You are on page 1of 85

Tujuan Pembelajaran

Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan


hal-hal berikut.

• Menjelaskan sasaran kinerja yang kita cari hingga


ketemu lewat penyetelan (tuning).
• Menerapkan prosedur penyetelan menggunakan kurva
reaksi porses (process reaction curve) dan persamaan
tuning.
• Perbaikan kinerja lebih lanjut dengan penyetelan yang
baik
Kerangka Kuliah

Kerangka Kuliah

• Pendekatan trial-and-error - kenapa kita


tidak menggunakannya
• Definisi masalah tuning
• Menyelesaikan dan Mengembangkan
korelasi
• Menerapkan korelasi ke contoh-contoh
• Kehalusan penyetelan - sentuhan pribadi
Tahapan PABRIK

• Desain
• Konstruksi
• Commissioning CONTROLLER TUNING

• Start up
• Operation
• Production
• Optimization
Apa yang Distel?

• P : PB atau Kc
• I : Ti
• D : Td
Sifat-sifat yang Kita Cari dalam Kontroler

• Kinerja yang baik - ukuran


feedback dari Bab 7 Bab ini
• Aplikabilitas yang luas -
parameter yang dapat disetel
• Kalkulasi tepat waktu -
menghindari lup konvergen
Bab sebelumnya
• Ganti ke/dari manual - tanpa
tabrakan
• Ekstensibel - dipertinggi dengan
Bab nanti
mudah
Penyetelan PID
• Bagaimana kita menerapkan persamaan sama untuk
banyak proses?
• Bagaimana mencapai kinerja dinamik yang kita inginkan?
TUNING!!!

 1 d CV 
MV (t )  K c  E(t )   E(t' )dt'Td I
 TI 0 dt 

Parameter yang dapat disetel disebut konstanta tuning. Kita dapat


menyesuaikan harganya ke proses untuk mempengaruhi kinerja dinamik
Penyetelan PID
S-LOOP plots deviation variables (IAE = 608.1005)
40

20

Trial 1: tak

Controlled Variable
0

Adakah cara -20

stabil, hilang
-40

yang lebih mudah 0 20 40 60

Time
80 100 120

$25,000
100

dari pada 50

Manipulated Variable
trial &error? -50
0

-100
0 20 40 60 80 100 120

Time

S-LOOP plots deviation variables (IAE = 23.0904)


1

0.8

Trial 2: kelewat

Controlled Variable
0.6

0.4

0.2

0
pelan, rugi
0 20 40 60 80 100 120

1
Time

$3,000
0.8

Manipulated Variable
0.6

0.4

0.2

0
0 20 40 60 80 100 120

Time

AC

S-LOOP plots deviation variables (IAE = 9.7189)


1.5

1
Trial n: OK,
Controlled Variable

0.5 akhirnya!, tapi


 TI 0 dt 
0
didapat
K c  E (t )  I
0 20 40 60 80 100 120

MV (t )   E(t' )dt'Td
Time

 1 d CV 
1.5
dengan
1

kelewat lama!!
Manipulated Variable

0.5

0
0 20 40 60 80 100 120

Time
Penyetelan PID
S-LOOP plots deviation variables (IAE = 608.1005)
DYNAMIC SIMULATION
1

Controlled Variable
0.8

Ya, kita bisa 0.6

0.4
Tentukan sebuah model
menyiapkan 0.2

0
menggunakan eksperimen
korelasi yang
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time
PRC (process reaction

Manipulated Variable
1

baik! 0.8
0.6
curve).
0.4
0.2

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time

Tentukan konstanta
penyetelan awal dari
Kc TI korelasi.

Definisikan masalah tuningnya


1. Dinamika proses
2. Variabel yang diukur
3. Kesalahan model 1.5
S-LOOP plots deviation variables (IAE = 9.7189)

4. Input forcing 1
Terapkan dan setel lebih
Controlled Variable

5. Kontroler
6. Ukuran kinerja
0.5

halus sesuai kebutuhan.


0
0 20 40 60 80 100 120

Time

1.5

1
Manipulated Variable

0.5

0
0 20 40 60 80 100 120

Time
Penyetelan PID
DYNAMIC SIMULATION

Definisikan masalah Kontroler PID akan berfungsi


1.5

tuningnya
baik untuk daerah yang luas dari 1

1. Dinamika proses
dinamika proses berumpan-balik

Controlled Variable
0.5

ditunjukkan di sini.
2. Variabel yang 0

diukur DYNAMIC SIMULATION


0 5 10 15 20 25

Time
DYNAMIC SIMULATION
30 35 40 45 50

1.5

3. Kesalahan model
0.8

0.6 1
Controlled Variable

4. Input forcing

Controlled Variable
0.4

0.5
0.2

5. Kontroler 0
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time
Time

6. Ukuran kinerja 1
DYNAMIC SIMULATION
1.5
DYNAMIC SIMULATION

0.8

1
Controlled Variable

0.6

Controlled Variable
0.4
0.5

0.2

0 0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Time
Time

0.8

Gambarkan dinamikanya
Manipulated Variable

0.6

0.4 dari data perubahan step.


