Robert Kiyosaki membagi kategori hidup manusia berdasarkan sumber penghasilan ke dalam 4 kuadran. Abu Hanifah mencapai kuadran maksimal sebagai investor sukses dengan motivasi ilmu dan ibadah, memberikan beasiswa dan menjaga kehati-hatian dalam hal harta.
Robert Kiyosaki membagi kategori hidup manusia berdasarkan sumber penghasilan ke dalam 4 kuadran. Abu Hanifah mencapai kuadran maksimal sebagai investor sukses dengan motivasi ilmu dan ibadah, memberikan beasiswa dan menjaga kehati-hatian dalam hal harta.
Robert Kiyosaki membagi kategori hidup manusia berdasarkan sumber penghasilan ke dalam 4 kuadran. Abu Hanifah mencapai kuadran maksimal sebagai investor sukses dengan motivasi ilmu dan ibadah, memberikan beasiswa dan menjaga kehati-hatian dalam hal harta.
R o b e r t T. K i y o s a k i R o b e r t T. K i y o s a k i
Robert membagi kategori hidup orang
berdasarkan sumber penghasilan ke dalam 4 kuadran, yakni kuadran I: E (employee/pegawai), Kuadran II: S (Self Employed/pekerja lepas), Kuadran III: B (business owner/pemilik usaha), dan kuadran IV: I (Investor/penanam modal).. Seorang E bekerja, seorang S memiliki pekerjaan sendiri, seorang B memiliki sistem dan orang-orang yang bekerja, dan seorang I menjadikan uang bekerja untuk dirinya. R o b e r t T. K i y o s a k i
Kuadran 1 dan 2: Berjumlah 95% populasi manusia
dengan 5 % kekayaan yang tersedia [ 95 – 5 ] Kuadran 3 dan 4 : Berjumlah hanya 5% populasi manusia dengan 95 % kekayaan yang tersedia [ 5 – 95 ] R o b e r t T. K i y o s a k i
“Banyak orang bergumul dengan kesulitan
finansial, yang sebenarnya disebabkan mereka bertahun-tahun sekolah tapi tidak belajar apapun tentang uang. Hasilnya, orang bekerja untuk mendapatkan uang, dan tak pernah belajar bagaimana memiliki uang yang bekerja untuk mereka,”tutur Kiyosaki dalam buku Rich Dad Poor Dad. Kebanyakan orang memiliki motivasi “materi” ketika hendak berpindah dari satu kuadran ke kuadran lainnya Gaya Abu Hanifah an-Nu’man
Keluarga kaya yang selalu menjaga berada di
kuadran kanan Berorientasi “memberi”, “memudahkan”, “meringankan” dan “bermanfaat” untuk orang lain Memiliki sistem dalam aktivitas ekonominya, karyawan, pencatat, distributor, pelayan dsb Memiliki keluangan waktu yang digunakan untuk ILMU dan ibadah Jadilah Abu Hanifah seorang investor sukses sekaligus seorang alim, maha guru yang banyak dirujuk pendapatnya. Gaya Abu Hanifah an-Nu’man
Abu Hanifah mencapai kuadran maksimal dengan
motivasi ILMU dan IBADAH Beliau memberikan beasiswa kepada para muridnya Kehati-hatian dalam masalah harta: Ketika ada kambing bait mal muslimin hilang. Selama 7 tahun beliau tidak makan daging kambing karena takut dan khawatir yang ia makan adalah daging kambing yang hilang. Tidak mau berteduh di rumah orang yg memiliki hutang padanya. Ditakutkan saat dikembalikan hutangnya menjadi riba karena beliau telah mengambil manfaat keteduhan.