You are on page 1of 20

Kelompok 9

 Imam Dwi Wahyudi 6130014041


 Lintan Kurnia Farizqi 6130014042
 A.P Andras Asmara 6130014043
 Marlia Alief Rachmawati 6130014044
 Aldania Fajrin 6130014045
Cara-cara mengerjakan haji dan umrah ini
dapat dilakukan dengan 3 cara :
1. Tamattau’ : Adalah mengerjakan umrah
terlebih dahulu hingga selesai. Kemudian baru
mengerjakan haji pada tanggal 8 dzulhijjah.
2. Qiran : Adalah mengerjakan haji dan
umrah sekaligus.
3. Ifrad : Adalah mengerjakan haji telebih
dahulu, kemudian mengerjakan umrah.
 Pengertian Haji
Dari segi bahasa haji artinya menuju. Sedangkan
menurut istilah fiqih, haji artinya menuju baitullah
ditanah haram makkah untuk beribadah.
 Keutamaan haji
Dari Abu Hurairuh ra., bahwa Rasulullah saw.
bersabda; “dari umroh ke umroh itu adalah
penghapus dosa diantara dua umroh itu, dan haji
yang mabrur itu tidak lain ganjarannya melaikan
surga”. (Muttafaq’alaih).
 Syarat wajib haji
Islam, Baligh, Berakal sehat, Merdeka Kerena haji
itu tidak wajib atas orang yang demikian, Kuasa
(mampu).
 Waktu Haji
 Rukun haji
Rukun yaitu sesuatu perbuatan apabila tidak
melakukan menyebabkan tidak sahnya haji. Perbuatan
itu tidak boleh diganti dengan dam. Rukun haji terdapat
enam macam yaitu :
a. Ihram yaitu berpakaian ihram dan niat ihram dan
haji.
b. Wukuf di arafah pada tanggal 9 zulhijjah; yakni
hadirnya sesorang yang berihram untuk haji
sesudah tergelincir matahari yaitu pada hari ke-9
zulhijjah.
c. Thawaf atau thawaf ifadhoh
d. Sa’i yaitu lari-lari kecil antara sofa dan marwah 7
kali.
e. Tahallul artinya mencukur atau mengunting rambut
sedikitnya 3 helai.
f. Tertib.
 Kewajiban haji
Kewajiban haji berbeda lagi dengan rukun
haji, Wajib yaitu sesuatu yang perlu dikerjakan,
tetapi sahnya haji itu tidak tergantung atasnya,
karena boleh diganti dengan dam yaitu
menyembelih binatang.
Ada beberapa kewajiban haji yang harus dijalankan:
1. Ihram dari miqat
2. Bermalam dimuzdalifah sesudah wukuf
3. Bermalam dimina selama 2 atau 3 malam pada
hari tasyrik
4. Melempar jumrah aqobah 7 kali dengan batu
5. Melempar jumrah ketiga-tiganya yaitu jumrah
ula, wustho, dan aqabah.
6. Meninggalkan segala yang diharamkan karena
ihram
 Sunah Haji
Sunah dalam ibadah haji, maksudnya jika
dikerjakan mendapat ganjaran dan jika
ditinggalkan tidak berdosa, dan ibadah hajinya
tetap sah.
Adapun yang termasuk sunat haji ialah :
1. Mandi ketika hendak berniat (ihram), ketika
hendak wukuf, dan ketika hendak melontar
jumrah.
2. Membaca doa talbiyah
a. Ihram
Tentang tata cara berihram ini dapat diutarakan sebagai
berikut;
 Lebih dahulu membersikan badan, memotong kuku, mandi
dan berwudhu’.
 Memakai pakain ihram.
 Orang laki-laki memakai dua helai kain putih yang tidak
berjahit. Sehelai dipakai seperti kain panjang dan sehelai lagi
untuk selendang atau selimut guna menutup badan.
 Orang perempuan tetap biasa, hanya muka dan belah
telapaknya terbuka.
 Shalat sunat ihram dua raka’at.
 Sehabis shalat berangkatlah menuju makkah atau Arafah.
(setelah tiba di miqat, maka niat seperti tersebut diatas).
 Sejak waktu itu, mulailah masuk dalam ihram dan dikenakan
segala larangan ihram.
 Beberapa larangan dalam mengerjakan ihram ini
dapat diutamakan sebagai berikut:
1. Memakai pakain yang dijahit (menyarung), kecuali
wanita.
2. Menutup kepala bagi laki-laki dan menutup muka
bagi wanita. (boleh melakukan sesuatu yang tidak
dianggap tidak menutup, misalnya meletakkan
tangan di atas kepala).
3. Memotong atau mencabut kuku kecuali jika kuku
itu pecah dengan sendirinya dan pecahnya itu
menganggu terlaksananya amalan ihram maka
boleh menghilangkan kuku yang pecah itu.
4. Memotong atau mencabut atau menyisir rambut.
5. Memakai wangi-wangian.