0.2

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time
Penyetelan PID
DYNAMIC SIMULATION

Definisikan masalah Kontroler PID akan berfungsi


1.5

tuningnya
baik untuk daerah yang luas dari 1

1. Dinamika proses Tak stabil


dinamika proses berumpan-balik

Controlled Variable
0.5

ditunjukkan di sini.
2. Variabel yang 0

diukur DYNAMIC SIMULATION


0 5 10 15 20 25

Time
DYNAMIC SIMULATION
30 35 40 45 50

1.5

3. Kesalahan model
0.8

0.6
Orde n dengan dead 1

Integrator, lihat Bab


Controlled Variable

4. Input forcing time

Controlled Variable
0.4

0.5
18
0.2

5. Kontroler 0
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time
Time

6. Ukuran kinerja 1
DYNAMIC SIMULATION
1.5
DYNAMIC SIMULATION

0.8

1
Controlled Variable

0.6

Orde satu dengan

Controlled Variable
0.4

0.2
dead time 0.5

underdamped
0 0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Time
Time

0.8

Gambarkan dinamikanya
Manipulated Variable

0.6

0.4 dari data perubahan step.


0.2

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time
Penyetelan PID
Definisikan masalah
tuningnya Kontroler PID akan berfungsi baik untuk daerah yang luas dari
1. Dinamika proses dinamika proses berumpan-balik
Kita akan
2. Variabel yang
diukur DYNAMIC SIMULATION
mengembangkan korelasi
1

penyetelan untuk
3. Kesalahan model
0.8

Controlled Variable
0.6 dinamika ini.
4. Input forcing
• Sangat umum terjadi
0.4

0.2

5. Kontroler
• Cocokkan model
0

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Time

6. Ukuran kinerja 1
DYNAMIC SIMULATION menggunakan PRC
• Proses-proses lain
0.8
Controlled Variable

0.6

0.4
dikendalikan dengan PID;
0.2 perlu trial-and-error lagi
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time

0.8
Manipulated Variable

0.6

0.4

0.2

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time
Penyetelan PID
Definisikan masalah
tuningnya
Situasi yang realistis: Variabel yang diukur akan
1. Dinamika proses
memasukkan efek dari sensor noise dan frekuensi gangguan
proses tinggi
2. Variabel yang
diukur DYNAMIC SIMULATION
1.5
3. Kesalahan model

Controlled Variable
1

4. Input forcing
0.5

5. Kontroler
0

6. Ukuran kinerja
-0.5
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time

1
Manipulated Variable

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time
Penyetelan PID
Definisikan masalah
tuningnya Situasi yang realistis: Model tidak mewakili proses
1. Dinamika proses secara pasti. Kita akan asumsikan bahwa model
memiliki  25% kesalahan pada gain, konstanta waktu
2. Variabel yang
diukur dan dead time, sebagai contoh:
3. Kesalahan model
DYNAMIC SIMULATION
1 1
4. Input forcing
0.8
Manipulated Variable 0.8

Controlled Variable
0.6 0.6

5. Kontroler 0.4 0.4

0.2 0.2

6. Ukuran kinerja 0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time Time

gain
Dead time
1.5 - 2.5
3.75 - 6.25

5 s
CV ( s ) 2.0e
GP ( s )  
MV ( s ) 10 s  1 Time constant

7.5 -1 2.5
Penyetelan PID
Definisikan masalah
Situasi yang realistis: Dua masukan yang
tuningnya khas akan dipertimbangkan, perubahan di set
1. Dinamika proses
point dan gangguan. Untuk korelasi, pakai
2. Variabel yang
diukur
step inputs, tapi kontroler akan berfungsi
3. Kesalahan model
untuk masukan lainnya.
4. Input forcing
Solvent % A
5. Kontroler FS

6. Ukuran kinerja solvent

FA
pure A

AC SP
Penyetelan PID
Situasi yang realistis : Kita akan
Definisikan masalah
tuningnya mempertimbangkan kontroler PID, yang mana
1. Dinamika proses digunakan untuk hampir semua kontroler lup-
2. Variabel yang tunggal (1CV, 1MV).
diukur
 1

d CV 
3. Kesalahan model MV (t )  K c  E (t ) 
 TI 0 E (t ' )dt 'Td dt   I
4. Input forcing

5. Kontroler

6. Ukuran kinerja FS

solvent

FA
pure A

AC SP
Penyetelan PID
Definisikan masalah Perilaku Dinamik CV:
tuningnya Stabil, offset nol, IAE minimum
1. Dinamika proses

2. Variabel yang
diukur

3. Kesalahan model
Perilaku Dinamik MV:
4. Input forcing
osilasi terredamdan fluktuasi kecil
5. Kontroler disebabkan oleh noise.

