangguan medis umum.
• Halusinasi pengecapan: persepsi pengecapan keliru seperti
rasa tidak enak sebagai gejala awal kejang, seringkali terjadi
pada gangguan medis umum.

• Halusinasi taktil: persepsi perabaan keliru seperti


phantom libs (sensasi anggota tubuh teramputasi), atau
formikasi (sensasi merayap di bawah kulit).

• Halusinasi somatik: Sensasi keliru yang terjadi pada atau di


dalam tubuhnya, lebih sering menyangkut organ dalam
(juga dikenal sebagai cenesthesic hallucination).

• Halusinasi liliput: persepsi keliru yang mengakibatkan obyek


terlihat lebih kecil (micropsia).
GANGGUANPSIKOMOTOR
• Stupor: keadaan di mana pasien tidak berkomunikasi,
yaitu tidak berbicara (mutisme) atau tidak bergerak
(akinesia), meskipun ia waspada.

• Mutisme: bisu tanpa abnormalitas struktural.

• Katalepsia: postur tidak nyaman dan aneh


dipertahankan melawan gravitasi atau gaya lainnya.
Katalepsi merupakan istilah umum untuk posisi tidak
bergerak yang dipertahankan secara konstan.
GangguanPsikomotor
• Fleksibilitas cerea (fleksibilitas lilin): keadaan seseorang yang
dapat dibentuk menjadi posisi tertentu kemudian
dipertahankan; ketika pemeriksa menggerakkan anggota
gerak orang tersebut, anggota gerak itu terasa sepertiterbuat
dari lilin.

• Rigiditas katatonik: keadaan mempertahankan suatupostur


rigid secara volunter, meski telah dilakukan semua usaha
untuk menggerakkannya.

• Postur katatonik: mempertahankan suatu postur aneh dan


tidak pada tempatnya secara volunter, biasanya
dipertahankan dalam jangka waktu lama.
KETERANGAN
Alexia Kehilangan kemampuan membacayang sebelumnya dimiliki.

Agnosia Kegagalanmengenali suatu objek walaupun inderanya berfungsi


dengan baik. Agnosia dapat melibatkan seluruh sensasi.

Aphasia Gangguan dalam memproduksi atau mengerti bahasa.

Apraxia Gangguan pada otak yang menyebabkan seseorang tidak bisa lagi
melakukan gerakan bertujuan.

Agraphia Tidak dapat berkomunikasi melalui tulisan.

Abulia Berkurangnya impuls untuk berpikir dan bertindak. Contoh:


pasien stroke malas beraktivitas karena stroke pada lobusfrontal.
SKIZOFRENIA
WAHAM
• Waham merupakan suatu perasaan keyakinan
atau kepercayaan yang keliru, berdasarkan
simpulan yang keliru tentang kenyataan
eksternal, tidak konsisten dengan intelegensia
dan latar belakang budaya pasien, dan tidak
bisa diubah lewat penalaran atau dengan jalan
penyajian fakta.
JenisWaham
Waham Karakteristik
Bizzare keyakinan yang keliru, mustahil dan aneh
Sistematik keyakinan yang keliru atau keyakinan yang tergabung dengan satu
tema/kejadian.
Nihilistik perasaan yang keliru bahwa diri dan lingkungannya ataudunia tidak ada
atau menuju kiamat.
Somatik perasaan yang keliru yang melibatkan fungsi tubuh.
Paranoid termasuk didalamnya waham kebesaran, waham kejaran/presekutorik,
waham rujukan (reference), dan waham dikendalikan.
Kebesara keyakinan atau kepercayaan, biasanya psikotik sifatnya, bahwa dirinya
n/ adalah orang yang sangat kuat, sangat berkuasa atau sangat besar.
grandiosity
Kejar/ mengira bahwa dirinya adalah korban dari usaha untuk melukainya, atau
persekutori yang mendorong agar dia gagaldalam tindakannya.
k
Rujukan/ selalu berprasangka bahwa orang lain sedang membicarakan dirinya dan
delusionof kejadian-kejadian yang alamiah pun memberi arti khusus/berhubungan
reference dengan dirinya
JenisWaham
Waham Karakteristik
Kendali keyakinan yang keliru bahwa keinginan, pikiran, atau perasaannya
dikendalikan oleh kekuatan dari luar. Termasuk di dalamnya:
thought of withdrawal, thought of broadcasting, thought of
insertion.
Thought of withdrawal waham bahwa pikirannya ditarik oleh orang lain atau
kekurangannya.
Thought ofinsertion/ waham bahwa pikirannya disisipi oleh orang lain atau kekuatan
sisip pikir lain.
Thought of waham bahwa pikirannya dapatdiketahui oleh orang lain, tersiar
broadcasting/siar pikir di udara.
Cemburu keyakinan yang keliru yang berasal dari cemburu patologis
tentang pasanganyang tidak setia.
Erotomania keyakinan yang keliru, biasanya pada wanita, merasa yakin bahwa
seseorang sangat mencintainya.
NEUROTRANSMITER DALAM GANGGUAN
PSIKOTIK