 Mereka yang melanggar larangan tersebut wajib


membayar dam, dan hajinya tidak sah.
Wukuf artinya berhenti di ‘Arafah, wuquf termasuk rukun haji yang
terpenting. Waktu wuquf dimulai dari tergelincir matahari kesebelah
barat, hari tanggal 9 dzulhijjah sampai waktu Pazar 10 dzulhijjah.
 Cara mengerjakan wukuf :
 Umumnya beberapa hari manjelang tanggal 9 zulhijjah yaitu hari
wukuf para jama’ah haji telah berangkat ke arafah.
 Pada hari tarwiyah para jama’ah haji dari makkah ke mina dan
mereka disana melaksanakan shalat zuhur, asar, magrib dan
disunnatkan pula bermalam dimina esok harinya terus menuju
arafah dan diutamakan shalat zuhur di sana yaitu di mesjid
namirah setelah shalat zuhur maka tiba saatnya wukuf dan
seluruh perhatian harus dicurahkan beribadah kepada Allah
dengan memperbanyak istighfar memohon ampun dari segala
dosa, karena inilah yang sangat penting dan hanya sebentar
waktunya.
 Setelah selesai wukuf, kemudian pergi ke musdalifah pada waktu
asar atau habis magrib. Bermalam di muzdalifah termasuk wajib
haji.
Pengertian thawaf ini ada 5 macam yaitu
 Thawaf ‘umrah yaitu thawaf yang menjadi salah
satu rukun ‘umrah
 Thawaf ifadhah (thawaf rukun haji atau thawaf
haji) yaitu yang menjadi salah satu dan
dilakukan sesudah melempar jumrah ‘Aqabah.
 Thawaf qudum (thawaf baru sampai dima’kah)
yaitu thawaf sebagai salah satu tahiyatul masjid.
 Thawaf wada’ (thawaf yang akan meninggalkan
ma’kah) yaitu thawaf sebagai pamitan untuk
meninggalkan kota suci ma’kah.
 Thawaf sunnat : yaitu thawaf yang dikerjakan
disetiap waktu.
Syarat-syarat sahnya thawaf
 Tentang syarat-syarat supaya sahnya thawaf ada
7 perkara yaitu :
 a. Niat
 b. Menutup ‘aurat
 c. Suci dari hadast dan najis
 d. Ketika thawaf ka’bah harus disebelah kiri
 e. Dimulai dari hajarul sawad dan diakhiri di
hajarul aswad pula
 f. Harus dilakukan di mesjidil haram
 g. Thawaf itu ditujukan kerena thawaf saja
 Cara melakukan thawaf ini harus dimulai dari arah hajar
aswad, dengan bersalam kepadanya yaitu menciumnya
sedapat mungkin atau bersalam dengan angkat tangan
atau berisyarat dengan menunjukkan telunjuk tangan lalu
dikecup tangannya. Kemudian menghadap ke kanan
(menjadikan ka’bah disebelah kirinya), selanjutnya
berjalan sambil berdo’a. Demikian dijalankan sampai 7 kali
keliling dengan cara dan berdo’a seperti diatas, dan
setelah selesai 7 kali, kemudian mencium hajar aswad dan
berdo’a dengan apa yang dikehendak, kerena disini
tempat ijabah/maqbul.
 Kemudian pergi kemakam ibrahim yaitu tempat yang
letaknya di samping ka’bah. Untuk selanjutnya shalat dua
raka’at yang disebut “shalat sunnat thawaf”.
Sa’i yaitu berjalan cepat, pulang pergi diantara dua
tempat : antara shafa dan marwah.
 a. Syarat-syarat sa’i ini ada 4 perkara, yaitu :
 Sesudah thawaf rukun atau thawaf qudum
 Mulai dari shafa dan diakhiri di marwah
 Tujuh kali dengan yakin,
 Berjalan dalam batas lingkungan tempat sa’i (mas’a).
 b. Cara-cara mengerjakan sa’i yaitu :
 Dimulai dari shafa dan di sana kita mulai :
 Niat
 Berdiri menghadap/melihat ka’bah, kemudian
membaca takbir
 Selanjutnya berdo’alah/memohon dengan suka
hatinya apa yang dikehendaki dari Allah SWT.
 Tahallul suatu cara mengakhiri atau keluar dari
ihram, seperti salam buat mengakhiri shalat.
 Cara tahallul
 Setelah selesai mengerjakan sa’i, maka dilakukan
tahallul yaitu memotong rambut sedikitnya tiga
helai rambut kepala dengan alat apapun. Bagi
laki-laki sunnat rambutnya dicukur habis dan
bagi wanita mengunting rambut sepanjang jari.
 Bagi oarang yang berpakai ihram mulai waktu itu
boleh ganti pakaian biasa dan sudah lepas dari
segala larangan ihram.
 Dilakukan di bukit 'Aqabah, pada tanggal 10
Zulhijah, dengan 7 butir kerikil, kemudian
menyembelih hewan kurban.
 Waktunya sesaat setelah tengah malam sampai
sebelum terbit fajar. Disini mengambil batu
kerikil sejumlah 49 butir atau 70 butir untuk
melempar jumrah di Mina, dan melakukan shalat
subuh di awal waktu, dilanjutkan dengan
berangkat menuju Mina.
 Kemudian berhenti sebentar di masy'ar al-harâm
(monumen suci) atau Muzdalifah untuk berzikir
kepada Allah SWT (QS 2: 198), dan mengerjakan
shalat subuh ketika fajar telah menyingsing.
 Dilaksanakan pada hari tasyrik (hari yang diharamkan
untuk berpuasa), yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13
Zulhijah. Setiap siang pada hari-hari tasyrik itu melontar
jumrah ûlâ, wustâ, dan 'aqabah, masing-masing 7 kali.
Bagi yang menghendaki nafar awwal (meninggalkan Mina
tanggal 12 Zulhijah setelah jumrah sore hari), melontar
jumrah dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Zulhijah saja.
Tetapi bagi yang menghendaki nafar sânî atau nafar akhir
(meninggalkan Mina pada tanggal 13 Zulhijah setelah
jumrah sore hari), melontar jumrah dilakukan selama tiga
hari (11, 12, dan 13 Zulhijah).
Dengan selesainya melontar jumrah maka selesailah
seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji dan kembali ke
Mekah.
Terima Kasih

You might also like