6. Ukuran kinerja

MV bisa lebih
agresif pada
bagian transien
yang pertama
Penyetelan PID
Definisikan masalah Sasaran utama kita adalah menjaga CV dekat
tuningnya dengan set point-nya. Di samping tidak mengauskan
1. Dinamika proses katupnya, kenapa kita punya sasaran untuk MV?

2. Variabel yang
diukur

3. Kesalahan model Steam flow


40

4. Input forcing 30

Manipulated Variable
5. Kontroler 20

10
6. Ukuran kinerja
0

-10
0 5 10 15 20 25 30 35 40

Time

Large, rapid changes to the


steam flow can damage the
AC
trays
Penyetelan PID
Definisikan masalah Sasaran utama kita adalah menjaga CV dekat
tuningnya dengan set point-nya. Di samping tidak mengauskan
1. Dinamika proses katupnya, kenapa kita punya sasaran untuk MV?

2. Variabel yang
diukur

3. Kesalahan model PI

1
Fuel flow
40

4. Input forcing
AT PI

1 4

FT

1 TI
30
PI
1
5

5. Kontroler TI
TI

5
20
2

Manipulated Variable
6. Ukuran kinerja PT
TI

6
10

TI

3 0
TI

7
TC TI

10
TI

-10

0 5 10 15 20 25 30 35 40
TI
FT FI
8
2 TI
3
Time
11

PI

2
PI

3
PI

6
Besar, perubahan cepat
terhadap aliran bahan bakar
Fuel
menyebabkan tekanan panas
(thermal stress) yang merusak
tube.
Penyetelan PID
Definisikan masalah
tuningnya DEFINISI GABUNGAN DARI MASALAH PENYETELAN UNTUK
1. Dinamika proses KORELASI

2. Variabel yang
• Model proses dinamik orde satu dengan dead time (FOPDT)
diukur • Sinyal pengukuran kebisingan (noisy)
3. Kesalahan model
• Kesalahan parameter ± 25% antara model/pabrik
• Kontroler PID: tentukan Kc, TI, Td
4. Input forcing
• Minimisasi IAE dengan MV di dalam batas
5. Kontroler

6. Ukuran kinerja

Kita capai sasaran dengan


menyesuaikan Kc, TI dan Td.
Detailnya ada di bab dan
Appendix E.
Metode Penyetelan Kontroler
 PRC-FOPDT
 Grafis
 Ciancone (1992)
 Lopez (1969)
 Persamaan
 Ziegler- Nichols (1942)
 Coon-Cohen (1953)
 Lopez (1967)
 Sintesis Dahlin (1968)
 Wahid-Rudi-Victor (2005)
 On-line: Ziegler-Nichols (1942)
 Internal Model Control (IMC)
 PRC-SOPDT: Sung, dkk (1996)
Penyetelan PID
Process reaction Selesaikan masalah Terapkan, apa
curve penyetelan. Perlu kinerjanya baik?
program komputer.
1.5
1
0.5
0
-0.5
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 DEFINISI GABUNGAN DARI MASALAH
1 PENYETELAN UNTUK KORELASI
0.8
v1

0.6
0.4 Model proses dinamik orde satu
0.2
00 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
dengan dead time (FOPDT) TC

• Sinyal pengukuran kebisingan (noisy)


v
• Kesalahan parameter ± 25% antara
1
TC model/pabrik v2
• Kontroler PID: tentukan Kc, TI, Td
• Minimisasi IAE dengan MV di dalam
v batas
2

Kp = 1 Kc = 0.74
 = 5 TI = 7.5
 = 5 Td = 0.90
Penyetelan PID
Penyetelan bukan terbaik untuk sembarang kasus individual, tapi terbaik
untuk daerah dinamika yang mungkin - itu handal (robust)!
15 15 15

10 10 10

CV

CV
CV

5 5 5

0 0 0

-5 -5 -5
0 20 40 60 80 100 120 0 20 40 60 80 100 120 0 20 40 60 80 100 120

40 30 25

20
30 Batas MV Batas MV Batas MV
20
15
MV
MV

MV
20
10
10
10
5

0 0 0
0 20 40 60 80 100 120 0 20 40 60 80 100 120 0 20 40 60 80 100 120
time time time
Plant = - 25% Plant = model Plant = + 25%
Penyetelan PID
Kinerja baik