Dari semua neurotransmitter yang terlibat, dopamin memiliki


peranan paling penting dalam menyebabkan gejala psikotik.
Pedoman Diagnostik Skizofrenia
• Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat
jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-
gejala itu kurang tajam atau kurangjelas):
– Thought echo, atau thought insertion or withdrawal, atau
thought broadcasting
– Delusion of control/ passivity/ influence/ perception
– Halusinasi auditorik
– Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut
budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatuyang
mustahil (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau
berkomunikasi dengan mahluk asing atau dunia lain)

Referensi: PPDGJ-III
Pedoman Diagnostik Skizofrenia
• Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang
harus selalu ada secara jelas:
– Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja
– Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami
sisipan (interpolation) yang berakibat inkoherensia atau
pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.
– Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah
(excitement), posisi tubuh tertentu (posturing) atay
fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, danstupor.
– Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan
respons emosional yang menumpul tidakwajar

• Telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau


lebih
Referensi: PPDGJ-III
PPDGJ

SKIZOFRENIA
Skizofrenia Gangguan isi pikir, waham, halusinasi, minimal1
bulan
Paranoid merasa terancam/dikendalikan
Hebefrenik 15-25 tahun, afek tidak wajar, perilaku tidak dapat diramalkan,
senyum sendiri
Katatonik stupor, rigid, gaduh, fleksibilitas cerea
Skizotipal perilaku/penampilan aneh, kepercayaan aneh,bersifat magik, pikiran
obsesif berulang
Waham menetap hanya waham
Psikotik akut gejala psikotik <2minggu.
Skizoafektif gejala skizofrenia & afektif bersamaan
Residual Gejala negatif menonjol, ada riwayat psikotik di masa lalu yang
memenuhi skizofrenia
Simpleks Gejala negatif yang khas skizofrenia (apatis, bicara jarang, afek
tumpul/tidak wajar) tanpa didahului halusinasi/waham/gejala
psikotik lain. Disertai perubahan perilaku pribadi yang bermakna
(tidak berbuat sesuatu, tanpa tujuan hidup, penarikan diri).
Skizofrenia Paranoid
Halusinasi dan/ waham arus yang menonjol:

• Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau


memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa
bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling),
mendengung (humming), atau bunyi tawa(laughing).

• Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi


waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi
(delusion of influence) atau passivity (delussion of
passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka
ragam, adalah yang paling khas;
SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
(DISORGANIZED TYPESCHIZOPHRENIA)
GANGGUANSKIZOAFEKTIF
 Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif
adanya skizofrenia dan gangguanskizofrenia dan gangguanafektif sama-sama
menonjol pada saat yang bersamaan (simultaneously), atau dalam beberapa
hari yang satu sesudah yanglain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan
bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak memenuhi
kriteria baik skizofrenia maupun episode manik ataudepresif.

 Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan
gangguanafektif tetapi dalam episode penyaki yang berbeda.

 Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah


mengalamisuatu episode psikotik, diberi kode diagnosis F20.4 (Depresi Pasca-
skizofrenia). Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoafektif berulang,
baik berjenis manik (F25.0) maupun depresif (F25.1) atau campuran dari
keduanya (F25.2). Pasien lain mengalami satu atau dua episode manik atau
depresif (F30-F33)
PPDGJ-III
Skizofrenia vs Skizoafektif vs
Gangguan Mood dengan Gejala Psikotik
Skizofrenia Skizoafektif Gangguan mood disertai
gejala psikotik

Gejala Kronik, sejakawal Kronik, sejakawal Hanyaada setelahepisode


psikoti onset sakit onset sakit gangguan mood terjadi
k
Ganggu Tidak ada, atau ada Ada terus menerus Ada, memenuhi kriteria
an mood tetapi tidak selama sakit diagnosis gangguanmood
menonjol berlangsung. Gejala (manik/ depresi)
mayor gangguanmood
belum tentu ada

Lama Kronik Kronik Episodik


penyak
it
Gangguan Waham Menetap (DSM-IV)
Jenis Gangguan Waham Menetap
(DSM-IV)
PRINSIP TERAPI ANTIPSIKOTIK
• Key points for using antipsychotic therapy:
1. An oral atypical antipsychotic drug should be considered as
first-line treatment.
2. Choice of medication should be made on the basis of prior
individual drug response, patient acceptance, individual side-
effect profile and cost-effectiveness, other medications being
prescribed and patient co-morbidities.
3. The lowest-effective dose should always be prescribed
initially, with subsequent titration.
4. The dosage of a typical or an atypical antipsychotic medication
should be within the manufacturer’s recommended range.

Western Australian Psychotropic Drugs Committee. Antipsychotic Drug Guidelines Version 3 August 2006
Psikofarmaka
• Key points for using antipsychotic therapy:
5. Treatment trial should be at least 4-8 weeks before changing
antipsychotic medication.
6. Antipsychotic medications, atypical or conventional, should
not be prescribed concurrently, except for short periods to
cover changeover.
7. Treatment should be continued for at least 12 months, then if
the disease has remitted fully, may be ceased gradually over
at least 1-2 months.
8. Prophylactic use of anticholinergic agents should be
determined on an individual basis and re-assessment made at
3-monthly intervals.
9. A trial of clozapine should be offered to patients with
schizophrenia who are unresponsive to at least two adequate
trials of antipsychotic medications.

Western Australian Psychotropic Drugs Committee. Antipsychotic Drug Guidelines Version 3 August 2006
Obat Antipsikotik Tipikal dan Atipikal
ESANTIPSIKOTIK: GEJALA
EKSTRAPIRAMIDAL
Gejala Ekstrapiramidal
Karakteristik
Akathisia Gelisah dan merasa perlu bergerak terus. Menggerakkan kaki mengetuk lantai (foot
tapping atau toe tapping). Gejala ini berkurang saat tidur atau pada posisi berbaring.
Pasien merasa tertekan bila tidak dapat bergerak.

Dystonia Kelainan neurologis dimana terdapat kontraksi otot yang terus-menurus sehingga
mengakibatkan gerakan repetitif dan twisting atau postur yang abnormal. Dapat
melibatkan punggung, leher, ekstremitas atas dan bawah, rahang, dan laring. Bisa
terjadi kesulitan menelan, bernapas, bicara, dan menggerakkanleher.
Oculogyric crisisDeviasi keatas bola mata yang ekstrim disertai dengan konvergen,
menyebabkan diplopia. Berkaitan dengan fleksi posterolateral dari leher dan dengan
mulut terbuka atau rahang terkunci.

Parkinsonism Tremor, rigiditas, dan kelambatan bergerak, yang melibatkan batang tubuh dan
ekstremitas. Kesulitan berdiri dari posisi duduk, postur tidak seimbang, muka
topeng.
Tardive dyskinesia Gerakan koreatetoid abnormal yang melibatkan regio orofasial dan lidah. Lebih
jarang mengenai ekstremitas dan batang tubuh. Ada gerakan mulut mencucu,
gerakan mengunyah, dan lidah menjulur. Gejala tidak menimbulkan nyeri, namun
menyebabkan penderitanya malu di depan umum.

http://www.uspharmacist.com/content/c/10205/?t=women%27s_health,neurology

You might also like