Process Selesaikan masalah


reaction curve penyetelan. Perlu
program komputer. 15

10
1.5
1

CV
0.5 5
0
-0.5
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 DEFINISI GABUNGAN DARI MASALAH 0
1 PENYETELAN UNTUK KORELASI
0.8
-5

0.6
0.4 Model proses dinamik orde satu 0 20 40 60 80 100 120
0.2
00 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
dengan dead time (FOPDT)
• Sinyal pengukuran kebisingan (noisy) 30
v
• Kesalahan parameter ± 25% antara
1
TC model/pabrik
20
• Kontroler PID: tentukan Kc, TI, Td

MV
• Minimisasi IAE dengan MV di dalam
v batas 10
2

0
0 20 40 60 80 100 120
Kp = 1 Kc = 0.74 time

 = 5 TI = 7.5
v
1
 = 5 Td = 0.90 TC

v
2
Penyetelan PID
Kita dapat menyelesaikan setiap masalah secara individual, tapi ini akan
terlalu banyak makan waktu. Kita akan menyukai untuk mengembangkan
sebuah korelasi didasarkan pada banyak solusi.


K c K p 1  1 
 s' (Td /(   )  e  s ' /(  ) 
        
CV ( s )
  s' (T I /( )  1 s' ( /( )) 
MV ( s ) 1  K K 1  1      e  s ' /(  ) 
 s' (TI /(   )
s ' (T /( )  1  s' ( /(   )) 
 
c p d

Konstanta Penyetelan Tanpa Variabel bebas


Satuan
Ingat bahwa /(+ ) +  /(+ ) = 1
disturbance Set point change

Penyetelan PID
(KORELASI CIANCONE)
Grafik Tuning untuk Kontroler
PID Berumpan-balik
menggunakan KORELASI
CIANCONE

Ini dikembangkan dengan


merangkum sejumlah besar studi
kasus pada grafik tanpa
dimensi ini?

(Lihat halaman 281 di buku ajar untuk gambar yang lebih besar.)
Penyetelan PI (KORELASI CIANCONE)
disturbance Set point
Grafik Tuning untuk Kontroler PI
Berumpan-balik menggunakan
KORELASI CIANCONE

Ini dikembangkan dengan


merangkum sejumlah besar studi
kasus pada grafik tanpa
dimensi ini?

(Lihat halaman 286 di buku ajar untuk gambar yang lebih besar.)
Penyetelan PID
Mari kita terapkan grafik tuning ke proses 3 tangki pencampuran, yang bukan
FOPDT.

FS

solvent

FA
pure A

AC

Process reaction curve Tuning dari chart


Kp = 0.039 %A/%open Kc = ??
 = 5.5 min TI = ??
 = 10.5 min Td = ??
Penyetelan PID
Mari kita terapkan grafik tuning ke proses 3 tangki pencampuran, yang bukan
FOPDT.

FS

solvent

FA
pure A

AC

Process reaction curve Tuning dari chart


Kp = 0.039 %A/%open Kc = 1.2/0.039 = 30 %open/%A
 = 5.5 min TI = 0.69(16) = 11 min
 = 10.5 min Td = 0.05(16) = 0.80 min
Penyetelan PID
Kinerja yang baik Konsentrasi effluent
Gangguan konsentrasi
3.4

3.3

concentration
3.2
FS

3.1

solvent
3
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
time

FA
Valve % open
pure A

50

45 AC
manipulated flow

40

35

30

 1 d CV 
25

v  30  E (t )   E (t ' )dt'0.80  50
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
time

 11 0 dt 
Penyetelan PID
FINE TUNING: Process reaction curve dan grafik tuning menyediakan
sebuah metode yang baik untuk penyetelan beberapa (tidak semua) lup PID.
Kita perlu mempelajari bagaimana untuk penyetelan lup yang halus untuk
terus memperbaiki kinerja didasarkan pada perilaku sekarang - KENAPA?

• Beberapa lup akan memiliki obyektif kinerja yang berbeda-beda


• Beberapa lup akan memiliki dinamik yang berbeda dari FOPDT
• Bisa terjadi kesalahan pada PRC, mungkin terjadi gangguan
selama eksperiman.
• Dinamika pabrik dapat berubah disebabkan oleh perubahan
pada laju alir umpan, konversi reaktor, dan sebagainya.
Penyetelan PID
 1 d CV 
MV (t )  K c  E(t )   E(t' )dt'Td I
 TI 0 dt 

Apa efek dari merubah gain kontroler pada kinerja sebuah lup PID?

Mari kita lakukan sebuah eksperimen dengan merubah Kc dan memonitor


kinerjanya.
Penyetelan PID
60

Bad • Kenapa IAE naik

control performance, IAE


v1 untuk Kc yang kecil?
40
TC
• Kenapa IAE naik
? untuk Kc yang besarl?
20
v2

0
0 0.5 1 1.5 2
controller gain

1 1 1
Kc = 0.62
Kc = 1.14 Kc = 1.52
controlled variable

0.5
controlled variable

controlled variable
0.5 0.5

0 0 0

-0.5 -0.5 -0.5


Is this the “best”?
-1 -1 -1
0 50 100 150 200 0 50 100 150 200 0 50 100 150 200
time time time

Kontroler PID dengan perubahan Kc, TI = 10, Td = 0.


Penyetelan PID
 1 d CV 
MV (t )  K c  E(t )   E(t' )dt'Td I
 TI 0 dt 

Apa efek merubah waktu integral pada kinerja lup PID?

Apa jawabannya berbeda dari Kc? Apa bedanya?


Penyetelan PID
FINE TUNING: Mari kita terapkan pemahaman kita untuk membangun pedoman
fine tuning.
S-LOOP plots deviation variables (IAE = 9.6759)
1.5

Controlled Variable

Ini adalah kinerja


0.5 pengendalian yang “baik”.

Jelaskan bentuk respon


0 CV dan MV.
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time

1.5
Manipulated Variable

0.5

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time
Penyetelan PID
Catatan: ini adalah perubahan step pada set point - baik untuk diagnosis!
CV dibatasi overshoot set point,
S-LOOP plots deviation variables (IAE = 9.6759) peredaman cepat, dan kembali
1.5 ke set point-nya
Controlled Variable

0.5

CV tidak berubah disebabkan oleh dead time


0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Constant slope Time
E(t) = constant
1.5

MV overshoot moderate <= 0.5(MVss)


Manipulated Variable

0.5 MV0 = Kc (SP) seharusnya mendekati perubahan yang MVss


diperlukan pada steady state.

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time
Penyetelan PID
Terapkan pedoman fine tuning untuk respon di bawah dan sarankan
perubahan spesifik untuk perbaikan.
S-LOOP plots deviation variables (IAE = 19.3873)
1
Controlled Variable

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time

1
Manipulated Variable

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time
Penyetelan PID
Terapkan pedoman fine tuning untuk respon di bawah dan sarankan
perubahan spesifik untuk perbaikan.
S-LOOP plots deviation variables (IAE = 19.3873)
1

Ini kinerja pengendalian


Controlled Variable

0.8
yang jelek.
0.6
Kontroler tidak cukup
0.4 The CV response is very slow, agresif.
not aggressive enough
0.2
MV0, kecil, gain
kontroler naik,
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Kc sekitar x2
Time

1
Manipulated Variable

0.8

0.6

0.4
Perubahan awal pada MV terlalu kecil, lebih kecil 40% dari
0.2
harga akhirnyal, perubahan steady-state.

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time
Penyetelan PID
Terapkan pedoman fine tuning untuk respon di bawah dan sarankan
perubahan spesifik untuk perbaikan.
S-LOOP plots deviation variables (IAE = 20.1754)
2

Ini kinerja pengendalian


Controlled Variable

1.5
yang jelek.

1 Kontroler tidak cukup


agresif.
0.5
MV0, kecil, gain
0
kontroler naik,
0 10 20 30 40 50 60 70 80 Kc sekitar
90 x2
100
Time

2.5
Manipulated Variable

1.5

0.5

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Time
Penyetelan PID
Terapkan pedoman fine tuning untuk respon di bawah dan sarankan
perubahan spesifik untuk perbaikan.
S-LOOP plots deviation variables (IAE = 20.1754)
2

CV terlalu berosilasi Ini kinerja pengendalian


Controlled Variable

1.5
yang jelek.

1 Kontroler tidak cukup


agresif.
0.5
MV0, kecil, gain
0
kontroler naik,
0 10 20 30 40 50 60 70 80 Kc sekitar
90 x2
100
Time

2.5
Manipulated Variable

2
Overshoot MV terlalu besar
1.5

0.5 MV0
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Time
Metode LOPEZ (Grafis)
Metode LOPEZ
(Persamaan - Disturbance)
Kontroler PID (Lopez – Disturbance)
Metode LOPEZ
(Persamaan - Setpoint)
Kontroler PID (Lopez – Setpoint)
Metode Ziegler-Nichols (PRC)

Tipe Proportional Integral Derivative


Kontroler gain (Kc) time (Ti) time (Td)
−1
Proportional P 1 𝜃 - -
only 𝐾𝑝 𝜏
−1
Proportional PI 0.9 𝜃 3.33𝜃 -
-Integral 𝐾𝑝 𝜏
−1
Proportional PID 1.2 𝜃 2.0𝜃 0.5𝜃
-Integral- 𝐾𝑝 𝜏
Derivative
Metode Ziegler-Nichols (Online)

• Langkah-langkah percobaan
• Set kontroler:
• AUTOMATIK
• Proporsional saja (Ti maksimum, Td = 0)
• Ubah-ubah harga Kc atau PB (Proportional Ba
nd = 100/Kc) hingga responnya berosilasi pen
uh atau siklik:
• Kc yang didapatkan disebut Kcu (ultimate controlle
r gain)
• Hitung periode osilasinya (Tu)
Metode Ziegler-Nichols (Online)

Tipe Proportional Integral Derivative


Kontroler gain (Kc) time (Ti) time (Td)
Proportional P 𝐾𝑐𝑢 - -
only 2
Proportional- PI 𝐾𝑐𝑢 𝑇𝑢 -
Integral 2.2 1.2
Proportional- PID 𝐾𝑐𝑢 𝑇𝑢 𝑇𝑢
Integral- 1.7 2 8
Derivative
Metode Tyreus-Luyben (Online) 1996

Tipe Proportional Integral Derivative


Kontroler gain (Kc) time (Ti) time (Td)
Proportional P − - -
only
Proportional- PI 𝐾𝑐𝑢 2.2𝑇𝑢 -
Integral 3.2
Proportional- PID 𝐾𝑐𝑢 2.2𝑇𝑢 𝑇𝑢
Integral- 2.2 6.3
Derivative
Cohen-Coon Tuning
• Model: FOPDT
• Spesifikasi kinerja:
Untuk mendapatkan
1/4 rasio peluruhan
• penurunan cepat pada
amplitudo osilasi

• Rasio peluruhan

• Overshoot

• Untuk sistem orde dua:


Cohen-Coon Tuning
Contoh
Cohen-Coon Tuning
• Cohen-Coon: Servo

• Kontroler PID lebih baik dari PI


• Gain kontroler lebih agresif/tinggi
• Respon tidak diinginkan untuk banyak kasus
Cohen-Coon Tuning
• Cohen-Coon: Regulatori

• Osilasi lebih tinggi


• Lebih agresif
Sintesis DAHLIN

• Minium IAE
Kontroler PI: 0.5   
Kc   
c = 2/3 
K  

Kontroler PID:
c = 1/5 
• 5% 0vershoot
0.5   
Kc   
K  
  1  1  2 s 
Gc s   1   
K  c     s  1   ' s 
 c
 '
2   
Contoh Sintesis Dahlin

0.8e 11.2 s
FOPDT 
33.8s  1
Fungsi alih dari kontroler sintesis :
 
 
 1  1  5.6 s
Gc s  
33.8 
1  
0.80(0.2)(33.8)  11.2   33.8s  1  5.6(0.2)(33.8) s 
 (0.2)(33.8)  11.2 
 
 1  1  5.6s 
Gc s   2.35241   
 33.8s  1  2.1078s 
Korelasi Wahid-Rudi-Victor (WRV): Servo
0,0672  1,774
• Proporsional: Kc 
K
• PI:
0,0433  0,8353
Kc   i  1,027  10,777
K

0.0679*  0.9968
• PID: KC 
K
 i  1.1200*  1.8665
 D  0.6409*  2.4525
55
Tentukan harga parameter
Kontroler PID dengan berbagai
Korelasi

51

output variable, degrees C


input variable, % open

47

43

55 39

45

0 10 20 30 40
time
Heat Exchanger

Exchanger

G p s   C/kg/s 
50
30 s  1
Sensor-transmitter
100%
Gain   1.0 %/C
150  50C
Gm s  
1.0
%/C
10s  1

Control valve

 0.016 kg/s  / %
1.6 (kg/s)
Gain 
100%
Gv s   kg/s  / %
0.016
3s  1
0.8e11.2 s
PRC G( s) 
33.8s  1
Kode MATLAB
Kc=input('Masukkan harga Kc: '); % SERVO (Setpoint)
Ti=input('Masukkan harga Ti: '); G=n/d;
Td=input('Masukkan harga Td: '); t=0:h:tn;
tn=input('Waktu akhir: '); step(G,t)
h=input('dt: '); [y,t]=step(G,t);
Gc=Kc*tf([Ti*Td Ti 1],[Ti 0]); n=length(t);
Gv=tf(0.016,[3 1]); IAE=0;
Gp=tf(50,[30 1]); for j=2:n
Gs=tf(1,[10 1]); IAE(j)=IAE(j-1)+h*abs(1-y(j-1));
Kp=0.8; end
n=Gc*Gv*Gp; pause
d=1+Gc*Gv*Gp*Gs; plot(t,IAE)
IAE=IAE(n)
0.8e11.2 s
Perbandingan G( s) 
33.8s  1

Ziegler-Nichols:
Kc = 4.5 Lopez:
Ti = 22.4
Td = 6.6 Kc = 1.63
IAE = 10.5252 Ti = 48.5
Ciancone: Td = 4.29
Kc = 1.5 IAE = 26.9076
Ti = 40.5 Wahid
Td = 1.8
IAE = 23.678 Kc = 4
Cohen-Coon Ti = 40
Kc = 5.34 Td = 9
Ti = 24.32 IAE = 3.2461
Td = 3.84
IAE = 14.0442
Internal Model Control

• Hubungan kontroler yang diimplementasikan (Gc):

• Fungsi alih lup tertutup:


Internal Model Control

1. Model proses difaktorkan ke dalam dua bagian

dengan mengandung dead-time dan RHP zero, sat


edy state gain diskalakan 1
2. Kontroler

dengan f adalah filter IMC (low pass)


Internal Model Control

• Catatan
• kontroler IMC lebih melibatkan dari pada
dijamin untuk yang secara fisik dapat dicapai dan stabil

• IMC didasarkan pada penghilangan pole-zero


tidak direkomendasikan untuk proses tidak stabil lup terbuka

• Jika model proses sempurna


Internal Model Control

• Penyetelan kontroler PID didasarkan IMC


• Asumsinya model sempurna (perfect model)
• Filter yang digunakan orde satu:
• Proses mengandung:
• RHP (right half plane) zero
• Komponen integral

• Time delay perlu diaproksimasi dengan Pad


e
Penyetelan kontroler PID didasarkan IMC unt
uk Gc
Controller Tuning by SOPDT
km e m s
G p s   Gm s   2 2
 m s  2 m m s  1

  
0.983


K p K c  0.04  0.333  0.949   ,   0.9

 
  

   
 0.832
   
K p K c  0.544  0.308   1.408   ,   0.9
      

TI     
 2.055  0.072  , 1
     
TI     
 1.768  0.329  , 1
  
  
    1.06  
       1.09

            
 1  exp   0 .55  1 .683   
Td   0.87      
   
  
 
Controller Tuning by SOPDT
Model SOPDT
• Metode Harriott (1964)
• Metode Smith (1972)
• Rough Model
Metode Harriott
t 73% (dari PRC)

t73%
1   2 
1 .3 1   2
1   2
t
 0 .5
1   2
t
PRC
y/KM
Kurva Harriott
1
1   2  1 , 2 Gm s  
K
 1s  1 2 s  1
Metode Smith

t20% t60% dari PRC

t 20%
t 60%

Kurva SMITH

Gm s   2 2
K

t 60%
  s  2s  1


Gm s  
 1      2  1 K
 2      2  1  1s  1 2 s  1
Rough Model

G s  
K
1   2   3
 1s  1 2 s  1 3 s  1
Ke3s
SOPDT   1,  2 ( terbesar)
 1s  1 2 s  1
   3 ( terkecil)

km e m s
G p s   Gm s   2 2
 m s  2 m m s  1
Studi Kasus

3 2
d c A3 (t ) d c A3 (t ) dc A 3 ( t )
8 3
 10 2
6  c A 3 ( t )  0.125c A0 ( t )
dt dt dt
dc A 3 d 2c A3
dengan c A 3 (0)  0; (0)  0; 2
( 0)  0
dt dt

Jika kita menggunakan kontroler P, PI dan PID yang optimum,


buat grafik untuk ketiga respon tersebut! Asumsinya Gv(s) = Gs(s) =1
PRC
MATLAB
% 3 CSTR
Gcstr=tf(.125,[8 10 6 1]);
step(Gcstr)
[ca3,t]=step(Gcstr);
Gc1=13.399*tf([7.1885 1],[7.1885 0]);
Gc2=10.3515*tf([4.746 1],[4.746 0]);
Gc3=8.074*tf([14.903 1],[14.903 0]);
Gclosedloop1=Gc1*Gcstr/(1+Gc1*Gcstr);
Gclosedloop2=Gc2*Gcstr/(1+Gc2*Gcstr);
Gclosedloop3=Gc3*Gcstr/(1+Gc3*Gcstr);
subplot(3,1,1)
step(Gclosedloop1)
subplot(3,1,2)
step(Gclosedloop2)
subplot(3,1,3)
step(Gclosedloop3)
Penyetelan PID - WORKSHOP 1
Bayangkan bahwa kamu adalah terdampar di sebuah pulau dan kamu tidak
memiliki buku ajar atau diktat kuliah! Tentu saja, kamu ingin menyetel
kontroler PID.
Tinjau grafik tuning dan kembangkan beberapa pedoman kasar untuk
penyetelan yang kamu ingin ingat untuk sisa hidupmu.

Pantai tropis tapi tidak ada


textbook atau sambungan
internet.
Penyetelan PID - WORKSHOP 2
Gain kontroler adalah positif untuk contoh-contoh di dalam diktat. Apa Kc
selalu lebih besar dari nol? Di dalam jawabanmu, diskusikan sistem
pengendalian suhu pada gambar di bawah ini.

v1

TC

v2

Apa satuan dari gain kontroler-nya?


Penyetelan PID - WORKSHOP 3
Data di bawah ini adalah PRC untuk sebuah proses, grafikkan dalam
variabel deviasi. Tentukan penyetelan untuk sebuah kontroler PID.
4

3
Controlled Variable

-1
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 v1
Time
TC
15
Manipulated Variable

10
v2

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time
Penyetelan PID - WORKSHOP 4
Diagnosis data lup-tertutup pada gambar dan sarankan modifikasinya,
jia perlu.
S-LOOP plots deviation variables (IAE = 6.1515)
1.5
Controlled Variable

0.5

-0.5
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time v1

20 TC
Manipulated Variable

15

10
v2
5

-5
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time
Penyetelan PID - WORKSHOP 5
Meski dengan eksperimen yang sangat hati-hati, kamu dapat menentukan
parameter modelnya dengan ketidakpastian  50%. Rekomendasikan
harga kontanta penyetelan awal untuk sebuah kontroler PID.

DYNAMIC SIMULATION
1 1

0.8 0.8
Manipulated Variable

Controlled Variable
0.6 0.6

0.4 0.4

0.2 0.2

0 0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time Time

gain
Dead time
1.0 - 3.0
2.5 - 7.5

5 s
CV ( s ) 2.0e
GP ( s )  
MV ( s ) 10 s  1 Time constant

5.0 -1 5.0
Penyetelan PID
Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan
hal-hal berikut.

• Menjelaskan sasaran kinerja yang kita cari hingga


ketemu lewat penyetelan (tuning).
• Menerapkan prosedur penyetelan menggunakan kurva
reaksi porses (process reaction curve) dan persamaan
tuning.
• Perbaikan kinerja lebih lanjut dengan penyetelan yang
baik

Banyak perbaikan, tapi kita perlu beberapa studi lagi!


• Baca textbook
• Tinjau catatannya, khususnya tujuan pembelajaran dan workshop
• Uji coba nasihat-nasihat belajar mandiri
• Tentunya, kita seharusnya punya tugas (assignment)!
Bab 9 - Sumber Pembelajaran
• Home page
- Instrumentation Notes
- Interactive Learning Module (Bab 9)
- Tutorials (Bab 9)

• Cari WEB dan temukan produk perangkat lunak “automatic PID


tuning”. Siapkan tinjauan kritis dari tekniknya.
Bab 9 - SARAN UNTUK BELAJAR MANDIRI

1. Temukan beberapa plot PRC pada Bab 3-5 dan tentukan


penyetelankontroler PID dan PI menggunakan grafik tuning.
2. Menggunakan MATLAB, ulangi hasil simulasi untuk 3-tangki
pencampuran di bawah kontrol PID. Kemudian tentukan sensitivitas
untuk perubahan di dalam tuning dengan merubah KC dan TI (secara
bersamaan), % perubahan dari penyetelan kasus dasar; -50%, -10%,
+50%. Diskusikan hasilmu.
3. Menggunakan MATLAB, tambahkan noise untuk pengukuran di dalam
submenu 1, Kn = 0.05 . Simulasikan penyetelan asal dan harga lain dari
Td. Apa yang terjadi pada kinerjanya?
Bab 9 - SARAN UNTUK BELAJAR MANDIRI

4. Formulasikan jawaban-jawaban yang serupa dengan itu di dalam WILMO,


satu untuk setiap Check Your Reading, Study Questions dan Thought
Questions.
5. Pada Bab 3-5, temukan contoh-contoh proses untuk mana penyetelan dari
tuning charts akan (1) applicable dan (2) not applicable.
6. Pada hari Senin, kita menyetel kontroler komposisi 3-tangki
pencampuran. Pada hari Jum’at, kita antisipasi penurunan laju alir umpan
sebesar 50% (dari 7 ke 3.5 m3/min). Saat ini terjadi, apa seharusnya kita
merubah penyetelan kontroler? Jika ya, yang mana yang tetap dan
berapa harnya?
(Ingat: Model tiga-tangki pencampuran ada di Example 7.2 pada halaman 223 dari buku ajar.)

You might also like